11. Surprise!! (pt. 1)
꧁✰TADIKA ENHYPEN✰꧂
│◘│
│◘│
│◘│
│◘│
│◘│
│◘│
●
—Heeseung—
●
"EOMEONI AYO CEPAT MASUK!!" teriak Heeseung setelah turun dari mobil.
"Wae wae? Heeseung mau apa, nak?" tanya sang ibu yang masih ada di dalam mobil. Untung teriakan Heeseung tidak sia-sia karena kaca mobil tidak ditutup ibunya.
"HEESEUNG PUNYA ARET BUAT EOMEONI!!" jawab Heeseung.
"Aret?" beo sang ibu.
"IYA ARET!! ITU LHO YANG KATANYA DEIDARA DI NARUTO!! ARET IS EN EKSPLOSYEN!!"
"Astaga, Heeseung-ah... Kamu ya harus banyak-banyak belajar bahasa Inggris! Jangan kayak hyung! Art is an explosion, sayang... Bukan aret,"
"Oke! Heeseung nanti belajar lagi!"
Sang ibu menggelengkan kepala seraya keluar dari mobil. "Emangnya art apa?" tanya sang ibu.
"Ayo ayo masuk dulu!!"
Mereka berdua masuk. Ketika sampai ruang tamu, sang ibu duduk lalu Heeseung mengambil kartu ucapan dari dalam tasnya.
"Eomeoni ayo tutup mata!!" perintah Heeseung.
"Aigo ya ahahaha... Eomeoni jadi penasaran," kekeh sang ibu sambil menutup mata.
Setelah kedua mata ibunya terpejam, Heeseung berjalan ke arah ibunya lalu memberikan kartu ucapannya.
"TARAAA!! Eomeoni boleh buka mata!!" ujar Heeseung.
Heeseung tersenyum lebar ketika melihat ekspresi terkejut dari ibunya. Ibunya yang sangat penasaran pun segera membuka kartunya.
"Kata Seulgi-ssaem, hari ini hari semua eomma ulang tahun! Nah akhirnya ssaem kasih kartu ucapan satu-satu ke temen-temen sama Heeseung," jelas Heeseung.
Sang ibu tersenyum manis melihat kartu ucapan itu. Lucu sekali. Walaupun sederhana, tetapi entah kenapa mampu membuat beliau senang.
"Ssaem bilang kalau tugas kita ucapin kata-kata manis. Heeseungie udah buat! Eomma dengerin ya!" Heeseung semakin bersemangat melihat ibunya mengangguk.
"Selamat hari eomma, eomeoni!! Terima kasih karena eomeoni udah merawat hyung sama Heeseungie dari kecil sampai sekarang! Eomeoni jangan bosen sama kita ya! AI LOF EOMEONI FEROM MAI HET TU MA TUS!!" ujar Heeseung seraya bertepuk tangan.
Sang ibu segera memeluk anak bungsunya lalu mengecup dahinya. Sesungguhnya ia ingin tertawa ketika mendengar pelafalan bahasa Inggris anaknya, namun ia tahan karena tak ingin menghina hadiah anaknya.
"Terima kasih, sayangnya eomeoni... Sebagai hadiah, eomeoni mau masak banyak-banyak!!"
"YEAAAAYYYY!! AI LOF YU!!"
"BWAAAAHAHAHA!!!"
●
—Jay—
●
Jay sedari tadi meminta sopirnya untuk mempercepat laju mobil. Ia tak sabar memberikan kartu ucapannya seraya mengucapkan sesuatu yang telah ia buat dengan sang guru.
Ia penasaran bagaimana ekspresi eomma kesayangannya mendapat hadiah dari dirinya sendiri.
"Pak sopir ayo dong jalanannya wushh wushh gitu kayak mobil di film Cars! Jay mau kasih hadiah ke eomma tau!!" ujar Jay di kursi penumpang,"
"Mohon bersabar ya, Tuan Muda Jay... Kalau saya ngebut kayak mobil di film Cars, nanti tuan muda ga bisa ketemu saya lagi lhoo," balas sang sopir.
"Lho? Kenapa?"
'Soalnya saya dipecat:)' batin sang sopir.
"Tuan muda ga bisa ketemu saya lagi soalnya saya harus masuk bengkel terus ga bisa keluar. Tuan muda mau?" tanya sang sopir. Jay terdiam. Ia terlihat sedang berpikir.
'Kalau pak sopir nggak keluar dari bengkel, nggak ada yang nganterin Jay. Kalau Jay nggak ada yang nganterin, nanti Jay nggak bisa sekolah. Kalau nggak bisa sekolah, nanti nggak bisa ketemu temen-temen. Kalau nggak bisa ketemu temen-temen, nanti Jay sendirian terus Jay nggak punya temen terus terus....'
"ANDWAAAEEEE!!" teriak Jay tiba-tiba seraya memegang kepalanya.
Sang sopir terkejut. Kenapa tuan mudanya ini?
"Ada apa, tuan muda?"
"PAK SOPIR NGGAK BOLEH MASUK BENGKEL!! NANTI JAY SEKOLAH GIMANA? HUWEEEE!!" teriak Jay.
'Astaga....' batin sang sopir.
