12. Surprise!! (pt. 2)
꧁✰TADIKA ENHYPEN✰꧂
│◘│
│◘│
│◘│
│◘│
│◘│
│◘│
•
Sunghoon
•
Sunghoon melihat ibunya melambai-lambai di ujung jalan. Ia tersenyum lebar lalu pergi ke pak satpam dan memintanya untuk membantu dirinya menyebrang jalan.
"Gimana sekolahnya hari ini?" tanya sang ibu.
"Baik," jawab Sunghoon singkat.
Suasana mobil begitu tenang karena ibu dan anak ini tak ada yang berbicara. Sunghoon menatap jendela dan terlihat jelas jika anak sulung Keluarga Park ini tengah memikirkan sesuatu.
'Gimana ya caranya Sunghoon kasih ke mama? Sunghoon kan malu....'
Ahh ternyata pangeran es kita memikirkan bagaimana cara memberikan kartu ucapan itu kepada ibunya.
"Mama,"
"Hm?"
Sunghoon membuka resleting tasnya, namun setelahnya terdiam.
Sunghoon menggelengkan kepala lucu lalu menutup lagi resletingnya.
Sang ibu jadi bingung. "Ada apa?" tanyanya.
"Nggak jadi... Sunghoonie lagi bingung," jawab Sunghoon lalu menatap jendela lagi.
Ibu Sunghoon juga sama bingungnya dan lebih memilih untuk tak menanyai anaknya lebih lanjut. Nanti kalau sudah siap bicara, pasti Sunghoon akan mengutarakannya.
"Hari ini kamu sekolah ice skating. Habis sampai rumah langsung mandi. Mama siapin kamu bekal sama peralatan kamu," ujar Ibu Sunghoon.
"Oke."
Sesampainya di rumah, Sunghoon berlari ke kamar dan mandi. Sang ibu sibuk berkutat di dapur.
"Apa Sunghoon kasih sekarang aja ya?" gumamnya.
Sunghoon mengambil kartu ucapan lalu berlari ke dapur.
"Mama mama!!"
"Eung? Apa?"
Sunghoon menyembunyikan kartu ucapannya di balik punggung dan menatap malu ibunya.
"Eumm anu...," ucapnya.
"Iya?"
"Anu...,"
"Iya, apa sayang?"
"Sunghoon itu... Eumm anu... Aduh Sunghoon nggak tau,"
"Pelan-pelan aja ngomongnya... Sunghoon mau apa?"
"Nggak jadi deh," ucap Sunghoon final lalu kembali lagi ke kamar.
Tentu sang ibu cengo melihatnya lalu menggelengkan kepala.
"Ana anu ana anu... Siapa sih yang ngajarin? Heran...," gumam sang ibu lalu lanjut menyiapkan bekal.
Beberapa menit kemudian Keluarga Park berangkat dan singkat cerita, mereka sudah sampai di parkiran sekolah khusus.
CKIITT
"Udah sampai," ucap sang ibu.
Sunghoon mengangguk lalu membuka mobil. Ia turun dan ketika hendak menutup pintu mobil, ia teringat sesuatu.
"Mama!!" panggilnya.
"Ya?"
"Mama bacanya pas Sunghoon udah masuk ya? Kalau dibaca sekarang, Hoonie malu... Eumm Hoonie sayang mama!! Bye bye!!" ujar Sunghoon seraya memberikan kartu ucapan dan surat lalu dengan tergesa-gesa pergi meninggalkan mobil.
Ibu Park bingung dan ketika ia membaca keduanya, kedua sudut bibirnya terangkat. Beliau terlihat begitu senang dan merasa hangat atas apa yang diberikan sang anak.
Dari Sunghoon buat Mama!!
Mama... Hoonie minta maaf ya soalnya nggak bisa ngucapin kata-kata yang udah Hoonie bikin di sekolah sama Seulgi-ssaem.
Hoonie malu dan wajah Hoonie jadi merah kayak jalapeno di mainan Plant vs Zombie waktu Hoonie latian ngomong!!
Semoga mama suka kartunya ya!! Hoonie sayang mama!!
•
Jungwon
•
"Jungwooonn!!" teriak sang kakak.
"..."
"Yang Jungwon!" panggilnya lagi.
Lia berjalan menuju kamar sang adik dan saat hendak meneriaki nama adiknya, ia melihat Jungwon berdiri di depan kaca seraya berbicara sesuatu.
Lia yang merasa ada yang tidak beres dengan Jungwon pun mulai parno.
"Itu anak kenapa? Kok kayak frustasi? Masa kemasukan?" tanyanya pada diri sendiri.
KRIIETT
"Noona?"
"Ngapain ngomong sendiri di depan cermin?"
Jungwon berlari kecil ke arah Lia lalu memeluk kakinya. Sang kakak terkejut, tumben peranakan setan itu memeluknya. Biasanya mengajak dirinya baku hantam.
"Ada apa?"
"Wonie dapet ini," ucapnya lalu menunjukkan kartu ucapan yang ia dapat dari Seulgi.
