Beberapa manusia senang untuk berharap, kepada siapapun itu. Tuhan, orang tua, teman, kekasih, bahkan musuhnya. Mulai saja dari berharap dilancarkan rezeki dan jodohnya, sampai berharap agar musuhnya tidak menonjok wajahnya hingga biru.Dalam kumpulan puisi ini, aku sebagai penulis, berharap semoga karya ini bisa meledak dan menjadi ladang rezekiku, serta menjadi manfaat bagi semua, khususnya para pembaca.Harapanku terlalu banyak? Tidak apa-apa, kumpulan puisi ini memang ada untuk menemani kita, berharap dan cemas dalam menantinya.- Achmad Aditya AveryCover by me (5 Juli 2023)…
Kumpulan puisi kali ini bertema bebas, tapi semoga tetap terhibur. Aku pemimpi terpuruk yang mencoba mewujudkan tujuan dari apa yang bisa aku lakukan. Dan semoga kemudahan selalu menyertai langkahku. Selamat membaca.Cover by me (Desember 2022)…
Annasya adalah nama anak gue yang rencana gue berikan kalau gue bisa punya anak.Kumpulan puisi ini buat kalian yang sering tanya kenapa gue enggak punya anak.Selamat menikmati. Sekarang kalian abadi dalam tulisan.Cover by Nahdia (20 September 2022)#1 DALAM KUMPULANPUISI (25 Oktober 2022)…
Sekitar kita. Ada yang tidak seberuntung kita. Baik dari segi harta juga mental. Mereka ada yang tertekan tapi tidak dapat bicara. Sesak. Dalam kumpulan puisi ini, aku ingin berpikir sejernih mungkin dan membuat puisi yang dapat menjadi teman untuk kalian untuk sekali lagi dan secara khusus.Di sini. Aku ingin semaksimal mungkin tidak mengeluarkan perkataan yang kasar meski sebelumnya aku memiliki pemikiran bahwa perkataan kasar bisa menjadi pelepas emosi negatif yang cukup berguna. Namun, tidak! Aku ingin menjadi teman yang sopan dan baik kali ini.Karena aku ingin terlahir kembali tanpa menghilangkan apa yang terjadi di masa lalu. Kumpulan puisi ini adalah pemulihan untuk diriku, dirimu, semuanya. Recovery Avery atau disingkat Reavery.-----Amazing cover by Hwarien (2022)…
Seseorang memberikanku sebuah tantangan dan pada karya ini kucoba menyelesaikannya.Kumpulan puisi dengan tema berbeda di tiap puisinya, dengan target 200 tema atau 200 puisi, mungkin lebih.Untuk itu, kumpulan puisi ini mengambil tema abstrak, tapi bukan berarti dikerjakan asal begitu saja. Kalian bisa menemukan beberapa hal di sini, cinta, perjuangan, mungkin juga terselip beberapa pelajaran kecil di dalamnya.Semoga kalian menyukainya.Dengan ini, tanggal 23 Mei 2021, karya ini kubuka.Cover by: Lyn#2 dalam #kumpulanpuisi (26 Mei 2021)#1 dalam #kumpulanpuisi (29 Mei 2021)…
Singkatnya, ini adalah sebuah kumpulan cerpen. Kumpulan cerpen pertama yang aku buat. Sumbernya dari mana-mana, beberapa atau mungkin sebagian besar dari cerpen-cerpen yang aku pakai untuk event bulanan di grup kepenulisan Montase Aksara.Cover by: Lyn…
Darimu sumber kehilangan. Aku merasakannya banyak sekali.Darimu sumber kehilangan. Biar kubeli kehilangan demi kehilangan.Agar kamu tidak lagi merasa kehilangan.Tangerang, 25 Oktober 2020Perkenalkan karya kolaborasi aku yang baru, kali ini aku berkolaborasi dengan Muhammad Kusnaedi, beliau sepertinya memiliki pemahaman tentang kehilangan yang cukup matang dan dalam. Dalam kumpulan puisi ini kami berdua mencoba membuat puisi-puisi berkaitan dengan kehilangan. Semoga kalian suka ya.Salam hangat,Muhammad KusnaediAchmad Aditya Avery…
