Yamada Ichiro; Ice Cream
(Name) menghela napas panjang, menatap keramaian orang yang ada di hadapannya dengan tatapan sendunya.
'Kenapa setiap kali ada acara cosplay, suhunya harus sepanas ini?'
(Name) menggeleng, membuat wig pirangnya yang diikat twintail itu ikut menari.
"Bahkan pakaiannya seminim ini aku tetap kepanasan."
Iris (Name) yang diberi soft lens berwarna biru itu memandang pakaian serba pink yang dia pakai, terutama rok yang panjangnya hanya sampai setengah pahanya.
"Dan Ichiro hilang setelah sesi fotoku selesai."
Keluhan demi keluhan keluar dari mulut (Name), walaupun tak jarang diselingi oleh orang-orang yang menyapanya, yang tentu (Name) balas.
(Name) adalah seorang cosplayer yang cukup terkenal di komunitasnya. Hampir setiap acara yang bertemakan anime selalu mengundang (Name) sebagai tamu spesial. Sementara (Name) sendiri sedang menjadi Lucia Nanami, heroine utama dari anime Mermaid Melody.
Kenapa? Karena itu adalah anime favorit sang kekasih yang kebetulan ingin melakukan cosplay pasangan dengan dirinya.
'Apa jangan-jangan banyak orang yang mengajak Ichiro berfoto karena dia begitu keren!?' pikir (Name).
"Apa yang kau pikirkan?"
Sebuah tangan menepuk kepala (Name), menyadarkan perempuan yang setengah melamun itu. (Name) menoleh ke kanan dan melihat sang kekasih sedang memegang sebuah es krim di tangan kanannya.
"Ah, akhirnya muncul juga kau!" ucap (Name).
"Maaf, maaf," sahut Ichiro duduk di sebelah (Name) kemudian memberikan es krim yang dia pegang pada (Name), es krim dengan rasa kesukaan (Name).
"Eh?"
"Aku tadi membelikanmu ini, tadi saat sesi foto kau terlihat kepanasan."
Iris (Name) langsung berbinar bahagia.
"Terima kasih, Ichiro~" ucap (Name) mencium singkat pipi sang kekasih.
Pipi Ichiro memerah dan tangannya langsung menyentuh pipinya yang dicium.
Kekasihnya yang sedang menjadi karakter favoritnya mencium pipinya—nikmat mana lagi yang Ichiro dustakan?
Sementara (Name) sendiri memakan es krimnya sambil melirik Ichiro.
Ichiro sendiri sedang menjadi Kaito Doumoto, hero utama dari Mermaid Melody, yang tentunya adalah pasangan (Name). Rambut hitamnya kini ditutupi oleh wig orange kecoklatan dan iris heterokomnya juga ditutupi oleh soft lens berwarna coklat. Ichiro juga sedang memakai pakaian pangeran, mengingatkan (Name) akan adegan dimana Kaito pergi ke kerajaan bawah laut untuk menyelamatkan Lucia.
'Tapi tetap saja dia keren mau jadi siapapun,' pikir (Name) kembali melamun.
"Lagi mikirin siapa, hayo?"
(Name) langsung tersentak kaget saat suara Ichiro menyapa telinganya.
"Eh!?" (Name) menoleh ke sebelahnya dan melihat Ichiro yang sedang menyeringai lebar—seolah dirinya bangga karena berhasil menciduk (Name).
"Sepenting itu ya, sampai es krimnya meleleh begitu," komentar Ichiro melihat es krim (Name) yang meleleh dan mulai mengalir di sela-sela jari (Name).
"Oh, tidak," (Name) langsung memakan es krim dan cone yang sisa seperempat itu.
(Name) langsung menoleh ke kiri dan kanan, mencari tas kecilnya.
"Tisu, tisu...."
Ichiro terdiam sejenak, sebelum akhirnya meraih pergelangan (Name), menarik perhatian peempuan itu.
"Ichiro?"
"Aku belum merasakan es krimnya, by the way."
Setelah itu Ichiro langsung menjilat jari-jari mungil (Name)—sukses membuat pipi (Name) memerah dan mulutnya menganga. Sesekali Ichiro melirik ke arah (Name), dan menyeringai lebar saat melihat ekspresi malu (Name).
Jari (Name) kini sudah bersih, namun jantung (Name) masih tidak bisa berdetak dengan normal, dan perempuan itu masih terlalu syok untuk bergerak.
Ichiro tak melepaskan pegangannya, dan justru mencium telapak tangan (Name).
"Kalau kau tidak segera menjilat es krim yang ada di bibirmu, aku mungkin akan 'menjilatnya' juga."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top