Gaza hanya punya 37 hari untuk memperbaiki keabnormalan keempat saudaranya. Ia pikir jika ia berhasil mengubah kekacauan yang terjadi di keluarganya, itu akan menjadi kejutan istimewa di hari kembalinya Fatma, si ibu. Akan tetapi, alih-alih memberikan kejutan, ia justru dikejutkan dengan serentetan kenyataan rumit yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.…
Lantaran jadi korban bullying di sekolah, Fahim meminta si Ibu memasukkannya ke pondok pesantren. Tak hanya untuk menghindari kebencian dan penindasan, Fahim ingin di sisa-sisa hidupnya, ia bisa berguna untuk kedua orang tuanya. Jika tidak di dunia, setidaknya di keabadian nanti.Fahim tahu, tidak ada sesuatu yang kebetulan di dunia ini. Sebab segala sesuatunya sudah terencana dalam alur cerita yang Allah tuliskan. Termasuk kepindahannya ke pondok pesantren yang kemudian mempertemukannya dengan Muhyi, sosok dengan sejuta pesona yang dalam pandangan Fahim selalu terlihat begitu mengagumkan.Tak hanya menawarkan sebuah pertemanan yang hangat, Muhyi pun menarik Fahim ke dalam bebagai macam konflik tak terduga. Serangkaian konflik itu perlahan menyeret Fahim pada kenyataan yang jauh lebih menyakitkan ketimbang bertahan dari penyakit yang dideritanya selama ini.Kenyataan itu adalah alasan kenapa selama ini ia harus menanggung begitu banyak kebencian.------------------Dalam tahap Revisi.…