4. Gara-Gara Susu

꧁✰TADIKA ENHYPEN✰꧂

│◘│
│◘│
│◘│

│◘│
│◘│
│◘│

Tadika Enhypen biasanya mengadakan senam pagi setiap hari Jumat. Murid-murid diwajibkan memakai seragam olahraga dan berbaris rapi. Mereka yang biasanya masuk pukul 07.30 pagi diwajibkan sudah ada di sekolah pukul 07.00 pagi.

Seulgi sekarang mengabsen satu-persatu muridnya karena khawatir jika ada yang telat dan salah masuk barisan.

   "Ketua kelas!!" panggil Seulgi.

Heeseung dengan wajah tertekuknya maju lalu berdiri di sebelah Seulgi. Yup! Heeseung telah terpilih menjadi ketua kelas tanpa ada protes.

Lalu untuk wajah tertekuk Heeseung, ia kesal karena seharusnya ia masih tidur, namun pagi ini jam 07.00 ia sudah bangun dan mengatur teman-teman tidak ada akhlaknya.

   "Ayo baris...," ucap Heeseung lesu.

Tak ada yang mendengarkan. Mereka semua sibuk bercanda, mengobrol, bahkan Taeyong berlarian karena Jungwon menakut-nakutinya dengan ular mainan yang ia bawa.

Heeseung yang melihat teman-temannya tidak ada yang memedulikannya pun langsung memasang wajah garang.

   "AYO BARIIIIISSSSS!!"

KWAAKKK KWAAKKK

KWAAKKK KWAAKKK

Suasana lapangan Tadika Enhypen langsung hening dan tak lebih dari 3 detik semua murid kelas A-1 sudah berbaris rapi. Heeseung tersenyum puas lalu hormat kepada Seulgi yang masih terbengong dengan kejadian barusan.

   "Barisan sudah siap, ssaem!!" ujar Heeseung lalu ia masuk ke dalam barisan.

Setelah Heeseung masuk barisan, semuanya kembali beraktivitas normal dan Seulgi sudah sadar dari keterkejutannya. Ia menghitung semuanya dan ada 13 orang.

   "Lhoh lhoh ini siapa yang belum datang?! Kok ada 2 orang?! Aigoooo siapa ini?!!" tanya Seulgi panik.

Semua murid kelas A-1 jadi bingung lalu saling menatap satu sama lain seraya berteriak.

   "AAAAAAAA!!!"

Semuanya berhamburan dan berteriak karena teman sekelas mereka hilang 2 orang.

   "Jangan-jangan 2 orang diambil wewegombel!! Huwaaaaa!!!" teriak Jake kepada Jay. Jay yang mudah terpengaruh jadi ikutan berteriak lalu berlari ke arah Heeseung yang masih memasang muka tertekuk.

   "HYUUUNNNGGG TEMEN KITA DIAMBIL WEWEGEMBOL HUWAAA!!" teriak Jay seraya mengguncang-guncangkan bahu Heeseung dan yang diguncang hanya terdiam.

   "Wewegombel," koreksi Heeseung dengan muka masih tertekuk.

   "Kurang 1. Murid kelas kita kan ada 14 anak," ucap Sunghoon dan seketika hening.

Sungguh terima kasih Sunghoon.

Seulgi menatap data muridnya dan benar saja hanya 14 orang. Ia menyengir lalu menyuruh anak didiknya berbaris lagi. Ia akhirnya mengabsen nama dan benar saja tersisa Niki yang belum hadir.

   "Ini Niki kemana??!!" teriak Seulgi panik -lagi-.

   "Ssaem." Seulgi menoleh ke belakang dan melihat Niki digandeng perempuan cantik yang membuat anak-anak A-1 terpana.

   "Annyeong haseyo!! Maaf kalau Niki-chan terlambat. Tadi kami melakukan doa pagi terlalu lama dan lupa kalau Niki-chan harus masuk jam 7 karena ada senam. Jeongmal mianhamnida!!" ujar perempuan itu seraya membungkuk meminta maaf.

   "Aaaa gwaenchanayo... Ngomong-ngomong siapanya Niki? Kok masih pakai baju sekolah?" tanya Seulgi.

   "Jeoneun Nishimura Rio imnida. Saya kakak perempuan dari Niki-chan, seonsaengnim," jawab kakak perempuan Niki, Rio.

   "Wah kamu cantik ya!! Oh ya anak-anak, kalau ada yang memperkenalkan diri harus dijawab apa?"

   "SALAM KENAL, RIO NOONA!!" ucap seluruh murid A-1.

   "Annyeong!! Salam kenal juga!" balas Rio. Rio menatap Seulgi dan membiarkan Niki masuk ke dalam barisan.

   "Saya harus pergi karena sebentar lagi gerbang sekolah saya ditutup. Saya pamit dulu dan sekali lagi mohon maaf karena keterlambatan Niki-chan, seonsaengnim,"

   "Gwaenchana... Hati-hati di jalan!!" balas Seulgi lalu Rio tersenyum manis dan pergi menuju parkiran, dimana ayahnya menunggu.

