59

Usai mengerjakan solat subuh pagi itu , Citra memulakan harinya dengan berjogging di taman kediaman universiti . Itupun sambil berlari - lari dalam hati menyumpah - nyumpah Hafiz As Syaibani yang berjanji hendak berjogging bersama - sama dengan Citra tapi dah 3 round setengah Citra berlari batang hidung lelaki itu langsung tidak kelihatan. janji jepum lah ni ! baik jepun lagi bagus haha. " Malas nak call , dah janji sendiri ingatlah" bebel Citra perlahan. geram! Irene di sebelah sudah tergelak mendengar Citra yang tidak henti - henti membebel dari tadi. " sabar Citra , dia sibuk kot . " ucap Irene , cuba untuk menenangkan Citra. Citra mengeluh perlahan " kalau sibuk pun whatsapp lah bagitahu ,Citra tak marah , ini tak apa pun tak bagitahu langsung geram Citra. semalam bukan main beriya janji nak jogging sekali. " balas Citra . " sabar Citra , sabar kan separuh daripada iman. jangan marah sangat , kawal marah , marah itu kan amalann syaitan . " bidas Irene mengingatkan Citra supaya jangan terlalu mengikut emosi memarahi Hafiz As Syaibani.

" jom balik " ujar Citra mengalah kerana takut juga amarahnya akan menghancurkan dirinya sendiri dan mereka berdua berjalan pulang ke kediaman universiti. Pagi itu Citra hanya mengenakan jubah hitam dan shawl satin bewarna biru di kepala untuk ke kelas pagi jumaat itu. " cantiknya Citra , jubah ni mesti mahal kan. " puji Irene. " ya Allah ,mana ada murah ja , mama Citra yang buatkan" balas Citra , tak suka menunjuk - nunjuk. Ini semua dunia ! Irene tersenyum, suka benar dengan sikap Citra yang merendah diri , Dalam hati Irene bersyukur benar ada kawan sebaik Citra di sini. " nanti cuti sem , Irene ikut Citra balik Malaysia , Citra kenalkan dengan mama Citra nak? " ucap Citra lagi . " malu lah , tak nak. " balas Irene . " ala jomlah . " ucap Citra memujuk Irene supaya mengikuti nya pulang ke Malaysia , Citra benar - benar nak kenalkan Irene kepada Mamanya , Datin Sri Tifany dan dia akan meminta mamanya supaya design kan satu jubah untuk Irene sebagai Hadiah. Citra pasti mamanya pasti seronok kerana Irene benar - benar meminati jubah yang dipakai Citra iaitu Hasil design mamanya sendiri. " nanti Irene fikir eh . dah jom"

Dua gadis itu pun melangkah memasuki fakulti undang - undang untuk kelas pagi jumaat itu. "Citra ni ada surat untuk Citra " ujar seorang rakannya dari Fakulti undang - undang juga . " surat apa ? " balas Citra sambil surat yang berlambak di tangan gadis itu dipandangnya lama. " daripada peminat - peminat Citralah . " bidas rakan itu pula . " ambil jalah , Citra tak nak . " ucap Citra , bukan sombong cuma tak nak melayan. " serious ? dengan coklat semua ni sekali ke? " tanya rakan itu pula . Citra hanya tersenyum dan mengangguk. " ramainya peminat Citra . " ujar Irene pula yang dari tadi hanya memerhati. " minat itu lumrah sebab Allah yang hadirkan perasaan suka tu tapi bagi Citra semua ni kalau kita melayan makin menjadi - jadi kan? jadi baik mencegah dari awal. " balas Citra lancar. Irene juga bersetuju dan mengangguk dengan pendapat Citra.

Selesai kelas pagi jumaat itu , mereka berdua pun berjalan pulang semula ke kediaman universiti dan hanya duduk mereput dalam bilik dan study untuk final yang akan datang tak lama sahaja lagi. " Citra tak nak keluar ke? " tanya Irene cuba mengalihkan perhatian Citra daripada terus menghadap buku- buku tebal di atas meja belajarnya itu. Sudah dua jam lepas pulang dari kelas Citra sibuk study. " nak pergi mana? " tanya Citra pula . " mana - mana . bosan dah study. " balas Irene . " jomlah nak pergi mana , Citra ikut sahaja. " ucap Citra sambil buku- bukunya di susun semula .

