Yumeno Gentaro; Lolipop

"Usotsukiyaro! (Name) membenci Gen-chan!"

Rengekan terdengar, dan tangan kecil mencoba memukul sosok yang sedang memangkunya.

(Name) namanya, gadis kecil berusia enam tahun ini adalah keponakan Gentaro yang dititipkan padanya karena orang tua (Name) yang pergi dinas diluar Shibuya selama seminggu. (Name) baru berada disana selama dua hari, tapi sungguh malang nasib (Name) selalu dibohongi Gentaro selama dua hari terakhir.

Sementara Gentaro sendiri hanya terkekeh, mengelus kepala (Name) yang diberi pita, yang Gentaro ikat sendiri tentunya.

"Maaf-maaf, aku tidak akan berbohong tentang kartun kesukaanmu lagi."

(Name) hanya mengembungkan kedua pipinya, melipat kedua tangannya lalu memasang wajah ngambek dengan mengembungkan kedua pipinya.

"(Name) tidak akan pernah memaafkan Gen-chan karena berbohong."

"Tidak akan pernah?" tanya Gentaro memasang ekspresi sedih.

Ekspresi (Name) sedikit goyah—iman gadis kecil itu sedikit goyah.

"(Name) membenciku, ya?"

(Name) mulai panik, tapi imannya masih kuat.

"Aku janji tidak akan berbohong mengenai kartun kesukaanmu, bagaimana?"

(Name) berkedip beberapa kali, kemudian mendongkakkan kepalanya dan menatap Gentaro dengan iris (e/c) yang besar nan polos itu.

"Janji?"

Gentaro tersenyum, lalu mengangguk.

"Janji kok."

'Ya, masih ada hal lain yang bisa dibohongi.'

"T-tapi (Name) masih marah pada Gen-chan!"

"Kalau begitu... aku akan mengabulkan satu permintaan (Name) agar (Name) mau memaafkanku."

Iman (Name) goyah, dan dari ekspresinya terlihat jelas bahwa gadis kecil ini bimbang.

"Uuuh...."

"Jadi apa jawabanmu, hime-sama?"

Mata (Name) langsung berbinar-binar saat mendengar panggilan kesukaannya keluar dari mulut Gentaro. Gadis itu akhirnya mendengus singat.

"Baiklah, (Name) tidak ada pilihan selain memaafkan Gen-chan jika Gen-chan sudah memohon seperti itu!"

Gentaro hanya terkekeh, kemudian mengecup puncak kepala (Name).

"Terima kasih, hime-sama. Jadi apa yang kau inginkan?"

"Um, aku ingin sesuatu yang manis!"

"Oh, kebetulan aku ada membeli cake kesukaanmu."

"Benarkah!?"

"Uso desu yo."

Ekspresi syok terlukis di wajah (Name), dan matanya mulai berkaca-kaca.

"T-TADI GEN-CHAN JANJI AKAN TIDAK BOHONG LAGI!!"

(Name) kembali merengek, kali ini mencoba untuk melepaskan diri dari Gentaro yang memangkunya. Sementara Gentaro hanya tertawa melihat usaha (Name).

"Bukannya aku janjinya tidak berbohong mengenai kartun kesukaanmu? Bukan yang lain?"

Gerakan (Name) terhenti, dan dia menatap Gentaro dengan ekspresi seolah menyadari sesuatu.

"Ah... benar juga."

Ck ck ck, kenapa (Name) naif sekali? Kasihan masih kecil tapi sudah sering dibohongi.

Gentaro mengangkat (Name) dan membuat gadis itu menghadap ke arah dirinya, kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah (Name) dan mencium kedua mata (Name) yang berair, membuat keponakannya itu menutup kedua matanya dengan refleks.

"Jadi jangan menangis, oke?"

(Name) membuka matanya, kemudian mengangguk kecil.

"Tapi tenang, aku tidak bohong mengenai mengabulkan satu permintaanmu."

Ekspresi penuh harap terlukis di wajah (Name), dan senyum lebar terbentuk.

"Benarkah!?"

"Mhm," Gentaro merogoh sakunya sejenak sebelum akhirnya menunjukkan sesuatu pada (Name), "siapa yang suka lolipop?"

"(Name)! (Name) suka sekali dengan lolipop!"

Gentaro memberikan lolipop tersebut pada (Name), dan diterima penuh bahagia dari (Name). Diluar dugaan, (Name) memeluk Gentaro—membuat laki-laki itu memiringkan kepalanya.

"Ada apa (Name)?"

"Terima kasih, Gen-chan! (Name) saayaaaang Gen-chan!"

Gentaro berkedip beberapa kali, sebelum akhirnya terkekeh lalu membalas pelukan (Name) dan mengecup singkat kepala (Name).

"Apapun untukmu, tuan putriku."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top