72 - Harapan Yang Hancur
Taeyong menarik tangannya dari genggaman Y/n dengan cepat sambil berkata, "Lo siapa?"
"Hah?"
Y/n maupun yang lain terkejut ketika mendengar Taeyong mengucapkan pertanyaan yang sama sekali tidak mereka harapkan.
"Taeyong, kamu apaan sih. Ini aku, Y/n." Kata Y/n.
"Y/n? Siapa?"
Y/n melotot tak percaya, diam membeku akan ucapan Taeyong.
Y/n memang ingin Taeyong bangun, tapi bukan dalam keadaan seperti ini.
Dokter Jin masuk. Membuat orang-orang menyingkir untuk memberi jalan padanya.
"Ada apa?" Tanya Dokter Jin.
"Dokter, Taeyong udah bangun. Tapi dia gak inget apa-apa." - Chanyeol
"Dokter, Taeyong kenapa??" - Y/n
"Tunggu sebentar." - Dokter Jin
Ia menghampiri Taeyong dan berdiri di dekat Taeyong.
"Taeyong, kamu kenal siapa mereka?" Tanya Dokter Jin
Tatapan Taeyong menyeluruh. Lalu menggeleng sambil memegang kepalanya.
"Enggak dok. Aku gak kenal mereka."
"Dokter!!! Jangan bilang kalau Taeyong amnesia!!!" - Y/n
"Tenang, tenang. Kita harus mengecek keadaannya dulu." - Dokter Jin
"Akh!!" Taeyong memekik kesakitan sambil memegang kepalanya yang membuat semua orang jadi panik.
"Taeyong!" - Y/n
"Kalian semua keluar dulu, biar saya yang menanganinya." - Dokter Jin
Semuanya terpaksa keluar meskipun tidak mau. Mereka menunggu dengan kecemasan penuh di luar kamar.
Cukup lama Dokter Jin di dalam kamar, tapi kemudian ia keluar dan menutup pintu.
"Gimana dok?" - Y/n
"Seperti yang kalian tau, Taeyong mengalami cedera otak. Jadi wajar saja jika dia tidak ingat apa-apa." - Dokter Jin
"Ap-apa maksud dokter? Taeyong..... amnesia?" - Y/n
"Iya Taeyong amnesia. Ada benturan keras yang mengenai salah satu sisi otaknya hingga beberapa memori ingatannya hilang." - Dokter Jin
"Ah," Y/n membuang napas berat. Ia tak percaya dengan apa yang ia dengar. Amnesia?
"Taeyong gak mungkin amnesia, dokter. Itu gak mungkin. Hikss.." Y/n mulai menangis.
"Dokter, apa gak ada cara yang bisa ngembaliin ingatannya?" - Chanyeol
"Untuk hal seperti ini, saya tidak bisa melakukan apa-apa. Tapi cobalah untuk melakukan pendekatan dengan Taeyong agar Taeyong perlahan dapat mengingat masa lalunya. Tapi jangan terlalu dipaksakan, nanti bisa berdampak buruk pada kondisi kesehatannya." - Dokter Jin
"Kak~~ Hikss..." - Y/n
Chanyeol berjongkok di depan Y/n, lalu memeluknya dengan erat.
"Y/n harus kuat ya?" - Chanyeol
"Gimana mau kuat kalau gini caranya? Hiks..." - Y/n
"Udah udah, sstt... Jangan nangis. Udah ya," - Chanyeol
Y/n melepaskan pelukannya.
"Uuuuu sayang sayang." Kata Chanyeol sambil menghapus air mata Y/n.
"Y/n, mau ikut masuk ke dalem atau enggak?" - Kun
Y/n mengangguk, dan Chanyeol mendorong kursi roda Y/n untuk kembali memasuki kamar Taeyong.
Dilihatnya Taeyong sedang berbaring di atas kasur dengan tatapan kosong.
"Taeyong," Panggil Tante Lee.
Taeyong menoleh, lalu mengernyitkan dahinya bingung. Ia ingin bangun, namun tidak jadi ketika ia merasakan sakit di bagian perutnya.
"Akh!" Pekik Taeyong.
"Udah, sayang. Tiduran aja." Kata Tante Lee.
Taeyong terdiam, matanya menatap ke sekeliling dengan tatapan bingung.
"Kalian ini siapa?" Tanya Taeyong.
Y/n menggenggam erat tangan Chanyeol. Menggigit bibir bawahnya guna menahan tangis.
"Ini mama, sayang." Tante Lee berucap lembut seraya mengusap lembut pucuk kepala Taeyong.
"Mama?"
"Iya. Kamu gak inget sama mama?"
Taeyong menggeleng pelan sambil memegangi kepalanya yang terasa pening.
