05][ Surat Untuk Raka

Kenangan tentang Raka

---------------

Gadis berambut hitam lurus melebihi bahu itu tengah berjalan di trotoar. Payung putih bening di tangannya membuatnya terlindungi dari hujan gerimis yang mengguyur Jakarta sejak pagi tadi. Ia sedang dalam perjalanan ke tempat jasa pengiriman barang yang berada di ujung gang. Seharusnya ia hanya membutuhkan waktu lima menit untuk sampai ke sana. Tapi karena harus melewati rumah Raka, Sesha membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai ke tujuannya. Karena tanpa sadar, kakinya mulai berhenti ketika melewati rumah bertingkat dengan nomor 74.

Rumah Raka berada tak jauh dari rumah Sesha. Rumah itu berpagar hitam dan halamannya ditumbuhi banyak tanaman. Gadis itu mendongak, dilihatnya pohon mangga yang tampak lebat dengan daunnya yang hijau. Sesha ingat, dulu Raka pernah memanjat pohon mangga itu dan memetikkan buah mangga yang sudah matang untuknya. Betapa menyenangkannya hari itu. Sesha yakin, hari seperti itu tak akan terulang lagi dalam hidupnya. Raka tak akan pernah memetikkan buah mangga lagi untuknya. Kalaupun dia melakukan itu, Sesha tak mau menerimanya.

"Kenapa lo jadi kayak gini, sih, Ka?" gumam Sesha memandang sedih pagar rumah itu.

Hati Sesha rasanya sakit. Ia juga galau. Bahkan rasa marah pun terselip di antara semua emosi yang tengah ia rasakan karena Raka. Bagaimana bisa, orang yang dulunya selalu ada untuknya tiba-tiba hilang begitu saja tanpa kabar? Sekalinya ada kabar, malah bilang kalau dia jomlo. Kan itu menyakitkan.

"Gue punya salah apa sih, sama lo?" tanya Sesha kesal, masih memandang rumah bercat putih di hadapannya. Ia tak pernah menyangka pacaran jarak jauh akan seberat ini.

Dulu Sesha sangat yakin jika Raka tak akan pernah menyakitinya. Tapi keyakinannya luntur sejak Raka mulai jarang menghubunginya sampai tiba-tiba semua kontaknya diblokir oleh pacarnya sendiri tanpa sebab yang pasti. Karena itulah, Sesha mencoba menghubungi Raka lewat surat. Tapi balasan suat dari Raka malah membuat Sesha semakin terpuruk. Ia merasa seolah didorong ke jurang oleh orang yang paling ia percayai.

"Raka ngeselin!" maki Sesha seraya membuang muka. Lalu ia kembali melangkah, melanjutkan perjalanannya.

***

"Sha, gue mau ke kantin. Lo ikut nggak?" tanya Rasti.

Sesha berhenti di ambang pintu kelas. Ia menoleh ke arah Rasti dan menggeleng. "Gue mau nyari Kak Erik," jawabnya. "Mau nanya soal Raka sama dia."

Rasti yang berada di depan Sesha lantas menoleh. Dilihatnya wajah sahabatnnya itu dengan kening mengerut. "Lo mau nanya apa lagi soal Raka ke Kak Erik? Bukannya udah jelas banget kalau cowok lo itu udah nggak cinta sama lo, makanya dia ilang gitu aja tanpa kabar? Udah sih, Sha. Lupain Raka, anggap dia nggak pernah ada."

"Gue kirim surat ke Raka, Ras," ucap Sesha. "Surat pernyataan putus. Terus kemarin balasan suratnya datang."

"Dia balas gimana?" tanya Rasti seraya menarik tangan Sesha agar duduk di deretan bangku depan kelas. Rasti tampak penasaran dengan cerita Sesha.

"Dia bilang kalau dia jomblo," jawab Sesha lesu. Hatinya kembali sakit mengingat rentetan kata yang tertulis pada surat yang diterimanya kemarin.

"Serius dia balas kayak gitu?"

Sesha mengangguk.

"Gila emang tuh orang," kata Rasti tak habis pikir. "Lagian lo ngapain sih, pakai kirim surat segala ke dia?"

"Ya habis dia gantungin gue tanpa kejelasan gini, Ras. Kan gue cuma ngambil inisiatif buat mutusin dia doang. Gue juga nggak ngarep dibalas kok. Tapi ternyata malah dibalas kayak gitu."

"Ya ampun, Raka beneran tega banget sama lo," balas Rasti seraya mengusap punggung Sesha, menenangkan gadis itu yang tampak semakin sedih.

"Awalnya gue digantungin sama dia, sekarang gue malah nggak dianggap. Mau dia apa sih? Kesel gue."

"Gue juga ikut kesel dengernya, Sha. Gue jadi pengen nonjok mukanya Raka."

"Gue juga pengen nonjok dia," ucap Sesha sepenuh hati. Ia menghela napas dalam dan mengembuskannya perlahan. "Padahal dia dulu baik banget sama gue, sekarang malah jadi kayak gini." Sesha menunduk dan menangkup wajahnya dengan kedua tangannya. 

--------
[11.03.2018]
Btw aku post cerita lama rasa baru (?). Judulnya You are the only one. Yang mau mampir silakan huhehehe
Dan aku juga ngadain GA. Yang mau iikutan bisa cek part TheSkyscraper GA.
Thank you!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top