Hold My Hands
Terkadang Theana benci untuk selalu berada dalam kungkungan rasa yang menyesakkannya. Menghimpitnya seolah-olah ia tak berhak untuk menghirup sedikit saja kebahagiaan.Semua terasa menyiksanya. Apalagi, setelah ia menerima sebuah kenyataan pahit bahwa seseorang yang dicintainya, memintanya untuk membiarkannya pergi dengan seseorang yang digenggamnya dengan erat.Dan seorang Theana Jellea Ravinsya tahu, kenyataan pahit ini harus ditelannya bulat-bulat. Meski akhirnya ia harus terjatuh, tersakiti, dan bahkan mati rasa. Pada satu hal yang disebut dengan "Cinta".~~~Tidak jauh berbeda dengan keadaan Theana, Arazmi Wirazha Luvin harus memupus semua keinginannya untuk menjadikan Laira Fransisca sebagai pacarnya. Tepat sebelum Araz mengungkapkan perasaannya, Laira bercerita dengam sorot bahagia. Bahwa gadis itu telah resmi berpacaran dengan sahabatnya.Seperti orang bodoh Araz berpura-pura bahagia. Meskipun sorot mata dan hatinya dipenuhi rasa kecewa. Ia kecewa pada dirinya sendiri yang tidak bergerak cepat dari dulu. Dan sekarang sudah terlambat bagi Araz untuk menjadikan semua rencananya menjadi nyata.Sejak saat itu, Arazmi Wirazha Luvin seolah menutup diri. Hatinya terasa mati. Pada sesuatu yang disebut dengan "Cinta".~~~Mungkin ini hanya kisah klise dua anak manusia yang sama-sama terluka. Dipertemukan dalam situasi yang tidak terduga. Akankah garis takdir menuntun mereka pada sebuah jalan yang akan membuat hati keduanya kembali terbuka?Well inilah kisah mereka.p.s : Jangan ngarep banyak kalo cerita ini sebagus penulis lainnya. Percayalah, cerita ini ditulis hanya untuk memuaskan imajinasi yang banyak bertebaran. Dan ini ASLI dari ide sendiri.Happy reading gaess ;)…