25. Susu dan Adiboo

꧁✰TADIKA ENHYPEN✰꧂

│◘│
│◘│
│◘│

│◘│
│◘│
│◘│

Saat ini anak-anak kelas A-1 tengah mempelajari tentang menu 4 sehat 5 sempurna. Seulgi sedang berusaha menjelaskan apa itu menu 4 sehat 5 sempurna serta manfaatnya.

   "Tapi Jungwon nggak suka sayur!! Sayur nggak enak kayak makan batu!" sela Jungwon. Ia berpura-pura muntah untuk mengekspresikan bagaimana rasa sayur itu.

   "Emang Wonie pelnah mamam batu? Kata Mingming camchon, batu itu nggak bica dimamam tau..."

   "Bukan gitu, hyung... Maksud Jungwon hyung, rasa sayur itu nggak enak kayak batu yang nggak bisa dimakan gitu... Iya kan Jungwon hyung?" ujar Niki dan dibalas anggukan oleh Jungwon.

   "Nggak kok, sebenarnya rasanya enak. Cuma kalian belum terbiasa makan. Harus dibiasakan ya... Sayur itu sehat lhooo... Nanti kalian bisa jadi kayak Popeye kalau banyak makan bayam,"

   "Eh, popeye si pelaut? OIYA? Wahhh kalau gitu Heeseung mau makan bayam banyak-banyak!"

   "Poop eye?" tanya Jay.

   "POPEYE!! BUKAN POOP!!" balas Heeseung ngegas.

Jay dan Jake yang berhadapan dengan Heeseung pun mengusap mukanya. "Ihhh air terjunnya hyung muncrat tau!!"

Heeseung pun pundung.

TEEETT

   "Nah sekarang udah waktunya pulang. Jangan lupa ya, bilang eomma sama appa kalian kalau besok bawa bekal 4 sehat 5 sempurna ya!! Ayo berdoa dulu sebelum pulang, Heeseung ayo pimpin doanya,"

│◘│
│◘│
│◘│

Kevin sudah menunggu di depan gerbang sekolah adiknya. Ia ditugaskan sang ibu untuk menjemput adiknya beserta 2 temannya yang lain, Jay dan Sunghoon. Yaps bebetulan kedua orangtua Jay dan Sunghoon sedang makan siang bersama dengan orangtua Jake.

   "Heh bocil!" teriak Kevin saat melihat 3 anak tersebut berjalan sembari bergandengan tangan. Kevin mengajak peranakan setan itu masuk ke dalam mobil, kemudian menuju ke mall tempat para orangtua mereka berkumpul.

Seluruh kota merupakan tempat bermain yang asyik~

Oh senangnya aku senang sekali~

Kalau begini akupun jadi si—

Ponsel Kevin berbunyi. Ia segera mengangkatnya dan suara sang ibu pun terdengar.

   "Halo, mom?"

   "..."

   "Sekarang?"

   "..."

   "Oke oke Kevin beliin sekarang... Iya mommy Kevin yang paling cantik... Ini udah di jalan. Bye, mom!"

TUTT

   "Kenapa mom telpon, hyung? Mom dibawa hantu mall?" tanya Jake.

   "MANA ADA HANTU MALL ANJ!!" Kevin menghela napas berat. Sabar... Kevin harus sabar karena orang sabar nanti tambah ganteng.

   "Susu lu di rumah abis, ayo beli! Oh ya para bocil peranakan dedemid... Jangan ribut! Kalau ribut, gua jadiin kalian tumbal buat hantu mall, arraseo?"

   "NEEEEEEE~"

Mereka masuk ke dalam dan pergi ke lantai tempat toko-toko perlengkapan anak-anak berada. Kevin berjalan santai di belakang 3 bocil yang berlari-lari kecil sambil tertawa.

Terkadang Kevin menjerit karena Jay yang hampir terjatuh sebab didorong Jake atau Sunghoon yang menirukan SPG atau bahkan Jake yang tangannya ditarik Jay dan Sunghoon ketika gandengan.

Padahal cuma mau beli susu, tapi suara Kevin sudah habis karena kebanyakan menjerit.

   "ITU TOKO SUSUUUUUU!!!" teriak Jake.

