13. Surprise!! (pt. 3)
꧁✰TADIKA ENHYPEN✰꧂
│◘│
│◘│
│◘│
│◘│
│◘│
│◘│
●
Niki
●
Niki menaiki kasurnya setelah melepas sepatu dan mencuci kaki serta tangannya. Ia menatap langit kamarnya dan menghembuskan napas kasar. Ia tengah berpikir bagaimana caranya memberikan kartu ucapan hari ibu miliknya. Dan tanpa sadar ia tertidur dengan seragam yang belum diganti.
"Niki-chan, ayo makan si—" Rio terdiam di ambang pintu saat melihat adiknya tertidur pulas. Ia mendekati Niki untuk membangunkan sang adik, namun matanya melihat sebuah kartu ucapan yang terbuka di atas nakas samping kasur.
"Oow, baby Niki mau buat kejutan... Oke waktunya jadi aneki yang baik." Rio keluar dari kamar Niki sambil membawa kartu tersebut dan masuk ke kamar kedua orangtuanya.
Tak lama kemudian, Niki terbangun dan melihat jam. Ia segera mandi lalu turun untuk memberikan kartu ucapan hari ibu miliknya.
"Lhooo kartunya Niki mana? Masa diambil hantu pencuri kayak kata mommy-nya Jake hyung?" Yah, sepertinya semua otak anak Enhypen sudah terkontaminasi tahayulnya Jake.
Tak ambil pusing, Niki langsung turun dan menemukan anggota keluarganya bersantai di ruang keluarga.
"Sini, sayang... Duduk di sebelah haha," ucap Ibu Niki saat melihat anaknya turun. Niki duduk di pangkuan ayahnya.
"Niki-chan mau night street food, nggak?" tawar Rio yang langsung saja dibalas anggukan semangat oleh Niki. Ia sudah lama ingin ke sana tapi masih belum sempat.
"Oke ayo bersiap, biar nggak kemalaman." Ibu Niki menggendong Niki menuju kamarnya. Hari ini sepertinya Niki akan dimanja karena telah membuat ibunya senang.
Singkat cerita setelah sampai di sana, mereka menjelajahi satu persatu kedai makanan yang tersedia.
"Uwahh apa itu? Haha, Niki mau itu boleh?" ujar Niki saat ia melihat tornado potato yang dipajang di etalase.
"Oke, ayo kita beli," ujar ayah Niki sembari menggandeng tangan anaknya.
Niki makan terus-menerus hingga kekenyangan. Ia akhirnya hanya bisa bersandar di bahu sang ayah.
"Niki-chan kayaknya mau ngucapin something ke haha deh!! Ayo cepet mau ngomong apa ke haha!" ucap Rio tiba-tiba. Niki yang mendengarnya langsung menegakkan badannya dan menatap sang ibu. Niki langsung menggerayangi saku celananya dan tak mendapati kartu ucapan miliknya.
'Oiya tadi kan Niki udah cari kartunya tapi nggak ada... Umm hilang beneran dong hiks hiks....'
Tiba-tiba Niki menangis sesenggukan. "Haha hiks, maafin Niki... Kartu ucapan hari ibu punya Niki hilang hiks... T-tapi Niki ingat kok kata-kata yang Niki buat sama Seulgi-ssaem,"
"Niki sayang sama haha. Niki minta maaf kalau sering nangis. Niki nangis pokoknya gara-gara Rio-aneki! Makasih haha soalnya sering bantu Niki ganti baju kalau habis ngompol hiks... Aloe view haha...."
Niki memeluk ibunya singkat lalu menenggelamkan wajahnya pada leher sang ayah. Ia malu karena menangis.
Kedua orangtuanya tersenyum bangga. Rio yang notabene suka melihat adiknya sengsara pun tertawa terbahak-bahak karena rencananya berhasil.
"Haha juga sayang banget sama kamu. Kartu ucapannya bagus lhooo... Haha suka! Niki-chan udah pinter ya bikin kartunya." Nyonya Nishimura memeluk erat anaknya sembari mengusap-usap rambutnya.
"Haha kok tau kartunya Niki?"
"Aneki yang kasih kartunya ke haha waktu kami tidur tadi. Ini kartunya haha bawa," ucap Ibu Niki seraya mengeluarkan kartu yang diberikan anak sulungnya tadi siang.
Niki langsung memelototi kakaknya. "Ihhh, Niki kira kartunya hilang! NIKI NGAMBEK SAMA ANEKI!! Capek tau Niki cari-cari!! Aneki nggak berperike-Niki-an kayak kata Jay hyung!"
"Ya ampun... Kemarin Jake, sekarang Jay. Haha sama chichi nggak ada niatan mau pindahin Niki apa? Temen-temennya kok meresahkan semua huhu...."
●
Sunoo
●
"Bye bye Sunoo!!" ujar Irene seraya melambaikan tangan ke arah Sunoo yang masuk ke dalam mobil Mingyu.
"Bai bai Ailin-ccaem!!"
Ketika mobil Mingyu mulai meninggalkan sekolah, Irene tersenyum lebar tak sabar menunggu apa yang akan Sunoo ceritakan besok.
"Aduhh samchon-nya Sunoo kok ganteng ya?"
