one

Dahulu kala, orang-orang percaya dengan yang namanya keajaiban. Seperti tetes cahaya matahari yang jatuh ke bumi. Menghasilkan tumbuhan langka dan bisa menyembuhkan segalanya.

Yang mampu membuat orang menjadi muda kembali. Atau misalnya berkah yang diturunkan dewa kepada siapapun yang hamil. Bila mereka berdoa beberapa hari sebelum melahirkan, doa mereka akan terkabul.

Namun, tidak ada yang pernah berhasil melakukannya. Seolah itu hanyalah mitos untuk tidak membuat risau para calon ibu.

Tapi ada satu mitos yang mereka percayai. Ketika wanita melahirkan seorang anak dibawah naungan bulan purnama, anak itu akan menjadi anak musik yang jenius. Mengalahkan sang raja dan ratu.

Menciptakan banyak melodi indah nan harmonis dan mensejahterahkan kerajaan. Itulah yang dipercayai di wilayah Kerajaan HighxJoker.

Kerajaan yang sejahtera dan penduduk yang berteguh dalam musik. Terutama sang ratu dan raja mereka, Kaoru dan Natsuki.

Hingga suatu malam di bulan purnama yang indah, Natsuki melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat.

Kaoru dan Natsuki sungguh senang. Mereka menamai anak mereka Jun. Rambut hitamnya yang lebat dengan manik coklatnya yang indh serta kepribadiannya yang tenang.

"Tidakkah ia mirip sepertimu sayang?"

"Menurutku ia lebih menyerupai dirimu."

"Tapi rambut dan warna matanya mengikuti dirimu," Natsuki tersenyum kearah Jun yang berada digendongannya.

Jun akan tumbuh menjadi pribadi yang genius dan pemimpin yang diandalkan kelk dimasa depan.

Seluruh rakyat HighxJoker merayakan hari lahirnya sang penerus takhta dengan mengadakan pertunjukkan musik.

Lantunan melodi berirama dengan hentakan kaki mereka yang menari. Ini merupakan perayaan terbaik baik bagi sang raja, ratu, ataupun rakyat-rakyat tersebut.

Setidaknya untuk saat ini semuanya berjalan sesuai skenario.

Tidak mengetahui diantara banyak warga yang bahagia, ada niat tersembunyi untuk menculik pangeran kecil. Nafsu yang besar akan keinginan menguasai seluruh wilayah kerajaan.

Menculik sang pangern dan memanfaatkan kekuatannya serta menjadikannya senjata utama dimasa yang akan mendatang nanti.

Itulah yang tersirat dari manik rubyny.

"Aku harus mempunyai anak itu."

¤ ¤ ¤

Hari demi hari telah berganti. Langit senantiasa menampakkan keindahannya baik ketika sang mentari terbangun ataupun terlelap.

Jutaan bintang menghiasi malam yang indah dengan rembulan yang menampakkan dirinya dengan sempurna. Dimana mereka menjadi pengganti sang surya ketika ia terlelap.

Awal yang indah untuk memulai mimpi kini berubah. Sang rembulan seolah berpihak kepada ia yang memporak porandakan istana, merubah jati dirinya semerah mawar.

Alunan suling bambu yang berdengung di istana dan melumpuhkan banyak penjaga, melodi yang membawa kematian bagi siapapun yang mendengarnya.

Manik merahnya menjadi andalan untuk menyelinap tanpa membuat keributan. Hingga dirinya kini berada didepan pangeran kecil yang tengah tertidur lelap.

Senyum liciknya mengembang, kini kemenangan akan ada ditangannya. Kekuatan yang selama ini selalu ia cari.

"Siapa disana!?"

Kesenangan itu berlaku sementara ketika sang Raja dan Ratu mengetahui kedatangannya. Tapi hal itu tidak membuatnya mengurungkan niat untuk mengambil sang pangeran.

Senyumnya semakin mengembang. Menampilkan banyak makna mengerikan dibaliknya.

"Yaa, sudah lama kita tidak bertemu Kaoru."

"Kau-"

Alunan melodi tiba-tiba merangsang pendengaran sang Raja dan Ratu. Melodi yang seharusnya tidak diketahui oleh masyarakatnya lagi.

Yang mana sebuah bencana besar akan terjadi bagi siapapun yang memainkannya.

"K ... kau, berhen-"

Kaoru tidak mampu menahan tubuhnya. Tungkainya lemas dan kemudian ambruk. Manik shappire-nya menyiratkan kekesalan yang mendalam. Menyesal karena tidak bisa menolong anaknya dan menangkis melodi itu.

