[30] Dendam Warga
Malam babak keempat berakhir begitu saja. Para werewolf tidak dibangunkan, soalnya semuanya pada kena diare. Gabisa berburu malam-malam. Mereka kena karma karena memangsa tubuh ketua kelas. Ternyata, peribahasa temen makan temen bener adanya.
Dark Shadow cuma membangunkan Kaminari yang terhormat untuk melakukan terawangan-terawangan jitunya. Walau sebenarnya anak itu menerawang banyak asal dan meleset. Kali ini, untuk meyakinkan teman-temannya, Kaminari mencoba untuk menerawang Shoji.
Didapatlah hasil terawangan yang membuatnya terkejut. Shoji benar-benar werewolf seperti yang dikatakan (Name). Berarti selama ini (Name) memang berada di sisi yang baik dan membantunya!
Kaminari segera memakai kembali penutup matanya.
Dark Shadow menghampiri pemain lain. Bakugou masih tidak mau menembak. Dia tahu, pagi nanti Shoji akan kembali digantung. Dia tidak ingin buang satu peluru ajaibnya. Meskipun dia tahu betul (Name) adalah werewolf, entah bagaimana, dia akan lebih senang jika anak itu mati digantung. Puas aja gitu ngetawainnya.
Werewolf-nya pasti lebih dari dua, karena pemainnya banyak. Bakugou tidak mau menembak gadis itu. Dia akan membunuh werewolf lainnya yang lebih jago menyamar daripada si bodoh (Name).
Dark Shadow agak terkejut dengan keputusan Kyoka Jiro untuk menggunakan kekuatannya dalam membangkitkan pemain yang telah mati.
Informasi terkumpul dan waktu siang datang.
"Werewolf tidak memangsa siapa pun malam ini. Guardian tidak berjaga dan penyihir memutuskan untuk membangkitkan seseorang," ucap Dark Shadow lantang.
(Name) sontak menggigit lidahnya. Ini baru babak keempat dan sudah ada yang dibangkitkan. Shoji pun merasakan hal yang buruk soal penarikan pemain lama ini. Kemungkinan terbesar pemain yang akan dimasukan kembali adalah ....
"Yaoyorozu Momo dihidupkan dan bisa kembali ke dalam permainan."
Momo terkejut. Dia segera berdiri dan berjalan ke arah teman-temannya. "Padahal kalau aku tidak dimasukkan kembali aku akan tidur," katanya singkat. Gadis itu mengambil tempat duduk di samping Jirou.
"Oi penyihir mengapa kalian tidak membangkitkan aku?!" sungut Mineta sambil mengunyah mochi yang baru saja dibawa Koji dari kamarnya. Kan dia mau juga dibangkitin barengan sama Momo.
"Sadari tempatmu cebol anggur! Itu karena kau tidak berguna!" balas Bakugou penuh hinaan. Minus emang akhlaknya.
Mineta berubah pundung dan menyembunyikan tubuhnya di balik sofa. Fokus makan aja udah daripada digeplak Bakugou.
Selanjutnya, diskusi babak keempat pun dimulai.
"Aku pikir kita harus menggantung Shoji kembali," kata Kaminari membuka topik. Sebisa mungkin dia harus memberi kode bahwa Shoji adalah bad sides. Masalahnya, dia pun harus menyembunyikan identitasnya sebagai seer atau werewolf yang jeli akan menerkamnya di satu kesempatan.
"Aku pikir itu tindakan yang sia-sia," balas Shoji tetap tenang.
"Ketenanganmu begitu palsu, Shoji. Sebenarnya kau hanya menghindari kematianmu. Kartu pelindung itu sudah tidak ada padamu, 'kan?" (Name) bersuara dalam perundingan itu dan berhasil menyedot perhatian.
Kaminari mengangguk. "Aku merasa bahwa Shoji adalah werewolf-nya."
"Dan aku rasa (Name) adalah dalang dari segalanya," tutur Midoriya tiba-tiba.
"Tetapi bukankah dia sangat baik menunjukkan kepada kita siapa werewolfnya?" sergah Kaminari dengan polosnya. Kirishima ikut ngangguk.
"Jangan bodoh! Sebenarnya di pertandingan sebelumnya kau menggiring kami semua untuk vote Shoji karena kau tahu dia memegang kartu sialan itu kan!" sungut Bakugou.
