6. Sunshine!
꧁✰TADIKA ENHYPEN✰꧂
│◘│
│◘│
│◘│
│◘│
│◘│
│◘│
Setelah kejadian Heeseung yang berhasil meyakinkan Niki pada hari Sabtu, hari ini Heeseung, Jay, Jake, Sunghoon, Jungwon, dan Niki keluar kelas bersama-sama.
Udah macem geng aja. Ntar kalau maju terus disentil dikit, mungkin sederet langsung nangis semua.
Jay memimpin pasukan karena katanya tadi seperti ini,
"Heeseungie hyung kan udah capek jadi ketua kelas, nah sekarang Jay yang jadi ketua! Ketua jalan namanya!! Jadi nanti pulang, Jay yang mimpin jalannya kalian ya?"
Ketika melewati ruang guru, hampir saja Jay penyet terkena pintu ruang guru yang tiba-tiba terbuka keras, menampakkan wali kelas A-2 yang terkenal sangat cantik, Bae Irene yang keluar dengan muka tidak bersahabat.
Heeseung dan lainnya terdiam, sementara Jay mengelus dadanya. Untung tidak jadi penyet.
"Aigooo gwaenchanayo?" tanya Irene setelah melihat 6 anak TK terdiam.
"G-gwaenchana," jawab Niki yang masih terkejut. Irene menyamakan tubuhnya dengan tubuh mereka lalu menepuk pelan kepala mereka satu-persatu.
"Kenapa masih di sekolah? Kan harusnya udah pulang," tanya Irene.
"Tadi nunggu Jungwon nyari kelereng... Kelereng Jungwon hilang 3," jelas Jake.
"Kok banyak yang hilang? Emang Jungwon bawa berapa?" tanya Irene gemas.
Kenapa anak didik Seulgi menggemaskan semua?! Sementara anak didiknya rata-rata kalem dan masih sungkan berinteraksi dengannya.
Ya mungkin karena wajah dingin Irene yang membuat mereka takut, padahal aslinya tidak dan—
Irene ini belum tahu bagaimana repotnya Seulgi mengejar Jay yang sedang mengejar Jungwon, dimana Jungwon mengejar Taeyong dan berakhir Taeyong yang meninggalkan Jungwon karena keasyikan mengejar kumbang.
Kasihan Seulgi...
"Wonie biasanya bawa segini!!" jawab Jungwon seraya membuka tasnya dan mengambil sesuatu.
"TARAAAAA!!!" Ternyata Jungwon membawa full 1 taperwer kelereng dari yang paling kecil sampai besar.
"Tapi tadi kita juga nyari bola kastinya Jungwon," ucap Sunghoon.
"Bola... kasti?"
Heeseung mengangguk-ngangguk. "Coba ssaem liat isi tasnya,"
Irene mendekat lalu voila!! Isinya taperwer tadi, 3 bola kasti, 1 mainan ular-ularan, dan 1 papan puzzle.
'Ini anak mau dagang atau mau ngacauin kelas amboy....' batin Irene.
Irene mengembalikan tas Jungwon dan tak sengaja salah satu bola kasti Jungwon keluar. Jay yang melihat itu langsung menunjuk bola tersebut.
"PRAJURIIIT!! KEJAARRR!!" teriaknya.
WUUUSSSHHHH
Semua yang ada di sana mengejar bola, meninggalkan Sunghoon dan Irene di tempat. Irene menggelengkan kepala lalu menutup tas Jungwon.
"Ssaem pergi dulu ya eumm— oh Park Sunghoon! Nama kamu bagus!" Irene tersenyum cantik lalu pergi.
Kan jadi diabetes Sunghoon-nya.
Sunghoon yang baik hati dan tidak sombong mengambil tas Jungwon lalu tak sengaja tatapannya berhenti pada wali kelasnya yang berbicara dengan seseorang. Wali kelasnya menggendong seorang anak berbaju bebas dan ketika anak itu menoleh, Sunghoon terkejut.
"Jadi mulai besok— oh! Sunghoon-ah? Sini-sini masuk!" panggil Seulgi. Sunghoon masuk seraya menyeret tas Jungwon.
"Itu kenapa tasnya Jungwon kok ada di kamu?"
"Bola kasti Jungwon jatuh terus anak-anak nyari, tapi aku nggak mau ikut, capek,"
Seulgi terkekeh. "Nah Ddeonu-ah... Ini namanya Park Sunghoon, temen kamu besok dan Ddeonu panggil Sunghoon pakai hyung ya!"
Seulgi menurunkan anak kecil yang ia gendong dan anak kecil itu terlihat sangat antusias melihat —calon— teman barunya.
Ia bahkan melompat-lompat kecil sebelum mengulurkan tangannya pada Sunghoon.
"Annyeong haceyo!! Jeoneun Kim Ddeonu imnida! Ddeonu becok bakal jadi temen balu hyung,"
"Ddeonu?"
"Namanya Kim Sunoo, tapi masih cadel jadi ngomongnya belum sempurna," ucap perempuan cantik di depan Seulgi.
Sunghoon menatap Sunoo beserta tangannya yang terulur bergantian. Sunoo menunggu Sunghoon menjabat tangannya.
"Sunghoon-ah, kenapa nggak dijabat tangannya Sunoo?" tanya Seulgi gugup. Ia takut kalau Eunha berpikir jika anak didiknya tidak sopan. Bisa-bisa nanti Sunoo dipindah ke kelasnya Irene... Kan nanti berkurang anak manis di kelasnya.
