75 - Selesai

Sehun buang napas pelan. Berbaring di atas sofa dengan pikiran yang melayang. Ia memikirkan apa yang ia dengar di rumah sakit.

Iya, Sehun tak sengaja menguping pembicaraan Y/n dengan teman-temannya yang membicarakan tentang rahasia Taeyong dan tentang dirinya.

Tadinya Sehun pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Taeyong. Tapi saat hendak masuk, pintu kamar tidak tertutup rapat, dan sebuah obrolan yang tak disangka pun terdengar oleh Sehun. Ia mendengarkan keseluruhan obrolan, lalu pergi dari sana tanpa ada yang tau.

"Setelah apa yang udah gue lakuin, mereka tetep baik ke gue. Tetep positif thinking ke gue.

Y/n juga sama. Dia bisa aja langsung ninggalin gue, secara kan perusahaan keluarga Lee udah kembali jaya. Lagian, perjanjian ini gak tertulis di kertas. Jadi kalau Y/n ingkar janji, gue gak akan bisa apa-apa, apalagi bawa-bawa ke jalur hukum.

Tapi Y/n gak ngelakuin itu. Dia masih mikirin gue dan inget tentang bantuan gue.

Apa gue yang keterlaluan ya? Hm.... Apa... Gue harus ngelepasin Y/n dan ngebiarin Y/n balik sama Taeyong? Ngebiarin hati gue hancur? Ngebiarin impian gue ilang?" Gumam Sehun.

Ia masih terus terbaring di sofa sambil mencabuti kelopak bunga mawar yang ia ambil di halaman rumah saat ia pulang.

"Y/n itu..... kebahagiaan gue, kebahagiaan semua orang. Dia yang udah ngajarin gue banyak hal tentang kehidupan. Dia bahkan gak pernah nyakitin orang. Saat gue yang kelepasan emosi ke Joy itu, Y/n juga yang nahan gue dan ngancem gue.

Hm.... Harusnya gue sadar, kalau Y/n itu terlalu sempurna buat gue. Gue yang bobrok gini, mana pantes jadi pendamping hidup cewek kayak Y/n.

Gue udah liat gimana besarnya rasa sayang dan cinta yang Taeyong kasih ke Y/n. Dia nyelamatin Y/n dari kecelakaan itu. Dia relain dirinya yang di tabrak, mempertaruhkan nyawanya untuk Y/n.

Sedangkan gue? Gue bahkan selalu bikin Y/n kesel. Selalu bikin Y/n marah. Dan selalu bikin Y/n kena masalah.

Coba aja gue bisa puter waktu, gue mau balik ke masa lalu. Gue mau ubah semuanya.

Tapi sekarang gue bingung harus apa." Gumam Sehun lagi.

Akhirnya, Sehun mengambil hp untuk chat Y/n. Dia minta ketemuan dan menghabiskan waktu dengan Y/n. Diluar dugaan, Y/n menyetujuinya.



°°°



Y/n pergi dari rumah sakit dan pamit kepada yang lain dengan kebohongan. Ya Y/n hanya tidak mau membuat mereka berpikir yang aneh-aneh.

Y/n pergi ke restoran, sesuai keinginan Sehun. Saat memasuki restoran itu, Y/n mencari Sehun. Dan tak butuh waktu lama, ia sudah menemukan dimana Sehun duduk.

Merasa ada yang datang, Sehun mendongakkan kepalanya.

"Hai Y/n." Sapa Sehun.

"Ah iya, hai." Y/n tersenyum tipis.

"Ayo duduk."

Y/n mengangguk, lalu duduk di hadapan Sehun.

"Mau makan apa?" Tanya Sehun.

"Em... Apa aja."

"Oke."

Di dalam hati, Y/n terus berdoa kepada Tuhan untuk memberinya kekuatan agar berani bicara pada Sehun tentang perasaannya.

Sehun selesai memesan. Selagi menunggu pesanan datang, keheningan mendominasi keadaan.

"Sehun,"

"Ya?"

"Uhm... Gak jadi deh."

Ash! Sial! - Y/n

"Loh? Kok gitu? Kenapa?"

"Gakpapa."

"Serius, kenapa? Ngomong aja."

"Enggak, gue..... cuma mau bilang kalau gue mau milkshake chocolate."

"Oh, kirain apa. Yaudah, nanti pesen ya."

Aaahhh!!! Gue gak tega~~ - Y/n

Lo nyembunyiin sesuatu. Gue tau bukan itu yang mau lo omongin. - Sehun

Kemudian, pesanan datang. Sehun bilang kepada writress itu untuk diambilkan milkshake chocolate sesuai keinginan Y/n.

