❄ 13
Dua bulan kemudian
Reina memeluk Barbara dengan erat dan tersenyum ke arah ayahnya, tangannya melepas koper untuk memeluk ibunya lebih erat. Tepat hari ini adalah hari dia akan membuka lembaran bab hidup yang baru.
“Hati-hati, ya, sayang. Kalau sudah sampai, kabari Mama.” Kata Barbara sambil menjauhkan tubuh mereka tetapi tidak melepaskan pelukan. Mata ibu beranak dua itu melihat anak sulungnya yang telah bertumbuh sebesar ini dengan berkaca-kaca.
“Iya, Ma. Pa, Ren pamit, ya.”
Sang kepala keluarga mengangguk dan memeluknya sebentar, “Hati-hati, jagoan.”
Reina menggaet kembali kopernya dan masuk ke dalam bandara, dia berbalik dan melambaikan tangannya kepada kedua orang tua.
Tidak ada Jeno.
Jeno tidak tahu tentang ini.
Selama dua bulan, Yena menempel pada Jeno, setiap ada Yena, Reina langsung pergi untuk mengurus administrasi pertukaran murid. Walaupun, program hanya berjalan selama satu semester. Itu sudah cukup untuk Reina menjauh dari Jeno.
Lagipula, hari ini juga Jeno mengikuti study-tour dari klub fotografinya. Tidak mungkin Jeno akan menyusulnya ke sini.
Reina tidak akan lengah lagi. Dia akan menghapus perasaannya.
Hubungannya dengan Jeno tidak boleh runyam karena, perasaannya yang membuat Yena tersinggung.
Reina tahu kalau ini tidak akan gampang. Dia akan mengalami banyak sakit. Bagaimanapun, nyaris selama dua puluh empat jam sehari, hidupnya dipenuhi dengan sosok Lee Jeno selama lebih dari sepuluh tahun.
Tidak akan mudah menghapusnya, seperti tulisan yang salah dihapus dengan penghapus.
Tapi, Reina akan berusaha.
Demi semua orang yang terlibat untuk bahagia.
Reina juga akan mendapatkan serpihan kebahagiaan di akhir masalah. Reina yakin sekali.
Reina terpaku melihat kumpulan awan yang membentang di sekitar pesawat yang dia naiki dua jam yang lalu.
Burung buatan yang akan mengantarnya untuk membuka lembaran baru.
Terkadang Reina memikirkan bagaimana reaksi Jeno jikalau tahu kalau dia tidak ada lagi di sana? Apa Jeno akan marah sampai tidak bisa memaafkan tingkah laku Reina atau pemuda itu justru akan mengejar Reina sampai ke Ottawa, tempatnya yang baru selama satu semester?
Reina tidak ingin membayangkan reaksi yang terakhir.
Ya, ada Yena di sana. Yena pasti bisa mengatasinya.
Reina sudah memberikan beberapa tips jikalau Jeno tidak dalam keadaan yang baik-baik saja. Biasanya, Reina akan selalu berhasil membawa pemuda itu kembali tersenyum dan berlaku lembut seperti biasanya.
Semoga saja Yena juga begitu.
▪︎▪︎▪︎
“Besar sekali.” Bisik Reina ketika melihat gedung universitas yang akan membawanya pada pengalaman baru dalam hidupnya.
“Excuse me, where is the dormitory?” Reina bertanya pada satu mahasiswi yang baru melintasinya. Reina melihat sekitar, penuh dengan khas gaya sekolah zaman dahulu yang tidak akan dianggap menua.
Reina baru saja keluar dari ruang profesor, dia diberikan kunci kamar nomor 234. Sedikitnya itu mengingatkannya dengan ulang tahun Jeno.
Kepala gadis itu menggeleng kecil, berusaha menangkis kebiasaan lamanya yang tetap memikirkan Jeno di dalam segala kondisi.
“That building. You need to go straight to get there.”
“Thank you.” Kata Reina dan berjalan lurus sesuai perkataan gadis tersebut. Perlu memakan dua puluh menit sembari melihat sekitaran universitas untuk sampai ke apartemen mahasiswa. Reina memakai lift yang disediakan dan memasuki kamar barunya.
Tentang mengabari Barbara dan suaminya, dia sudah melakukannya sejak menginjak bandara tadi.
Reina meletakkan koper dan barang-barangnya di dalam kamar, melihat sekitar yang masih kosong, selain lemari yang menyatu dengan area ranjang, toilet pribadi, kaca besar di sebelah toilet dengan meja belajar yang diletakkan pas didepan jendela kecil yang membawa pemandangan baik untuk mata jika lelah mengerjakan tugas.
Reina meletakkan tas kecilnya di ranjang yang telah dilapisi dengan kasur, lalu, melakukan perenganggan. “Ren bisa melakukannya. Fighting!”
▪︎▪︎▪︎
Sweetest Problem
Chapter 13 | Done
︎▪︎▪︎▪︎
Haiii, aku kembali.
Maaf sekali tulisannya semakin lama semakin jelek. Maaf tidak bisa memenuhi ekspetasi kalian.
Naskah ini akan segera siap, tidak sampai 5 chapter lagi, kok. Mohon bersabar, ya.
Stay healthy.
Aku tahu aku terkesan cerewet banget, ya. Tapi, cara paling sederhana untuk menjaga kesehatan adalah minum air putih. Niscaya, kamu terhindar dari penyakit.
See ya ^^
▪︎▪︎▪︎
To Be Continue
︎▪︎▪︎▪︎
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top