(Name) malah tertawa seperti seorang penjahat. Dia menganggap asumsi Bakugou seperti sebuah ironi. "Baiklah, bagaimana jika kita anggap asumsimu itu benar dan aku menggiring kalian untuk memenggal Shoji. kalau begitu harusnya tadi malam kau tembak aku saja, jika kau menganggapku sekubu dengan Shoji! Atau ...." (Name) keluar dari tempat duduknya dan mendekat ke arah Bakugou yang duduk berjarak lima orang darinya.
(Name) meraih kerah baju anak itu, menariknya dan menatap Bakugou tajam, "kau merasa tidak senang jika menembakku duluan, karena itu kau ingin mencari otak sebenarnya di antara para werewolf, 'kan?"
Bakugou menyingkirkan tangan (Name) dengan mudah. "Aku tahu kau werewolf dan akan mati cepat, aku tidak berminat menembakmu."
"Sayangnya, werewolf yang lain tidak terlacak," kata Todoroki sambil mengusap dagunya.
(Name) kembali ke tempat duduknya. Anak 1-A sibuk larut dalam asumsi.
"Yah kalian bisa menuduhku sebagai werewolf. Kalau begitu silakan pilih. Gantung aku atau Shoji?" (Name) menyeringai buas. Seluruh orang yang ada di ruangan sontak merinding. Gadis itu benar-benar terlihat seperti serigala sekarang.
"Menurutku, kita tetap harus membunuh Shoji. Dia lebih berbahaya ketimbang (Name)," ujar Yaoyorozu.
"KENAPA RASANYA SEPERTI DIRENDAHKAN YA?!" sungut (Name). Apa-apaan itu? Rasanya ga jauh beda dengan dikatain bego oleh Bakugou.
"Aku tidak bermaksud (Name), tapi kau itu pemain baru dalam permainan ini. Maksudku kau mungkin tidak secepat itu menyusun strategi. Apa kau mengingat seluruh role dalam permainan ini?" terang Yaomomo.
(Name) berdecak kesal. "Ah, aku memang lupa beberapa sih."
Sero langsung paham ke mana asumsi Yaomomo bermuara. "Itu artinya, ada kemungkinan Shoji yang mengurus semuanya."
"Memang kita seharusnya menggantung Shoji lebih dulu!" seru Kaminari.
"Kali ini aku percaya padamu, Chargebolt," timpal Kyoka Jiro.
Rapat pun ditutup. Shoji hanya tersenyum tipis dibalik maskernya. Werewolf satu itu tampak tidak terkejut saat Dark Shadow mengumumkan bahwa dia keluar, rolenya werewolf, dan para warga bersorak gembira, karena satu werewolf berhasil dibunuh.
"Ayo kita tangkap werewolf lainnya."
Harusnya yang kalian bunuh itu (Name), dan sebaiknya kalian mewaspadai Sato.
•••••
"Bunuh Kaminari sekarang?" tanya Tokoyami.
Sang Shaman baru saja menggunakan kekuatannya dan tebakannya tidak meleset. Kaminari adalah seorang seer. Jika Kaminari dibunuh, para warga akan kehilangan mata-matanya. Itu adalah logika terbaik untuk saat ini. Namun, Sato datang dengan rencana lain.
"Tokoyami apa kau bersedia mati di babak ini?"
Burung hitam itu bersidekap dan berpikir selama beberapa detik. "Kenapa aku harus dikorbankan, padahal aku tidak bisa memangsa seperti kalian. Apa aku sudah tidak berguna?"
(Name) mengelus pundak Tokoyami dan berkata dengan dramatis, "wahai ksatria kegelapan, sudilah kau untuk melindungi aku, Sang Dewi Kehancuran."
Tokoyami dan Dark Shadow menatap (Name) seperti melihat bak sampah yang meluap. Tokoyami memutar bola matanya malas. Emang sih (Name) cocok menyandang gelar dewi kehancuran itu. Habisnya, di mana ada (Name) maka keributan akan selalu menyertai--dan memberkatinya.
"Aku tak mengapa, tapi alasannya?"
"Dibilang untuk melindungi aku!" (Name) tersenyum penuh percaya diri. Dark Shadow ingin menampol rasanya.
Lekukan yang muncul di bibir (Name) tidak terlihat seperti biasanya. Gadis itu menyeringai, penuh gairah, dan aura membunuhnya menyergak. Para werewolf memang kehilangan Shoji sebagai otaknya, tetapi para warga terlalu meremehkan kombinasi (Name), Sato, dan Tokoyami.