Tak berselang lama, milkshake itu datang. Y/n dan Sehun makan dalam diam penuh kecanggungan.

Setelah selesai makan, Sehun bayar pake uangnya, dan mengajak Y/n ke suatu tempat. Yaitu ke pinggir pantai.

Mereka duduk berdua di atas batu yang sangat besar itu. Pandangan ke depan untuk menyaksikan terbenamnya matahari.

Sunset nya cantik, mampu memanjakan mata siapapun yang melihatnya. Y/n maupun Sehun terdiam mengagumi keindahan sunset hari ini.

Tapi... Keindahan itu hanya sebentar. Seandainya bisa lebih lama, mungkin orang-orang akan lebih senang, termasuk Y/n.

Matahari kini benar-benar tenggelam. Orang-orang mulai beranjak untuk meninggalkan pantai, tetapi tidak dengan Sehun dan Y/n. Mereka masih tetap duduk disini.

"Sehun,"

Sehun menoleh, "Ya?"

Y/n buang napas pelan, "Gue tau apa yang bakal lo denger ini pasti nyakitin hati lo. Tapi, gue harus ngomong sekarang."

Sehun diam, masih menatap Y/n.

Y/n menoleh menatap Sehun, "Makasih lo udah baik sama keluarga Taeyong. Makasih lo udah mau jagain gue meskipun gue selalu galak ke lo. Makasih juga karena lo mau repot-repot nyewa dokter-dokter profesional itu buat ngerawat gue dan Taeyong. Lo baik. Lo gak pernah setengah-setengah kalau bantu orang.

Gue tau, lo udah ngeluarin banyak uang buat kita. Lo udah mau di repotin sama kita. Atas kebaikan lo, lo gak minta yang macem-macem. Lo cuma minta gue buat jadi pacar lo.

Gue makasih banyak sama lo yang udah berani suka sama cewek kayak gue. Dan makasih juga karena lo udah mau berjuang buat gue meskipun cara lo salah.

Tapi, lo harus tau. Gue gak bisa lanjutin ini lagi. Gue sayangnya sama Taeyong. Sekuat apapun gue berusaha buat lupain Taeyong, gue gak akan bisa kalau hati gue masih terus ngurung Taeyong.

Gue gak tau harus apa. Gue gak mau nyakitin perasaan orang, termasuk lo. Tapi.... hati gue yang maksa gue harus bilang ini.

Taeyong itu udah dobrak hati gue. Dia nerobos masuk dan menetap tanpa mau berpaling. Dia segalanya buat gue. Dan gue gak bisa lepasin Taeyong. Maafin gue."

Akhirnya, apa yang gue takutin terjadi juga :( - Sehun

"Lo tau? Gue gak pernah selemah ini dalam menghadapi seorang cewek. Gue gak pernah rapuh. Gue gak pernah sesayang ini sama cewek.

Dan lo, berhasil ngerubah semuanya." Kata Sehun.

Y/n menundukkan kepalanya. Ia tau, ia telah menyakiti hati Sehun.

"Gue tau. Gue minta maaf." Lirih Y/n.

Sehun mengusap pucuk kepala Y/n seraya berkata, "Gue sayang sama lo. I fell in love with you when I first met.

Gue mengakui kesalahan gue. Gue terlalu egois. Mereka mungkin bener, ini ambisi. Tapi mereka gak tau apa yang gue rasain.

This is love. But too much so that it looks like an ambition."

Setelah itu, Sehun menarik tangannya kembali.

"Lo ngajarin gue banyak hal. Lo memperlihatkan apa yang selama ini gak bisa gue liat. Selama ini, gue cuma tau night club, alkohol, night life, uang, balapan, rokok, dan foya-foya.

Tapi semenjak gue ketemu sama lo, gue jadi sadar, kalau hidup itu gak cuma apa yang gue sebutin tadi. Ada beberapa hal yang harus gue lakuin dan hindari.

Lo ngajarin gue cara bersikap, mensyukuri hidup, menghemat uang, hormat, kasih sayang, perhatian, dan masih banyak lagi. Lo orang yang baik yang mau menuntun gue untuk buka mata hati.

Gue tau, lo gak ngajarin gue secara langsung. Tapi gue dapat mempelajari nya dari setiap apa yang lo lakuin. Gue belajar memahami dari setiap kata yang lo keluarin. Dan gue bersyukur, gue bisa ketemu sama orang kayak lo." Jelas Sehun dengan mata yang berkaca-kaca.

Y/n mendongak, lalu menoleh.

"Y/n, gue punya permintaan."

"Apa?"

"Let me hug you for the last time. Can I ?"

Y/n mengangguk, dan Sehun langsung memeluk Y/n dengan erat.

