The Ocean Eyes
Malissa Claire merasa frustasi dengan hidupnya. Sudah 6 tahun setelah lulus dari perguruan tinggi, dia tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang layak. Selain menjadi buruh atau pekerja paruh waktu, tak ada pekerjaan dengan gaji layak yang mau menerimanya. Selama itu juga Malissa sudah melalui banyak hal demi bisa bertahan hidup, salah satunya adalah mendapatkan berbagai cemooh dari sepupu-sepupunya yang berhasil sukses bahkan memiliki rumah tangga yang bahagia. Malissa jadi merasa dunia tak adil baginya dan tiap hari semakin membenci Tuhan yang telah menciptakannya. Suatu hari Malissa menerima pekerjaan buruh untuk mengambil hasil tangkapan ikan para nelayan. Namun, saat iseng menarik jala yang ada di bawah kapal, tubuhnya malah jatuh ke dalam air laut. Saat terbangun, tiba-tiba Malissa sudah berada di tepi pantai. Juga yang paling mengejutkan, dia tak lagi berada di dunianya dengan tahun 2024. Tempat ini berbeda, seolah bumi lain yang dia pijaki. Dengan pakaian, budaya, dan pola pikir yang berbeda, Malissa seolah memiliki identitas baru. Uniknya, tempat ini memiliki banyak hal magis yang biasanya hanya bisa dia tonton dalam film. Salah satu hal magis bagi Malissa di tempat itu adalah bertemu Athalas. Pemilik iris mata biru laut yang mampu menenggelamkan pikirannya begitu dalam. Meski kepercayaan di sini, mata biru berarti pembawa bencana sekaligus monster menjijikkan, tapi bagi Malissa itu adalah hal terindah yang pernah dia lihat dalam hidupnya.…