32. Berawal dari Nasi Goreng

꧁✰TADIKA ENHYPEN✰꧂

│◘│
│◘│
│◘│

│◘│
│◘│
│◘│

Jadi hari ini waktunya geng Sekazet buat bangunin sahur. Setelah sholat tarawih, anak-anak Sekazet berkumpul untuk mendiskusikan apa saja yang perlu dipersiapkan.

   "Nanti kita kumpul jam 2 ya, ges... Inget! Anti ngaret klub! Gua udah tau kebiasaan lu semua suka ngulur waktu buat tidur bentar trus akhirnya kebablas meninggal -eh!" ujar pemuda berambut merah terang.

PLAKK

   "Nyong mulutnya kalau ngomong suka bener," ucap Minho setelah menggeplak Bangchan.

PLAKK

   "GOBLOK!!" ujar Seungmin seraya menggeplak Minho.

   "Oke lanjut... Nanti yang bakal dibawa apa aja nih, Chan hyung?"

   "Bawa harga diri sama nyawa doang," jawab Hyunjin sekenanya.

   "Hyung, nanti gua bawain makan deh! Emak gua katanya sahur nanti masak banyak," ujar Minho. Semua menatap tak percaya padanya.

Iya tak percaya karena kan Minho tukang ngibul.

   "Cih jinjja... Puasa ga boleh sebar hoax," ucap Felix.

Setelah berdiskusi, mereka kembali ke rumah masing-masing. Sesampainya di rumah, Minho terkejut melihat ibunya berlari dari halaman depan ke belakang.

Otomatis dia jadi ikutan lari dan ketika sampai di halaman belakang, Minho terdiam.

Bagaimana tidak terdiam? Ia melihat Heeseung bermain jelangkung bersama Jake di belakang rumah.

│◘│
│◘│
│◘│

   "Lino!! Heeseung!! Ayo bangun, nak! Katanya mau bangunin sahur, kok masih tidur ini?" Nyonya Lee mengetuk pintu kamar Lino.

   "Lino! Heeseung! Itu lhoo udah ada temen-temen kalian di bawah!"

   "..."

   "ASTAGHFIRULLAH BUJAANNKK!! HEH BANGOONN!!" teriak Nyonya Lee seraya menarik tangan Minho dan Heeseung supaya mereka berdua terbangun.

'Ya Allah... Ini lagi simulasi meninggal apa gimana? Beneran ini hidupnya tidur 24/7!!'

   "HEH LINO! HEESEUNG! BANGUN LU BERDUA HEH!!" terdengar suara teriakan dari luar rumah. Seketika Minho dan Heeseung membuka matanya lebar. Mampus itu suara Bangchan!!

   "Nah bagusss... Ayo cuci muka sana! Lino nanti kamu ambil makanan buat kalian sahur yang di kresek warna putih. Jangan lupa, kresek warna putih," ucap Nyonya Lee.

   "Hoam... Iya iya...." Lino yang masih mengantuk pun tak sudi menggendong Heeseung ke kamar mandi.

Akhirnya ia menyeret Heeseung ala troli ke kamar mandi. Heeseung sendiri yang matanya kembali terpejam langsung diciprati Minho.

   "Bangun heh!! Aduhhh jangan-jangan kemasukan setan dari jelangkung tadi! ADOH INI ADEKNYA KEVIN PERLU GUA RUQYAH AH!!"

Di sisi lain, terlihat oknum bernama Shim Kevin terbatuk karena keselek sendok.

   "OHOOKK ANJER INI SIAPA YANG GHIBAHIN GUA?! OHOOKKHH!!"

Back to Lee Family

Setelah cuci muka dan gosok gigi, mereka menuju dapur. Di atas meja ternyata ada 2 kresek besar berisi makanan.

   "Waduh dek!! Ini yang mana ya tadi? Lu inget kagak eomeonim bilang apa tadi?" tanya Lino ragu. Kresek berwarna putih terlihat lebih besar dari kresek bening.

'Yang putih keknya isinya lebih banyak dari yang bening. Tapi mana ada eomeonim kasih makan sahur banyak banget buat kita? Eomeonim kan pelit! Hmm apa gua ambil yang bening aja ya?' batin Lino.

   "Mungkin yang putih, hyung," ujar Heeseung.

   "Kenapa pilih yang putih?"

   "Soalnya lebih banyak! Kalau sahur banyak-banyak nanti bisa tahan puasa sampai Isya!!"

