Desimala

Kamu adalah kertas, sedangkan aku penaKamu kosong, maka kuisi dengan coretanTak berarti memang, aku tahuHanya saja, ini adalah carakuCoretan Pena Tak Berarti Cover by: MosaicRile…

Desimala

[Kumpulan Puisi dan Prosa]Bagaimana mungkin segala hal tentangmu masih terpatri jelas di ingatanku? Seolah-olah baru kemarin kita saling mengenal, bertukar kabar, berbagi rasa, dan saling menjaga. Padahal sudah sangat lama kita berpisah.Meski aku tak tahu perasaanku dulu nyata atau tidak, aku tetap mempertahankannya hingga kini. Padahal kamu tahu sendiri, jumlah tahun yang kulewati tanpamu adalah setengahnya jumlah jari tanganku, malah lebih satu. Jadi, bagaimana bisa namamu masih di dalam hatiku sampai saat ini?Copyright©2020…

Desimala

Ini event special menyambut hari Kartini. Kami, warga theWWG menyemarakkan hari Kartini ini dengan mempersembahkan satu cerita, berisikan tentang makna dari Kartini itu sendiri. Selamat menikmati.…

Desimala

Jika diibaratkan, hidup Claudya itu seperti pertunjukan sirkus. Kedua orang tuanya adalah penjinak sekaligus pelatih, sedangkan Claudya adalah binatang yang dipaksa membuat penonton terkesima.Semakin ia tunduk pada perintah mereka, maka semakin ia tersiksa. Claudya mencoba melepaskan rantai yang melilitnya. Mampukah ia memegang kendali atas hidupnya?Copyrigt©2020Published on 1 Oktober 2020Peringkat tertanggal 8 November 2020#4 Perfeksionis#10 odocthewwg#47 thewwg#38 bjpw…

Desimala

[Kumpulan Puisi] Tuan, meski hujan telah reda beberapa waktu yang lalu, biarkanlah aku tetap mengenangmu. Aku tidak memiliki satu pun potret kebersamaan kita. Aku hanya memiliki ingatan tentang kau, tentang obrolan kita setiap hari, tentang lagu-lagu yang sering kaunyanyikan sebagai pengantar tidur, juga tentang kepergianmu yang membuat bumiku seperti berhenti berotasi. Aku hanya memiliki kenangan itu dan juga puisi ini untuk aku pamerkan pada semesta bahwa kau pernah kumiliki.Copyright 2020…

Desimala

Amerta tak percaya bahwa dirinya sudah mati dan menjadi hantu. Apalagi yang memberitahukan hal itu adalah kuntilanak penunggu atap gedung IPS. Untuk menuntaskan rasa penasarannya, ia mengajak bicara semua siswa yang sedang berbaris di lapangan upacara. Ternyata benar, tak ada yang bisa melihat dan mendengar suaranya.Hanya satu orang yang bisa melihatnya, yaitu Bentala. Saat matanya bertemu dengan tatapan Amerta, cewek lugu itu memalingkan wajah. "Lo bisa lihat gue, kan?" Secepat kedipan mata, kini Amerta sudah di hadapan Bentala. Cewek itu terkejut. Atmosfer di sekelilingnya langsung berubah menyeramkan ketika Amerta memegang tangannya."I-iya ... aku bisa lihat hantu."Bagus. Amerta akan meminta bantuan Bentala untuk menjalankan misinya yang belum terlaksana semasa hidup. Amerta juga harus mengetahui penyebab kematiannya. Maukah Bentala membantu Amerta? Bisakah Amerta menjalankan misinya dan menemukan fakta di balik kematiannya?Copyright©2021…

Desimala

Aku pernah jatuh cinta dan karena itulah aku pernah patah hati. Cinta yang indah, cinta yang manis, cinta yang sempurna, persetan dengan itu semua. Bagiku cinta seperti itu hanya ada pada cerita romance picisan di mana pertemuan antartokoh dibuat dengan kebencian di awal dan rasa manis di akhir. Cinta indah hanya sebuah ilusi, sebuah mimpi yang ada pada dunia lain saat kita tertidur.Aku, Nadin Anjani Pramudya gadis gila yang tak berperasaan, aku menganggap cinta seperti tumpukan sampah tak berguna. Aku, gadis angkuh yang tak memiliki hati. Hatiku telah mati bersama dengan orang-orang yang menghancurkannya. Aku tak menginginkan apapun lagi di dunia ini. Aku hanya menunggu Tuhan menejemputku. Aku memang tak memiliki hati, tapi aku percaya pada Tuhan. Kalian tidak usah bingung mengapa aku mempercayai Tuhan, sedangkan percaya itu sendiri membutuhkan hati. Biarkan aku mempercayainya dengan caraku sendiri. Kalian tak perlu bingung dan ingin mengerti. Kalian harus jadi aku untuk mengerti caraku hidup.…

Desimala

Aku dengannya berbeda. Aku humoris, sedangkan dia apatis. Aku bodoh, sedangkan dia terlalu cerdas. Aku menyukainya, dan dia? Aku tidak tahu.Sedangkan kita itu sama. Kita menyukai hal-hal yang sama. Sama-sama pernah patah, jatuh, hancur, bahkan menyerah di tengah perjalanan hidup.Pertanyaannya, mengapa kita tak mencoba untuk saling menyembuhkan luka?…

