Kannonzaka Doppo; Tiramisu

"Aku pulang...."

"Okaeri, Doppo."

Doppo yang baru saja menutup pintu rumahnya itu menoleh ke belakangnya, melihat (Name) sedang tersenyum padanya.

"(Name)," ucap Doppo meletakkan tasnya di lantai kemudian menjatuhkan dirinya di atas (Name)—membuat perempuan itu sedikit kaget namun tetap menangkap laki-laki itu.

"Ada apa?" tanya (Name) mengelus rambut dwi warna Doppo.

"Tidak ada, aku hanya merasa sangat lelah," gumam Doppo namun kemudian menyadari sesuatu, "apa kau habis membuat sesuatu? Kau penuh dengan tepung."

"Oh, karena hari ini aku libur—aku mencoba membuat sesuatu seharian ini, dan baru saja selesai tadi," jelas (Name), "maaf kau harus memelukku yang penuh tepung ini, Doppo."

"Tidak apa-apa, aku harusnya yang meminta maaf karena memelukmu tanpa izin," jawab Doppo, "lalu apa yang kau buat?"

"Tiramisu, apa kau mau mencobanya? Memakan sesuatu yang manis setelah bekerja itu cukup menyegarkan lho."

Doppo melepaskan pelukannya, "aku ingin mencobanya."

(Name) tersenyum, kemudian berjalan menuju dapur—dengan Doppo mengikuti di belakangnya.

"Hifumi tidak kemari?" tanya Doppo duduk di kursi makan.

"Izanami-san sempat mampir dengan mode host-nya, tapi hanya sebentar," ucap (Name) meletakkan tiramisu yang sudah dia potong di depan Doppo.

(Name) juga meletakkan tiramisu di depannya, dan mereka berdua pun mulai memakan tiramisu tersebut. (Name) langsung mengerutkan alisnya saat menyadari rasa dari tiramisunya.

"Em, Doppo, kau tidak harus memakannya," ucap (Name) tersenyum canggung, "aku lupa memberi gula di bahan-bahannya, jadinya tiramisunya hambar."

(Name) berusaha mengambil piring tiramisu Doppo, namun tangan Doppo menahannya.

"Tidak apa-apa," ucap Doppo masih memakan tiramisu buatan (Name), "lagipula kau sudah susah-susah membuatnya."

(Name) makin mengerutkan alisnya.

"Padahal aku bilang memakan sesuatu yang manis akan menyegarkan, tapi malah memberimu kue hambar ini."

Doppo hanya tersenyum melihat ekspresi (Name).

"Sudah kubilang tidak apa-apa, lagipula kau sudah manis, jadi aku tidak perlu gula."

Pipi (Name) langsung memerah.

"Mou, sejak kapan kau belajar ngalus, hah?" tanya (Name) memegang kedua pipinya, "ketularan Izanami-san ya?"

Doppo memiringkan kepalanya, "...kau memang manis kok. Dan tiramisunya tidak separah dengan apa yang kau duga, (Name)."

(Name) mengembungkan kedua pipinya.

"Tapi tetap saja—" ucapan (Name) terpotong oleh tangan Doppo yang mengelus pipinya—membersihkan sisa tepung yang ada di pipi (Name).

"Berhenti bersikeras seperti itu, kau jadi makin imut dan membuatku gemas ingin memakanmu saja ketimbang tiramisu ini, Nyonya Kannonzaka."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top