Citra dan Irene menghabiskan masa bersama - sama petang itu di tepi pantai , menikmati Ciptaan Allah yang maha Indah walaupun pantai di situ tidak lah seluas dan seindah di Malaysia. " Citra kan ? nak main bola tampar tak? " tegur Mia , kalau tak silap daripada fakulti Perubatan. Sebabnya Citra terserempak dengan Mia ni pun secara tak sengaja kemudian terbaca tag pelajar gadis itu waktu itu. Citra tersenyum saat Mia menegurnya. " ya saya Citra . em bolehlah tapi saya tak teror sangat. " balas Citra malu- malu. " eh takpa bukan nak lawan pun , saja main seronok- seronok. lagipun kitaorang pun bosan tu datang sini petang ni main bola tampar." Citra hanya mengangguk mendengar balasan gadis itu .

Permainan bola tampar di mulakan dan Citra satu kumpulan dengan Mia melawan pasukan Irene. " terornya Citra tadi cakap tak reti main" tegur Mia . Citra tersenyum " mana ada main sikit - sikit boleh lah " balas Citra merendah diri benar sedangkan hakikatnya Citra dulu atlet dekat sekolah mestilah semua sukan dia kena tahu walaupun ada sesetengah sukan yang dia tahu tapi tak teror sangat dan bukan tak tahu main langsung. Akhirnya kemenangan di pihak pasukan Mia , siapa lagi yang banyak serve kalau bukan Citra bergabung dengan Mia . " terima kasih untuk harini Citra. Mia seronok sangat , ada geng boleh main sekali . nanti bila - bila jom main lagi. " Citra tersenyum manis mendengar kata - kata Mia . " sama - sama . okay no hal. terima kasih juga . Citra pun seronok juga . nanti bila - bila boleh main lagi . " balas Citra sambil mereka berdua bertukar nombor telefon.

Pulang sahaja ke kediaman universiti setelah bermain bola tampar dengan Mia dan yang lain Citra pun terus mandi dan mengerjakan solat maghrib. Usai maghrib , Citra dan Irene pun mengaji bersama - sama sebentar sementara menunggu isyak. " ex Citra tu tak ada contact Citra ?" tanya Irene tiba - tiba . " tak ada pun, kalau ada pun malas Citra nak dengar pasal dia . what's gone is gone . Mungkin ada sebab kenapa Allah kenalkan kami setakat tu sahaja. " ucap Citra pula , saat itu sudah tiada rasa apa - apa pada Tengku Faiz Fikri , sakit hati pun tidak mungkin hatinya sudah tawar benar dengan lelaki itu. Citra sendiri pun tidak pasti. wallahualam. Allah sahaja yang tahu. " maaflah kalau apa Irene tanya buat Citra sedih" ujar Irene sambil bahu Citra di tepuk , bukan apa risau benar pada gadis itu. " tak apa Irene , Citra tak rasa apa - apa pun . lagipun benda dah lama buat apa nak ingat lagi. " balas Citra , tenang benar waktu itu. sesungguhnya Citra dah terima selapang - lapangnya bahawa lelaki itu bukan jodohnya .

toing toing
bunyi Iphone di atas katil menarik perhatian Citra dan pantas sahaja Iphone di capainya.
' Citra , when I see your smile , all my pains fade away. orang cakap lepas hujan ada rainbow and my rainbow is you. ' - assyaibani 🌚

baru Citra nak balas ada lagi whatsapp masuk daripada lelaki itu .
' you touched my heart , without need touch my soul . going to sleep now and wanna meet you in my dreams. sorry tahu kalau rasa terabai harini but memang tak abai and tak akan pernah abaikan you because I love You more than my times❤️. ' - assyaibani 🌚

toing toing
' good night sweetheart , no need to reply even I tahu you seen whatsapp I because I'm to shy to tell you all of these 😂 ' - assyaibani 🌚

Citra tergelak , benar - benar terhibur dengan lelaki itu dan Citra akur dengan lelaki itu untuk tidak membalas whatsapp lelaki itu . " good night too Hafiz As Syaibani. " bisik Citra perlahan , takut benar di
dengar dek Irene. Memalukan ja nanti.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top