Jay yang mendengar informasi dari Jake langsung berdiri tegap seraya menunjuk toko.

   "PRAJURIT!!" teriak Jay.

   "SIAP, KOMANDAN JAY!!" jawab Jake dan Sunghoon.

   "MASUUUUKKKK!!" teriak Jay lalu ketiganya segera berlari meninggalkan Kevin.

   "HEEEEEEEHHHHH TUNGGUIN GUA, BOCIIIILLLLL!!!"

│◘│
│◘│
│◘│

   "Jake, Jay coba liat!! Aku minum susu Denkaw lho! Kalau minum susu Denkaw biasanya dapet kaset!" Sunghoon mengambil salah satu kotak susu lalu menunjukkan kaset yang tertempel pada kardus susu.

   "Oooo Adiboo ya? Mom juga sering beliin aku susu Denkaw!" ujar Jake.

   "Adiboo itu apa?" tanya Jay.

   "KAMU NGGAK TAU ADIBOO?!" Sunghoon dan Jake histeris. Jay hanya menggeleng.


   "Brarti Jay bukan anak Denkaw!! Jay emang minum susu apa?" tanya Jake.

   "Prenagen,"

   "HAAHH?!" Kevin pun pingsan di tempat.

GUBRAKK

│◘│
│◘│
│◘│

Kevin yang sudah bangkit dari pingsannya segera mengambil troli supaya tidak susah membawa box susunya.

Seluruh kota merupakan tempat bermain yang asyik~

   "Astagaaa siapa lagi yang telpon?!" Kevin meminggirkan troli lalu pergi ke luar toko tanpa pamitan.

Sunghoon yang entah dapat kursi kecil darimana segera naik dan mengambil susu Denkaw.

   "Jadi Jay... Adiboo itu ini!" ujar Sunghoon seraya memperlihatkan gambar Adiboo.

Jay mengambil kotak susunya lalu melihat kaset tersebut. "Adiboo itu yang gimana?"

   "Adiboo itu suka keliling-keliling dunia!! Adiboo juga pernah masuk ke dalam perut trus perang sama bakteri jahat," cerita Jake.

   "Iya!! Adiboo juga pernah bantu bakteri baik biar tubuh tetep sehat," lanjut Sunghoon.

Jay jadi penasaran. Ia melirik rak susu Denkaw yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

   "Oke karena Jay penasaran... PRAJURIT!!"

   "SIAP!!"

   "AYO AMBIL DENKAW YANG BANYAAAAKKK!!"

│◘│
│◘│
│◘│

PUKK

Kevin menoleh dan melihat petugas toko dengan muka kusut menunjuk sesuatu.

   "Apa mereka adik-adik anda? Mereka sudah mengambil sekitar 50 box susu Denkaw dan mengambil kaset yang ada lalu mengurutkan kaset-kaset itu di lantai,"

   "FUCEK?!"

Kevin segera berlari lalu di sinilah ia berada...

Di depannya kini terlihat Jay, Jake, dan Sunghoon duduk di lantai seraya mengurutkan kaset dari volume 1.

   "Aku udah punya yang ini,"

   "Yaudah buat Jay aja... Jay kan nggak punya,"

   "Yeay makasih Hoonie!"

   "ASTAGHFIRULLAH BOCIIILLLL!!! LU CABUT SEMUA KASETNYA TRUS YANG BAYAR SUSUNYA SIAPAAA?!!" teriak Kevin frustasi.

   "Kevin hyung!!"

   "Oh My God gua mau pingsan lagi—"

GUBRAKK

Tak lama kemudian, ibu ketiga bocil datang dan melihat Kevin di pojokan masih pingsan.

Huhuuu kasihan Kevin 😭😭😭

   "EOMMA!!"

   "MOM!!"

   "MAMA!!"

Mereka bertiga memeluk ibu masing-masing lalu menghela napas melihat kelakuan anak-anak TK itu.

   "Astagaaaa itu susunya kok dibuang?! Kalian cuma ambil kasetnya?!" omel Nyonya Shim.

   "Kita lagi cari kaset Adiboo, mom! Kita udah dapet banyak dan Jay sekarang ikutan jadi pengikut Adiboo!! Iya kan, Jay?" tanya Jake.

