💞 Sweet Prolog 💞

>>>>>Happy reading!<<<<<

"Sini naik."

"Eh, beneran? Gue bisa sendiri, kok."

"Udah, enggak usah sok jadi cewek, udah jelas lo kesusahan gitu buat jalan sendiri."

Gadis berambut panjang itu mengerucutkan bibir, tetapi setelahnya ia tersenyum lebar melihat sahabatnya itu berjongkok agar dirinya bisa naik ke punggung. Gadis itu pun naik ke punggung dan tangannya refleks memeluk leher ketika tubuhnya sudah tertopang dengan sempurna.

"Makanya, lo itu kalau dibully lawan dong! Jangan diem aja!" omelnya sambil melangkah meninggalkan belakang gedung sekolah.

"Siapa juga yang dibully. Merekanya aja yang suka cari gara-gara sama gue," sahut si gadis dengan cuek.

"Lo itu ya, kalau dibilangin. Terus emang lo bisa ngelawan mereka berlima gitu? Sekarang lihat diri lo sendiri. Kalau tadi gue datangnya telat, bukan cuma keseleo aja tuh kaki, patah mungkin."

Tak ada hentinya laki-laki itu mengomel dan menggerutu kesal. Namun, si gadis justru tersenyum senang, menganggap omelan tersebut sebagai bentuk perhatian dan kekhawatiran sahabatnya itu.

Gadis itu menyandarkan kepalanya di pundak anak laki-laki tersebut. Kejadian beberapa menit lalu memang membuatnya sangat kesal. Bisa-bisanya orang-orang itu melabrak dirinya hanya karena persoalan dekat dengan laki-laki yang kini menopang tubuhnya.

Namun, ia juga sangat senang ketika laki-laki itu datang dan membuat kumpulan gadis barbar itu ketakutan dan panik.

"Emangnya lo punya masalah apa sih, sama mereka, hem?" tanya laki-laki itu lagi sambil sesekali memperbaiki posisi gendongannya.

"Entah, gue juga enggak tau."

Lo biang keroknya bego, lanjut si gadis dalam hati sambil tersenyum.

"Besok gue laporin mereka ke Pak Agus biar kapok!"

Dengan gemas si gadis malah menjewer kuping anak laki-laki itu. Membuat si empunya menjerit dan hampir melepaskan gendongannya.

"Pengaduan juga ya lo jadi orang."

"Lo itu bisa tau diri dikit enggak, sih. Kalau kita jatuh gimana? Yang ada kaki lo tambah parah," gerutu anak laki-laki itu.

Bukannya tersindir, justru gadis itu semakin melebarkan senyumannya, bahkan tertawa kecil.

"Ck! Enggak usah ngadu-ngadu, lah. Paling mereka juga udah takut habis lo marahin tadi. Enggak usah ngadu, ya. Gue enggak apa-apa, kok," bujuk gadis itu yang kembali memeluk leher dan menyandarkan kepalanya.

Laki-laki itu hanya mengembuskan napas dan menggeleng, kemudian melanjutkan langkah sambil bercanda dan tertawa bersama. Gadis itu merasa nyaman diperlakukan demikian, laki-laki itu selalu membantunya dalam situasi apa pun. Sudah seperti super hero untuknya.

Dari semua teman memang hanya laki-laki itu yang paling dekat dengannya. Mereka melewati masa kecil bersama, hidup bertetangga memudahkan mereka menjadi semakin dekat. Sampai sekarang, waktu terasa begitu cepat dan mulai berubah. Sama seperti perasaan gadis itu pada laki-laki tersebut yang semakin nyaman.

Entah ini perasaan apa gue juga enggak tau, yang pastinya semakin lama gue semakin sayang sama lo. Gue harap selalu bisa sama-sama lo terus. -Audrey Mariska Putri.


>>>See you netx sweet chapter~~~

>>>>>Salam manis<<<<<
Mey :*
Balikpapan, 1 Januari 2020

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top