Prolog

(Tetralogi Empat Musim : Autumn)

Symphony of Autumn © Yue. Aoi

All of characters in this fanfiction belongs to Masashi Kishimoto

Rate : M (For theme)

Pair : Sasuke.U x Sakura. H

Note : OOC, Typo, Sexual Content

.

.

"Pelaku pemerkosaan bocah MS yang selama ini menjadi buronan polisi telah ditangkap-"

Ucapan reporter wanita yang terdengar melalui speaker pada televisi terputus ketika mendadak televisi itu dimatikan. Seorang lelaki muda berambut hitam yang sedang duduk menonton televisi itu memutuskan untuk mematikan televisi dengan mengerahkan sekuat tenaga. Sekujur tubuhnya mulai bergetar dan ia menundukkan kepala.

Ini bukanlah kali pertama lelaki itu mengalami hal seperti ini. Faktanya ia sudah berkali-kali mengalami hal yang sama. Dan biasanya ia akan merasa mual dan berakhir dengan mengeluarkan seluruh isi perutnya melalui mulut.

Dan kali inipun ia merasa mual. Ia segera menuju kamar mandi dengan setengah berlari dan mengeluarkan isi perutnya di kloset sambil membayangkan masa lalu yang begitu ingin dilupakannya selama lebih dari dua dekade namun sama sekali tidak bisa dilupakannya.

Lelaki itu mengeluarkan seluruh isi perutnya dan menekan tombol flush ketika selesai. Kini tubuhnya terasa agak lemas dan wajahnya terlihat pucat. Ia segera berjalan ke wastafel dan mencuci mulutnya serta mengusap air mata yang entah sejak kapan menetes di pipinya, memperlihatkan ekspresi yang tak akan pernah ia perlihatkan pada siapapun selain dirinya sendiri.

.

.

Seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun menatap sekeliling ruangan tempatnya berada dengan antusias. Ia menatap poster bergambar lelaki berotot yang memperlihatkan otot perut dan lengan yang terbentuk sempurna di satu sisi, sementara terdapat poster lainnya yang bergambar petarung MMA yang sedang populer.

"Sasuke, hari ini onii-san membeli biskuit tomat khusus untukmu, lho."

Mata Sasuke, nama si bocah lelaki itu, seketika berbinar-binar ketika mendengar kata 'tomat'. Ia sangat menyukai tomat dan seketika ia tersenyum pada lelaki berambut perak yang merupakan senior kakak laki-lakinya di sekolah yang tinggal tak jauh dari rumahnya.

"Arigatou, Hidan-niisan."

"Tapi ada syaratnya. Kalau kau tidak memenuhi syarat yang kuberikan, kau tidak akan kuberikan biskuit tomat."

Seketika anak laki-laki itu mengerucutkan bibirnya, merasa kecewa membayangkan ia akan gagal mendapatkan biskuit tomat.

"Apa syaratnya?"

"Kau bilang ingin menjadi lelaki yang lebih hebat dari Itachi-nii, kan? Kalau begitu akan kuberitahukan rahasianya. Tapi jangan katakan ini pada siapapun, ya."

Sasuke segera menganggukan kepala. Selama ini ayahnya begitu membanggakan Itachi, kakak laki-lakinya yang usianya lima tahun lebih tua darinya. Ia merasa cemburu karena sang ayah terus menerus memuji Itachi dan tak pernah memperhatikan dirinya. Ayahnya bahkan terus menerus menyuruhnya untuk mencontoh Itachi, dan ia merasa kecewa karena ia tak bisa menjadi sehebat Itachi daam berbagai hal.

"Wah.. aku akan lebih hebat darinya? Kalau begitu otou-san akan bangga padaku, kan? Bagaimana caranya?"

Hidan menyeringai, menatap bocah berwajah polos itu. Entah mengapa ia selalu bergairah jika membayangkan dirinya menyentuh tubuh bocah polos itu. Ia yakin anus bocah itu masih sempit karena belum pernah dimasuki apapun, dan ia membayangkan kenikmatan yang akan ia rasakan jika bibir merah yang lembut dan seksi milik bocah kecil itu menghisap kejantanannya bagaikan kupu-kupu menghisap nektar. Dan ia yakin bocah polos itu pasti akan menuruti keinginannya, berbeda dengan kakaknya yang pasti akan memberontak dan menghajarnya jika ia berani melakukan hal itu padanya.

"Tentu saja kau akan lebih hebat darinya. Aku sangat yakin kalau onii-san mu belum pernah melakukan ini sebelumnya. Kau mau melakukannya kan, Sasuke?"

