03. SWEET BUT YANDERE! ~ Koyubi No Yakusoku
"Happy Birthday my beloved little sister! Wish you all the best, semoga kamu tambah gede, dan tinggi" Ucap seorang laki laki jangkung dengan menekankan kata 'Tinggi' membuat Keyzia mengerucutkan bibirnya lucu. Hal itu membuat laki laki bersurai hitam itu mencubit pipi chubby adik satu satunya itu dengan gemas
"Ih apaan sih, Bang Raynz!" Raynz terkekeh lalu mendekat pada Keyzia
"Happy sixteen years!" Laki laki berusia 19 tahun yang berstatus kakak laki laki Keyzia itu memeluk adiknya dengan sayang
"Hem, Thanks nii-san!" Keyzia, gadis keturunan Jepang-Amerika itu tersenyum, semburat merah masih terlihat di pipinya.
"Kok dari tadi elu yang meluk sih, siniin anak gue?!" Sora, Laki laki paruh baya yang masih terlihat tampan datang sambil memasang wajah sebal, ia mendekati Keyzia dan menarik Keyzia kedalam pelukannya
"Hedeh serah deh, bapak gahool ku!" Celutuk Raynz membuat Xelin Ravinca, selaku ibu dari Keyzia dan Raynz terkekeh
"Happy Birthday my princess Zia, aku padamu deh!" Ia mengacak rambut Keyzia gemas disambut dengan pelukan Xelin dan Raynz
Kohaku Sora, laki laki keturunan Jepang yang merupakan ayah dari Keyzia dan Raynz. Ia menikah dengan Xelin yang asli keturunan Amerika, itulah sebabnya Keyzia memiliki wajah campuran Asia-Amerika.
Keyzia sangat senang saat ini, pasalnya hari ini tanggal 14 Februari ia dibangunkan tepat tengah malam oleh keluarganya untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-16.
"Yaudah ayo potong kue!" Sahut Raynz semangat
"Ayoo!"
Dan mereka sekeluarga pun melakukan hal yang menyenangkan bersama
.
.
.
Pagi hari disekolah, Keyzia disambut dengan kejutan oleh teman temannya dikelas. Rayna yang merencanakan semuanya, diikuti oleh Loora, Shea, dan Zora.
"Duhh, Thanks semuanya! Kalian semua the best pokoknya" Keyzia memeluk teman temannya.
"Jan lupa Royal nya hahah!" Celutuk Shea pada Keyzia, "Woke, gc ntar siang makan dikantin gue traktir" Ucap Keyzia tersenyum
"Asik! Makin cinta gue sma lo Zia!" Sahut Shea semangat
"Hehe, eh btw William mana, kok gak hadir? Biasanya dia cepetan dateng tuh?" Tanya Keyzia pada teman temannya sekelas
"Ehm, gak tau tuh Zia, gue dari kemaren pulang sekolah nyariin dia gak ada kabar" Jawab Aska, salah satu teman Keyzia dikelas
"Oh oke deh, makasih"
Bel masuk berbunyi, semua murid yang berada didalam maupun diluar kelas duduk dengan rapi menunggu guru datang. Keyzia sedari tadi melamun, rasanya ada yang aneh jika anak teladan seperti William tidak hadir kesekolah.
Keyzia melirik Kay dengan ujung matanya, laki laki yang berada di sebelahnya hanya fokus menulis sesuatu di sebuah kertas sambil tersenyum. Keyzia memilih untuk memperhatikan guru yang sedang mengajar.
Tuk!
Keyzia kaget saat melihat kertas yang dilipat jatuh di atas mejanya, Kay yang memberinya. Keyzia menatap kertas itu dan Kay secara bergantian, lalu kemudian membuka kertas itu.