"Nah Wonie nggak tau ngomong ke buna gimana... Nanti kalau buna marah terus berubah jadi T-Rex gara-gara Wonie jelek gimana? Wonie nggak mau dimakan T-Rex huhu...," rengek Jungwon.
Lia tersenyum kecil melihatnya. Ia mengelus rambut Jungwon sayang. Jarang-jarang kan kakak-adik ini akur.
"Wonie bingung, noona... Tadi di sekolah Wonie udah hafalin, tapi lupa gara-gara liat Papa Zola! Huwaaaa gimana, noona?" isak Jungwon seraya menggoyang-goyangkan kaki Lia.
Lia membuat pose berpikir dan Jungwon menatap kakaknya bingung. "Noona mikir apa?"
"Lhah kamu minta apa?"
"Gimana caranya kasih kartunya ke buna,"
"Nah noona lagi mikir ini,"
Jungwon mengerjapkan mata lucu lalu bertanya lagi, "Emang harus pakai mikir?"
Lia menepuk dahinya lalu menggeret Jungwon keluar kamar. "Banyak omong kamu persis kayak buna! Udah ayo bikin kue aja buat buna,"
Mereka pergi ke dapur dan Lia menyiapkan semua bahan membuat cookies.
"Kamu diem ya... Kalau berulah, noona masukin oven," peringat Lia. Jungwon mengerjapkan mata lagi.
"Nanti aku dipanggang?"
"Hooh terus noona makan, mau?"
"NGGAK MAU!! WONIE NGGAK MAU DIMAKAN T-REX MUDA!!"
"Nah makanya diem. Liat noona buat cookies aja,"
"Oke Wonie diem,"
Jika kalian bertanya dimana sang ibu, Ibu Jungwon pergi arisan dan pulang kurang lebih sejam lagi. Lia begitu telaten membuat cookies dan Jungwon entah kenapa diam menyimak Lia.
Ketika Lia memasukkan cookies ke dalam oven, Lia menatap tajam Jungwon.
"Tunggu di sini! Nggak boleh turun dari kursi. Nanti kalau ada suara dari oven, panggil noona. Noona mau angkat telepon dari Ryujin,"
"Siap 86!!"
Lia pergi dan meninggalkan Jungwon sendiri. Jungwon menatap oven terus-menerus. Ia bingung, kenapa adonan kue harus dimasukkan ke oven? Kenapa tidak diletakkan di wajan seperti biasanya sang buna memasak?
Kedua mata Jungwon melihat tepung yang ada di meja lalu mengambilnya. Ia mengeluarkan tepung dan kedua matanya berbinar-binar.
"SALJUUUU!!" teriaknya dan melemparkan tepung ke udara. Jungwon naik ke atas meja lalu bermain tepung. Semua alat-alat yang digunakan untuk membuat cookies jatuh karena tertendang.
"YA AMPUN JUNGWON!!" Jungwon berbalik dan melihat ibunya berdiri di ambang pintu dapur.
"O-ow T-Rex datang...,"
"Kamu ini ngapain di atas meja? Ya ampun dapurku huhuuuu...,"
"Noona tadi bilang suruh Wonie nggak boleh turun dari kursi, buna... Ya udah deh Wonie main tepungnya di atas meja. Wonie buat salju lho bun... FUUUU~" ujar Jungwon seraya melemparkan tepung lagi.
"YANG JUNGWON!" teriak sang buna. Jungwon terdiam. Ia melihat buna-nya benar-benar marah.
"Aduh T-Rex marah beneran," gumam Jungwon.
"YANG LIA!!"
"COMING!!"
Lia masuk ke dapur dan kedua matanya terbelalak. "Lhoo?"
Lia terdiam melihat kondisi dapur. Ia melihat telinga ibunya mengeluarkan asap. "Mampus aing huhuuu," gumamnya.
"KALIAN BERDUA PERGI KE SUDUT KAMAR!! JANGAN PERGI DARI SANA SEBELUM BUNA KE SANA!"
Lia berlari seraya menggendong Jungwon dan masuk ke kamar. Sang ibu menatap dapur dengan helaan napas berat lalu menatap kartu ucapan yang tergeletak di meja dan tertutup tepung.
"Apa ini?"
Ibu Jungwon mengambil kartu itu dan membacanya.
"Astaga... Mau ngucapin hari ibu aja nggak usah pakai ngerusakin dapur juga hiks... Ya ampun ayah... Buna mau resign aja jadi istrimu hiks...."
TIINGG
Ibu Jungwon mengambil cookies yang sudah matang lalu mencobanya.
"Hmm enak juga rasanya. Lumayan ini kalau dijual. Sip sip nggak jadi resign jadi istri ayah. LIAAAA AYO BUKA TOKO KUE BIAR NAMBAH UANG!!"
T.B.C
Hueeeee gua kemaren jumat kelupaan mau up dan baru inget hari sabtu:) Jadi sekaliam gua up senin:)
Btw garing ga sih? Aish ngebut gua ngetiknya:( Mian kalau ga sesuai ekspetasi
Niki sama Sunoo segera ya:)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top