06. Salah Suntik

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto

Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata


Ujung jarum suntik itu melurarkan sedikit cairan bening, perlahan jarum beserta alat suntik itu pelan arah di arahkan Deidara pada panggul Naruto.

"Woy pirang apa yang kau suntikkan itu?!" Protes Naruto saat jarum suntik itu mendekati panggulnya.

"Diamlah Namikaze-sama, kau dari tadi minta dilayani 'kan? Dan jangan banyak tanya, ini sudah sesuai prosedur yang Shizune Sensei pesankan." Ujar Deidara seraya menyuntikan cairan yang ternyata adalah obat pemancing keluarnya sperma.

"Sialan apa yang kau suntikan padaku pirang!" Oceh Naruto, dan seketika segala umpatan dan nama binatang pun keluar dari mulut Naruto, saat rasa sakit atas jarum suntik mulai terasa pada area panggulnya.

Naruto's Pov

Sial ini lebih sakit dari suntik vaksin antrax saat aku akan pergi ke China atau saat darahku diambil saat tes masuk akademi militer, ttebayo.

Ini demi membahagiakan Kaa-chan dan demi keamanan Hinata. Aku harus sanggup melewati semua ini.

Tapi tunggu bukankah seharusnya darah ku  diambil untuk pemeriksaan HIV? Senapa mereka sembarangan menyuntik sesuatu ke tubuhku?

Sepertinya ada yang salah tapi "Akhhhh!!!!" Kenapa jadi sakit begini?

End Naruto's Pov

.

Tubuh Naruto mengalami sakit yang luar biasa, seketika bagian tubuhnya dari pinggang hinga area kebanggaannya mengejang luar biasa.

"Sial apa yang kalian lakukan?, Akhh," Rintih Naruto.

"Buka celana anda Namikaze-sama," Pinta Deidara.

"Mau apa kalian hah..., AKHHHH." Naruto ingin berontak dan berlari dari tempat itu tapi rasa sakit yang menjalar pada tubuhnya membuat dia tak bisa berbuat apa-apa bahkan saat Deidara membuka semua celananya.

.

.

Lima beas menit kemudian.

"Sudah selesai Namikaze-sama, Sasori tolong kau suntikan obat pengurang rasa sakit, dilengannya, ingat dilengannya, oh ya maaf Namikaze-sama atas ketidak nyamanannya, teman saya ini, memiliki kelainan sexual, di penyuka sesama." Jelas Deidara seraya berlalu.

Dan Naruto pun terdiam setelah mendengar penuturan Deidara.

'Seorang pria homo melihat miliku ttebayo,' Batin Naruto.

.

"350 ml, banyak juga huh," Ujar Deidara seraya menuangkan sperma yang baru 'diperahnya' kedalam tabung kecil.

"Aku bingung kenapa Shizune Sensei menyuruhmu mengambill sperma yang ternyata adalah cucu Tsunade-sama kenapa tidak beritahu dari awal sih?" Tanya Sasori.

"Sudahlah sasori, yang penting tugas kita selesai, sekarang kau antar tabung ini ke ruangan Shizune Sensei, jangan banyak oceh dan jangan beritahu siapapun kejadian hari ini." Terang Deidara sembari merapikan peralatannya.

.

"Namikaze-sama saya permisi dulu, sperma anda telah saya serahkan pada Shizune sensei tunggulah lima menit lagi obat penghilang sakitnya sudah bereaksi anda bisa berjalan normal lagi."

"Hei pirang!" Panggil Naruto, dan Deidara menoleh "Apa tes HIV itu memakai sperma, bukan darah, huh?" Naruto sama sekali tidak tahu, ia belum pernah sama sekali melakukan pemeriksaan HIV. Ini pertama kali untuknya.

"Saya tidak tahu untuk apa Shizune Sensei mengambil sperma Anda, tapi memangnya anda tidak tahu? Sebaiknya anda temui saja Shizune Sensei saja untuk lebih jelasnya, saya permisi Namikaze-sama," dengan itu Deidara pun pergi.

.

.

"Oh Sasori, sudah baru selesai rupanya ya, untunglah tepat waktu, tadi Rin sakit, jadi aku aga terlambat." Shizune baru saja ingin masuk ke ruangannya tapi dia sudah bertemu Sasori.

"Sensei ini sperma pasienmu, dia sugguh tampan Sensei." Ucap Sasori malu-malu.

"Kau ini Saso, lebih baik kau cari yang sepertimu saja, karena dia menyukai wanita." Jawab Shizune sambi terkikik pelan.

Sasori tertunduk lemas dan meninnggalkan Shizune.

.

Shizune memasuki ruangannya, dan menghidupkan lampu 'aneh kenapa masih gelap bukan kah Sakura bilang dia sudah sampai,' batin Shizune.

Shizune mendekati ranjang pemeriksaaanya, tapi ada seorang perempuan disana tapi kepalanya tertutup bantal.

"Sensei, kau kah itu?" Tanya wanita itu.

"Iya ini aku, kenapa suaramu berubah?" Tanya Shizune.

"Mungkin karena pengaruh vitamin yang ku minum." Jawab wanita itu.

"Baiklah kita mulai sekarang ya...." Ujar Shizune lembut dengan gerakan ingin mengambil bantal wanita itu.

"Sensei kepalaku pusing sekali, aku ingin tidur, jika lampunya menyala seperti sekarang kepalaku tambah pusing, biarkan bantal ini Sensei." Tambah wanita itu.

"Ya sudah kau tidur saja jika pusing, aku akan tetap bekerja." Tambah Shizune.