"Tunggu. For the last time?" Tanya Y/n bingung.

"Iya Y/n. I let you go. I released you from that stupid agreement."

"Eh? Beneran?"

"Iya, Y/n Jung. Gue mau lo bahagia. Come back to Taeyong."

Sehun melepaskan pelukannya, menangkup pipi Y/n sambil tersenyum manis.

"Abis ini, lo harus bahagia." Katanya.

"Tapi.... Lo gimana? Dan perjanjian itu? Juga uang dan perjuangan lo?"

"Gak usah dipikirin. Pelan-pelan juga perasaan gue bakal ilang. Perjanjian itu, gak berguna lagi. Lo bebas sekarang. Kalau soal uang dan perjuangan, bukan apa-apa. Gue ikhlasin uang gue buat bantu keluarga Lee dan Taeyong. Dan bukannya perjuangan Taeyong lebih gede ya? Jadi... It's okay."

"Maafin gue karena udah nyakitin hati lo."

"Gakpapa. Sakit hati itu udah biasa. Berani jatuh cinta, harus berani patah hati. Iya kan?"

"Hehe.. Iya."

Tiba-tiba turun hujan yang lumayan deras.

"Eh, kok hujan? Ayo pergi." Sehun menarik tangan Y/n untuk pergi. Tapi Y/n menahannya ketika mereka sudah berdiri.

"Kenapa? Kok gak mau pergi? Ini hujan, Y/n. Nanti lo bisa sakit." Kata Sehun.

"Gakpapa. Gue kangen sama hujan."

Y/n sudah biasa main hujan-hujanan. Tapi Sehun? Dia sama sekali jarang main hujan.

Sehun menyeka poninya ke atas.

Kemudian, Sehun maupun Y/n saling diam. Mereka tidak menyangka bahwa semuanya akan berakhir seperti ini.

"Gue gak bisa bales budi kebaikan lo. Tapi... Lo bisa dateng kapan aja ke gue kalau lo kangen gue atau butuh temen curhat." Kata Y/n.

Sehun yang mendengar itu, membuang napas. Di tengah hujan begini, Y/n masih sempat-sempatnya memikirkan kebaikan Sehun.

"Gue.... punya permintaan." Sambung Y/n.

"Permintaan apa?"

Seketika hujan mulai mereda.

Sehun tampak terlihat tampan dan seksi saat basah kuyup begini. Auranya lebih terpancar dibanding sebelumnya.

"Gue mau lo jadi kakak buat gue. Lo emang gak bisa milikin gue, tapi lo bisa bebas ketemu gue."

Sehun kembali membuang napas pelan, "Iya, Y/n Jung. Lo bakal jadi adiknya gue. Dan gue bakal selalu neglindungin lo."

Y/n tersenyum lembut. Y/n senang dengan apa yang terjadi hari ini. Ia pikir Sehun akan menolak dan tetap pada pendiriannya untuk memisahkannya dari Taeyong.

"Yaudah, sekarang mending pulang. Nanti gue bisa di marahin sama yang lain gara-gara lo pulang dalam keadaan basah gini." Ujar Sehun.

Tapi, Y/n langsung berhambur ke pelukan Sehun. Memeluknya dengan erat tanpa canggung.

"Makasih banyak."

Sehun membalas pelukan Y/n, "Sama-sama. Maafin gue juga ya."

Y/n mengangguk dalam pelukan Sehun. Lalu menangis kecil.

Akhirnya, yang menjadi permasalahan dari semua ini sudah selesai. Kesalahpahaman termaafkan. Rahasia terpecahkan. Jadi, Y/n dan Taeyong dapat kembali bersama kan?

------------

Annyeong...

Hohoho... Masih belum tamat kok gais, itu mah cuma judul doang yang pake embel-embel selesai...

Gimana gimana? Udah gak kesel lagi kan ke si maknae ganteng Oh Sehun??? 😁😁

Udah deh tinggal nunggu beberapa chapter yang mau ending doang :')

Sebenernya, aku tuh gak pernah ada niat mau bikin Taeyong amnesia. Makanya dibikin pura-pura aja. Tapi akhirnya aku masukin juga karena terinspirasi dari komen kalian yang bilang "plis jangan amnesia dong". Banyak yang ngomen gitu, padahal aku gak kepikiran sampe sana loh.

Eh, terus muncul pikiran gini di otak aku "kayaknya kalau nge-prank lagi bagus nih. Sekalian aja bikin readers gereget. Hihihi..." Dan jadilah prank Taeyong pura-pura amnesia.. :) Maafkan otak devil ku gaisss..

Makasih loh vomennya 😘😘 Ku sayang kalian gaiss 🤗🤗

See u 💕💕

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top