[29] Pembunuhan Berencana
"Werewolf tidak berhasil memangsa seorang warga desa karena dia dilindungi oleh equipment dan dijaga seorang guardian."
Dark Shadow mengumumkan dengan enteng. Sama sekali ga peduli dengan Bakugou yang menclak-menclak dan buru-buru ngambil balik kartunya.
"Habislah Bakugou. Malam nanti pasti dia yang dibunuh," ejek Mineta.
"SEBELUM AKU TERBUNUH KAU YANG AKAN AKU BUNUH LEBIH DULU SIALAN!!!" sungut yang terhina.
Kaminari sama Kirishima hanya bisa menertawakan kemalangan Bakugou. Padahal role yang dia dapat cukup bagus. Entah kenapa mercon satu itu malah tidak suka.
(Name) yang mendengarkan pengumuman dari Dark Shadow sekaligus menatap kartu asli Bakugou dibuat bingung. Mereka tidak berhasil membunuh siapa pun malam ini. Tuh kan teman-temannya itu bebal sekali. Sudah dibilang harusnya Bakugou duluan yang dibunuh! Role-nya bahaya.
"(Name) kau tampak kebingungan. Apa kau kecewa karena warga yang kau incar tadi malam tidak mati. Dari ekspresimu tampaknya kau itu werewolf ya?"
(Name) terkejut setengah mati. Bagaimana mungkin Shoji yang juga werewolf sama sepertinya malah menuduh (Name). Dia akan dijadikan korban?
"Dia pasti bingung karena ini permainan pertamanya. Menurutku wajar saja, Shoji," timpal Iida. (Name) bernapas sedikit lega. Padahal Iida udah memicingkan matanya curiga.
"Ini pasti si makhluk bar bar werewolfnya."
(Name) menatap tajam Shoji yang baru saja menjadikannya kambing hitam. Apa-apaan itu?
"Silahkan kalian berdiskusi. Aku beri waktu tiga menit," kata Dark Shadow.
"Yah intinya Bakugou itu bukan werewolf dari kartunya," ujar Todoroki membuka diskusi.
"SIALAN KAU MENGHINAKU YA?!"
"Kalau ronde pertama begini gak bisa saling tuduh," Kaminari tersenyum tipis.
"Tapi aku menyarankan membunuh (Name)." Semua orang sontak menatap Koji.
"Apa maksudmu dengan membunuh (Name)!" (Name)-nya santuy, yang ngegas barusan Mina.
"Lah jadi aku?" (Name) pura-pura bodoh padahal panik. Masa baru main langsung digantung duluan kan ga elit. Belum bunuh Bakugou ya belum sah!
"Kenapa kau bisa berasumsi begitu Koji? Jangan-jangan kau itu sebenarnya werewolf yang sedang menyamar dan menjadikan (Name) kambing hitam dengan memanfaatkan situasi dari tuduhan yang dibuat Shoji sebelumnya." Yaoyorozu menatap tajam teman sekelasnya yang memiliki suara indah itu.
"Jadi begini ya kalian! Mentang-mentang aku pemain baru enak banget dijadiin samsak. Sampai sini aja pertemanan kita!" sungut (Name) menambah bumbu drama.
"Bilang saja kau takut digantung," cibir Bakugou.
"Memangnya siapa yang mau digantung bodoh! Harusnya kau saja yang digantung!"
"Jelas-jelas aku itu orang baik di permainan ini. Kau buta ya?"
"Kalau begitu kau pasti akan dibunuh werewolf malam harinya!"
"Berdasarkan roleku harusnya guardian melindungiku, bodoh!"
"Guardian mana yang mau melindungi orang sepertimu!"
Kyoka memanjangkan daun telinganya dan menampol kedua orang itu bersamaan. "Berisik, aku gak bisa berpikir!"
(Name) langsung diam dan Bakugou hanya bisa mengerang.
Meskipun tidak ada diskusi yang berarti masing-masing dari mereka telah menetapkan orang untuk digantung. Ketika diskusi ditutup dan vote dimulai. Setiap anak 1-A menunjuk ke arah yang berbeda-beda.
Dan yang digantung hari itu adalah ....
"(Name), Shoji, Tokoyami, Todoroki, Yaoyorozu, Midoriya, Tsuyu, Kirishima dan Rikido Sato menunjuk Koji. Koji memiliki suara terbanyak. Jadi dia akan dieksekusi. Ada kalimat terakhir sebelum keluar dari permainan?"
Koji hanya bisa pasrah. Dia tidak menyangka, padahal dia yang membuka kedok (Name), tetapi malah dia yang digantung. Sungguh teman-teman yang laknat.
"Aku sudah tidak punya harapan. Bisa-bisanya kalian mencurigai aku."
Yaoyorozu membalas kalimat Koji dengan tersenyum. "Tadinya aku mau vote Iida. Tapi aku pikir gerak-gerikmu terlalu mencurigakan Koji. Walau aku berasumsi kau adalah seer. Tapi kau terlalu terang-terangan di drama pertama ini dan menuduh (Name) telak, di samping kau juga melindungi identitasmu yang merupakan bad side," terang Yaoyorozu, seratus persen salah.
"Itu ... kejam sekali." Midoriya menatap horor teman-temannya.
Kartu Koji pun disita oleh Dark Shadow tanpa menunjukkan role aslinya.
"Role Koji adalah good sides."
Detik itu semua voter, kecuali para werewolf durjana, merasa menyesal. (Name) dan para bad sides lainnya ikut masuk ke dalam drama dan pura-pura menyesal.
