Chapter 1

Waktu kelas 1, aku memiliki tugas untuk membuat drama di sekolah. Aku kebagian peran menjadi seorang guru dan dia sebagai murid pindahan. Sebenarnya aku ingin mendapat peran murid juga atau peran yang tidak banyak omong juga tidak masalah.

Yang paling membuatku kesal adalah saat latihan, banyak sekali teman-temanku yang kabur karena alasannya mereka malas. Padahal waktu untuk pengambilan nilai sudah dekat. Terpaksa aku harus berteriak-teriak memanggil mereka.

"YANG GAK IKUT LATIHAN NANTI GUA BILANGIN KE PAK ERWIN!"

Namun mereka hanya membalas, "Males ah latihan drama mulu, gak jelas.". Lalu aku sebagai tim kreatif yang membantu sang sutradara pun mengancam mereka, "Biarin udah gua bilangin nih ke Pak Erwin.". Mau gak mau ya akhirnya mereka ikut latihan juga.

Hari pengambilan nilai pun datang, semua teman-temanku termasuk aku pun sudah siap untuk hari ini. Saat menunggu di luar kelas aku melihat ke arahnya yang memakai seragam sekolah dan kacamata, perannya kali ini dia menjadi anak pindahan teladan yang penampilannya agak culun.

"Levi, lu kok kayak gitu?" kataku sambil sedikit tersenyum.

"Ah, iya. (Y/n) jadi guru ya?"

"Iya. Tapi lu keren sih."

Dia hanya tersenyum saja. Saat bagian interogasi dengannya dia malah terus-terusan melihatku. Mungkin bagi dia biasa saja tapi aku tak bisa menatap matanya lama-lama dan aku malah jadi gugup gara-garanya.

"Ayo semangat (Y/n)!" katanya.

"Eh, iya."

Setelah drama itu selesai, aku dan yang lainnya bersyukur karena drama kami berhasil dengan lancar. Aku merasa senang karena teman-teman SMK ku bisa diandalkan.

Waktu di lab komputer juga. Saat aku tidak mengerti apa yang harus kulakukan saat praktek, aku meminta bantuan kepadanya.

"Vi, bisa tolongin gak?"

"Tolongin apa (Y/n)?"

"Ini nih, gua gak ngerti."

Dia mengajarkanku dengan lembut dan sabar namun jaraknya terlalu dekat dengan tempatku duduk. Aku sebenarnya senang sih tapi juga malu>///<.
💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝

Selama aku mengaguminya diam-diam, temanku malah bertanya, "(Y/n) kamu disini suka sama siapa?". Pertanyaan yang membosankan, lalu aku pun menjawab, "Gak ada."

"Masa gak ada sih? Coba bilang aja. Nanti kita gak bilang siapa-siapa kok."

"Bener orang gak ada."

"(Y/n) ih, kalo kakak kelas ada gak?"

"Kakak kelas.... Kayaknya ada."

"Ih siapa? Kak Eren ya?"

"Bukan dia. Tapi Kak Jean."

"Cieee.. kenapa suka sama kak Jean?"

"Yah soalnya dia ramah terus bertanggung jawab juga."

"Kalo di kelas siapa?"

"Rahasia."

"Ah (Y/n) mah gitu. Inisialnya aja deh."

"A."

"Armin?"

"M?"

"Marco?"

"Bukan."

Saat itu aku tidak mau memberikan jawabannya kepada temanku karena aku tau mereka pasti akan meledekku dengan bilang, "eh si (Y/n) kan suka sama ini...". Biar saja orang yang kusukai ku rahasiakan, untuk apa aku memberitahukannya hanya untuk sekedar dibantu dekat dengannya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top