"Stupid Rayna! Kenapa sih, gue udah beribu-ribu kali bilang ke elu jangan ikutan berantem lagi! Lo itu cewek Ray!" Ini sudah lebih dari tiga puluh menit Keyzia menceramahi Rayna, sedangkan yang diceramahi hanya memasang wajah tak berdosanya.
"Aduh, iya Zia gue sakit bukannya dikasih buah kek, ini malah dikasih ceramah!" Timpal Rayna, Kay yang memperhatikan hanya terkekeh kecil.
"Oh ya btw, dia siapa?" Loora bersuara sembari melirik Kay, memang benar Loora belum mengenal Kay karena sifatnya yang cuek.
"Oh itu temen gu--
"Gue Kay, pacarnya Keyzia" belum sempat Keyzia menyelesaikan kalimatnya, ia sudah dipotong oleh Kay, membuat Rayna, Shea, Loora maupun Zora terdiam sejenak
"WHAT?!" mereka semua berteriak, ya termasuk Keyzia.
"Kenapa lo juga ikut kaget?!" Zora sweatdrop, "Jelasin ke kita semua!" Ucap Rayna kemudian
"Eh itu, gue gak tau! Gue gak pernah pacaran, Kay jangan sembarang ngomong lo!" Jawab Keyzia menatap kesal Kay, Kay kemudian tertawa
"Kamu lupa ya, padahal baru juga tadi kita pacaran" Ucap Kay mengingatkan Keyzia, Keyzia tampak berpikir sejenak, ia baru ingat kalau Kay menembaknya saat Rayna tauran tadi
"I-itu kan belum gue jawab" Sahut Keyzia mengelak, "Kamu diem berarti sama aja dengan 'Iya', berarti mulai sekarang kita pacaran" Kay tersenyum, lagi lagi senyum aneh
"Tapi--
"Yeayy pajak jadian nya jangan lupa ya Kay~" Shea melompat kegirangan
"Akhirnya lu ngelepas masa jomblo lu Zia" Ucap Rayna diangguki oleh Loora membuat Keyzia sweatdrop
"Eh.. Eh- kalian ini ya!" Keyzia kesal membuat Kay tertawa, melihat ekspresi kesalnya saja membuat Kay senang sekarang.
Sedangkan Zora hanya diam memperhatikan mereka yang sedang membully Keyzia
.
.
.
.
"Zia, kamu udah makan?" Tanya Kay pada Keyzia, saat ini hanya ada Kay, Keyzia dan Rayna, sedangkan yang lain sudah pulang duluan dari rumah sakit karena ada urusan
"Belum sih" Jawab Keyzia seadanya, ia memang belum makan sejak tadi.
"Yaudah cari makan dulu yuk!" Ajak nya sembari tersenyum, "Em nanti aja deh, trus si Rayna sama siapa?" Tanya Keyzia, Kay menoleh pada Rayna dan memberinya kode, Rayna yang sadar dengan kode itu pun terkekeh
"Kaga usah mikirin gue, dan lagi lo juga belum makan kan Zia? Pergi aja sono makan sama Kay" Ucap Rayna kemudian
"Em, beneran gapapa kan?" Tanya nya lagi, "Iya iya gapapa sana pergi!" Usir Rayna, dan setelahnya Kay dan Keyzia pun pergi.
.
.
.
Kay memperhatikan Keyzia yang makan dengan lahapnya, ia kemudian terkekeh melihat tingkah lucu Keyzia
"Ke-kenapa ketawa?" Ucap Keyzia dengan semburat merah di wajahnya, "Gak, kamu lucu ya" Kay tersenyum manis, sangat manis sehingga membuat Keyzia terpana
"Uhuk, uhuk!" Keyzia tersedak makanan nya, Kay yang panik langsung memberi Keyzia minum. "Kalau makan pelan pelan dong" Ucap Kay mengelus tengkuk Keyzia dari depan
"i-iya" Ucap Keyzia yang kini wajahnya sudah merah layaknya kepiting rebus, karena wajahnya dan wajah Kay sangat berdekatan.
"Um kamu kenapa? Sakit?" Tanya Kay sembari menyentuh dahi Keyzia, berlagak polos, "Uh gue gak papa kok Kay!" jawab Keyzia
'Duh kok jantung gue deg-degan gini sih' Batin Keyzia
"Hem, Keyzia" Panggil Kay
"Apa?" Tanya Keyzia, "Karena kita udah pacaran, aku gak suka kalau kamu bicara pake 'Lo-Gue' ke aku, jadi mulai sekarang pake 'Aku-kamu' aja ya" Ucap Kay membuat Keyzia terdiam
Bahkan saat ini Keyzia tak tahu perasaannya pada Kay bagaimana, lagipula seingat Keyzia, ia mempunyai orang yang ia cintai saat SMP, sebelum ingatannya hilang. Orang itu selalu muncul dalam mimpi Keyzia, akan tetapi ia tidak mengingat wajahnya
"Hey~ Kenapa melamun?" Tanya Kay, "Uh gapapa kok!" Jawab Keyzia.
"Jadi gimana Zia?" Tanya Kay lagi penuh harap pada Keyzia, "Uhm iya deh, aku coba" Balas Keyzia sembari tersenyum dan dibalas dengan senyuman manis Kay
'Seperti nya Kay gak seaneh dan se menyeramkan yang gue kira'
.
.
.
.
.
"Katanya Kay sama Keyzia jadian lho?!"
"Ya gak salah juga sih, Kay dari awal masuk cuma deketin Keyzia mulu"
"Uh padahal gue suka banget sama Kay"
"Cih, apa bagusnya si Keyzia coba?!"
