43. Pagi Itu
**
Selamat membaca.
**
Pagi ini aku memberanikan diri,
Menginjakkan sepatu berwarna pink di tanah yang dingin,
Tepat jam enam pagi,
Matahari belum telrihat lagi,
Tapi bayangmu yang muncul kembali,
Sudahku katakkan, aku tak mampu tanpamu di sini,
Menahan amarah serta tangisan yang ingin pecah lagi,
Wahai Mantan kekasih,
Datanglah lagi,
Aku merindukanmu dan pelukanmu,
Wahai mantan kekasih,
Kesinilah lagi,
Jemput aku untuk mengejar mimpi kita,
Mimpi-mimpi yang pernah kita gantung di pohon yang tinggi,
Menerjang indahnya hujan yang saat itu turun sedikit demi sedikit,
Tapi nyatanya kamu ingkar janji,
Dunia yang dulu berwarna kita menjadi gelap kembali,
Hanya ada warna hitam dan tak terlihat lagi,
Suaranya pun menyayat isi hati,
Aku menarik langkahku lagi,
Saaat bayangmu dengan senyuman mengajakku untuk kembali berlari,
Mengintari kota Banjarmasin yang sepi,
Melihat beberapa burung yang besiul-siul bersahutan,
Mencium aroma bunga yang mulai bermerkaran,
Tidak, aku takkan mampu lagi,
Hanya ada satu yangku inginkan saat kau kembali ada di hadapanku,
Aku ingin tak melihatmu lagi, dan takkan hidup lagi,
Karena melihatmu dan melupakanmu sama saja membuatku mati rasa.
**
Bdj, 11 juli 2018.
Mahdung
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top