Rapat para werewolf ditutup dan Dark Shadow kembali berkeliling. Setelah menghampiri Kaminari dan menanyai soal orang yang dia terawang, Dark Shadow merasa permainan akan semakin intens, dan menilik dari strategi para werewolf, kepercayaan warga benar-benar akan terguncang.
•••••
"Kyoka Jiro keluar dari permainan setelah diterkam oleh serigala pada malam sebelumnya."
(Name) menguap dengan santainya sementara teman-temannya yang lain berubah panik.
"Jiro-chan ...." Tsuyu menatap sedih temannya itu, sementara Jiro keluar dari permainan sambil menggigit bibir bawahnya.
Dia tahu kekuatannya telah digunakan dan tidak akan berguna lagi, tetapi ini seperti para werewolf balas dendam padanya. Seakan mereka tahu bahwa Jiro-lah yang membawa Yaoyorozu--pemain pintar yang paling dihindari oleh werewolf. Padahal Jiro juga tidak banyak bicara selama permainan. Bagaimana mungkin mereka tahu?
"Kali ini motifnya sama sekali tidak terlihat. Ugh ini semakin sulit," kata Uraraka. Dia memasang wajah yang serius sekali. "Kalau aku jadi werewolf-nya mungkin aku akan langsung membunuh Yaomomo, dia berbahaya."
"Aku melindungi Yaoyorozu semalam." Todoroki melirik tipis wakil ketua kelasnya yang tampak sedang berpikir keras.
"Eh, mengapa kau melindungiku?" tanya Yaomomo penasaran.
"Tentu saja karena kau menjadi kunci permainan ini." Mina ikut berdiskusi. "Para werewolf tidak menyukai pemain jenius. Ada kemungkinan kau akan dibunuh malam ini, karena kau baru saja dibangkitkan. Todoroki hanya melakukan tugasnya."
"Tetapi para werewolf tidak menerkam aku." Yaoyorozu menatap sengit seluruh orang di sana.
"Itu karena mereka tahu, setelah rencananya terbongkar, para guardian akan melindungi orang-orang pintar di antara kita. Tidak ada pilihan selain itu," terang Tokoyami.
"Jadi ... sejak awal kita berhasil dipojokkan oleh para werewolf?" Ojiro menatap seluruh pemain tidak percaya. Mengapa mereka semua sangat jenius.
"Bisa dibilang, tujuan werewolf sejak awal adalah mematikan para guardian," kata Tokoyami lagi.
Todoroki, Uraraka, dan Sero secara tidak langsung menatap Tokoyami tidak suka. Detik itu (Name) langsung paham siapa yang harus masuk list pembunuhan malam berikutnya.
"Kau paham sekali ya Tokoyami. Bukankah itu pilihan yang buruk untuk membocorkan rencana timmu sendiri?" (Name) memulai tuduhan dan rencana yang telah disusun oleh para werewolf.
"Maksudmu Tokoyami adalah werewolf?" Midoriya menatap (Name) penuh selidik dan tidak percaya.
"Begitulah aku melihatnya."
"Kau seer?" Sato menatap (Name) menyudutkan, tetapi bagi Bakugou gerakan itu terlalu dibuat-buat.
"Kenapa tidak ada yang paham? Tentu saja aku seer. Begitulah cara aku melihat Shoji juga. Sayangnya, dia beruntung memegang kartu perlindungan. Aku juga beruntung tidak kalian gantung semalam," kata (Name) sambil tertawa kecil penuh kelegaan. Sialnya, Bakugou tidak merasa tawa itu palsu. Gadis itu benar-benar lega.
"Mereka tidak punya alasan untuk mempercayaimu (Name)," balas Tokoyami tetap tenang.
"Tetapi akulah yang membongkar kedok Shoji. Aku jugalah yang akan membuatmu digantung hari ini." (Name) tersenyum penuh kemenangan, kemudian dia menunjuk Kaminari.
"Tuan Seer, siapa yang kau terawang malam ini?"
Jantung Kaminari sontak berhenti. Sejak kapan (Name) tahu bahwa dia adalah seer. Keberadaannya dibongkar. Pasti dia akan mati dengan cepat. Namun, Kaminari pun menangkap tangkapan bagus.
"Tsuyu Asui adalah werewolf," katanya dengan nada pelan.
"Dua werewolf ketahuan dalam satu rapat dan dua seer menunjukkan jati dirinya." Todoroki menerawang langit-langit. Apa benar (Name) itu adalah seer sebenarnya? Atau dia hanya berpura-pura?