Jay mengangguk lalu menatap ibunya. "Eomma, Jay sekarang suka Denkaw soalnya ada kaset Adiboo!!"

   "Ohh kamu suka Denkaw sekarang?" tanya sang ibu.

   "Yes!!"

   "Oke sebentar." Ibu Jay segera menelepon sekretarisnya.

   "Halo, Nyonya Park? Ada yang bisa saya bantu?"

   "Sekretaris Lee, bisakah kau belikan Denkaw untuk anakku? Dia sekarang suka itu dan jangan lupa kaset Adiboo yang diproduksi,"

   "Berapa box susu yang harus dibeli, Nyonya?"

   "Tidak tidak tidak... Not the product, but buy the company, okay?"

Mari sungkem sama sultan :")

GUBRAKK

Oh itu suara Kevin yang pingsan lagi karena syok mendengar pernyataan ibunya Jay.

│◘│
│◘│
│◘│

*Rumah Sunghoon*

   "Mama, besok pagi disuruh Seulgi-ssaem bawa 4 sehat 5 sempurna,"

   "Oh ya? Coba Sunghoon sebutin 4 sehat 5 sempurna itu apa saja?"

   "Hehehe lupa... Eumm kata Seulgi-ssaem, makanannya harus dihias soalnya makanan yang paling bagus nanti menang terus dikasih hadiah. Sunghoon harus menang!"

Mama Park tersenyum tipis. Bagus juga menanamkan jiwa kompetitif sejak dini.

   "Mama mau ke kamar dulu. Kamu jaga Yeji, oke? Ajak main di ruang keluarga," ujar mama Sunghoon.

Sunghoon mengangguk. Ia membawa adiknya ke ruang keluarga. Belum lama mereka berdua di sana, telepon rumah berbunyi.

Sunghoon segera berlari untuk mengangkat telfonnya.

   "Yeoboseyo?"

   "Halo, Park-sajangnim..."

   "Ini Hoonie!! Ini siapa ya?"

   "Ooo Tuan Sunghoon... Ini saya Sekretaris Kim. Tuan bisa panggilkan Park-sajangnim?"

   "..."

   "Halo, Tuan Sunghoon?"

   "..."

   "Hal—"

   "Di sini nggak ada ya yang namamya Park-sajangnim!! Kim ahjussi pasti salah sambung!! PIIP...,"

Sunghoon menutup telelon dan di saat itu juga, Mama Park keluar kamar. "Siapa yang telpon?" tanyanya.

   "Tadi Kim ahjussi telpon trus nyari Park-sajangnim,"

   "Lalu? Kok udah ditutup?"

   "Tadi Kim ahjussi cuma nanya, Park-sajangnim ada? Ya udah deh Hoonie jawab salah sambung soalnya kan di sini nggak ada yang namanya Park-sajangnim," ujar Sunghoon polos.

Astaghfirullah nyebut...

   "MAMA KAN NAMAMYA PARK-SAJANGNIM, SAYANG...."

   "LHOOOOO?!!! YOUR NAME ISN'T MAMA?!"

│◘│
│◘│

  │◘│ 

   "Jadi sajangnim itu cuma sebutan untuk bos. Nah Park kan marga keluarga kita, sayang. Untuk menghormati orang, mereka cuma panggil pakai marga lalu ditambahin sebutan sajangnim, paham?""

Sunghoon mengangguk. Mama Park bangga karena anaknya mampu memahami kalimat yang seharusnya belum dipelajari di umurnya saat ini. Beliau pun meninggalkan anak-anaknya untuk menelepon Sekretaris Kim.

Sunghoon menatap adiknya. "Berarti Yeji harus panggil oppa pakai sebutan sajangnim soalnya oppa bosnya Yeji, oke Yeji?"

Yeji yang tak paham hanya mengangguk-angguk seperti hiasan dashboard mobil.

   "Ne, Sunghoon-sajangnim...."

T.B.C

Hayii semuanyaa!! Tebak sekarang siapa yang lagi ultah ke-17?!

HAPPY BIRTHDAY, TO MEEEE!!!

Anara di sini~ Semoga kalian suka sama chapter yang aku buat hari ini ya!! Gomawo~

Have a nice day!!

Anara Purple U 💜💜💜

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top