1 { Gadis Kuil dan Pedang } 1
Angin dingin bertiup dari puncak gunung Korie-jam. Angin itu bergerak jauh menuruni daerah bersalju dingin ini, turun jauh lagi sampai ke gerbang kuno sedikit membeku. Tekanan dingin pada angin mendadak naik jadi panas dan daerah di sekitar nya jadi hangat.
Hou-er. Desa yang ada di bawah pegunungan daerah Korie-jam. Suara bel kuil sering terdengar setiap paginya karena orang-orang dan perempuan disana membunyikan nya. Itu sudah menjadi tugas dari seorang miko atau gadis penjaga kuil disana untuk menjaga tempat itu.
Hari kira-kira sudah mencapai pukul 10an. Warga yang ada di pasar mulai berkurang berdasarkan waktu karena penduduk desa hanya berkumpul di pagi hari untuk bahan belian yang segar. Seorang gadis muda berambut hitam mengenakan pakaian gadis kuil setelah selesai mandi.
"Ai-sama. Terimakasih banyak sudah mau membantu.. " kata nenek tua yang bertanggungjawab di kuil satu ini, gadis kuil ini membalas nya dengan senyuman lalu berjalan pergi dari kuil.
Ia berjalan ke arah pasar lalu bertemu dengan seorang bocah laki-laki yang tengah dijahili sekelompok preman pasar, dan bocah ini tanpa sengaja menabrak si gadis kuil.
"Kau baik saja? " tanyanya lembut.
"A-a-a...! " mungkin karena terlalu takut bocah itu sampai susah untuk bicara.
"Kembali kau bocah kurang ajar.. " teriak preman pasar yang memegang golok sepanjang 50cm di tangan kirinya.
"A-aaaaa! " jerit si bocah.
"Sini ka--!?? " preman pasar ini berhenti berteriak ketika si gadis kuil berdiri di depan si bocah dan melindunginya.
"Boleh saya tahu apa masalah? Jika uang saya bisa memberikanmu beberapa milik saya.. " kata gadis kuil.
"Tidak! Serahkan bocah itu. Sudah berapa kali jangan mengemis disini tapi tetap saja.. "
"Ah? Jangan bilang kau adalah preman pasar? "
"Dilihat juga bisa.! " kesal preman(1).
"Hei, bukankah dia lumayan cantik? " Preman(2).
"Kau ada benarnya. D-dan juga dia bilang ada uang, bukan? " preman(3). "Hei, ancam dia juga untuk menyerahkan uang?! "
"Berisik! Aku tidak tahu siapa kau tapi aku ingin kau menyerahkan uangmu kepada kami. Cepat!"
"Apa kau mau mengampuni nya dia juga? " tanya gadis kuil.
"Hah? Dia lain lagi urusannya denganmu."
"Begitu? "
Gadis kuil tiba-tiba menyerahkan kantung uangnya ke bocah kemudian menyuruhnya untuk lari. Bocah itu pergi tanpa mengucapkan terimakasih.
"Aa argh!? Apa yang kau lakukan? Jangan harap kau bisa selamat. Kau harus bayar walau dengan tubuhmu sendiri!? "
"Tidak mau! "
"H-ah?? "
"Kalian melakukan ini apa tidak takut dengan kelompok keamanan? "
"Hahah. T-entu saja aku takut tapi tidak bila mereka tidak ada. Kelompok itu belum datang di jam sekarang, pasti ada di bagian yang lain.. "
"Cepat tangkap miko itu sebelum kelompok keamanan datang!? "
"Berisik! Jangan memerintahku! "
"Kau mendapatkan pekerjaan karena perawan'kan? Apa yang terjadi bila kau tidak perawan lagi? Heheh... "
"Dasar sampah desa..! "
"Kurgh! Dasar kau, jlang!! " preman menerjang gadis kuil itu, ia tidak berpikir jelas dengan golok di tangannya. Tapi ceritanya berbeda karena gadis ini bukanlah orang biasa.
Ia melepas kain yang menyelimuti sarung pedang dibelakang yang ia bawa, sebuah katana ganggang ada di tangan kanannya.
"Heeeh!? Logo itu!! "
Shirako Izumi no kenjutsu
Daiippo - Hoso dan-fū -
Gerakan gadis kuil itu sangat cepat sampai mata pedang itu terasa mengancam nyawa, keberadaan nya tiba-tiba sudah ada membelakangi lawan dengan pakaian dari musuhnya tercabik-cabik oleh angin.
"Logo itu!? Tidak salah lagi dari kelompok keamanan Shirokosen?!! "
Ketiga preman pasar berlari setelah mengetahui kenyataan yang mereka takuti. Warga yang ada di pasar bertepuk tangan melihat aksi dari gadis kuil itu, alasan tidak ada yang membantu tadi karena warga tahu identitas dari gadis kuil ini.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top