6. Cinta pertama
Kalo kata orang, mencintaimu itu anugrah, tapi bagiku mencintaimu itu seperti narkoba, membuatku ketergantungan.
---
Teruntuk kamu, cinta pertamaku.
Sebenarnya, aku muak menuliskan sesuatu untumu, bukan muak aku sudah bosan, bahkan cerita-ceritaku yang lain selalu mengambil tentang dirimu, entah karakter, rumah, bahkan tempat makan yang sering kau kunjungi, games kesukaanmu, dan juga club bola faporitmu.
Hmmm....
Dipikir, pikir aku masih ingat semua tentang kamu, kok.
Ah, aku ingat kita pertama kali bertemu di sekolah dasarkan?
Aku sama sekali tidak menyangka, kamu teman SD-ku akan mendapingiku hingga umur sekarang.
Tidak, mendapingi sebagai kekasih, tapi kita hanya dekat dengan status teman dekat.
Sayang, ah masih pantas kah kau panggil sayang?
Sayang, aku tidak pernah menyangka, kau menemaniku dari masa SD, SMP dan masa putih abu-abuku.
Sayang, ingatkah kau, kau bahkan rela menjemput dan mengantarku sekolah, bahkan aku tau jarak antara rumah kita jauh, terlebih lagi jarak antara sekolahku dan sekolahmu, cukup jauh.
Ternyata aku merepotkan, ya?
Aku baru sadar itu setelah kini, aku merasa bahwa kau benar-benar tidak disisiku lagi.
Sekarang, kamu jauh.
Sekarang, kamu sulit digapai.
Ah, menulis ini membuat aku sedih.
Kamu masih ingat? Rasanya beberpa minggu lalu kita pernah merencanakan untuk bertemu, tapi memang sulit ya... bertemu dengan kekasih orang lain.
Ah, rasanya aku menjadi perempuan yang sangat kurang ajar, disaat aku tahu, kamu sudah mempunyai kekasih, tapi aku dengan polos mengajakmu bertemu.
Tolong, bila kau tak keberatan sampaikan maafku kepada kekasihmu yang sekarang.
Katakan, bahwa aku mengajak pacarnya untuk keluar tanpa sepengetahuannya.
Sayang, sungguh.. aku tidak bisa mengatakan apa-apa lagi.
Aku benar-benar tidak habis pikir, bagaimana dulu kita saling menyakiti.
Aku menganggapmu ada, tapi kamu entah, kamu menganggapku ada atau tidak.
Aku mencintaimu dengan sabar, hingga akhirnya kamu pergi dengan pacar barumu.
Aku menunggumu lama, hingga akhirnya kau tidak pernah kembali kehatiku.
Kenapa?
Ada yang salah dengan aku?
Atau ada yang salah dengah hatiku?
Ah, ada yang salah dengan caraku memperlakukanmu ya?
Bila, semua yang ada didiruku salah dan itu menggangumu, maka beritahu aku sekarang juga, agar aku bisa memperbaikinya.
Agar kau cepat kembali kepadaku sekarang.
Dengan surat ini, dengan tulisan ini aku ingin menyampaikan sesuatu kepadamu.
Aku ingin jujur tentang perasaanku.
Setelah kejadian itu, lambat laun aku menyukai kesendirian, bahkan aku tidak tertarik dengan namanya cinta.
Aku masih saja memikirkanmu, tapi tidak seserin dulu, aku masih saja merindukanmu, tapi tidak sedalam dulu.
Sayang, aku masih menyayangimu, tapi hanya sebatas sahabat.
Aku merindukanmu lebih dari teman, tetapi tidak sebagai pasangan.
Sekarang, aku mengetahui, bahwa cinta pertamaku, mungkin tidak akan pernah menjadi cinta terakhirku
Setelah beberapa kejadian yang kita lewati dulu.
Tapi, takdir siapa yang tahu?
Hanya ini yang bisa ku sampaikan, semoga kau mengerti dan memahaminya.
Tertanda, wanita yang pernah kau dekap dengan erat, sampai akhirnya kau lupakan.
Mahda💛.
Banjarmasin 16 nov 2017.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top