Ketika sampai rumah, Jay langsung keluar mobil dan untungnya mobil sudah berhenti.
"EOMMA!! EOMMA!! EOMMA DIMANA? URGENT!" teriak Jay.
Ia pergi ke ruang makan dan tidak ada presensi sang ibu. "EOMMA URGENT! WHERE ARE YOU?"
Jay pergi ke dapur dan hanya ada para maid yang bekerja.
"MASA EOMMA DIBAWA PERGI HANTU?!" teriak Jay dan membuat seluruh maid menatapnya bingung.
Jay membalikkan badan dan ia terhuyung beberapa langkah karena menabrak kaki seseorang.
"Kenapa teriak-teriak, sayang? Apanya yang urgent?" Ternyata yang ditabrak Jay adalah kaki ibunya.
"Hari ini hari ibu?" tanya Jay.
"Umm entah? Sekarang tanggal berapa ya?" tanya sang ibu balik.
"Sekarang tanggal 22 Desember, nyonya besar," jawab salah satu maid.
"Ahh ne... Yups!! Hari ini hari ibu, kenapa sayang?"
Jay membuka tasnya lalu memberikan sang ibu kartu ucapannya.
"Happy eomma's day!! Jay pakai bee because you're like a bee! Eomma-nya Jay maaaaniiss banget kayak madu yang dibuat sama lebah! Oh ya karena Jay hari ini udah jadi anak baik, eomma habis ini kasih Jay madu ya?"
"I LOVE YOU SO MUCH!!" lanjut Jay seraya memeluk kaki sang ibu.
"Awwww...." Seluruh maid yang melihat kejadian itu terkagum dengan tuan muda mereka. Selain itu, mereka juga gemas karena tingkah imutnya.
"Anak eomma pinter ya!! I love you too, bumblebee...," balas Ibu Jay.
Nyonya besar keluarga Park itu menatap kepala maid yang kebetulan juga ada di sana dan berkata,
"Belikan madu kesukaan Jay, ya? Kalau bisa sama pabriknya juga."
●
—Jake—
●
"I'm home!!" ujar Jake.
Jake berjalan ke ruang keluarga. Ia mengerutkan alis melihat kakaknya duduk dengan kali ada di atas meja.
"Why're you here, hyung?" tanya Jake.
"Sekolah gue kebakaran," jawab Kevin malas.
"W-what?"
"Dih dibilangin,"
"Kok bisa?" tanya Jake yang masih bingung.
"Gue yang bakar. Udah udah anak kecil sana! Hush hush ganggu aja!" Jake mendengus lalu saat ia hendak pergi, ia teringat niat awalnya.
"Where's mom?"
"Kitchen. If she's not there, go to her office. Maybe she's doing her job,"
Jake segera berlari menuju kantor ibunya. Ayahnya melarang ibunya bekerja di kantor terlalu lama karena bisa-bisa rumah mereka hangus dalam sekejap akibat 2 manusia titipan Tuhan yang diberikan pada pasangan suami-istri Keluarga Shim ini.
Akhirnya Ayah Jake membuat ruangan khusus sang ibu bekerja, entah itu untuk mengerjakan dokumen atau melihat perusahaan dari jauh. Kalau ada dokumen yang harus diantar, biasanya Ibu Jake meminta sopir mengantarnya ke kantor.
TOKK TOKK
"Who's there?" Jake mendengar suara sang ibu dari dalam.
"It's me!!" ujar Jake semangat.
"Aaa ma cutie boy... Come in, Jake," balas sang ibu.
Jake memutar kenop pintu kemudian menampakkan sang ibu yang duduk dengan tumpukan dokumen di mejanya.
"Ada apa, Jake?" tanya sang ibu.
Jake menaiki kursi di depan meja sang ibu dengan susah payah. Terlalu tinggi.
BRUKK
"JAKE!!"
"It's okay, mom!" ujar Jake. Ia bangkit lalu berusaha lagi dan akhirnya bisa duduk dengan nyaman. Sakit juga pantatnya terkena lantai.
"Look at this! Seulgi-ssaem gave me this letter and I want you to read it. I hope you'll be happy after reading that," ucap Jake.
Nyonya besar Keluarga Shim itu membaca kartu ucapan pemberian anak bungsunya. Ia tersenyum senang dan ketika sampai di 2 kata akhir, ia bingung.
"Kenapa pakai berry?" tanya Ibu Jake.
"Because Jake suka yang manis-manis asam kayak berry and I think mommy looks like a berry!! Mommy manis kalau lagi baik terus mommy jadi asam kalau lagi marah hehehe...," jelas Jake.
"AHAHAHAHA BUKAN ASAM LAGI, JAKE-AH... MOMMY MAH PAHIT KALAU UDAH MARAH!!" teriak Kevin yang ternyata sedari tadi di mengintip lalu kabur karena sebentar lagi akan—
"JANGAN HARAP KAMU NANTI MALAM BISA IKUT DINNER, KEVIIIINNN SIM!!"
T.B.C
Oke karena dibuat ber-7 kepanjangan, next chap khusus Sunghoon-Niki jumat ya, sweetie~
So, udah pada ngucapin ke Ibu masing-masing? Jangan lupa berdoa buat kebaikan beliau ya!
See ya~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top