Shizune mulai menyuntikkan bius lokal pada pada bagian bawah perut wanita itu. Setelah dirasanya cukup kebal, dengan hati-hati di buat nya dua sayatan kecil serupa lubang di posisi yang dapat menembus ke tuba falopi. Diambil alat suntik yang sudah dipasangnya jarum, dengan perlahan ia arahkah jarum dan alat suntik tadi pada tabung yang sudah berisi sperma yang diantarkan Sasori.

'Banyak sekali hum? boleh juga Sasuke,' batin Shizune sambiil tersenyum simpul.

Ia arahkan jarum itu pada sayatan yang dia buat tadi, satu-persatu sayatan itu suntikannya sperma tadi dengan hati-hati, setelah semua sperma berpindah ke tuba falopi sang wanita, Shizune mulai menjahit luka yang sudah dia buat tadi dan diperbannya.

'Selesai, aku harap ini berhasil Sakura.'

Tiba-tiba terdengar jeritan dan gedoran pintu dari luar ruangan Shizune yang ia kunci.

"SENSEI HENTIKAN ITU MILIKKU, DATTEBAYO!"

Dugdugdug

Pintu ruang periksa Shizune digedor kuat.

"Usuratonkachi, Dobe kubunuh kau, kalau sampai Sakura Hamil karena spermamu!" Suara Sasuke kini menambah kebisingn

Shizune buru-buru keluar mendengar suara-suara itu.

"Sasuke ayo masuk Sakura di dalam, dan kau Naruto harusnya kau bersama Anko?" Tanya Shizune.

Wajah Sasuke langsung merah padam dan siap menonjok Naruto.

Naruto memalingkan wajahnya siap menerima rasa sakit yang akan timbul, tapi tiba-tiba sesosok wanita yang baru saja datang membuatnya berjerit.

"HEH? SAKURA-CHAN!!!!" Teriak Naruto.

"SAKURA?????!!!!" Teriak Sasuke dan Shizune bersamaan.

"Sensei siapa yang kau inseminasi?" tanya Sasuke.

Shizune terdiam membatu.

"Yokatta." Ujar Naruto lega

Sakura menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan mulai menangis.

Sasuke langsung memeluknya "Itu bukan milikku tadi." Bisikk Sasuke di telinga Sakura.

"Tapi siapa dia sensei?" Tanya Naruto lagi, jika bukan Sakura siapa yang mendapatkan spermanya.

Mereka berempat lansung masuk keruangan Shizune.

"Sensei apa sudah selesai? Apa yang kau suntikkan tadi sensei? Dan mengapa menyuntikku di situ? Itu sangat nyeri sekali, Sensei." Rintih wanita yang ada di ranjang pemeriksaan Shizune.

"Hi-hi-Hinata?" Sakura tergagap.

"APAAAA HINATA?!" Teriak Naruto, Sasuke, dan Shizune berbarengan.

Shizune menarik bantal yang dipeluk Hinata sampai menutupi seluruh wajah dan rambutnya, dia terduduk lemas setelah melihat dengan jelas wajah Hinata.

"Aku sudah melakukan malpraktek." Ujarnya seakan tak percaya dengan apa yang dilakukannya barusan.

flash back Narusasu side

"Sialan Suigentsu, gara-gara dia lama mencetak foto itu sekarang aku terlambat hampir satu jam, semoga semuanya baik-baik saja." Sasuke berlari-lari kesetanan dari parkiran Konoha Hospital.

"Tunggu, bisa saya bertemu dengan Deidara?" Tanya Sasuke saat bertemu dengan pria pirang berkuncir yang akan meninggalkan laboratorium.

"Ya saya sendiri." Jawab Deidara.

"Saya pasien Shizune Sensei. " Ujar Sasuke.

"Huhhh, kenapa ada lagi?, dengar Shizune Sensei cuma memilik jadwal dengan satu pasien hari ini dan itu murid suaminya, spermanya orang itu sudah diambil dan sekarang dia ada di ranjang nomor dua!" Jelas Deidara sambil menunjukkan tempat dimana Naruto, kemudian dia berlalu.

.

BUAGHHHH, bogem mentah baru ia dapat dari Sasuke saat baru saja selesai memakai celananya.

"Apa mau mu Teme!" Ujar Naruto sambil mengusap darah di sudut bibirnya.

"Kau sengaja hah!" Sasuke menarik kerah baju Naruto.

BUAGGGHHHH, kali ini Sasuke yang dapat bogem mentah dari Naruto.

"Apa yang kau mau Teme?!"

"Jangan pura-pura tidak tau kau Dobe?!"

"Aku tidak akan tau kalau kau tidak beri tahu Teme!!"

Sasuke tidak melihat ada kebohongan di mata Naruto dan dia pun menceritakan apa yang sebenarnya tujuannya datang rumah sakit ini, setelah mendengarkan cerita Sasuke, Naruto pun menjelaskan apa yang baru saja ia alami.

"Kau tau apa akibat dari tindakan bodoh mu itu?" Sasuke kembali menarik kerah polo shirt yang dikenakan Naruto.

"Lepaskan aku! Dari pada menghajarku lebih baik mencegah Shizune sensei." Sasuke segera berlari lalu disusul Naruto.

end flashback Narusasu side
.

flashback Hinasaku side

"Ne, Hinata-chan hari ini aku ada janji dengan Shizune Sensei, tapi dia datang terlambat, putrinya sakit. Kau berbaring dulu di ruangan Shizune Sensei ini ya... Nanti jika Mei sensei sudah selesai pertemuannya aku akan menyuruhnya membawamu dengan kursi roda." Jelas Sakura.

"Arigatou Sakura, bolehkan aku tidur dulu kepalaku benar-benar pusing...," Rintih Hinata.

"Tak apa Hinata aku keluar sebentar ya," jawab Sakura lembut

end flashback Hinasaku side

To be continued

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top