THE 1ST FLOOR

Bayu, Jo, dan Syeila berdiri bersisian setelah memasuki benteng Indomaret. Ketiganya memerhatikan sekitar dengan ekspresi serius, memberikan kesan seperti koboi yang hendak berduel di siang bolong. Orang di sekitar melewati mereka dengan tatapan judging, tetapi ketiga sejoli itu tidak peduli.

Tak lama, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh lampu yang berubah menjadi warna merah, diikuti bunyi alarm yang memekakkan telinga. Seluruh pengunjung terperanjat menengok sekelilingnya, ekspresi takut dan panik terpancar di wajah mereka.

"Perhatian perhatian, sistem keamanan kami telah mendeteksi adanya bahaya, demi keamanan bersama, harap bagi seluruh pengunjung Indomaret untuk segera keluar dari sini. Sekali lagi, sistem keamanan kami ...."

Suara wanita yang terdengar seperti Mbah Google diputar berulangkali melalui pengeras suara, membuat para pengunjung segera berlari berhamburan menuju pintu keluar.

Bayu, Jo, dan Syeila tidak mengganti posisi mereka sampai bangunan itu kosong sepenuhnya. Kemudian, terdengar tawa seorang pria yang menggema menggantikan Mbah Google.

"Hahaha! Akhirnya hari ini tiba. Sebuah reuni yang kunantikan, Bayu Troundhall, Joko Alexandrass, dan Faust nur Syeila! Apakah kalian rindu denganku?"

Ekspresi ketiga sejoli itu menggelap, pria itu baru saja menyebutkan nama lengkap mereka! Bagaimana dia tahu nama lengkap kami? Sebenarnya, mereka sendiri tidak ingat nama lengkap mereka. Tapi, saat pria itu menyebutkan nama barusan, ketiganya diserang deja'vu yang sangat kuat.

Terlebih, reuni? Kami pernah mengenal pria itu? Siapa sebenarnya dia?

Di tengah gerbong pertanyaan yang melaju dalam benak mereka, Bayu berinisiatif membuka suara.

"Kau James William, kan?"

Terdapat jeda beberapa detik sebelum pria itu menjawab, "... B-benar sekali! Aku James William, bukan Moriarty!"

Kali ini Syeila mengernyit, menengok Jo yang membenarkan kacamatanya dengan punggung jari. Jo merasakan tatapan Syeila dan mendekatkan wajahnya berbisik, "Sherlock Holmes reference. Yang dia maksud adalah James Moriarty, seorang konsultan kriminal dan musuh bebuyutan Sherlock."

"Oh ...."

Syeila tidak pernah membaca novel Sherlock Holmes, jadi ia tidak mengerti sepenuhnya dan hanya bisa mengangguk pelan.

Setelah mengkonfirmasi identitas James William, Bayu kembali berkata, "Aku tidak ingat siapa kau. Tapi, karena kau sendiri mengaku pernah mengenal kami, aku yakin kau tahu kondisi kami. Kami datang kemari untuk menyembuhkan amnesia kami."

"Heh heh, aku tidak hanya mengenal kalian. Tapi akulah yang menciptakan kalian!"

Ketiga sejoli itu melebarkan mata, dia yang menciptakan kami! Tunggu dulu--dia yang menciptakan … kami? Kemudian mengernyit pada dua kata terakhir. Bayu kembali bertanya, "Maksudmu ... kau ayah kami?"

"H-huh?" James William tak menduga datangnya pertanyaan itu, ia berpikir sejenak sambil bergumam, "Uhh ... secara teknis bisa juga dikatakan seperti itu--tunggu dulu, tentu saja bukan! Ugh, kalau kalian mau jawaban atau apa pun itu, kalian harus menaklukkan benteng Indomaretku dulu!"

Tiba-tiba semua jendela dan pintu tertutup rapat oleh baja, lampu alarm kembali normal. Seluruh tembok ruangan bergerak mengubah denah Indomaret secara keseluruhan. Melihat perubahan drastis ini, Bayu, Jo, dan Syeila menatap takjub tapi tidak terkejut. Mereka sudah tahu benteng ini bisa mengubah denahnya menjadi labirin.

Indomaret ini benar-benar bukan Indomaret biasa! Seru mereka dalam hati.

Dari berbagai sudut ruangan, muncul odong-odong berbentuk pesawat dari dalam lantai, berwarna-warni dengan wajah kartun tersenyum. Bagian depannya berbentuk seperti moncong turret.

[ Hercules ]

Informasi muncul dalam ingatan mereka, Hercules adalah turret yang dipasang di setiap sudut Indomaret. Mengetahui hal itu, Bayu segera berbalik badan merangkul kedua temannya dan berubah menjadi beruang hitam raksasa. Sedetik setelah Bayu berubah, puluhan Hercules mulai menembakkan pelurunya secara beruntun.

