Cavile

Aku membencinya. Sangat membencinya. Dia bunga mawar dalam pergaulan kelas atas, kata mereka? Bah! Dia jauh lebih mirip dengan bunga cavile yang disukai para belatung! Bau busuknya bahkan tercium sampai sini, dan dia baru saja menginjakkan kakinya di aula. Begitu busuk, tetapi kenapa para tamu malah mendekat ke arahnya? Kenapa mereka malah menyambut kedatangannya dengan segala pujian?

Dasar orang-orang tidak berkelas! Beraninya mereka membanggakan diri sebagai bangsawan terhormat sedangkan mereka sendiri lebih menyukai bunga imitasi seperti dirinya? Begitu memuja dia hingga tidak ada satupun yang berani mengenakan warna baju yang sama dengan lambang keluarga wanita itu? 

Bah! Memang apa bagusnya dia? Rambut merahnya semenjijikkan darah kotor, mata birunya sepudar pakaian jelata, bibir merahnya seperti terkena sengatan lebah, oh, dan jangan lupa tentang suara manisnya yang lebih mirip suara keledai! Di mana letak istimewanya? Dilihat dari mana pun aku seratus kali lebih baik dibanding dirinya!

Ya ... sembilan puluh sembilan kali. Satu bagian dalam hidupnya memang sedikit--tekankan itu--lebih istimewa dariku. Darah bangsawannya sedikit lebih kental dariku, sejarah keluarganya sedikit lebih hebat dariku, genggaman kekuasaannya sedikit lebih besar dariku, dan calon pendampingnya sangat-- sedikit, calonnya sedikit lebih hebat banding milikku!

Sudah. Itu saja. Hanya itu saja sedikit kelebihan yang ia miliki. Dan itu semua ia dapat karena pengaruh leluhurnya! Dia lebih hebat karena kerja keras pendahulunya, bukan dengan jerih payahnya sendiri! Bukan seperti diriku! Aku lebih pantas berada di tengah lingkaran itu! Aku! Bukan dia!

... Tetapi mereka tetap mengerumuni dirinya. Tetap mengerumuni bunga imitasi itu. Kenapa? Kenapa mereka masih bersamanya? Tidakkah mereka melihat keangkuhan yang saat ini jelas-jelas terlihat pada matanya? Atau mendengar tawa sinis yang baru saja keluar dari mulutnya? Tidakkah mereka menyadari ironi dari perkataan yang tengah ia lontarkan? Kenapa mereka tetap berdiri di sana? Kenapa mereka terus memberikan sorotan padanya?

Mereka ... mereka benar-benar bodoh! Bangsawan tidak berkelas! Mereka sama menjijikkan dengan dirinya! Dan bersama dia, mereka akan jatuh sejatuh-jatuhnya di bawah kakiku! Saat hari itu tiba, dengan senang hati aku akan mengabaikan segala tata krama dan tertawa paling keras di barisan terdepan.

Oh, aku sungguh tidak sabar untuk melihat hilangnya senyuman palsumu, Nona Cordelia.

Kenalkan

Nona Cordelia la Maranth
(Thersaga: The Throne of Love)

-dari sudut pandang si Pendengki-

.

.

.

Glosarium Thersaga
Bunga Cavile : Bunga dengan bau tidak sedap yang tumbuh di pedalaman Hutan Selatan. Disebut juga sebagai bunga imitasi karena bentuknya yang mirip dengan bunga mawar.

****

Dipublikasikan juga pada grup IMPNEM (Facebook) dalam rangka mengikuti event "Kenalin, Kenalkan, Kenalan" pada Oktober 2022

.

19 Oktober 2022

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top