10

Sudah sebulan (y/n) dirawat di rumah sakit. Kuroo sangat rajin datang menjenguk (y/n), kadang ia membawakan bunga tulip favorit (y/n) dan juga beberapa snack.

Tubuh (y/n) kini menjadi kurus dan kulitnya menjadi pucat, Kuroo yang melihat kondisi (y/n) tersebut merasa sangat sedih.

"Tetsurou-kun, bagaimana kabar tim voli?" tanya (y/n) sambil menatap Kuroo yang duduk di samping tempat tidurnya.

"Ah... Mereka baik-baik saja, setelah kami kalah saat bertanding melawan Karasuno waktu itu, mereka jadi lebih rajin berlatih, terutama Taketora dan Lev" jawab Kuroo sambil terkekeh.

"Ah, begitu ya... Kuharap aku bisa segera keluar dari rumah sakit, aku merindukan mereka" ujar (y/n).

"Kau harus sembuh, kau sudah berjanji" kata Kuroo sambil mengusap pelan kepala (y/n).

(Y/n) hanya tersenyum, ia tak tahu harus bereaksi seperti apa, dokter pun mengatakan bahwa ia hanya bisa menanti keajaiban terjadi. Karena, peluang dirinya untuk sembuh sangatlah kecil.

"Aku... Menyayangimu, Tetsurou" ucap (y/n). Tangannya berusaha menggapai Kuroo.

Kuroo yang melihat itu pun mendekatkan tubuhnya dan membiarkan (y/n) memeluk dirinya erat. Semenjak dirawat, (y/n) menjadi sering melakukan skinship dengannya, Kuroo tak keberatan dengan itu.

"Hey (y/n), kau suka melihat bunga kan?" tanya Kuroo. Jari jemarinya membelai lembut rambut (y/n) dan membuat (y/n) merasa nyaman.
"Aku suka, terutama tulip dan edelweis," (y/n) tersenyum. Kuroo memperhatikan senyumannya dan menatapnya lekat seakan-akan gadis itu akan pergi jikalau ia memalingkan wajahnya. "Mereka cantik" ucap (y/n) lagi.

Tok tok tok..

"Nona (y/n), sudah saatnya menjalani jadwal kemoterapi mu." ucap seorang perawat yang sudah masuk ke kamar (y/n) dan membawa kursi roda.
"Mari (y/n), aku temani" ucap Kuroo sambil membantu (y/n) duduk diatas kursi rodanya. Mereka pun keluar dari kamar itu dan menyusuri lorong untuk pergi ke ruangan kemoterapi.

Sesampainya di ruangan tersebut, Kuroo diminta untuk menunggu diluar. "Semangat (y/n), aku menyayangimu, selalu." ucap Kuroo sambil mencium lembut punggung tangan gadis itu. (y/n) hanya tersenyum sambil mengangguk, kemudian ia masuk ke ruangan itu dan meninggalkan Kuroo sendirian di lorong.

"Aku tak bisa membayangkan sakitnya menjadi dia, kuharap pengobatan ini dapat memberikan kesembuhan padanya." batinnya sembari duduk di lorong yang sunyi tersebut.

-
-
-

Pagi hari, hari dimana siswa kelas tiga akan melakukan ujian kelulusan. Kuroo sedang gelisah karena ia hanya mempelajari sedikit dari materi yang diberikan. Ia kesulitan untuk berkonsentrasi saat belajar, pikirannya terus berputar dan terus memikirkan (y/n).

Waktu pun berlalu, setelah ujian terakhir selesai, Kuroo langsung beranjak dari kelasnya dan berlari menuju stasiun. Beberapa anggota tim voli yang melihatnya pun penasaran dan mengikutinya.

"Kuroo! Tunggu kami" Yaku berteriak.

Kuroo menoleh ke belakang dan melihat Yaku, dan beberapa anggota lainnya.

"Kau ingin ke rumah sakit kan? Biarkan kami ikut! Kami juga ingin menjenguk (y/n)-senpai!" Teriak Lev.

Mereka semua pun berjalan bersama menuju ke stasiun yang sama dan menaiki kereta yang berjalan menuju ke arah Rumah Sakit Tokyo.

Sesampainya di Rumah Sakit, mereka langsung mendatangi ruangan tempat (y/n) dirawat.

"Masuknya bergantian, jangan terlalu ramai, itu akan menganggu istirahat (y/n)" ujar Kuroo sambil melihat anggota tim nya.

________

(Y/n) yang sedang terbaring lemah pun perlahan tersenyum saat ia dikunjungi oleh anggota tim voli.

Ia sangat merindukan mereka semua.

"Aku merindukan kalian." ucap (y/n) sambil tersenyum.

Tubuhnya yang kurus ia paksakan duduk dan menyapa mereka yang menjenguknya.

________

Anggota tim voli tersebut pun pulang dan menyisakan Kuroo seorang diri disana.

"Selamat karena telah menjalani ujian akhir kelulusan, Tetsurou-kun" ucap (y/n) sambil mengelus surai hitam lelaki tersebut.

"Kau juga, walaupun kau ujian di Rumah Sakit, kau tetaplah hebat!" jawab Kuroo sambil tersenyum, nada bicaranya sangat lembut dan membuat (y/n) tersenyum manis saat mendengar nya.

(Y/n) terkekeh.

"Kau tau, aku punya kabar baik" ucap (y/n).

"Apa itu?" tanya Kuroo. Intonasi suaranya terdengar penasaran.

"Dokter bilang aku masih punya peluang untuk melanjutkan hidupku, asalkan aku rajin untuk check up" jawab (y/n) sambil tersenyum.

Kuroo yang mendengar hal tersebut lantas tersenyum lebar dan memeluk erat (y/n).

"Aku sangat senang mendengarnya!" ucap Kuroo.

"Baguslah, setidaknya aku bisa menikmati hidupku sedikit lebih lama lagi bersama orang ini" batin (y/n).

TBC.

Wkwkwk, hayoloh. Maaf ya, malah ngeghosting kalian. Aku udah sibuk banget, ini aja baru sempat buka Wattpad.

Kuroo : Sibuk apa Thor?

Joan :  Sibuk kulyeah dan ngebucinin Aiku.

AHSJSJS

yang masih nungguin ni cerita emang ada yaaa? Hebat klen.

Dadaah, next week aku bakal update gila gilaan, tenang aja.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top