bab 2

Semilir angin sejuk menemani langkah kaki karna menuju rumahnya , awalnya dirinya terkejut ketika gurunya memintanya untuk pulang dirinya kira gurunya tidak ingin lagi dirinya tinggal di sana.

Tapi ternyata gurunya ingin dirinya menemui orang tuanya yang sudah lama dirinya tinggal kan , dan juga gurunya mengatakan bahwa sudah waktunya untuknya menggunakan ilmu yang telah diajarkan gurunya untuk melakukan kebaikan.

Tanpa sadar dirinya telah sampai di depan pintu rumahnya yang terlihat sangat sederhana namun mampu , memberikan kesan nyaman padanya.

Ingatan masa lalu merasuk dalam pikiran nya ketika dirinya memikirkan tentang adiknya yang telah tiada , membuat dirinya menangis tanpa sadar dirinya masih sangat merindukan nya tapi dirinya juga tidak bisa merubah takdir yang telah terjadi.

" Karna apakah itu dirimu nak " panggil seorang wanita

" Ibu iya ini aku " lirih karna

Dan langsung bersimpuh di hadapan ibunya Radha , sungguh dirinya sangat merindukan ibunya 12 tahun tidak bertemu karena dirinya harus mengemban amanah untuk belajar bersama dengan guru parasurama.

Radha juga tidak Bisa menahan tangisnya lagi ketika melihat putranya yang sangat dirinya sayangi , berdiri di hadapannya Tanpa kekurangan apapun.

Karna memang bukan putra kandungnya tapi Radha begitu menyayangi nya , melebihi anak kandungnya sendiri dirinya tidak bisa berpikir apabila orang tua kandung karna menginginkan anak mereka kembali apa yang akan dirinya lakukan.

" Bagaimana kabar ibu dan dimana ayah " tanya karna lembut.

" Ayahmu sedang memeriksa kereta kuda , dan kabar ibu baik tapi kenapa kau terlihat sangat tampan sekarang aku sampai tidak percaya jika kau adalah putraku " goda Radha pada anaknya..

Memang benar wajah karna memang sangat rupawan sekali , putranya tersebut memiliki wajah tampan dan manis secara bersamaan sampai dirinya berpikir bagaimana bisa orang tua kandung karna membuang anak seindah karna.

" Ibu bisa saja bagaimana kabar ayah pandu apakah dirinya dan ibu Madri baik baik saja" tanya karna..

"Mereka baik baik saja lebih baik kau temui mereka , pandu sangat merindukan dirimu" ucap Radha..

" Baiklah kalau begitu ibu aku akan menemui ayah dan ibu Madri dulu" ucap karna kemudian berjalan pelan menuju rumah ayah keduanya..

Radha memandang karna dengan tatapan sendu dirinya tahu cepat atau lambat karna pasti akan segera kembali ke Hastinapura untuk melakukan tugasnya sebagai seorang pangeran..

Radha tahu bahwa karna adalah putra dari Dewi Kunti dan dewa Surya , dirinya agak bersyukur karena Kunti membuang karna karena adanya karna dirinya bisa merasakan rasanya menjadi seorang ibu...

€€€€€€€°°°=°========°^^^°

Tanpa sadar karna sampai di depan pintu rumah ayahnya pandu dirinya sangat merindukan ayahnya tersebut , meskipun dirinya bukan anak kandung nya tapi kasih sayang karna pada pandu seperti orang tua kandung nya..

Pandu yang merasakan seseorang memandang dirinya kemudian menoleh dan melihat seorang , pemuda tampan dan manis secara bersamaan berdiri di depan pintu rumah nya..

"Karna apakah itu dirimu putraku" tanya pandu penuh harap..

" Iya ayah ini aku " balas karna lembut..

Kemudian dirinya menyentuh kaki pandu untuk mendapatkan berkat nya , dirinya sungguh sangat merindukan ayah keduanya tersebut...

Pandu langsung memeluk erat tubuh karna , dirinya sangat bersyukur karena dewa memberikan dirinya putra sebaik karna dan juga memberinya kesempatan untuk menyayangi karna..

Madri yang Baru saja kembali dari mengambil sayur untuk dimasak terkejut ketika melihat , suaminya memeluk seseorang dan sepertinya orang itu seorang ksatria...

"Arya siapa dia " tanya Madri...

" Madri apakah kau tidak mengenali putra kita " tanya pandu...

Madri kemudian memandang wajah karna lekat entah kenapa dirinya seperti mengenal pemuda tersebut....

" Ibu ini aku karna " ucap karna lembut sambil menyentuh kaki Madri untuk mendapat restu...

"Karna anakku akhirnya kau pulang nak , bagaimana kabarmu selama ini kenapa kau tidak pernah menulis surat untuk ibumu ini nak "ucap Madri sambil memeluk karna....

"Maaf ibu bukanya aku tidak mau menulis surat tapi keadaan yang membuat diriku tidak bisa menulis nya , karena begawan parasurama mengatakan bahwa jika ingin menjadi muridnya maka aku tidak boleh berhubungan dengan keluarga ku sampai pembelajaran ku selesai"jelas karna....

"Baiklah kalau begitu aku paham , sekarang kau duduk dulu dengan ayahmu biarkan ibumu ini memasak untuk mu kau jadi semakin kurus karna"ucap Madri....

Karna hanya bisa pasrah saja karena menolak pun juga percuma saat ini , kemudian dirinya duduk bersama dengan pandu sambil membicarakan hal acak....

"Ayah apakah sebentar lagi ada perayaan"tanya karna tiba tiba....

"Kenapa kau bertanya hal itu "tanya pandu balik....

"Itu karena tadi saat aku dalam perjalanan pulang , ada banyak rakyat yang mengatakan bahwa akan ada penyambutan untuk para pangeran Hastinapura "jelas karna....

Pandu terdiam mendengar penjelasan karna , dirinya tahu betul bahwa kembalinya para pangeran Hastinapura akan membawa kabar buruk sekaligus baik untuk karna...

Tapi tetap saja pandu tidak bisa tidak khawatir dengan keselamatan putra sulungnya , meskipun suatu hari nanti rahasia yang dirinya sembunyikan terbongkar dirinya akan tetap menyayangi karna apa adanya....

"Ayah tidak tahu tentang hal itu karna , tapi sepertinya akan ada pertandingan untuk menyambut kedatangan para pangeran Hastinapura "ucap pandu....

"Apakah kau berniat untuk ikut karna "tanya pandu....

"Tidak Ayah lagipula anak seorang kusir dilarang untuk menyentuh senjata , dan lagipula aku tidak mau membuat masalah untuk ayah "ucap karna...

Sebenarnya pandu ingin menampik perkataan karna tentang dirinya yang tidak boleh menyentuh senjata , tapi dirinya urungkan karena tidak mau melihat putranya hancur karena sebuah kebenaran masa lalu...

Pembicaraan mereka berdua terhenti ketika Madri datang membawa makanan , kemudian mereka bertiga makan dengan nikmat seperti sebuah keluarga pada umumnya....

Tbc.....

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top