"Aku tidak akan mempercayaimu! Kau sedang berbohong kan! Mana ada seer yang memberitahu seer lainnya," tuding Bakugou sengit.
(Name) menarik napasnya santai dan menjelaskan, "di permainan pertama aku menerawang kau Bakugou, seorang hunter, tetapi kau membocorkan role-mu sendiri jadi yah .... Di permainan kedua, aku menerawang Todoroki, dia adalah guardian, kemudian aku menerawang Shoji yang merupakan werewolf, lalu aku menerawang Kaminari sebagai seorang seer. Terakhir ...." (Name) menunjuk Tokoyami dengan penuh keyakinan. "Dia adalah bad sides."
Seluruh pemain yang tersisa meneguk ludahnya dengan susah payah.
"Kalau begitu aku akan melakukan voting pada Tokoyami saja," kata Aoyama tiba-tiba.
"Tokoyami juga pernah berbohong bahwa dia adalah guardian dan melindungi Tsuyu-chan. Tentu saja dia melakukan itu, karena mereka sama-sama werewolf!" seru Hagakure.
Tidak, kami tidak tahu bahwa Tsuyu adalah orphan, tetapi ini berubah semakin mudah. (Name) tersenyum dalam hati. Anak 1-A benar-benar larut dalam rencananya.
Pertama, fungsi guardian telah mati. Guardian masih tiga orang, tetapi dua di antaranya telah mati. Mau tidak mau, mereka wajib melindungi Yaomomo dan Midoriya. Jika dua otak itu mati habis sudah para warga. Dan situasi Bakugou yang telah ketahuan sebagai hunter, patut dilindungi, mengingat hunter mambu membunuh werewolf saat malam hari.
Para pelindung mereka telah lumpuh.
Tambah lagi, (Name) tampaknya berhasil memanipulasi seluruh orang dikelas.
"Semuanya jadi semakin masuk akal," Ojiro menimpali.
Selama rapat, Midoriya tetap tidak mengeluarkan suara. Dia terus hanyut dalam pikirannya. Dia belum mendapatkan titik temu, dan sebenarnya (Name) benar-benar berbahaya. Dia bahkan tidak yakin apakah (Name) seer sesungguhnya atau werewolf yang memanfaatkan situasi.
Rapat ditutup setelah waktu tiga menit berakhir. Dark Shadow membuka voting. Tsuyu, Kaminari, Kirishima, (Name), dan Sato menunjuk Tokoyami telak. Tokoyami balik menunjuk Tsuyu, sementara Bakugou mengarahkan tangannya pada Tokoyami. Todoroki mengarahkan jarinya pada Tokoyami pula diikuti oleh Uraraka dan Hanta Sero.
Yaoyorozu tetap menunjuk (Name) karena sejak awal dia tidak percaya dengan gadis itu. Namun, Midoriya tidak melakukan voting. Dia malah mengangkat kelima jarinya ke udara.
"Aku akan menggunakan kebijakan sebagai seorang mayor untuk menggagalkan penggantungan Tokoyami."
(Name) sontak tertawa keras sekali sambil menahan perutnya. Bakugou langsung melompat dari tempatnya dan menarik kerah Midoriya.
Tanpa sengaja, Bakugou dan (Name) mengeluarkan kalimat yang sama dengan serentak.
"Kau tahu itu bukan pilihan yang bagus kan?"
"Mengapa kau melakukannya bodoh!" Bakugou menatap sengit Midoriya dan tangannya meledak-ledak.
Kirishima menahan anak itu sambil berkata, "dilarang ada kekerasan hei. Sabar sabar, orang sabar nanti hidup sampai permainannya habis."
"Akh! Keputusan bodoh macam apa itu!" Bakugou tetap menatap tajam Midoriya sementara anak itu mengerut seperti kura-kura.
"A-aku bisa jelaskan, Kacchan!" lirih Midoriya.
Bakugou melepaskan cengkeramannya dan kembali duduk. "Aku harap itu masuk akal sebelum aku membunuhmu!"
"Aku rasa (Name) adalah bad sides, tapi rolenya adalah Shaman. Kalian tahu? Shaman membantu werewolf, hanya saja mereka tidak bisa menerkam. Aku mengingatnya betul karena Shaman sangat berbeda. Mereka tugasnya sama seperti seer. Namun, kekuatan itu sekali pakai. Aku pikir (Name) benar-benar memakai kekuatannya saat dia menerawang Kaminari, lalu kekuatan miliknya hilang. Dia pun berpura-pura menjadi seer. Tidakkah kalian pikir bahwa semua orang yang dia sebutkan dalam terawangan terlalu normal?" Midoriya menatap Todoroki, Bakugou, dan Shoji yang ada di sofa sambil menikmati makanan bersama pemain lain yang telah tewas.