"Arah jam delapan. Arah jam sebelas. Arah jam tiga ...,"

Jo dengan indera yang tajam, memberi arahan pada Syeila dari mana tembakan datang. Bayu tidak bisa melindungi mereka dari segala arah, sehingga, tembakan dari titik buta akan diurus oleh Syeila, ia bisa mengubah benda kecil apa pun sesuka hati. Kali ini, Syeila mengubah peluru menjadi gelembung sabun.

Perlahan tapi pasti, ketiga sejoli itu bergerak memasuki labirin yang lebih dalam. Dari informasi yang diberikan oleh Su, ada tiga jenis monster di lantai satu. Hercules yang berbentuk odong-odong, Maxijaeger jenis ciki berbentuk segitiga, dan Kafka yang berbentuk miniatur pesawat.

Kafka terbang di atas kepala mereka sambil menjatuhkan bom, sedangkan Maxijaeger memutar tubuhnya dan melesat seperti bumerang.

Bayu bertahan dengan tubuh beruang hitamnya, ia memiliki pertahanan yang sangat kuat, membuat serangan Kafka dan Maxijaeger terasa geli.

Jo menuntun mereka dengan indera supernya, kejanggalan sekecil apa pun bisa ia sadari, mencegah ketiga sejoli itu tersesat lebih jauh di benteng ini. Lima belas menit berlalu, mereka pun tiba di sebuah ruangan yang dipenuhi kulkas, sebagian berisi minuman, sebagian berisi es krim, sisanya diisi chicken nuggets.

Saat itu juga, Jo mengalami amnesia. Syeila dan Bayu segera membantu Jo merangkum kembali apa yang baru terjadi, mereka hanya menyebutkan poin penting untuk menghemat waktu, seperti; Su memberikan informasi untuk menyembuhkan amnesia mereka, sebagai gantinya mereka harus menangkap James William.

Setelah Jo mulai pulih, tiba-tiba mereka dihadang oleh monster kulkas. Monster kulkas itu melompat entah dari mana, pijakannya diselimuti es yang menyebar ke seluruh ruangan, membuat lantai menjadi licin.

[ Gelidora ]

Gelidora atau Cold Stoneson adalah golem dengan tubuh berupa tumpukan kulkas, membuatnya terlihat seperti Transformer. Ia bisa mengendalikan es, dan ia adalah bos di lantai ini.

"Ha! Kalian ingin menerobos benteng Indomaretku? Tidak akan semudah itu ferguso!"

James William berseru bangga, selama ini tidak ada yang bisa menerobos benteng Indomaretnya sama-sekali. Makannya ia tidak takut ketiga sejoli itu bisa melewati pertahanan bentengnya dengan mudah, kalaupun mereka bisa melewati lantai satu, masih ada lantai dua dan tiga dengan musuh dan pertahanan yang lebih kuat.

Dengan kedua tangannya yang besar, Gelidora mengepalkan tinju lalu menghantamkannya ke lantai, dari lantai keluarlah tombak-tombak es yang mengarah pada tiga sejoli itu. Bayu berbalik badan, ia tidak takut untuk beradu dengan tombak es Gelidora. Bayu dengan kedua tinju beruangnya menghantam tombak-tombak es itu.

Bum!

Debu--atau asap es mengepul di sekitar. Gelidora sedikit menaikan dagunya bangga, ia percaya bahwa dirinya baru saja menghabisi musuh dengan one hit. Namun, Gelidora tersentak, karena di balik kepulan asap, siluet tiga sejoli itu terlihat masih berdiri tegak.

Gelidora tak terima, ia mengeluarkan geraman seperti engine yang bekerja keras. Kedua tangannya kembali terangkat, dan menghantamkannya berkali-kali. Memberikan serangan bertubi-tubi pada ketiga sejoli itu.

Mereka tidak bisa hanya terus bertahan tampa menyerang, sehingga Jo berinisiatif untuk menjadi pengalih perhatian, agar Bayu dan Syeila bisa fokus menyerang Gelidora. Jo mengeluarkan dagger dari tas pinggangnya, kemudian membelah diri menjadi tiga. Ia berlari mengelilingi Gelidora bersama dua kloningannya, sesekali menggoresnya dengan dagger, membuat golem kulkas kesal dan mulai mengincar Jo.

Di sisi lain, Syeila juga memberikan debuff dengan mengubah pijakan es Gelidora menjadi lem perekat, membatasi pergerakan golem itu. Bayu mengambil kesempatan ini dan melompat, dengan tinju beruangnya yang mematikan menghantam wajah Gelidora yang hilang keseimbangan dan terjatuh.

