Epilog
Jakarta, 2031
Ada satu hal yang harus kau mengerti dalam hidup.
Ketika kau terjatuh, orang lain tetap berdiri tangguh.
Ketika kau terdiam, orang lain sibuk berlalu lalang.
Ketika kau tertinggal, orang lain bisa pergi tanpa mengucapkan selamat jalan.
Ketika asa di genggamanmu lenyap tanpa bekas, mereka akan terus maju bergegas.
Dunia tidak akan berhenti berputar hanya karena hidup tidak berjalan seperti yang kau harapkan.
"Gue setuju banget, sih, sama quotes ini," tukas Farah. "Sebelum gue tahu Lia, gue udah ngikutin Sweet Chaos di YouTube sama Spotify. Gue seneng banget dengerin podcast lo."
"Makasih banyak, Far. Sebenarnya gue aware ada beberapa publik figur yang dengerin channel gue, karena sometimes mereka kasih komen."
Tak ada kata berhenti bagi Lia sekarang. Sejak terungkapnya identitas Sweet Chaos, perempuan itu semakin aktif membuat konten pada saluran YouTube dan Spotify-nya. Beberapa waktu lalu ia mengadakan event bersama penggemar, dengan meminta para pengikut Sweet Chaos mengirim curhatan mereka, yang kemudian dibacakan di channel Sweet Chaos. Tidak hanya itu, Lia juga memberi saran, pendapat, dan kata-kata motivasi khasnya untuk mereka.
Tawaran dari berbagai stasiun televisi datang bertubi-tubi yang semuanya ia tolak. Lia memang berkecimpung di dunia kreatif, tapi bukan berarti ia akan menjual kisahnya dari stasiun televisi ke televisi lain. Ia belum senyaman itu berhadapan dengan kamera. Namun, untuk beberapa kesempatan, Lia juga berkolaborasi dengan kreator lain, seperti Farah contohnya. Jika program yang ditawarkan memang menarik dan ia sudah mengenal partner-nya dengan baik, tidak jadi masalah.
"Denger-denger, lo mau rilis buku, ya?"
"Iya. Sekarang udah tahap layout. Terus habis ini, dicek sama gue sekali lagi."
"Kalau bisa diceritain, buku ini isinya tentang apa?"
"Quotes baru, puisi, dan ada beberapa quotes pilihan yang pernah gue bacain di podcast."
"Tunggu, tapi waktu itu gue pernah denger lo bakal nerbitin buku tentang pengalaman hidup lo, terus kisah lo sama Brian. Bukan buku yang ini, ya?"
Lia terkekeh, sembari menggeleng. "Itu gue ditawarin penerbit buat nulis kisah hidup gue, tapi gue tolak. Gue nggak pede aja buat nulis perjalanan hidup gue. Lagian, film dokumenter yang dirilis Alexandria udah lebih dari cukup untuk mengisahkan hidup gue."
"Orang-orang sempat ngira kalau dengan terpublisnya hubungan lo dan Brian, kalian bakal lebih terbuka, dan foto kalian akan bertebaran di mana-mana. Tapi ternyata, tetap stay private, ya?"
"Dipublisnya hubungan gue sama Brian, bukan berarti gue sama Brian bakal posting foto tiap hari gitu. Cuma buat simply, biar lebih nyaman kalau pergi, nggak harus nyamar-nyamar lagi. Nggak harus umpet-umpetan. Gitu aja."
"Setuju gue. Bagaimana pun, kehidupan pribadi ya, bukan milik publik. Lagian kalian berdua punya karya yang bisa ditawarkan ke publik. Kecuali nih, seleb-seleb modal sensasi, yang cuma bisa jualan kehidupan pribadi mereka aja," sindir Farah menyeringai dengan tatapan tajam mengarah ke kamera.
"Bukan gue yang ngomong, loh. Gue nggak ikut-ikutan," sahut Lia terbahak.
***
"Do you like it?"
"No." Kening Brian mengernyit mendengar jawaban gadisnya. "I love it."
Lelaki itu menghela napas. "Kamu bikin aku jantungan."
Lia menyentuh permukaan kebaya berwarna biru muda yang digelar di atas kasur. Kebaya itu sama persis, tidak bahkan lebih indah daripada gambar desainnya.