"Todoroki membocorkan dirinya sebagai guardian, dan (Name) percaya hal itu. Bakugou, menunjukkan rolenya sendiri. Lalu Shoji adalah rekannya. Maksudku, mengapa dia baru membuka kartu mereka sekarang? Mengapa dia tidak menunjukkan bahwa dia benar-benar seer dari awal permainan?"
"Tentu saja karena dia tidak mau terbunuh, bodoh!" balas Bakugou.
"Tetapi penjelasan Midoriya masuk akal."
"Lalu apa kau punya asumsi soal role Tokoyami, huh? Jangan bilang kau hanya asal menyelematkan!" balas Bakugou lagi.
Midoriya berdehem dan menatap Tokoyami yakin. "Dia adalah good sides, aku tidak tahu role aslinya, tetapi aku rasa dia adalah orang tua orphan. Jika kita membunuhnya, jumlah werewolf akan menambah."
"Tidak masuk akal sekali Midoriya. Aku harap kau tidak menyesal. Yah, tidak ada vote ulang sih. Hari ini tidak ada yang digantung," (Name) berkata dengan santai.
"Tetapi besok kau akan terbunuh," balas Sato dengan datar.
"Tahu begitu harusnya kita vote Tsuyu saja." Uraraka memasang wajah sebalnya.
Tsuyu hanya memasang ekspresi tenang. Justru jika mereka membunuh Tsuyu, keadaan akan semakin runyam. Gadis itu memegang kartu perlindungan.
Di sisi lain Aoyama tersenyum miring dengan penuh kilauannya. "Ah, permainan ini semakin menyenangkan dan penuh kilauan!"
•••••
Malam babak keenam pun datang. (Name) pikir dia dibangunkan lebih dulu karena sudah waktunya rapat para werewolf. Rupanya, dia diberikan kartu perlindungan. (Name) tidak tahu bahwa kartu itu dioper dari Tsuyu dan seingatnya, semalam werewolf yang lain tidak memegang kartu itu.
(Name) tidak mengerti apa yang dipikirkan pemilik kartu sebelumnya hingga ingin melindungi (Name). Tetapi baguslah! Dia bisa bermain lebih lama lagi jika memegang kartu ini. Dia tidak akan bisa dibunuh selama satu ronde!
"Lihat aku punya ini!" (Name) memamerkan kartu pelindungnya pada Sato dan Tokoyami bangga. "Aku tidak akan mati, haha!"
"Bagus, ini semakin bagus!" puji Sato.
"Sebenarnya aku tidak menyangka Midoriya akan mengeluarkan kekuatannya," kata Tokoyami. "Bisa-bisanya dia masuk perangkapmu (Name)."
"Keren kan jika kita bisa bertukar peran seperti itu!" (Name) merangkul Tokoyami bangga.
"Nah malam ini kita akan bunuh siapa?" tanya Sato.
(Name) melihat kartu pelindungnya sambil tersenyum miring. "Hagakure!"
•••••
Harusnya pengumuman pertama hari ini adalah tentang kematian Hagakure, tetapi Dark Shadow membukanya dengan kalimat lain.
"Semalam, hunter memutuskan untuk menembak."
Seluruh pemain langsung menatap Bakugou tidak percaya. Anak itu hanya memamerkan seringainya. (Name) tetap tenang ditempatnya. Misalkan Bakugou menembaknya, dia tak masalah. Para warga sepertinya berubah semakin kalap dan bodoh.
"Apa kau menembakku Bakugou?" selidik (Name).
"Jangan merasa, bodoh. Tentu saja aku membunuh Rikido Sato. Haha!" Bakugou tertawa penuh kemenangan, sementara yang lain menatapnya tidak percaya.
"Sato? Mengapa kau tidak menembak Tsuyu saja?" tanya Aoyama sedikit panik.
"Benar, Tsuyu adalah werewolf, harusnya dia saja yang dibunuh ...." Yaomomo ikut menimpali.
Bakugou memukul lantai dan menatap sengit mereka semua. "Kalian berisik!"
Dark Shadow melanjutkan pengumumannya dan sukses membuat seluruh pemain terhenyak. "Rikido Sato adalah werewolf."
"Kau hebat, Kacchan!" puji Midoriya.