   "Maghrib, cil... Bukan Isya,"

   "Iya itu maksud Heeseung!!"

Minho masih bimbang. Asli dia takut salah ambil.

   "Apa gua nyanyi Tiba-Tiba Ramadhan aja ya?" tanya Minho.

   "IYA, HYUNG!! Biar berkah!!"

Minho pun melakukan cap cip cup. Kalau edisi non Ramadhan cap cip cup kembang kuncup, kalau edisi Ramadhan pakai Tiba-Tiba Ramadhan.

Ajaran siapa ini astaga!!

   "LINO!!! HEESEUNG!!! CEPETAN INI UDAH JAM 2 LEWAT!!!"

   "IYA IYA OTW!!"

Dan Minho pun akhirnya membawa kresek berwarna bening.

│◘│
│◘│
│◘│

   "SAHUR!!! SAHUR!!!"

PLAK PLAK DUM PLAK

   "SAHUR!!! SAHUR!!! AYO SAHUR CALON PENGHUNI NERAKA!!!"

PLAK PLAK DUM PLAK

Anak-anak Sekazet yang dibantu dengan 7 bocil itu berteriak heboh sambil memukul peralatan yang ada di dalam gerobak punya Dokyeom yang ditinggal di rumah Mingyu.

Awalnya masih berjalan dengan lancar sebelum-

Lingsir wengi~ 😙

KRIIK KRIIK

   "AAAAAAAAAAA!!!"

Ternyata Jake diam-diam naik ke dalam gerobak dan memutar lagu kebangsaan ibunya melalui speaker. Sontak semuanya berpencar meninggalkan Jake seorang diri di dalam gerobak.

   "Lho kok Jake ditinggal?"

│◘│
│◘│
│◘│

Setelah adegan lingsir wengi tersebut, mereka kembali melanjutkan perjalanan. Saat sampai di dekat kuburan, terlihat sekumpulan bapak-bapak sedang berkumpul di pos kamling.

   "SAHUR!!! SAHUR!!! BAPAK-BAPAK AYO SAHUR!!!"

PLAK PLAK DUM PLAK

TSSSS!!!

Saat mereka asyik berteriak, Pak RT berteriak, "Heh anak-anak, kalau bangunin sahur jangan kenceng-kenceng ya!! Pelan-pelan aja... Berisik soalnya!"

Lho he?

Seketika semuanya terdiam. Pak RT merasa keren karena berhasil membuat anak-anak diam. Saat akan melanjutkan obrolannya dengan bapak-bapak yang lain, tiba-tiba...

   "WONIE NGGAK TERIMA DISURUH DIEM!!" ujar Jungwon.

   "Ddeonu juga!"

   "Ayo kita balas Pak RT!" teriak Jeongin, adik Hyunjin.

   "LANGSUNG GAS, CIILLL!!" teriak Hyunjin.

   "KITA BANGUNIN SAHUR KOK DIOMELIN!!!" teriak Jungwon dan diikuti yang lainnya.

   "KITA BANGUNIN SAHUR KOK DIOMELIN!!!"

Mereka kembali berteriak seperti tak terjadi apa-apa, bahkan dengan suara yang lebih keras. Pak RT yang mendengar hanya terdiam lalu memulai sesi menggibahi anak anak tersebut dengan para bapak. Agaknya sedikit tidak terima disindir tadi.

   "Pak RT aneh! Orang bangunin sahur kok dimarahin... Yang namanya bangunin sahur itu ya keras-keras trus kalau bangunin pelan-pelan namanya bangun rumah tangga bersama Sunoo!" ujar Sunghoon dan anak Sekazet mematung.

│◘│
│◘│
│◘│

Saat ini pukul 3 pagi. Mereka pergi ke masjid. Minho yang bertugas membawa makanan dengan Heeseung segera membuka kresek tersebut dan membaginya.

Ternyata isinya 1 bakul nasi goreng yang viral di aplikasi tt.

JANGAN NETHINK YA KELEN!!

Setelah Han membagi rata, mereka berdoa bersama dan dimulai sahurnya.

Suapan pertama masih aman. Semuanya masih menguyah dengan raut ikhlas seperti tidak ada bencana.

Suapan kedua, Felix merasa aneh dan menoleh kepada Minho.

   "Hyung, lu ga salah ambil makanan nih? Kok gini rasanya?"

   "ANJIR INI BAWANG PUTIH SEKEBON DIPAKAI BUAT MASAK APA GIMANA?!" teriak Changbin.

