chapter 1
Cahaya matahari perlahan mulai menampakan sinarnya , cahayanya menyinari seluruh dunia termasuk seorang pemuda tampan dan gagah yang berdiri di pesisir pantai untuk berdoa,.
Pemuda tersebut bernama karna murid dari begawan parasurama , dirinya merasa terhormat karena begawan parasurama mau menerima dirinya sebagai seorang murid meskipun dirinya bukan seorang pangeran.,
Wajahnya nampak bersinar indah seindah cahaya matahari pagi , dirinya selalu berharap bahwa apapun yang akan terjadi orang orang tidak akan pernah terluka karena dirinya,.
Dibelakangnya seorang pria yang sudah tua tapi terlihat masih sangat segar , memandang karna dengan kagum dan sendu,..
Dirinya tahu bahwa karna adalah putra dewa Surya tapi Batara Surya sendiri , melarang dirinya memberi tahu karna karena nyawa putra bungsu nya dalam bahaya,..
Begawan parasurama sudah berjanji bahwa dirinya pasti akan melindungi karna , karena dirinya tahu bahwa karna akan menjadi pemersatu dari bangsa Arya ,..
" Guru anda sudah bangun" salam hormat karna sambil menyentuh kaki gurunya,.
" Sudah karna apakah dirimu sudah selesai berdoa" tanya begawan parasurama,.
" Sudah guru apakah ada yang guru butuhkan " tanya karna lembut,.
" Aku ingin kau pergi ke hutan , untuk mengambil bunga teratai untuk pemujaan" ucap begawan parasurama,..
" Baiklah aku akan pergi ke sekarang" pamit karna,..
Sebenarnya alasan begawan parasurama menyuruh karna , pergi adalah karena Mahadewa menghubungi dirinya dan menyuruh nya untuk merahasiakan hal itu dari karna.,.
Karna perlahan berjalan menuju hutan , tanpa sengaja dirinya melihat sebuah kayu yang membentuk sebuah busur panah itu mengingat kan Dirinya akan seseorang yang dirinya anggap sebagai adiknya,.
Flashback,..
Karna yang waktu itu masih sangat muda , sedang menuju hutan untuk memetik buah untuk dirinya makan tanpa sengaja dirinya melihat seorang anak laki-laki sedang belajar memanah,.
Dirinya memandang anak itu dalam diam , sesekali menggeleng kan kepala nya karena melihat anak itu kesulitan untuk memegang busur nya,..
" Kau memegang nya terlalu kencang , itu akan membuat bidikan meleset " ucap karna yang Sudah jengah melihat anak itu melakukan kesalahan,..
" Siapa kau dan kenapa kau berada di sini " tanya anak itu,.
" Sebelum menanyakan nama orang lain , seharusnya kau perkenalkan dulu dirimu" ucap karna sambil memanah sasaran yang ingin dibidik anak itu dan bidikannya tepat,.
" Maaf namaku Arjuna lalu siapa nama kakak " tanya Arjun,.
" Namaku karna Arjun " jawab karna , sambil mengelus rambut Arjuna dan entah kenapa Arjuna suka dengan elusa nya seperti elusan kakaknya Yudistira.,.
" Boleh aku belajar memanah dengan kakak " tanya Arjuna penuh harap,.
" Boleh tapi tidak bisa lama-lama " ucap karna.,.
Arjuna mengangguk semangat , akhirnya mereka belajar memanah sampai tengah hari , karna mengatakan bahwa dirinya harus pergi sekarang,.
" Apakah Kita akan bertemu lagi " tanya Arjuna , sebenarnya dirinya tidak ingin karna pergi,..
" Tentu saja Kita akan bertemu kembali " ucap karna sambil mencium dahi Arjuna,..
Akhirnya Arjuna melepaskan kepergian Karna dengan , air mata yang mengalir deras di pipinya sungguh dirinya berharap suatu hari nanti dirinya akan bertemu kembali dengan kakaknya,.
==^^^^°£££££÷÷÷÷€€€€
Setelah keluar dari hutan karna berniat untuk mencari air , di pantai dan tanpa sengaja melihat seorang anak laki-laki pingsan di pinggir pantai,.
" Hey apa kau baik-baik saja" tanya karna sambil menepuk-nepuk Pipi anak itu agar terbangun,..
Akhirnya anak itu terbangun setelah pipinya ditepuk agak keras , pertama kali yang dirinya lihat adalah wajah khawatir pemuda yang tidak dikenalnya,..
" Siapa kau " tanya anak itu,.
" Seharusnya aku yang bertanya siapa kau , dan kenapa kau bisa pingsan di sini " tanya karna.,.
" Namaku Bima tadi aku diracuni dan dibuang ke pantai setelah itu aku tidak ingat lagi " jawab bima...
" Baiklah kalau begitu apa kau butuh sesuatu " tanya karna,.
" Aku lapar apa kau punya makanan" tanya Bima bersemangat,.
Karna hanya terkekeh geli melihat semangat bima , kemudian dirinya mengambilkan buah yang tadi dirinya petik,..
Bima makan dengan lahap sampai hampir tersedak , karna yang melihat itu kemudian memberikan bima minum dan menyuruh nya makan dengan hati hati,..
" Apakah kau tau jalan untuk pulang , aku akan mengantarmu kemudian pergi " ucap karna setelah Bima selesai makan,..
" Apakah kakak tidak mau ikut bersama ku " tanya bima yang tidak ingin karna pergi,..