Todoroki dan Uraraka menatap Bakugou tidak percaya. Itu pergerakan yang hebat.
"Bagaimana kau bisa menebaknya?" tanya Kirishima.
"Itu karena aku menggunakan otakku!" balas Bakugou sambil menunjuk kepalanya. Dia menyeringai begitu lebar dan membangkitkan seluruh semangat para warga.
"Kalau begitu! Para bawahanku sekalian! Mari kita buru werewolf sisanya. Aku akan memojokkan mereka!" Dia menyatakan perang dengan para werewolf.
Bakugou mengeluarkan ekspresi menyebalkannya dan menurunkan ibu jarinya sambil menatap hina (Name). Gadis yang ditatap tetap santai dan menyampirkan rambutnya ke belakang.
Semuanya jadi semakin mudah, batin Tokoyami.
"Pengumuman selanjutnya adalah ... para werewolf tidak dapat memangsa siapa pun malam ini."
(Name) hampir saja menjatuhkan rahangnya karena terkejut. Harus dia akui, sasarannya kali ini salah. Tokoyami tetap berusaha santai dan dia bilang, "syukurlah para werewolf gagal."
"Jangan-jangan yang dimangsa memegang amulet!" seru Mina bahagia.
"Nah! Itu semakin memperjelas siapa yang perlu kita bunuh malam ini!" seru Kirishima.
"Werewolf tidak mendapatkan amulet, untunglah ...." ucap Yaomomo lega.
"Jadi aku bakal digantung yah ...." (Name) memasang wajah pasrah sambil memainkan ujung rambutnya. Dia menatap seluruh pemain dengan sendu. "Jangan kangen ya! Aku tahu aku ngangenin. Nih kecup manis buat kalian semua." Gadis itu mengecup tangannya dan menebarkannya ke angkasa.
Bakugou dan beberapa yang lain menatap anak itu jijik. Jiro yang melihat itu dari sofa memasanh wajah datar. "Apa-apaan sih anak itu, pengen mukul rasanya."
"Cepat tutup saja rapatnya! Aku ingin menggantung dia segera!" seru Bakugou sambil mengepalkan tangannya. Dendamnya telah terkumpul penuh.
"Eum .... Teman-teman." Kaminari mencuri atensi seluruh orang di kelas. "Aku baru saja menerawang Tokoyami, dia benar-benar bad sides."
Seluruh pemain sontak terkejut. Bakugou menatap Midoriya sengit karena anak itu salah prediksi. Ojiro menatap tidak percaya. Yaoyorozu larut dalam pikirannya. Todoroki mencoba tetap tenang padahal isi kepalanya berantakan.
Mereka semua tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Kalau begini ... siapa yang harus mereka percaya?
"Jadi aku akan digantung atau tidak?"
•••••
Kamus wewe ceritanya ini.
1. Shaman, tugasnya sama kayak seer, buat nerawang-nerawang cantik. Cuma Shaman ini dipihak penjahat dan dia hanya bisa nerawang satu kali. Habis nerawang satu kali, kekuatannya hilang. Shaman ini biasanya bakal menyamar menjadi orang yang dia lihat. (Tokoyami Fumikage)
2. Orphan, orphan itu sebenarnya werewolf yang tertunda/woi. Orphan adalah bayi serigala yang diasuh oleh manusia, sehingga orphan hidup seperti warga biasa. Hanya aktif saat siang hari dan tidak memangsa. Namun, saat orang tuanya telah mati, orphan akan marah dan menjadi werewolf ganas yang memangsa seperti werewolf pada umumnya. (Tsuyu Asui)
(Kalo ada yang kurang dan kalian belum paham sama rolenya, bilang sini guis ntar aku tambah, awh).
Tbc.
|
|
AKU KANGEN BANGET SAMA CERITA INI HUWEEE.
SETELAH BERGUMUL SAMA CERITA LAIN YANG AKU FOKUSIN (BELOM KELAR SIH) TAPI AKU BALIK KE SINI DULU.
Soalnya kangen/plak
Aku ingin menyelesaikan permainan werewolf ini secepatnya trus nyelesain set goalsku.
APA KABAR KALIAN SEMUA? :D
SEMOGA BAIK-BAIK SAJA.
Kira-kira .... menurut kalian nanti yang menang bakalan pihak warga atau werewolf/plak
Aku nyiapin 2 chapter lagi sampai permainannya benar-benar habis, dan aku usahakan rampungin secepatnya~.
Love you all,
BIG LOVE, CHARRIOT.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top