Sebuah kumpulan puisi.Berisi makian juga nasehat atau juga tidak sama sekali.Kalau saja karya harus berdasarkan pekerjaannya, pengangguran tidak punya hak untuk berbagi buah pikirnya kepada dunia.Ya, harga dari sebuah kebebasan dan waktu untuk menulis dibayar dengan menanggalkan gelar, pekerjaan, lalu mengambil bendera yang mengundang tatapan sinis bertuliskan: pengangguran.Dia hanyalah seorang aneh yang menanggalkan semua yang dimiliki untuk mengejar apa yang dia sukai, meskipun dia tahu kadang sesuatu yang dia suka bisa saja berkhianat. Namun, itulah drama terbodoh yang selalu dia ulang dan berdalih tindakannya didasarkan rasa cinta.Dia dengan keterbatasan akalnya mencoba memaki manusia yang berbelok merusak. Dia dengan keterbatasan akalnya mencoba menasehati dunia yang sudah terlalu tua untuk mengenal indah dirinya. Dia, pengangguran yang hanya bisa berbicara melalui tulisan, seenaknya menodai keindahan puisi dengan kelancangan dan perkataan kotornya.…
Aku kenapa?Bagaimana aku menjawabnya, jika aku sendiri tidak tahu kenapa.- AkuNote:* #3 dalam Puisi (25 November 2018)* #3 dalam kumpulanpuisi (16 Juni 2019)* Cover by Naurah S (2018)* Cover by Lyn (2019)…
Tulisan ini, diawali dengan dia, dibumbui oleh cinta yang berlebihan, dilindungi oleh asa yang semu akan masa depan bersamanya.Tulisan ini, tidak hanya menceritakan dia, aku tahu itu, tapi karena dia, puisi -puisi ini bermula. Beberapa di antaranya terbang menghampirinya sebagai pesan juga rasa, beberapa darinya menjadi bagian dari dunia fana, melihat dan meraba setiap sendi kehidupan, yang tercipta dari kotornya pikiran, yang ya, kau tahu, kotor itu relatif. Bukan melulu tentang lekuk tubuh, wanita, perasaan menggebu. Tidak, ini juga tentang mendekati ruang terkotor dunia, tangisan dan kesedihan, yang tiada bisa kau dapatkan dengan pikiran yang jernih, yang dimanja oleh lekuk kenikmatan dan kenyamanan.Dan satu lagi, tidak semua yang kotor itu hina, dia hanya tidak mengikuti aturan. Aturan yang membatasi pikiran untuk bebas berekspresi, aturan yang hanya menjulang kekayaan, aturan yang tiada bisa memahami para pemimpi.--- --- --- --- --- --- --- --- --- --- ---Catatan:* Rilis: 12 Juni 2018* Cover baru akan rilis pada: 28 Juni 2018, pukul 13:56* #2 dalam write: 17 Juni 2018* #1 dalam write: 24 Juni 2018* #3 dalam pikiran: 13 Juli 2018…
Ini hanyalah aku yang suaranya mungkin terdengar tapi tak ada artinya. Layaknya mereka, kucing liar berserakan di jalan raya, di halaman rumah, di tempat makan yang seringkali kamu usir begitu saja. Masih untung ada yang berbaik hati memberi whiskas, sepotong tulang ikan bekas pun tak apa. Ini hanyalah aku yang bergerak begitu bebas tapi tak pernah mereka menyadarinya, seperti mereka, kucing liar yang berdansa dalam teriknya hari. Memberikan cakarnya, menyambut makan, yang seringkali kamu tendang begitu saja. Masih untung tempat tinggal nyaman untuknya, tinggal di teras pun tak apa. Ini hanyalah pembukaan yang biasa dari kisah yang biasa, dari perasaan yang biasa, dengan raungan yang biasa. Dibacakan oleh para kucing liar. Kumpulan puisi ini adalah sebuah perjalanan kehidupan. Puisi-puisiku yang pernah beredar, entah itu di instagram, blogspot, facebook. Puisiku yang ingin sekali berteriak. Mengumpulkannya di sini adalah cara para kucing liar bersatu, mencakar kehidupan yang kadang kocak, kadang bahagia, kadangpula nestapa. Anggap saja, puisiku, adalah suara mereka. Suara kucing liar. Salam, Achmad Aditya Avery #454 Puisi (Selasa, 12 September 2017) #337 Puisi (Rabu, 13 September 2017) #203 Puisi (Kamis, 14 September 2017) #116 Puisi (Jumat, 15 September 2017) #1 dalam kumpulanpuisi (Rabu, 22 Agustus 2018)…
