Izanami Hifumi; Blueberry Pie
"Loh, (Name)?" Hifumi berkedip beberapa kali melihat perempuan yang dia kenal sedang berada di ruang staf.
"Halo, Hifumi," balas (Name) melambai pada sang laki-laki yang baru saja istirahat.
"Aku tidak tahu kau datang berkunjung," sahut Hifumi duduk di sebelah (Name), "kenapa tidak datang sebagai pelanggan seperti biasa?"
"Oh, setelah ini aku berencana membantu Doppo—dia sedang lembur di kantornya, kan?" tanya (Name), "aku datang hanya ingin memberi kalian semua ini."
(Name) mengeluarkan sebuah kotak besar dari tas yang dia bawa, kemudian dia membukanya—menampilkan sebuah blueberry pie berukuran besar, setidaknya cukup untuk semua host yang ada di sana.
"Terima kasih atas kerja keras kalian menghibur pelanggan," sahut (Name) tersenyum lebar.
Semua host yang ada di ruangan langsung disucikan oleh senyum (Name).
"Jangan sungkan bilang kalau rasanya tidak enak," sambung (Name) merapikan tasnya, "ini kali pertama aku membuat blueberry pie."
"Kau baik sekali, (Name)-san," sahut salah satu teman Hifumi menyandarkan kepalanya di atas meja, "jadi istriku, mau?"
"Hei, jangan mencuri start!" sahut host yang lain.
Kemudian mereka semua tertawa.
"Tidak ada yang namanya mencuri start," sahut host yang pertama, "kalian saja yang lambat—bukan begitu, (Name)-san?"
"Hm, bagaimana ya?" sahut (Name) masih terkekeh.
(Name) kemudian melihat jam tangannya.
"Aku harus pergi sekarang, aku tidak ingin Doppo menunggu lama," ucap (Name) berdiri dari kursinya, membawa tas yang dia bawa di bahunya lalu berjalan menuju pintu keluar.
"Sampaikan salamku padanya ya, (Name)?" pinta Hifumi ikut berdiri, lalu berjalan menyusul (Name).
"Baiklah, dan nikmati saja kue yang kubuat bersama rekanmu, aku bisa pergi sendiri kok," ucap (Name) seolah tahu apa yang Hifumi rencanakan.
Hifumi hanya menghela napas, kemudian mengangguk kecil.
"Baiklah—kalau begitu," ucap Hifumi.
Namun tangan Hifumi memegang kedua bahu (Name)—memutar tubuh sang perempuan menjadi menghadap ke arahnya.
"Hm, ada apa Hifumi?" tanya (Name) memiringkan kepalanya.
Sebelah tangan Hifumi terangkat untuk merapikan rambut (Name)—menyingkirkan rambut yang menghalangi kening (Name).
Lalu Hifumi mencium kening (Name).
"Beritahu aku kalau kau sudah sampai di kantor Doppo, oke?" bisik Hifumi sedikit menjauh dari kening (Name).
(Name) berkedip beberapa kali, kemudian tertawa kecil.
"Baiklah."
"AH, HIFUMI MENGELUARKAN JURUS ANDALANNYA!" protes rekan-rekannya.
"Itu bukan jurus andalan," sahut Hifumi mengangkat tangan kanan (Name)—menunjukkan jari manisnya yang memakai cincin, "hanya memperjelas bahwa dari awal kalian memang tidak bisa mencuri start, karena (Name) milikku."
"Oh, biarkan kami berkhayal sebentar, dasar pelit!"
"Benar! Benar!"
(Name) kembali tertawa melihat reaksi rekan suaminya itu.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top