" Aku tidak bisa ikut denganmu , tapi pasti suatu hari nanti kita akan bertemu kembali " ucap karna,.
Kemudian karna mengantarkan Bima pulang dengan selamat , dan Bima juga hanya bisa menangis melihat karna pergi,..
€€€€¢¢¢¢¢€¢££££££££°°°°°
Setelah mengantarkan Bima pulang , karna kembali masuk ke hutan untuk mencari daun obat obatan herbal untuk menyembuhkan lukanya saat dirinya menolong Bima tadi,..
Tapi entah sebuah keberuntungan atau sebuah petaka , karna kembali bertemu dengan seorang dua anak laki laki yang sedang terluka,..
" Apakah kalian baik baik saja " tanya karna khawatir Melihat salah satu kaki anak itu mengeluarkan darah,.
" S-siapa kau " tanya salah satu anak itu dengan takut,..
" Namaku karna dan aku bukan orang jahat " ucap karna sambil membalut kaki anak itu dengan kain bersih agar darah nya berhenti,..
"Jadi siapa kalian dan kenapa kalian bisa berada di sini" tanya karna ketika selesai membalut luka anak itu,.
" Namaku Nakula dan ini adik kembar ku Sadewa kami ingin mencari tanaman obat tapi malah tersesat dan terluka " jelas Nakula,.
Karna yang mendengar penjelasan Nakula hanya mampu menggeleng kan kepala nya , karena kecerobohan Nakula dan Sadewa,.
" Baiklah kalau begitu apakah kau ingin aku antar pulang"tanya karna,..
" Tidak perlu kakak kami bisa pulang sendiri" ucap Sadewa,.
" Baiklah kalau itu Maumu , aku pergi dulu dan lain kali berhati hatilah saat berada di hutan" ucap karna dan langsung pergi,..
Nakula dan Sadewa yang ingin mengucapkan terima kasih , tidak jadi karena karna keburu pergi mereka berdua berharap jika suatu hari nanti akan bertemu kembali dengan karna,..
£€€¥¥^=[]}}}¥¥^¢¢¢€€€^^^
Kejadian yang sama terulang kembali pada karna yang , kembali bertemu dengan seorang anak laki-laki tapi perbedaannya anak itu terlihat sedih.,.
" Tidak baik melamun sambil memandangi langit seperti itu" ucap karna sambil duduk di samping anak itu
" Aku tidak melamun dan siapa kau " tanya anak itu,..
" Namaku karna dan terlihat jelas bahwa kau sedang sedih" ucap karna,..
" Namaku Yudistira dan aku sedang bingung dengan perasaan ku sendiri kakak , aku seorang kakak tertua bagi semua saudara ku tapi aku juga kakak tertua bagi sepupu ku , apakah aku tidak adil jika hanya membelah saudara kandung ku sendiri" tanya Yudistira sambil menatap mata indah karna,...
" Kau tidak salah Yudistira tapi terkadang kau harus mengerti bahwa , kau bukan hanya kakak bagi saudara kandung mu tapi juga kakak bagi sepupu mu kau harus melihat bagaimana perasaan sepupu mu bukan hanya perasaan saudara kandung mu " nasihat karna,.
" Baiklah kakak mulai sekarang aku akan lebih mengerti perasaan semua saudara ku" ucap Yudistira,..
Karna hanya tersenyum manis mendengar janji Yudistira , kemudian dirinya memeluknya dan membiarkan Yudistira tertidur di pelukan nya.,.
Flashback end
Karna membuka mata nya ketika ingatan itu terlintas , dirinya hanya berharap bahwa suatu hari nanti dirinya dapat bertemu kembali dengan semua anak yang dirinya anggap sebagai adik,.
¢¢¢¢¢¢^^^^^^^°°°°°°°
Di tempat begawan parasurama dirinya sedang bermeditasi untuk memanggil Mahadewa , agar memberi tahu dirinya apa yang harus dilakukan dengan karna,..
" Begawan parasurama" ucap Mahadewa Yang muncul di hadapan nya,..
" Salam Mahadewa apakah akan terjadi sesuatu pada karna" tanya begawan parasurama,..
" Karna harus segera kembali ke istana Hastinapura , untuk mencegah kehancuran kerajaan tersebut dan juga menghentikan akhasur yang akan datang " ucap Mahadewa,.
" Tapi Mahadewa bukankah karna masih terlalu muda untuk tugas seberat ini" ucap begawan parasurama,.
" Itu memang benar tapi putra putri dewa Surya yang lain menginginkan adik bungsu mereka kembali , dan juga takdir karna adalah menyatukan para Kurawa dan Pandawa maka dari itu dirinya harus segera kembali sebelum saudaranya yang lain mengambil dirinya " jelas Mahadewa,..
" Baiklah Mahadewa aku akan segera memberi tahu karna untuk segera kembali ke Hastinapura" ucap begawan parasurama,..
" Tapi begawan parasurama kau harus melindungi karna saat dirinya berhadapan dengan guru Drona karena , saat itu nilima bayangan buruk Shani akan melukai karna" ucap Mahadewa.,
" Tentu saja aku akan berusaha untuk melindungi karna " ucap begawan parasurama.,.
Kemudian Mahadewa menghilang , kemudian begawan parasurama membuka mata nya setelah selesai bermeditasi dirinya hanya berharap bahwa karna akan sanggup untuk menghadapi takdir nya,..
Tbc.....
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top