   "Huweee nasi gorengnya kok pahit, hyung!" ujar Jay dan Niki.

   "Ini pasti Eomma Lee masak sambil kesurupan makanya pahit!" ujar Jake lalu menghabiskan 1 botol air minum merk Raquat.

Angkat woy telepon dari Kanjeng Ratu~

Angkat woy telepon dari Kanjeng Ratu~

Yaps itu suara Minho yang direkam lalu dipakai ringtone khusus untuk sang ibu.

   "Halo?"

   "LINO! KAMU BAWA KRESEK YANG APA? EOMEONIM KAN BILANG YANG WARNA PUTIH! YANG KRESEK BENING ITU ISINYA NASI GORENG GAGAL!!"

DDAENG

   "T-terus, ini gimana?"

   "Ya udah makan aja. Ini nasgor yang berhasil udah dibawa abeoji ke pos ronda,"

TUUTT

   "Lu mau digampar, nggak? Kebetulan nih ada galon!" tanya Han. Geram sekali dirinya sekarang.

   "Yang rumahnya deket masjid siapa? Calling gih... Bilang aja minta shodaqoh," usul Hyunjin dan digeplak oleh Changbin

   "Shodaqoh shodaqoh... Yang elit dikit kek... Kalau mau manjur langsung dikasih ya bilang aja kita ngemis makan,"

   "Berdua pada goblok!!"

PLAKK

Changbin dan Hyunjin akhirnya memilih diam.

Akhirnya Felix segera menelepon Lia. Saat panggilannya terhubung, Sunoo segera mengambil handphone Felix.

   "Noona, bica antelin makan, nggak? Ddeonu cama yang lainnya belum makan coalnya makanan yang dibawa Lino hyung penuh lacun! Jadi kita nggak belani makan,"

   "Racun gimana, Noo?"

Jungwon merebutnya. "Noona banyak tanya deh kayak kartun perempuan yang rambutnya kayak perahu kebalik sama monyetnya! Anterin makan ya, noona!! Makasih sama-sama UwU!"

TUUT

Biadab anak satu ini.

Setelah sekitar 15 menit, mereka semua tertidur di teras masjid. Hyunjin yang kalah hompimpa terpaksa terjaga.

   "Eh apa tuh?" Hyunjin menyipitkan mata melihat ada kain putih berjalan ke arah mereka.

   "ANJENG ADA GULING JALAN!!! AAAAAAAAAA!!!" Hyunjin berteriak ketakutan, membangunkan teman-temannya.

   "Apa sih ah?!"

   "ADA GULING JALAN, HYUNG!!"

   "Hah?" Sontak semuanya menoleh dan berteriak ketakutan.

   "ANJENG ITU POCONG, JENIUS!! BUKAN GULING!!"

   "AAAAAAAA POCI!!!" Mereka balapan masuk ke masjid, melupakan 1 bocah yang masih di teras.

   "HUWAAA NIKI KOK DITINGGAL?! CHICHIIIII!!!"

Niki menangis. Ketika poci sampai di teras masjid, Niki mendongak karena namanya dipanggil.

   "Niki? Yang lain pada ke mana?"

   "Ooo jadi pocinya itu Lia noona? Niki kira noona itu poci,"

Oalah ternyata itu Lia and the gang memakai mukenah berwarna putih.  

   "Lho kok bisa pocong?"

   "Tadi Lia noona berhenti sendirian di sana, makanya kita kira pocong mana tadi nggak ada tangannya huhuuu...,"

   "Tadi nungguin Yeji sama yang lain astagaaa... Ya jelas nggak ada tangannya orang tangannya buat megang sajadah di depan dada," jelas Lia capek.

   "Heh keluar lo pada! Ngapain pada ngumpet di sebelah kotak amal, hah?! Gue jadiin bedug masjid mampus lo semua!" omel Yeji.

   "Ampun, nyaiiiii...,"

│◘│
│◘│
│◘│

   "Noona-noona kenapa pakai mukenah? Jay kan jadi takut tadi,"

   "Iya, noona... Jake kira tadi noona itu poci pesugihannya mommy,"

   "H-hah?"

fin.

Yoww nikmati berbuka sambil baca Tadika Enhypen hehet (●v●)

LEBARAN BENTAR LAGI AVV

Udah pada beli baju baru, belum?

Siapin THR buat aku sama si Bebi ya!! 💋

-anara.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top