Jadi gais Irene tadi marah karena Sunoo gagal jadi murid didiknya. Kepala sekolah Kim Seokjin lebih memilih Seulgi daripada Irene hanya karena Seulgi memiliki smile eyes seperti Sunoo.
Memang suka ngadi-ngadi tadika ini.
"Sunghoon-ah?" panggil Seulgi lagi.
Sumghoon menggelengkan kepala lalu menyembunyikan tangannya. Sunoo yang melihat gelengan itu langsung menarik tangannya dan berusaha tetap menampilkan senyumnya walaupun bisa kita lihat kedua mata mirip rubah itu berkaca-kaca.
"Lhooo kenapa nggak mau dijabat tangannya?"
"Sunghoon takut leleh waktu jabat tangan Sunoo, ssaem," jawab Sunghoon.
Seulgi, Eunha, dan Sunoo bingung. Leleh apa maksudnya?
"Kok bisa leleh?" tanya Eunha bingung.
"Soalnya senyumnya Sunoo cantik banget! Jadinya badanku panas... Kalau aku jabat tangannya Sunoo, nanti kalau Sunghoon leleh gimana?! Nanti kalau aku leleh, nggak bisa main ice skating lagi huhu...," jelas Sunghoon.
Seulgi dan Eunha terdiam. Mereka masih mencerna penjelasan anak kecil itu. Sementara di sisi lain, Sunghoon menatap Sunoo lalu menunjuk lawan bicaranya.
"Jangan-jangan Sunoo ini sunshine ya?!" ujar Sunghoon dengan mata memicing curiga.
"Cancain itu apa?" tanya Sunoo.
"Sunshine katanya Jay itu artinya sinar matahari terus Heeseung hyung bilang sinar matahari itu panas. Nah karena Sunoo bikin badanku panas, berarti Sunoo itu matahari!! Makanya deh aku nggak mau jabat tangan kamu,"
Ini bocah lagi menjelaskan hal ilmiah atau menggombal?!
"Ooo gitu... Mingming camchon pelnah bilang kalau ada holang yang nggak mau jabat tangan, katanya diganti pakai peluk. Hoonie hyung mau aku peluk?" Sunghoon langsung mengangguk cepat.
Sunoo akhirnya memeluk Sunghoon dan Sunghoon membalas pelukan.
"Kata Niki, dia sering dipeluk Rio-noona soalnya gemesin. Nah karena kamu gemesin, aku gapapa ya peluk kamu terus?" tanya Sunghoon.
Sunoo mengangguk senang, sementara 2 orang dewasa di belakang mereka masih cengo.
CEKREK CEKREK
Tiba-tiba ada blitz kamera dan keempat orang itu menoleh, melihat Wendy, wali kelas A-3, membidik gambar.
"Hehehe buat dokumentasi," ucapnya.
Sepertinya Eunha salah mendaftarkan sekolah untuk keponakannya....
│◘│
│◘│
│◘│
"Eh eh kalian tau, nggak?" tanya Jay.
"Nggak," balas Jake.
Flashback on
Jay berjalan santai menuju kelasnya dan secara tak sengaja melihat Seulgi menggandeng anak di depannya. Niatnya mau menyapa wali kelasnya, namun urung setelah melihat mereka belok ke kantor.
"Itu siapa ? Kok bajunya sama? Tapi aku kok nggak pernah liat? Hmmm harus kasih tau temen-temen!!" gumamnya.
Flashback off
"Kayaknya itu Sunoo deh," celetuk Sunghoon.
"Sunoo sia—"
KRIIIINNNGGG
Bel masuk berbunyi. Seluruh anak kelas A-1 duduk rapi hingga Seulgi datang menggandeng seseorang.
"Selamat pagi, Seulgi-ssaem!! Semoga punya hari yang baik!!" ujar Heeseung lalu diikuti seluruh temannya.
"Selamat pagi, sayang-sayangnya ssaem... Oh ya silahkan duduk,"
"Hari ini kita kedatangan temen baru! Kita kasih waktu buat perkenalan ya," lanjut Seulgi.
Murid baru itu tersenyum sampai matanya menyipit, membuat seisi kelas kagum.
"Annyeong haceyo!! Jeoneun Kim Ddeonu imnida! Maaf ya Ddeonu macih cadel. Ddeonu janji nanti belajal bicala lebih giat lagi! Oh ya Ddeonu umulnya 4 tahun dan pindah dali tempat yang jaaaauuuuhhhh banget! Calam kenal!!"
"SALAM KENAL!!!"
"Sunoo masuk kelompok meja biru ya? Ada Sunghoon di sana. Sunoo pasti udah kenal," ucap Seulgi.
Sunoo mengangguk lalu menatap teman-temannya kembali. Iya mengulurkan tangannya ke depan sambil tersenyum sangat manis.
"MALI BELTEMAN CAMA DDEONU!!"
T.B.C
UWU UWU Sunoo udah keluar dari kandang akakakaa
Sejauh ini gimana nih booknya menurut kalian? Menarik? Bosenin? B aja? Komen ya biar gua tau reaksi kalian selama baca nih ff.
Btw, kalian bisa share pengalaman kocak, kampret, seneng, atau sedih kalian selama masih TK dulu. Bisa sharing di komen chap ini atau di DM buat dijadiin req book ini.
Gua sama Dydy usahain crita sharing (/req) kalian dijadiin chapter kelanjutan book Tadika Enhypen ini.
Have a nice day!
—bebi.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top