Iruma Jyuto; Cheesecake

"JYUTO!!"

Pintu didobrak, sukses membuat laki-laki yang sedang bekerja itu tersentak kaget kemudian menoleh ke arah pintu, dapati (Name) dengan napas yang memburu.

"Ada apa, (Name)?"

"Kau! Pasti kau pelakunya!" ucap (Name) menunjuk Jyuto.

"Pelaku apa?" heran Jyuto kemudian kembali fokus pada pekerjaannya, "bukan aku pastinya-coba salahkan Samatoki atau Riou."

"Mereka sudah kusalahkan, dan mereka bilang kau pelakunya!" sahut (Name).

Jyuto berhenti bekerja, menghela napas lalu menoleh ke arah (Name).

"Aku bahkan tidak tahu kau menuduhku karena apa."

"Kau... kau pasti memakan cheesecake terakhirku!"

Jyuto terdiam, berkedip beberapa kali, sebelum akhirnya terkekeh dan menujuk kue yang berada di atas mejanya.

"Apa kue itu yang kau maksud?"

"Aah! Ternyata memang benar kau," (Name) langsung berjalan mendekati Jyuto dan mengambil cheesecake yang berada di atas meja tersebut.

Namun Jyuto mengenggam pergelangan tangan (Name)-menarik perhatian perempuan itu.

"Ini tindakan pencurian, kau tahu-apa mau kuciduk?"

(Name) mengerutkan alisnya, "tapi ini cheesecake milikku."

"Kau tida punya bukti, nona," ucap Jyuto, "dan saat aku mengambil cheesecake ini, tidak tertera namamu disana."

(Name) mengembungkan kedua pipinya.

"Tapi...."

"Argumenmu tidak valid, nona. Menyerahlah."

(Name) hanya menghela napas kemudian meletakkan kembali piring berisi cheesecake tersebut di atas meja kerja Jyuto. Saat (Name) hendak pergi, dia menyadari bahwa Jyuto masih memegang pergelangan tangannya.

"Jyuto, aku tidak akan memakan cheesecake-mu, jadi kau tidak perlu mencidukku, kan?"

"Aku tidak bilang kau tidak boleh memakan cheesecake itu, kan?"

(Name) menatap curiga Jyuto.

"Bilang saja apa maumu," ucap (Name), "aku tahu polisi bejat macam kau pasti tidak akan melakukan hal ini cuma-cuma."

"Jahat sekali kau mengatai kekasihmu bejat, (Name)," Jyuto melepaskan pegangannya dari (Name) kemudian menepuk pangkuannya, "jadi kurasa tidak perlu berbasa-basi lagi, kau harus memakannya sambil duduk di pangkuanku."

(Name) mengangkat sebelah alisnya.

"Baiklah?" ucap (Name) kembali mengambil sepiring cheesecake tersebut kemudian duduk di pangkuan Jyuto, "kupikir kau akan meminta sesuatu yang lebih wah, tapi kalau duduk di pangkuanmu, aku sudah biasa."

Jyuto hanya menyeringai lebar, dan saat (Name) sedang asyik memakan cheesecake-nya, tiba-tiba Jyuto meniup tekuk leher (Name)-mengagetkan perempuan itu.

(Name) semakin kaget saat merasakan bibir Jyuto mendarat di lehernya.

"Jyuto!?"

Jyuto tak menjawab langsung, dia hanya membiarkan tangannya menyelip ke dalam baju (Name)-mengusap perut sang kekasih yang perlahan naik ke atas.

"Siapa bilang aku hanya meminta kau duduk di pangkuanku? Bersiaplah mulai sekarang, sayang-karena aku yakin kau harus menahan desahan dan suaramu jika kau tidak ingin orang lain mendengar kita."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top