"Terus mereka semua siapa?" Taeyong bertanya dengan suara pelan.
"Mereka temen-temen kamu, nak." Jawab Tante Lee.
"Dan cewek ini?" Taeyong menunjuk Y/n, sukses membuat jantung Y/n berdegup kencang.
"Dia Y/n. Temen lo juga." Chanyeol bantu menjawab.
Y/n menengadah menatap Chanyeol, dan Chanyeol hanya mengangguk sambil tersenyum kecil.
Temen ya? - Y/n
"Taeyong," Y/n berucap lemah. Tangannya menggenggam tangan Taeyong, tapi Taeyong kembali menarik tangannya dengan cepat hingga genggaman itu terlepas.
Mendapat perlakuan seperti itu, tentunya buat hati Y/n teriris. Ia memaksakan bibirnya untuk melengkung, lalu berkata,
"GWS ya."
Semua buang napas pelan. Mereka tau apa yang Y/n rasakan. Dan mereka ikut sedih.
"Kak, ayo pergi." Ucap Y/n pada Chanyeol.
"Sini, sama gue aja." Timpal Sehun.
Y/n hanya diam, membiarkan Sehun membawanya pergi dari sana menuju kamarnya.
Sesampainya di dalam kamar, Y/n menangis saat masih duduk di kursi roda.
Sehun membuang napas pelan, lalu berjongkok di depan Y/n, menghapus air mata Y/n dengan lembut.
"Y/n kenapa nangis hm?"
"Taeyong gimana?~ Hikss... Dia beneran amnesia? Dia lupa sama gue~ Hikss.."
Seharusnya Sehun senang bukan? Karena dengan amnesianya Taeyong, ia bisa leluasa mendekati Y/n. Tapi..... entah kenapa dia malah jadi ikutan sedih.
Sehun terdiam. Ia bingung harus apa. Perasaannya campur aduk.
Ia ingin Y/n bahagia, tapi ia juga tak mau melepaskan Y/n.
Egois? Memang, Sehun mengakui bahwa dirinya egois. Tapi.... Bukankah itu wajar? Manusia memang memiliki sifat egois. Dan setiap orang pasti mempunyai rasa ingin memiliki apapun yang disukainya.
Jadi, Sehun hanya menggendong Y/n dan membawanya untuk duduk di atas kasur.
"Tolong tinggalin gue sendiri ya," Pinta Y/n.
"Tapi...---"
"Please, leave me alone."
"Yaudah. Gue ada di luar. Kalau butuh apa-apa, lo tinggal panggil gue."
Sehun mencium pucuk kepala Y/n sebelum pergi ke luar kamar.
Pintu tertutup, menyisakan Y/n sendirian disini dengan kesedihan yang menyelimuti perasaan hatinya.
Y/n POV
Akhirnya, apa yang gue takutin terjadi juga. Taeyong amnesia.
Taeyong bangun dari komanya, tapi dalam keadaan amnesia. Hal itu buat gue seneng sekaligus sedih.
Taeyong hidup, tapi dia lupa sama gue. Doesn't that hurt?
Seharusnya, gue langsung pergi setelah ngambil kucing itu. Seharusnya gue gak teledor. Seharusnya gue yang ketabrak, bukan Taeyong.
Bahkan, di pegang sama gue aja Taeyong gak mau. Doesn't that hurt?
DOESN'T THAT HURT?!
Dengan amnesianya Taeyong, gue ngerasa semua harapan gue hancur. Semua impian gue musnah.
Meskipun disini ada Sehun, ada Jaehyun, ada mama papa, dan ada yang lain, tapi semuanya gak kerasa lengkap tanpa Taeyong.
Mungkin setelah ini Taeyong akan semakin beda. Akan semakin asing.
Pertanyaan yang ada di benak gue saat ini adalah..
Kenapa Taeyong harus amnesia???
Siapa yang membuat Taeyong amnesia??
Siapa??
Ini salah siapa??
Siapa yang harus gue salahin buat keadaan ini??
Gue harus marah ke siapa??
Kak Chanyeol bilang, ini bukan salah gue. Terus kalau bukan salah gue, salah siapa?? BILANG!! INI SALAH SIAPA???
Gue pingin marah. Gue pingin minta keadilan. Plis, balikin Taeyong.
Ini ujian apa lagi?? Apa gak cukup buat gue menderita? Apa gak cukup buat Taeyong menderita?? Gak cukup??
Gue cuma mau Taeyong balik.
Please, return Taeyong to me. I promise, I'll take care of it. Please give me a chance. Please...
Y/n POV end
------------
Annyeong...
Pagi-pagi ku temani kalian dengan update an ff ini gaiss 😋😋
Makasih ya vomennya 😘😘
See u 💕💕
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top