Iruma Jyuto; Lolipop

"Jyuto! Di sini rupanya kau."

Laki-laki yang sedang merokok itu menoleh ke sumber suara, melihat seorang perempuan sedang mendekatinya.

"Oh, selamat siang, (Name)," sapa Jyuto tersenyum, sebelah tangannya terangkat untuk melambai kepada sang perempuan.

"Aku mencarimu, asal kau tahu," sahut perempuan itu—(Name)—duduk di seberang Jyuto lalu menghela napas.

"D'aww, aku senang kau mencariku, (Name)," sahut Jyuto melebarkan senyumnya.

Sebelah mata (Name) berkedut, namun sang perempuan tidak berkomentar banyak. Tangannya kemudian meraih saku seragam polisinya, mengeluarkan sebungkus permen lolipop rasa kesukaannya.

"Mau tidak mau aku harus mencarimu, karena kau adalah atasanku, senpai," sahut (Name) mengulum permennya, "dan kau sendiri tahu alasanku mencarimu, kan?"

"Kenapa tiba-tiba menjadi sopan?" tanya Jyuto masih tersenyum, "dan tentu aku tahu informasi kecil seperti itu. Informasi tentang foto dirimu saat kecil yang menggemaskan saja aku punya."

Spontan (Name) menoleh ke arah Jyuto dengan iris yang melebar, serta pipi yang merona hebat.

"Apa-apaan, bukannya kau sudah bilang akan menghapusnya!?"

"Kau belum menjawab pertanyaan pertamaku."

(Name) menggertakkan permen yang ada di dalam mulutnya dengan gemas, sebelum akhirnya menghela napas kasar.

"Harusnya kau tahu, aku tiba-tiba menjadi sopan kepadamu adalah peringatan dariku, senpai."

Jyuto hanya menggelengkan kepalanya, lalu mematikan rokoknya yang sudah habis.

"Tidak imut, (Name). Padahal saat kecil kau sangat imut."

"Ack—berhenti mengungkit itu!"

Jyuto kemudian berdiri dari kursinya, lalu menatap (Name) yang juga sedang menatapnya. Tangan Jyuto terangkat lalu mengelus kepala (Name) dengan lembut.

"Setelah ini kita ada kunjungan di TK, benar? Terima kasih sudah menjemputku, (Name)," sahut Jyuto kemudian berjalan.

Pipi (Name) memerah, namun perempuan itu hanya membuang pandangannya lalu mengikuti Jyuto dari belakang.

"Ah, tapi kau habis merokok, Jyuto," sahut (Name) meraih saku yang sama untuk memberikan lolipop pada laki-laki yang ada di depannya, "tidak baik jika ada anak-anak yang mendekatimu. Apa kau membawa parfum?"

"Oh, benar juga," sahut Jyuto.

Tiba-tiba Jyuto berbalik, menarik permen yang ada di mulut (Name), kemudian mengecup singkat bibir sang perempuan. (Name) sendiri membatu saat Jyuto menciumnya. Setelah itu, Jyuto kembali memasukkan lolipop yang dia pegang ke mulut (Name) dan mengambil yang ada di tangan sang perempuan.

"Terima kasih sudah mengingatkan, darlin'," sahut Jyuto menyeringai, membuka permen yang dia pegang lalu memakannya.

Saat (Name) tersadar, rona merah langsung memenuhi wajahnya, dan dia menjadi panik sendiri.

"K-kenapa kau ...!"

"Sebagai ucapan terima kasih?" sahut Jyuto mengulum permennya, "oh—aku pinjam parfummu, ya?" tanyanya sambil menunjukkan parfum milik (Name).

"Hah, kenapa parfumku!? Apa kau lupa membawa parfummu lagi?"

"Mhm."

"Bagaimana kalau yang lain menyadari kalau kita memakai parfum yang sama!?"

Jyuto melirik ke arah (Name), lebih tepatnya melirik tangan kiri sang perempuan. Setelah itu Jyuto menyimpan parfum (Name) ke sakunya dan melepas salah satu sarung tangannya, menunjukkan jari manis tangan kirinya yang menggunakan cincin.

"Aku akan bilang kalau parfum yang kugunakan adalah parfum istriku yang kebetulan bertemu tadi, tentu mereka tidak akan mencurigaimu, bukan begitu, Nyonya Iruma?"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top