Mingyu menatap Sunoo yang terlihat berseri-seri. "Wah wah keponakannya samchon kenapa kok kayak seneng banget? Mau nyiapin hadiah buat imo ya?"
"Lho? Camchon kok tau?"
"Hmm cuma nebak aja sih... Sekarang kan hari ibu, mungkin Sunoo mau kasih hadiah ke imo makanya kamu keliatan seneng banget. Samchon bener kan?"
Sunoo menatap Mingyu dengan tatapan berbinar. "CAMCHON HEBAT!! CAMCHON UDAH KAYAK DUKUN BICA TAU MACA DEPAN!"
"Woiya dong! Mingyu gitu lho... Ngomong-ngomong... KOK SAMCHON DISAMAIN SAMA DUKUN SIH?!"
"Coalnya kata Jake-hyung kalau holang bica liat maca depan, belalti holang itu dipanggil dukun!"
Mingyu langsung menatap Sunoo. "INI SIAPA SIH YANG NAMANYA JAKE? PERASAAN KOK AJARANNYA GA BENER MULU AH!!"
Mereka berdua akhirnya menghabiskan waktu berbincang tentang Jake alias ghibah. Sunoo bercerita begitu semangat dan Mingyu akan membalasnya dengan kalimat, misalnya :
1. "Waduh berarti mommy-nya Jake aneh ya, Noo?
2. "Eeee Sunoo kalau gitu jangan kebanyakan main sama Jake. Meresahkan,"
3. "Daripada jadi dukun ya, Noo... Mending ayo sekolah jadi paranormal. Nanti kalau lulus terus bisa liat hantu kan lumayan kita bikin konten mukbang sama hantu," dsb.
Saat sampai perkarangan rumah, Sunoo langsung masuk rumah dan menghampiri bibinya yang duduk di depan televisi.
"IMOOOO!!"
"Hai sayang! Ayo duduk sini,"
Sunoo mendekati Eunha dan memberikan kartu ucapannya. Sang bini mengambil kartu ucapan tersebut kemudian membacanya.
"Makacih imo udah lawat Ddeonu! Ddeonu lupa yang bawah itu altinya apa... Ailin-ccaem bilang kalau imo jangan campai lepacin tangannya Ddeonu bial Ddeonu nggak telcecat. Imo itu ibu telbaik di dunia! Ddeonu cayang imo!!" ujar Sunoo seraya memberikan 'heart' dengan kedua tangannya.
Eunha memeluk erat keponakannya dan menciumi wajahnya. Gemas rasanya memiliki keponakan seperti Sunoo. Aish kalau seperti ini kan dia jadi ingin cepat-cepat menikah.
"Makasih ya, sayang... Oke sebagai hadiah imo buat Sunoo, imo buatin Sunoo makanan kesukaan Sunoo sama samchon. Ayo ganti baju dulu," ujar Eunha. Sunoo mengangguk seraya tersenyum manis lalu melepas tasnya dan berlari ke kamar.
Eunha tersenyum lalu tak sengaja melihat sebuah kartu di dalam tas Sunoo yang masih terbuka. Di kartu itu juga ada surat.
Halo bunda!!
Bunda, Ddeonu cama noona kangen cama bunda! Bunda dimana? Kenapa nggak pulang ke kita? Ayah juga kemana?
Ddeonu mau celita... Ddeonu bikin culat ini dibantu cama Ailin-ccaem!
Kata Ailin-ccaem culat ini bica Ddeonu cimpan di bawah bantal bial ada peli yang kacih ini ke bunda. Ddeonu nggak belani kacih ke noona atau imo coalnya takut meleka cedih.
Ddeonu cayang bunda! Celamat hali ibu ya, bunda!! Cemoga bunda cama ayah cepet kembali dan bica kumpul baleng cama kita lagi!
—dali Ddeonu, anak bunda yang paling ganteng nggak kayak Wonie!
Eunha menatap sendu 2 benda yang ia pegang. Ia meletakkan kembali benda tersebut dan mengirimkan pesan ke Minju.
"Imo nggak bisa bantu apa-apa buat kalian berdua... Maafin imo ya, sayang...."
T.B.C
Ada yang mau adopsi anak-anal kiyowo ini, nggak? :)
HAPPY NEW YEAR, MINNACCHI!!! 🥳
Btw kemarin ada yang DM gua dan tanya apa itu 'Minnacchi' wkwkwk
Jadi Minnacchi itu sebutan gua buat para readers yang baca ff gua. Gua kan author anime dulu (ff nya masih ada di work gua) nah kebiasaan panggil Minnacchi kebawa dari sana walaupun sekarang gua author kpop wkakakak
Minna (minna-san) itu artinya semuanya dalam bahasa Jepang (mirip yeorobun gitu gaiseu) nah suffix -cchi itu kek imbuhan informal yang gua dapat dari Kise Ryota (anime Kuroko no Basuke).
Nah karena sebutannya pelafalannya kiyowo gitu jadi kebiasaan deh wkwkwkw
AAAAA GUA KOK KOBAM BACA FF JOSHUA X JEONGHAN YE:(( Kapal pertama gua di seventeen wkakaka
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top