Sedangkan Natsuki berusaha sekuat tenaga untuk mengambil balik anaknya. Menangkis semua melodi yang dibunyikan orang itu, tapi kekuatan orang itu begitu kuat.

Terlalu kuat hingga mampu menaklukkan Raja dan Ratu yang dikagumi semua masyarakat.

"Terim kasih telah melahirkannya. Bayi ini akan menjadi milikku seutuhnya dan menghancurkan seluruh wilayah kerajaan ini. AHAHAHAHA!!!"

Gelak tawanya yang menggema, menjadi akhir dari pertemuannya dan menghilang di bawah naungan rembulan merah.

《♤》

"OU-SAMA!!!" Segerombolan prajurit yang tersisa akhirnya mendobrak kamar sang pangeran dan mendapati Kaoru dan Natsuki yang tergeletak tak berdaya.

Manik zamrud-nya menangkap sebuah tempat tidur yang kosong dan jendela yang terbuka lebar.

Ia mendecih ketika sadar semuanya sudah terlambat.

"Ha ... Haruna ..."

Haruna dengan cepat mengalihkan pandangannya ke Kaoru. Memapahnya dan menahan tubuhnya diantara pergelangan tangan dan pahanya.

Wakazato Haruna, Jendral yang dipercaya oleh sang Raja.

"Pergilah, kejarlah orang itu. Aku yakin ... ia belum jauh dari sini. Bawa kembali Jun ... kekuatannya ... berhati-hatilah."

"Ou-sama, anda tidak boleh sekarat disini! Bertahanlah! Rakyat membutuhkanmu!" Manik shappirenya melembut disertai dengak senyuman hangatnya.

Sebuah malapetaka menaungi kerajaan ini.

"Natsuki-sama, Natsuki-sama bangunlah! Natsuki-sama!"

Lirikan kecil ia alihkan kepada sahabatnya yang kini telah menjadi Ratu. Sang empu tidak merespon tanggapan rekannya.

Giginya saling bertabrakan menciptakan gesekan kecil, tangan kekarnya terkepal kut untuk menahan amarah yang bergejolak didirinya. Apa jadinya sebuah negara tanpa adanya penerus kerajaan.

"Tidak usah khawatir. Kami baik-baik saja Haru-"

"Apakah baik jika saya melihat anda tergeletak tak berdaya seperti ini!? Siapa yang akan menjadi penerus bila anda mati!? Dan saya tidak dapat memaafkan orang yang telah menyakiti sahabat saya."

"Aku tidak pernah bilang akan mati secepat ini. Lebih baik ... kejarlah orang itu. Aku dan Natsuki tidak terluka ... ini hanyalah efek karena kami berusaha untuk ... menepis semua serangan itu."

"Tapi..."

"Ini perintah," Haruna terdiam. Akhirnya ia memilih untuk menempatkan sang raja dan ratu ditempat aman lalu mencari sang pangeran.

Hingga akhirnya ia bisa menemukannya, selama ia belum bisa merebut pangeran kembali ketangannya maka misi ini tidak akan dianggap berhasil baginya.

Namun, orang itu tidak akan pernah ditemukan sama sekali oleh pasukan kerajaan. Meski mereka sudah mencari hingga pelosok hutan. Menghilang bagaikan angin berhembus.

Tidak tahu dimana sang pangeran berada, tangannya hanya bisa membawa harapan palsu bagi sang raja dan ratu.

Dan mulai saat itu, setiap ulang tahun sang pangeran maka akan diadakan sebuah iringan melodi yang mengisyaratkan agar pangeran cepat kembali.

Melodi yang menyentuh jiwa dan membuat siapapun yang mendengar menangis. Berharap itu mampu menaklukkan sang pangeran dan pulang ketangan ayah dan ibundanya tercinta.

"Tidak akan aku serahkan anak ini begitu saja kepada kalian. Ia akan menjadi senjata terkuat di masa depan nanti."

"Dan anak ini merupakan bukti bahwa kau telah mengingkari janji yang pernh kita ukir dulu, Kaoru."

Hingga tahun demi tahun terlewati. Kian hari sang pangeran kian bertumbuh. Hingga ia berada di titik puncak penasarannya.

Seperti apakah dunia luar yang selalu ia lihat dari jendela rumahnya?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc.....

9

99 words

Note:
Raja: Kaoru
Ratu: GB! Natsuki

Pub: 17 Mei 2020

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top