'Happy Birthday Key, masih inget sama janji kita?' ~ Kay
Keyzia mengernyitkan dahinya bingung, seingatnya ia tak pernah memiliki janji dengan Kay. Keyzia memegangi kepalanya yang tiba tiba pusing, sekilas ingatan masa lalu terngiang di kepala nya
"Janji ya!" ucap seorang anak laki laki sembari mengangkat jari kelingkingnya didepan gadis kecil dihadapannya
Gadis itu sesaat menatap tangan laki laki dihadapannya lalu tersenyum dan menautkan jari kelingking mereka berdua
"Ya! Tentu saja, aku berjanji!" ucapnya sambil tersenyum. "Ini adalah janji jari kelingking!"
"Ukh! Keyzia memegang kepalanya yang sakit, ia terlalu memaksakan diri untuk mengingat kejadian masa lalunya yang hilang
"Uh hampir aja, dikit lagi gue liat wajahnya!" Gumamnya kesal, ia melirik kearah Kay yang sedang menatapnya khawatir
"kamu gak papa?" Tanya Kay cemas
"Gak papa, cuman tadi pusing. Btw makasih Ya" Kay membalasnya dengan tersenyum, kemudian kembali sibuk dengan kegiatannya
.
.
.
Keyzia berjalan menuju toilet sekolah, ia izin karena ingin mencuci wajahnya. Ia merasa penasaran dengan sekelebat ingatan yang muncul tadi, apa hanya perasaannya saja, atau ini ada hubungannya dengan Kay? Ia tidak tau tentang hal itu
"HWAAAAA!!" Keyzia tersentak dari lamunannya dan berlari menuju sumber suara, terdengar pekikan yang berasal dari toilet wanita
Sesampainya di toilet wanita, keyzia tanpa pikir panjang membuka pintu itu dan melihat Vera, teman seangkatannya terduduk di lantai dengan wajah pucat.
"Vera? Vera kenapa?!" Keyzia mendekat kearah Vera dan mengguncang bahunya pelan.
"I-itu, di-disana ada ma-" Vera menunjuk kearah salah satu bilik toilet yang terbuka, Keyzia menoleh kearah telunjuk Vera.
Deg
"AAA!" Keyzia berjalan mundur, air mengalir dari pelupuk matanya, wajahnya memucat disertai keringat dingin.
Ia menutup mulutnya tak percaya, disana terdapat mayat seorang laki-laki yang sudah tak berbentuk, perutnya robek dan semua isinya keluar.
Yang membuat Keyzia menangis adalah, orang itu adalah William, teman sekelasnya. Memang wajah dan tubuhnya sudah tak berbentuk lagi, namun Keyzia sangat tahu bahwa itu adalah William, karena terdapat name tag yang bertuliskan namanya. Dinding tempat mayat William berada, terdapat tulisan 'Keyzia is Mine'
Beberapa saat kemudian beberapa orang guru dan murid berdatangan, penasaran dengan apa yang terjadi.
"Ada apa-- Astaga!! A-anak anak jangan masuk! Felysha cepat panggil polisi!" Ucap seorang guru dengan wajah panik, mengetahui apa yang terjadi, Felysha dengan segera menghubungi polisi
"DIDALAM ADA MAYAT!" Teriak seorang siswi yang sempat melihat keadaan didalam
"SEMUANYA MENJAUH DARI SINI!" Seorang guru berteriak mengusir anak anak menjauh
Tak butuh waktu lama, polisi segera datang. Vera dan Keyzia kini sudah dibawa menjauh dari tempat itu.
"William" Keyzia menangis, sesaat kemudian kesadarannya menghilang.
"Zia!!"
.
.
.
Perlahan gadis itu membuka matanya, ia melihat sekeliling dan mendapati dirinya berada di ruang UKS. Disampingnya terdapat Rayna yang tengah tertidur.