"Kelemahannya ada di jantungnya!" Jo mengingatkan.

Bayu mengangguk tanpa mengalihkan pandangan pada bagian kiri dada Gelidora yang samar-samar bercahaya. Di sana letak jantung utama Gelidora, jika jantungnya rusak, maka Gelidora akan mati. Namun, karena tubuh golemnya yang sekeras baja, jarang ada yang bisa menghancurkan jantung Gelidora.

Namun, hal itu bukan masalah bagi Bayu. Ia sendiri memiliki tubuh sekuat baja, dan hantaman tinjunya setara dengan puluhan ribu ton. Bayu yang menduduki Gelidora, menarik ancang-ancang tinjunya, kemudian menghantam jantung Gelidora dengan sekuat tenaga.

Bum!

Empasan angin kuat nyaris menerbangkan Jo dan Syeila yang menghalangi wajahnya dengan kedua tangan, pakaian mereka berkibar kencang. Lantai tempat Gelidora tergeletak remuk ke dalam, Bayu menatap tubuh Gelidora yang memperlihatkan retakan kecil, perlahan retakan itu menyebar ke seluruh tubuhnya dan menghancurkannya di tempat.

Mereka berhasil mengalahkan Gelidora.

Setelah itu, pintu di ujung ruangan tiba-tiba terbuka, memberikan mereka akses untuk menuju lantai dua.

Di lantai dua, mereka tiba pada sektor perbelanjaan baju. Banyak manekin dengan berbagai macam pose berdiri di sekitar. Manekin ini bukan manekin biasa, ketiga sejoli itu tahu, lantai dua memiliki banyak jebakan mematikan, manekin ini salah satunya. Mereka bisa menembakkan laser dari matanya.

Sebelum manekin itu bereaksi, Bayu menghancurkan banyak manekin sekaligus dengan tinjunya, membuka jalan untuk mereka.

Tiba-tiba, entah dari mana, ada cairan hitam panas yang disiram ke arah mereka, kekuatan mereka seketika berkurang drastis. Syeila segera menyembuhkan luka bakar ketiganya, tetapi efek negatif cairan hitam itu tidak hilang, memberikan mereka debuff. Jo mendekatkan lengan ke hidungnya mencium bau cairan itu, ia mengernyit sambil bergumam, "Kopi?"

Saat itu juga, muncul monster berbentuk cangkir berwarna putih yang berisi kopi hitam, diikuti monster yang berwujud kopi sachet.

[ Phantom Von Kaffe ]

Efek debuff mereka mengerikan, mengurangi HP sampai setengahnya dan mengurangi damage serangan secara keseluruhan, tetapi, pada dasarnya mereka hanya bisa memberikan efek debuff dan tidak bisa membunuh lawannya. Kemudian, di sisi lain muncul lagi monster berbentuk saos botol dan sachet.

[ Leonard Sauce ]

Mereka bisa menyemburkan bola-bola api. Saat Leonard Sauce menyerang, Syeila mengubah bola-bola api itu menjadi kupu-kupu origami. Sedangkan Bayu fokus membuka jalan untuk mereka.

Dengan berhati-hati, mereka menyusuri lorong panjang yang memiliki banyak jebakan. Ada panah beracun yang ditembak dari dinding saat Syeila tak sengaja menginjak tombol di lantai. Kemudian batu besar yang menggelinding mengejar mereka sampai ujung lorong. Atau terjebak di ruangan sempit yang kedua dindingnya perlahan menjepit.

Setelah berhasil melewati semua jebakan, mereka pun tiba di area bermain anak-anak, tempat ini sangat luas dan berwarna-warni, banyak mesin dingdong berjajar memenuhi dinding ruangan, pada langit-langit terdapat lukisan galaksi yang lengkap dengan properti planet dan bintang-bintang di sekitarnya, rollercoaster mini lewat di atas kepala mereka, terdengar juga suara musik menyenangkan yang diputar di seluruh ruangan.

Pada tempat mandi bola yang berada di tengah-tengah ruangan, terdapat seekor naga permen raksasa tengah tertidur pulas, berkamuflase dengan kolam bola yang berwarna-warni.

[ Dragon of Gluttony ]

Bayu, Jo, dan Syeila membeku saat Dragon of Gluttony tiba-tiba membuka matanya, naga itu mengangkat kepalanya dan bangkit berdiri. Tubuhnya besar seukuran sepasang bus yang ditumpuk dua. Melihat tiga tamu tak diundang menginjak wilayah kekuasaannya, Dragon of Gluttony jelas tidak suka. Ia mengaum ganas, bersiap untuk mengusir pengganggu tidur siangnya.

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top