"Baru aja dianter. Coba deh kamu cobain, kalau nanti ada yang kurang pas, dibalikin ke butiknya lagi."
"Kalau buat keluargaku, udah dianter juga?"
"Buat Bude Wati, Mbak Rania, udah dianter ke rumahnya. Tapi kalau buat Ibu sama Nova belum. Dianternya ke sini. Nanti kita paketin ke Solo, sekalian sama jasnya Bapak."
Sebulan lagi, Lia dan Brian akan mengadakan acara lamaran, di salah satu hotel mewah, Solo. Awal tahun ini, Lia dan Brian serta keluarga mereka melakukan fitting kebaya di butik Anne Avanti. Kebaya-kebaya tersebut akan dikirim ke alamat Lia yang berada di Solo dan Malang, di mana keluarga Brian tinggal.
Jika masih ada yang belum pas, kebaya tersebut bisa dikembalikan ke butik untuk diperbaiki. Mengirim paket sekarang bukan masalah. Apalagi ada layanan paket kilat antar kota yang akan mengirim pesanan kurang dari 24 jam.
"Bentar, aku coba dulu." Lia masuk ke kamar mandi untuk mengganti baju.
"Bisa pakainya nggak? Kalau nggak, sini aja. Biar kubantu."
Lia menolak tawaran Brian dan ke kamar mandi untuk mencoba mengenakan kebayanya sendiri. Tak berselang lama, perempuan itu keluar dengan jalan tertatih karena bawahan kebaya yang melilit kakinya sedikit ketat. Sehingga ia sulit menggerakkan kaki untuk berjalan.
"Bawahannya keketatan," komentar Lia sambil menarik-narik bawahan batik kebayanya.
Brian menuntun sang kekasih ke depan cermin dan merapikan rambut perempuan itu dari belakang. "You look so pretty, " bisiknya sambil memeluk Lia.
Lia menatap lurus, mereka bertukar pandangan melalui cermin. "Yeah, I think blue color suit me the best."
"No, Darling. Happiness and confident suit you the best. You look stunning right now because of that."
Lia mengangguk, tidak bisa menyanggah kalimat yang baru saja meluncur dari mulut sang kekasih. Setelah bisa menerima masa lalu, menerima kekurangan diri sendiri, dan mengakuinya, dunia ini terlihat lebih indah. Semangat yang sempat terkubur, berkobar kembali. Meronta-ronta, minta dilepaskan. Kini, ia tidak punya waktu untuk meratapi nasib karena terlalu sibuk berkarya. Sibuk melakukan sesuatu yang ia cintai, dan sibuk mencintai orang-orang yang selalu mendukungnya.
"One more," bisik Brian tepat di cuping telinga Lia, "You look absolutely gorgeous when I am with you."
Wanita itu terkekeh, karena kepercayaan diri Brian yang melambung tinggi setiap waktunya. Akan tetapi, Lia tak protes, karena ia setuju. Bersama Brian, ia kembali merasa utuh. Merasa layak. Merasa berharga. Merasa dicintai. Merasa cantik. Lelaki itu adalah sihir yang diturunkan Tuhan untuk membuat hidupnya berwarna.
FIN
***
Di wattpad, segini aja epilognya. Kalau mau baca yang versi panjang, (Epilog: Sweet Trip to Semarang) bisa kalian baca di Karya Karsa. Udah kupost di sana. Silakan menikmati🥳
Gimana caranya baca di sana?
1. Download aplikasi di app store atau PlayStore. Bikin akun.
2. Kalau nggak mau download, bisa buka pakai browser.
3. Cari Oktyas di search bar. Terus masuk ke profil aku dan klik ikuti (biar nggak ketinggal update-an di sana) dan pilih karya/part yang ingin dibaca.
4. Lalu proses ke pembayaran.
5. Metode pembayarannya ada banyak. Jangan khawatir.
6. Jangan lupa like dan komen. Gampang banget pokoknya. Ringan juga aplikasinya.
PS: Panjang epilog di Wattpad 900 words. Sedangkan di Karya Karsa 5844 words, setara 3 part yang biasa kupost di Wattpad. Harganya cuma Rp 5.000,- super duper murah.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top