"Hiks! William"
Rayna terbangun oleh suara tangisan Keyzia, sejujurnya ia tak sempat melihat apa yang terjadi di toilet wanita tersebut
"Zia, lo gak papa?" Rayna bertanya dengan wajah cemas
"William Ray! Hiks!" Ucapnya sambil menangis, Rayna mengelus punggungnya "Kenapa sama william?" Tanya Rayna lagi
"Di-di toilet cewek ada mayat dia! Will di bunuh Ray!" Ucapnya sesegukan, Rayna membulatkan matanya, pasalnya sangat jarang terjadi pembunuhan disekolah miliknya ini.
Tok tok tok
Beberapa orang masuk kedalam ruang UKS, diantaranya kepala sekolah, seorang guru dan dua orang polisi
"Keyzia, bisa kami minta waktunya sebentar?" Ucap guru itu, Keyzia tidak menjawab, ia hanya menangis.
"Kenapa harus Keyzia?" Rayna bertanya dengan wajah datar. "Kemungkinan kasus ini berhubungan dengan Keyzia, Rayna" Kepala sekolah menimpali
"Ha, kenapa?" Tanya Rayna bingung, "Didinding terdapat nama Keyzia yang ditulis dengan darah!" Seorang polisi menunjukan sebuah foto, memang benar di sana tertulis kalimat 'Keyzia Is Mine' yang ditulis dengan darah
Rayna memandang Keyzia sejenak, Keyzia hanya mengangguk mengiyakan, "Yaudah, kalau mau tanya, tanya aja!" Ucapnya kemudian
"Kami hanya ingin bicara dengan Keyzia, Rayna" Ucap guru itu secara tidak langsung mengusir Rayna
"Lo ngusir gue? Udah bosan kerja ya?" Wajah guru itu terlihat kaget dan menggeleng, ia bahkan tak berkutik melawan anak pemilik sekolah tersebut.
"Yaudah, kita mulai saja!" Kepala sekolah menimpali
"Tolong ceritakan apa yang terjadi" Polisi itu mulai bertanya dan Keyzia hanya menceritakan semua yang ia tahu mulai dari pergi ke toilet dan mendengar teriakan
.
.
.
Jam masih menunjukan pukul 10.00 pagi, tapi semua murid disekolah dipulangkan lebih cepat, untuk beberapa hari kedepan sekolah diliburkan karena kasus tersebut.
Keyzia kini berada di kamarnya, ia termenung memikirkan kejadian tadi. Membayangkan mayat William yang tak berbentuk tiba tiba membuatnya mual.
Ia kemudian memilih untuk memejamkan matanya, namun dering handphone memebuat nya mau tak mau kembali membuka matanya. Ia pun segera mengambil ponsel tersebut dan melihat notif pesan dari nomor yang tidak diketahui
'Hei Zia, Gimana hadiah nya?'
Keyzia mengernyitkan dahinya bingung, ia kemudian mengetikkan sebuah kalimat disana
'ini siapa?'
Sebuah pesan kembali masuk, Keyzia segera membaca pesan tersebut, dimana isinya sangat membuat Keyzia sebal
'Penganggum rahasia :)'
'Ha?'
'Semoga hari mu menyenangkan :)'
10.29 (Read)
Keyzia hanya membaca pesan tersebut tanpa berniat lagi membalasnya, ia berfikir bahwa itu hanyalah prank dari orang yang iseng
Keyzia kemudian memilih meletakkan benda pipih tersebut diatas meja. Sesaat kemudian Keyzia terlelap
~oOo~
Part 3 udah UP gan>0<
Jan lupa terus dukung dengan vote dan koment ~
Oh ya ini penampakan Si troublemaker kita Rayna
☠ Rayna Huelva Garcia ☠
Name : Rayna Huelva Garcia
Class : XI-Sains 2
Eye Color : Hazel
Hair Color : Black-Red
Hobbies : Basket
Like : Permen
Hate : Petir
Quotes : "Hidup ini cuma sekali, jadi ganggulah orang sesuka hati"
A/N :
Nii-san : panggilan 'Kakak' dalam bahasa jepang
Koyubi No Yakusoku : Janji Jari kelingking
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top