"Tentu saja aku mau, Hidan-nii."

"Benar, nih?"

"Tentu saja," bocah lelaki itu menganggukan kepala.

Hidan menyeringai. Ia segera mendekati Sasuke dan menyentuh bahunya. Ia meletakkan tangannya di bagian dada anak itu dan membuat anak itu menatapnya dengan bingung.

"Hidan-nii?"

Hidan tersenyum. Ia segera melepaskan kancing celana Sasuke dan melepaskannya serta menyentuh gundukan kecil diantara paha Sasuke yang masih terbalut celana dalam.

"Hidan-nii, jangan lakukan ini. Kata mama, hanya aku yang boleh menyentuh tempat pipisku."

"Kau bilang ingin menjadi laki-laki yang lebih hebat dari kakakmu, kan? Inilah yang dilakukan laki-laki hebat yang sudah besar. Kalau kau melakukannya, berarti kau laki-laki hebat."

Alis Sasuke berkerut. Ia merasa sangat tidak nyaman, namun ucapan dan ekspresi wajah Hidan terlihat meyakinkan sehingga ia tak bereaksi apapun.

Kini Hidan sudah melepaskan celana dalam Sasuke sehingga kemaluannya terlihat. Wajah anak lelaki itu memerah karena ia merasa malu, namun ia berusaha menahannya demi menjadi lelaki hebat yang melebihi kakaknya.

Tangan Hidan menyentuh kemaluan Sasuke, ia bergairah melihat kemaluan berukuran kecil yang berwarna kemerahan itu. Kejantanannya sendiri sudah mulai menegang dan ia mulai melepaskan atasan yang dikenakan anak lelaki itu.

"Apapun yang terjadi jangan berteriak, ya. Nanti akan sedikit sakit. Tapi sesudahnya kau akan menjadi laki-laki hebat. Lalu kita akan makan biskuit tomat bersama. Janji?" ucap Hidan sambil memberikan jari kelingkingnya.

"Janji," ucap Sasuke sambil mengaitkan jari kelingkingnya.

Sesudahnya Hidan mulai menyentuh sekujur tubuh Sasuke sambil mengecup bibir lelaki itu dan menjilatnya mulai dari bibir, terus menurun ke leher dan berhenti di puting.

Dan siang itu Hidan berhasil mendapatkan keperjakaan Sasuke yang dibayarnya dengan sebungkus biskuit tomat. Ia merasa semakin bergairah dengan gerakan-gerakan Sasuke yang berusaha menyempitkan kakinya karena kesakitan saat kejantanan Hidan memasuki anusnya. Ekspresi kesakitan bocah itu tampak begitu imut di wajahnya, membuatnya benar-benar terpuaskan.

-TBC-

----------------------------------------------------------------

Author's Note :

----------------------------------------------------------------

Awalnya aku berniat ngelanjutin salah satu fanfict SasuNaru yang masih on going. Cuma ga tau kenapa aku sama sekali ga ada ide & ga dapet feel untuk lanjutin fanfict itu. Akhirnya mendadak aku malah dapet ide buat nulis fanfict baru & jadilah fanfict ini.

Sebenarnya aku berniat ngebuat tetralogi empat musim versi fanfict setelah terinspirasi dengan novel tetralogi empat musim karya penulis favoritku maupun penulis novel tetralogi empat musim lainnya.

Fanfict ini sebetulnya seri yang kedua. Fanfict yang pertama sempet di post juga disini & ffn, judulnya Ballad of The Winter. Sayangnya aku unpublish sebelum tamat, kemungkinan ada beberapa dari kalian yang udah pernah baca. Mungkin bakal aku publish ulang disini setelah fanfict ini tamat.

Untuk kali ini aku berniat ngebuat fanfict yang berbeda dibanding biasanya. Kali ini aku berniat ngebuat fanfict yang lebih banyak dari sudut pandang Sasuke walaupun diceritakan dari sudut pandang orang ketiga. Aku juga berniat masukin unsur penyakit mental yang jarang aku masukin di fanfictku yang lain.

Mengenai waktu update, aku ga akan update kilat kayak fanfictku yang sebelumnya. Tapi bakal aku usahain update cepet ketika ada waktu luang. Yang pasti fanfict ini bakal beda sama fanfict Marrying A Disabilty Man.

Makasih buat kalian yang udah baca fanfict ini. Mohon kritik & saran untuk fanfict ini.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top