Desimala

Di dunia ini tak ada yang kebetulan. Pertemuanku dengan Herlan sudah menjadi garis takdir yang Mahakuasa. Namun, ketika kuanggap takdir ini indah, kenapa yang terjadi tak pernah sesederhana kelihatannya? Lelaki dengan topeng di wajahnya itu membuatku bingung. Hingga semuanya menjadi bertolak belakang. Kuyakin rasaku, tapi bibirku tak begitu. Semuanya menjadikan aku dan dia sama-sama munafik.*Cerita ini fiktif belaka. Apabila ada kesamaan itu hanyalah ketidaksengajaan. Tidak bermaksud menyinggung pihak mana pun. Semua yang tertulis murni hasil pemikiran penulis. Maka, apabila ada kesalahan, mohon ditegur. Copyright©2018.…

Desimala

Levia bak menempati satu sudut dalam sebuah limas segi lima. Sedangkan, keempat sudut lainnya ditempati oleh Elang, Zahwa, Kenzi, dan Adinda. Tujuan mereka sama, yaitu mencapai puncak di mana kemenangan sedang menanti salah satu dari mereka. Pertengkaran adalah hal biasa. Bahkan, aksi saling membunuh pun nyaris dilakukan. Mampukah Levia bertahan dan mencapai puncak limas itu? Ataukah ia lebih memilih untuk menyerah?…

Desimala

"Darah." Si pengemis tiba-tiba mengucapkan kata itu. "Bau anyir akan memenuhi setiap sudut rumah megah itu," lanjutnya."Rumah siapa?" Samira bertanya. "Lonceng kematian akan berbunyi. Beberapa mayat akan tergeletak secara mengenaskan di rumah megah itu.""Apa yang Anda bicarakan?" tanya Samira lagi."Takdirmu telah ditentukan."Samira diam sejenak. Lonceng kematian akan berbunyi dan beberapa mayat akan tergeletak. Kalimat itu membuat Samira berpikir. Apakah pengemis ini mampu melihat masa depannya?"Apakah aku akan meninggal?" Keringat dingin tiba-tiba mengalir dan membuat tangannya yang sedari tadi memegang ponsel kebas. "Tepat pukul dua belas malam. Bau kematian ini sangat tajam menusuk indera penciuman.""Siapa yang akan meninggal?" "Lari. Lari ketika pelatuk pistol ditarik dan tembakan pertama diluncurkan. Larilah sejauh yang kamu bisa."Detak jantung Samira berpacu dua kali lebih cepat. Tubuhnya tiba-tiba bergetar hebat. Perasaannya sudah tak keruan. "Lari. Seseorang akan bersamamu.""Si-siapa?""Kamu jangan pernah menyentuhnya. Karena takdir buruk akan datang padamu bila ia sampai membuka sesuatu yang selama ini tak seorangpun dapat membukanya.""Si-siapa dia?"Ponsel dalam genggamannya tiba-tiba terjatuh. Lalu lalang di trotoar semakin padat oleh pejalan kaki. Benda pipih yang berada di bawah itu tak sengaja terinjak dan tertendang jauh hingga ke jalanan. Samira kalap. Ia bangkit dan berlari untuk menyelamatkan ponselnya. Sebuah sedan hitam tiba-tiba melaju dengan kencang ke arahnya. Bunyi klakson bersahutan ketika suara dentuman keras disertai jeritan Samira terdengar. Si pengemis yang melihat tragedi itu tetap tenang di tempatnya. Ia sudah mengetahui takdir gadis itu memang akan berakhir di sini.***Copyright 2019…

Desimala

Seperti kalimat yang dikatakan Topan dalam film Tampan Tailor, bahwa hidup selalu penuh dengan kejutan. Kadang kita di atas, kadang kita di bawah. Well, sekarang giliran gue menikmati fase terendah dalam hidup. Januari yang seharusnya menjadi awal untuk memulai kehidupan baru yang lebih baik, malah menjadi mimpi buruk bagi gue.Setiap orang pernah merasakan patah hati, tak terkecuali gue. Perbedaannya cuma terletak pada tindakan setelah patah hati tersebut bagaimana. Kalau lo tanya gue apa yang gue lakuin setelah patah hati, tentu saja gue bakal jawab gue mau bersiap-siap pindah planet. Males gue lihat mantan gandengan sama dedemit barunya. Ini sekelumit kisah tentang gue, Katrina, dan upaya gue menyembuhkan patah hati. Gue sedang menantikan hujan yang memorakporandakan hidup gue segera reda dan pelangi secepatnya menghiasi kisah ini. Namun, itu hanya akan menjadi mimpi ketika cowok bernama Magenta masuk dalam kehidupan gue dan membuat hidup gue yang udah berantakan makin hancur parah. -Copyright 2020-…

Desimala

Jadi sarjana tapi pengangguran? Itu gue banget. Emak ngomel, tetangga usil, bikin gue nyaris megap-megap di ujung maut.Begitu dapet kerjaan, gue kira hidup bisa kayak di sorga. Nyatanya, pala gue pening sama kelakuan murid kekinian. Yah, mau gimana lagi. Nasib gue emang harus ngadepin Kids Zaman Now.…