7

Hari ini merupakan hari terakhir latih tanding di Fukurodani, namun (y/n) tak bisa menonton latih tanding hingga tuntas karena ia harus pulang.

Kuroo hanya bisa mengiyakan, lagipula (y/n) tak wajib menonton latih tanding hingga selesai, karena gadis itu bukanlah manajer.

Selama pertandingan melawan karasuno berlangsung, Kuroo terus-terusan memikirkan (y/n).

"Kenapa dia pulang? Bahkan wajahnya terlihat pucat tadi" pikir Kuroo

________

Di sisi lain, (y/n) sekarang sedang berada di dalam kereta yang melaju ke arah pusat kota tokyo.

"Tck, padahal aku masih ingin melihat latih tanding mereka, kalau obat-obatan ku belum habis, pasti aku masih bisa menonton mereka" gumam (y/n).

Saat sudah sampai di stasiun berikutnya, (y/n) langsung turun dari gerbong kereta dan segera menaiki taxi lalu melaju ke arah rumah sakit langganannya.

Selama di perjalanannya, ia terus-terusan memegang kepalanya. Sesekali ia meringis karena rasa nyeri yang melanda.

Sesampainya di rumah sakit ia langsung berlari masuk dan menuju ke resepsionis dan menunjukkan bahwa ia sudah membuat janji dengan Dokter Suzuki.

(Y/n) pun masuk ke dalam ruangan milik Dokter Suzuki. Wajahnya pucat, nafasnya berat, pandangannya pun nampak kosong.

"(Y/n)-chan! Ayo berbaring di sini" ucap Dokter Suzuki sembari menepuk tempat tidur.

(Y/n) pun berjalan ke arah tempat tidur itu dan berbaring di sana. Kepalanya terasa sangat sakit, tangannya terus-terusan memegang area kepalanya.

"Suzuki-sensei, obatku habis dan kepalaku sakit" ucap (y/n).

Dokter Suzuki pun memeriksa kondisi (y/n) dan setelah selesai ia mengatakan bahwa kondisi (y/n) baik-baik saja.

"Kau hanya kelelahan, aku akan menuliskan resepnya, kau baring saja di situ"

(Y/n) pun merogoh ponselnya dan melihat notifikasi yang masuk.

"(Y/n), ada apa? Kenapa mendadak pulang?" -Tetsurou❤

(Y/n) pun membalas pesan dari kekasihnya tersebut.

"Ada urusan keluarga mendadak, maaf"

(Y/n) menghela nafas, ia tak ingin Kuroo tahu kalau dia mempunyai penyakit yang sewaktu-waktu dapat merenggut nyawa nya, namun di dalam hati kecilnya ia tak mau terus-terusan berbohong.

Dokter Suzuki pun memberikan resep kepada (y/n).

"Silahkan ditebus di apotek, untuk biaya konsultasi bisa kau bayar nanti" kata Dokter Suzuki sambil mengusap kepala (y/n).

"Terimakasih, Suzuki-sensei" ucap (y/n) sambil tersenyum.

(Y/n) pun keluar dari ruangan Dokter Suzuki lalu berjalan menuju Apotek yang letaknya di lorong B rumah sakit tersebut.

Tak memerlukan waktu lama, ia pun sampai di apotek dan menebus resep obatnya dan membayarnya menggunakan kartu kredit.

Ia pun segera pulang dari rumah sakit tersebut.

__________

Keesokan harinya, ia mendapat pesan dari Yaku bahwa laki-laki itu ingin mampir ke rumahnya untuk merayakan malam natal. (Y/n) hanya bisa mengiyakan, lagipula Yaku pun sudah sering bermain ke rumahnya.

Gadis itu pun memasak berbagai jenis makanan untuk disantap nanti malam, tak lupa ia memesan beberapa jenis cookies.

________

Malam harinya, terdengar suara bel, (y/n) pun langsung berlari kecil ke arah pintu depan dan membukakan pintu.

Sontak, matanya pun terbelalak, karena yang datang bukanlah Yaku sendiri, melainkan semua anggota tim voli putra, termasuk Kuroo.

"E-eh.. Kenapa mendadak? Kupikir cuma Yaku yang akan datang" ucap (y/n) sambil memandangi mereka.

"Aku yang mengajak mereka" jawab Yaku sambil tersenyum.

"Astaga, yasudah, ayo masuk" (Y/n) mempersilahkan mereka masuk ke dalam dan membawa mereka duduk di ruang tamu.

(Y/n) pun masuk ke dapur dan menyiapkan makanan yang di masaknya tadi.

"Yaku-san, kau sering ke sini?" tanya Lev sambil memandangi interior rumah (y/n).

"Ya, habisnya ibunya (y/n)-san adalah teman dekat ibuku" jawab Yaku.

(Y/n) pun kembali ke ruang tamu dan membawa banyak makanan di nampan.

"Ah, biar kubantu" ucap Kuroo sambil menyambut nampan di tangan (y/n) lalu meletakkannya di atas meja.

"Ah arigatou, Tetsurou-kun" kata (y/n) sambil tersenyum.

Setelah itu, mereka pun menyantap makanan yang dihidangkan oleh (y/n) bersama-sama.

Mereka makan dengan lahap, sesekali mereka juga bersenda gurau.

"Kenma, makan dulu" ucap Kuroo sambil mengambil nintendo miliknya, Kenma pun menatap sebal ke arah Kuroo sambil mengambil sedikit makanan di piringnya.

(Y/n) yang melihatnya hanya bisa tertawa kecil sambil menghabiskan makanannya.

Setelah makanan mereka habis, (y/n) pun membereskannya, dibantu oleh Kuroo dan Yaku, setelah itu mereka pun mencuci piring bersama.

Yaku yang merasa dirinya menjadi nyamuk pun perlahan mundur dan meninggalkan Kuroo serta (y/n) berdua di dapur.

"Ah Yaku-san, kau kembali" kata Taketora sembari memandangi Yaku.

"Tentu, aku tak ingin menjadi nyamuk di antara mereka" jawab Yaku sambil melirik ke arah dapur.

Waktu berjalan cepat, dan akhirnya mereka pun pulang, kecuali Kuroo. Pria itu masih ingin bersama dengan (y/n).

"(Y/n), sebentar lagi Nekoma akan mengikuti turnamen, aku harap kau datang menonton nanti" ucap Kuroo.

"Tentu saja aku akan menonton! Aku akan menjadi orang yang meneriakkan namamu dengan nyaring" jawab (y/n) sambil tersenyum.

Kuroo pun memeluk erat (y/n), seakan-akan gadis itu akan pergi jauh.

"Aishiteru (y/n), jangan pernah meninggalkanku" bisik Kuroo tepat di telinga (y/n).

(Y/n) hanya diam, ia pun berharap demikian, ia ingin menikmati waktu bahagia bersama teman, keluarga serta orang yang ia cintai.

TBC.

-
-
-

Helaw! saya kembali dari alam Barzah.

Canda.

Wehehehe siapa aja ni yang nungguin aku update? Ayo angkat kaki- salah, maksudnya angkat tangan.

Jan lupa Vote and Comment yaw! Thanks!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top