"Sirik ae lu sama Keyzia!"
"Couple Goals banget gak"
Bla bla bla~
Keyzia berjalan di koridor dengan wajah kesal. Baru saja dua hari yang lalu sejak ia berpacaran dengan Kay, beritanya sudah menyebar kesekolah.
"Oi!" Suara bariton menghentikan langkah gadis manis itu, Keyzia menelan salivanya susah payah saat melihat Len, berjalan mendekatinya
"Apa?" Tanya Keyzia singkat, ia sangat malas berurusan dengan Len, teman sekelasnya yang selalu mengganggu dan membullynya.
"Ikut gue!"
"What?!--" Len menarik tangan Keyzia dan menyeretnya disepanjang koridor, "Apa-apaan sih! Lepas!" Keyzia menghempaskan tangan Len, menarik perhatian siswa siswi
"Eh itu ngapain si Keyzia di seret-seret?!"
"Ah! Jangan jangan di bully Len lagi?"
"Bahaya nih! Laporin ke guru yuk!"
"Lo semua pada berisik! Kalau ada yang berani ngelaporin ke guru, abis kalian ditangan gue! Ngerti?!" Teriak Len membuat semua orang yang terdapat disana terdiam
Len kembali menarik tangan Keyzia menuju Roof top, tempat yang jarang dikunjungi. Ia mendorong Keyzia kelantai, dan mengunci pintu
"Aw! Ke-kenapa sih!" Keyzia meringis saat melihat luka di lutut nya berdarah, "Denger-denger lo pacaran? Haha sama siapa? Anak baru itu ya? Kay?" Len berdiri dihadapan Keyzia, ia menatap Keyzia yang hanya diam
"Kalau ditanya jawab!" Sentak Len mengagetkan Keyzia, "Ka-kalau iya memangnya kenapa" Keyzia menatap Len, ia tak ingin ditindas terus menerus.
Len adalah seorang bad boy yang selalu membully nya dari kelas sepuluh. Keyzia juga tidak pernah tau alasan kenapa Len selalu melakukan itu. Keyzia selalu diperlakukan layaknya 'binatang peliharaan' olehnya disekolah. Hidup Keyzia baru akan tentram ketika Len di skors
"Oh jadi kalian beneran pacaran?" Len menghela nafas, setelah itu ia tersenyum sinis. "GUE GAK SUKA!" Bentaknya kemudian membuat keyzia beringsut mundur menabrak dinding, Keyzia ketakutan, ia tidak suka dibentak
"HAHAHA Maaf-maaf gue gak sengaja, jangan takut gitu donk~" Len tertawa, tak lupa dengan senyuman iblis yang masih terpajang di wajah tampan nya.
Ia berjalan mendekati Keyzia, reflek Keyzia bersiap menghindar namun terlambat, Len menahan tangan nya dan menarik Keyzia membuat gadis itu kembali terduduk.
Len membuka dasi sekolahnya, dengan cepat ia mengikat kedua tangan gadis itu dengan kuat dan menariknya keatas kepala Keyzia.
"A-apa apaan! Le-lepasin gue!" Keyzia berusaha memberontak tapi sia sia, tenaga Len jauh lebih kuat dibandingkan dirinya. Len mendekatkan wajahnya pada Keyzia, ia menarik dagu Keyzia sehingga mereka bertatapan, wajahnya berdekatan hanya beberapa centi jaraknya.
"Hm, nangis?~" Len tidak menjauhkan wajahnya. Masih pada posisi yang sama ia kemudian menghapus air mata Keyzia yang mengalir, memperhatikan setiap jengkal wajah Keyzia, perlahan tatapannya beralih pada bibir Keyzia yang merah alami.
Keyzia semakin mengeluarkan isakannya saat Len mengusap bibirnya, kemudian dengan cepat ia menyambar bibir mungil Keyzia. Keyzia terus memberontak berharap akan ada yang menolong.
"Hmmp!" Keyzia kehabisan nafas, tapi Len mengabaikan hal itu dan melanjutkan aksinya, beberapa saat kemudian Len menyudahi ciumannya.
Keyzia menangis, dengan wajah yang memerah ia menatap Len benci, Len mencuri First Kiss nya yang selalu ia jaga.
"?!"
Keyzia membulatkan matanya saat Len membuka satu persatu kancing bajunya, "Please Len jangan! Please, gue mohon berhenti!" Keyzia menangis berharap Len akan menghentikan semuanya.
"Gue suka, gue suka lo saat mohon mohon ke gue! Hahaha" Len mencium dahi Keyzia lembut
"Gak ada yang boleh milikin lo selain gua!" Ucap Len menatap Keyzia dengan seringaian iblisnya
Jleb
"Oh ya? Maaf, tapi Keyzia cuma punya Gue"
.
.
.
~To Be Continue~
Part 7 Udah up! Gimana guys, Maaf jika Ada kesalahan, typo dan sejenisnya.
Hehe BTW Len diambil dari nama husbu gue di vocaloid "Len Kagamine" nah tapi marga nya gue ubah jadi 'Ayasaki' sebenernya Ayasaki itu nama dari module thorned rose dilagu Knife
Oh ya Ini Visual Len "Len Ayasaki"
Name : Len Ayasaki
Class : XI-Sains 2
Eye Color : Hazel
Hair Color : Blonde
Hobbies : Menindas orang, terutama Keyzia
Like : Keyzia, Ngebully Keyzia
Hate : Kay
Quotes : "Hidup itu simple, cukup tau kalau lo itu milik gue, dan itu semua udah cukup!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top