Seulgi menatap kembali muridnya lalu memimpin barisan menuju lapangan. Mereka dibariskan lagi, namun kali ini baris secara horizontal. Di atas panggung kecil sudah ada guru senam bernama Park Sooyoung, namun lebih dikenal dengan panggilan Joy-ssaem. Beliau adalah wali kelas dari kelas B-3.

   "Ayo senam dengan semangat!! Jangan malas-malasan karena senam bikin tubuh sehat!" ujar Seulgi.

   "Ne, seonsaengnim!!"

Mereka dengan semangat menirukan senam dan sesekali tersenyum lebar ketika gerakan tepuk tangan datang. Sesekali mereka ikut bersorak 'yeay' lalu tertawa.

Wali kelas B-3 itu tersenyum melihat para anak didik barunya begitu penurut. Padahal masih terhitung 5 hari mereka bersekolah dan ternyata singkat pula mereka mengakrabkan diri.

│◘│
│◘│
│◘│

   "Hayo hayo jangan berebut, anak-anak... Ayo mending baris yang rapi semua, baru ssaem bagi satu-satu susu coklatnya," ujar Seulgi ketika melihat murid-muridnya berebut di sekitar kulkas mini berisi susu coklat yang ada di dalam kelas.

   "Heeseung-ah... Jay-ah... Tolong bantuin ssaem ngatur barisan sama data yang dapat susu ya!"

Heeseung dan Jay mengangguk lalu berbagi tugas. Heeseung bagian mengatur barisan serta membagikan susu dan Jay bagian mencatat siapa saja yang sudah mendapatkan susu.

Sementara di sisi lain, Seulgi tengah mengatur pembagian buku karena Senin minggu depan kegiatan belajar mengajar alias KBM sudah dimulai.

   "Yoookkkk baris!!" ujar Heeseung.

Semuanya berbaris rapi membentuk 2 banjar lalu Heeseung berdiri di sisi Jay.

   "Susunya pas ya 1 orang dapet 1. Awas lho ya kalau ada yang curang!!" ujar Jay.

   "Nggak boleh ada yang curang!! Kata mommy-nya Jake kalau ada yang curang, nanti hantu curang ngikutin kalian terus... Mau?" tanya Heeseung.

   "ANIYAAAAA!!"

   "Oke!! Jadi jangan curang ya?"

   "NEEEEE!!!"

Heeseung mengambil susu coklat lalu memberikannya secara bergilir ke temannya. Jay terlihat sibuk mendata sampai-sampai tak sadar jika semua sudah dapat dan tersisa 3 susu.

   "Eh udah abis nih!! Heeseungie ambil 1 ya? Jay jangan lupa ambil sama bilang ke Seulgi-ssaem kalau susunya sisa 1," ucap Heeseung.

   "Ne, hyung!!" balas Jay. Heeseung mengambil 1 susu coklat lalu kembali ke tempat duduknya. Semuanya berceloteh riang dan senang karena mendapat susu gratis sebotol. Mana susu coklatnya enak lagi!

Jay telah mencentang semua nama lalu mengambil susu jatahnya. Ia melihat susu coklat tersisa 2 lalu lapor ke Seulgi.

   "Seulgi-ssaem!!" panggil Jay seraya menarik celana Seulgi. Seulgi menengok ke bawah dan bertanya kepada Jay.

   "Iya?"

   "Semuanya sudah kebagian susu, tapi susunya sisa 1! Ini absennya," ucap Jay. Seulgi mengambil absen itu lalu mengangguk puas.

   "Mungkin sisa 1 soalnya kan cuma kelas ini yang isinya 14 anak. Terus susu yang sisa ditaruh mana?" tanya Seulgi.

   "Di kulkas!!" Jay menggandeng tangan Seulgi lalu menuju kulkas untuk menunjukkan bukti.

CKLEKK

   "Eung... Mana sisanya?" tanya Seulgi.

   "Lhoh?! Tadi ada 1 kok di sini!" ujar Jay. Jay langsung menatap semua temannya dan benar saja kelas jadi sunyi.

Heeseung menghampiri Seulgi dan Jay.

   "Susunya hilang?" tanya Heeseung.

   "Hooh! Suwer deh tadi Jay taruh sini!! Tapi waktu ssaem ke sini, susunya hilang," jawab Jay.

Jay menatap tajam teman-temannya. "Siapa yang curi susu coklatnya!! Ayo ngaku sebelum Jay cek satu-satu mulutnya!"

Dikira dimakan apa botol susunya.—

   "Hayolo ngaku aja...," imbuh Heeseung.

Kelas A-1 menjadi sepi dan tak lama kemudian terdengar—
















WAAAAGGGHHH

Terdengar suara sendawa cukup keras dari balik kulkas. Seulgi pun mengeceknya dan ternyata ada oknum pencuri susu duduk seraya memegangi perutnya.

   "Hehehe Wonie ketahuan...,"

   "YANG JUNGWOOOOONNNN!!"

Percayalah gais itu Jay yang teriak dan sudah siap melempar kursi ke Jungwon.

T.B.C

Huweee gua kelupaan kalo hari ini giliran up hiks

Mian ya ges:((

Oh ya btw... Tahan ya soalnya baby ddeonu keluarnya masih lama awowkwowk

See ya in the next chap uwu💜

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top