Koji tidak memberikan statement ataupun konfirmasi apa-apa seperti artis kena skandal. Dia yang telah keluar dari permainan pun memilih pindah ke atas sofa dan melihat kelanjutan bermain dari sana.
•••••
Malam ronde kedua
"Bakugou itu hunter dan tampaknya dia mencurigai aku. Bagaimana kalau dia saja yang dibunuh?" usul (Name) dan langsung ditolak mentah-mentah oleh Shoji, Sato, dan Tokoyami.
"Walau kelihatannya Bakugou itu ceroboh tapi sebenarnya dia bergerak dengan hati-hati. Dari analisisku dia sengaja membuat perseteruan denganmu (Name) walau strategi yang dia laksanakan pasti adalah ketidaksengajaan. Itu strategi dadakan karena kartunya sudah kelihatan. Kalau dia terbunuh malam ini bisa memberi sinyal ke yang lainnya bahwa kau benar-benar werewolf," jelas Tokoyami panjang lebar.
"Aduh otakku gak sampai," kata (Name) sambil menggaruk belakang kepalanya. Susah memang bicara dengan makhluk yang otaknya masih abstrak.
"Tapi kalau Bakugou memutuskan menembak bagaimana?" tanya Sato.
"Ya terima aja," sahut (Name) santai.
"Kalau hunter yang menembak langsung mati!" Tokoyami menatap malas gadis pekok itu.
"Dia tidak akan menembak seawal ini. Lagipula ini masih ronde kedua. Masing-masing dari pemain tidak punya alasan yang kuat untuk menuduh role seseorang. Witch, hunter, dan semacamnya pasti tidak akan menggunakan kekuatannya di dua ronde pertama permainan. Malam ini kita harus bisa membunuh witch agar tidak membangunkan Koji!" Shoji mengeluarkan semua asumsinya.
"Ah dia menuduhku werewolf! Tapi kau juga menuduhku tadi." (Name) menatap heran teman sekelasnya yang memakai masker itu.
"Ingat (Name) saat kita gagal berburu jangan tunjukkan ekspresi kecewa. Berbaur saja dengan pemain lainnya. Ketika kau terdesak, tuduh saja werewolf lain!"
"Ah permainan ini terlalu memusingkan. Kita juga berempat. Tiga werewolf satu shaman. Kenapa orang yang dibunuh cuma satu setiap malamnya?" sungut (Name) merasa tidak adil.
Ingin rasanya Dark Shadow menampol (Name). Kalau begitu yang ada permainannya terlalu cepat kelar.
"Bagaimana kalau kita membunuh Yaoyorozu? Ketimbang mencari seer atau witch, lebih baik kita membunuh pemain yang memiliki analisis tinggi seperti Yaoyorozu." ucap Shoji. (Name) yang udah males mikir ngikut aja.
Keputusan didapat. Dark Shadow juga telah melihat data untuk ronde kedua. Sayangnya guardian dalam permainan kali ini tidak mampu memprediksi orang yang akan terbunuh. Tidak ada yang melindungi Yaoyorozu. Sero tetap melindungi dirinya sendiri, Uraraka ganti melindungi Iida, dan Todoroki melindungi Bakugou. Sedangkan equipment pelindung telah berpindah ke Kaminari.
"Semalam Yaoyorozu ditemukan tewas diterkam serigala, guardian tidak mampu melindunginya."
"Aku langsung dibunuh?" Yaoyorozu menatap teman-temannya tidak percaya.
"Yaomomo jangan tinggalkan aku!" Mineta berteriak sambil berlari ke arah Yaoyorozu untuk memeluk gadis itu. Untungnya selotip sero gercep dan langsung menangkap anggur cabul itu.
"Sero lepaskan aku! Jangan jauhkan aku dari Yaoyorozu, kami tak bisa dipisahkan!" balas Mineta dramatis. Kyoka yang geram manjangin daun telinganya dan nyolok salah satu anggur mineta dengan ujung telinganya. Yang kena colok langsung konslet.
(Name) melihat situasi keluarnya Yaoyorozu dari permainan sebagai lapak drama. "Aku juga tidak menyangka! Kenapa mereka gak bunuh Bakugou aja ya? Bego banget dah jelas-jelas Bakugou itu hunter," sahut (Name) dramatis.
Shoji langsung menatap tajam (Name) dari jauh. Ini (Name) dramanya kelewatan banget sampai Shoji pun ingin ngatain bego. Ga takut ketahuan apa?
"Oi oi oi! Kau sebegitu inginnya aku disingkirkan dari permainan ini? Kalau begitu! Nanti malam aku akan menembakmu!" Bakugou tak terima. Sambil mengatakan itu dia mengeluarkan ledakan kecil.
(Name) memeluk Mina di sampingnya dengan lebay. "Kyaaaa tolong aku Ratu Alien! Ada mercon tak bersumbu!"
Mina hanya tersenyum pasrah.
"Harusnya semalam aku tidak melindungi Bakugou," kata Todoroki tiba-tiba.
"Rolemu guardian? Kau terlalu terang-terangan. Kau bisa dibunuh werewolf loh," timpal Ojiro.
"Kau pikir aku butuh dilindungi oleh setengah-setengah sepertimu hah?!" Bakugou memukul lantai dan menatap garang Todoroki.
"Ya ampun kenapa kalian tidak bisa bermain dengan santai sih?" keluh Kaminari. Mana suara-suara Bakugou aja daritadi yang kedengeran.
"Aku guardian. Selanjutnya aku akan melindungi diriku sendiri." Pernyataan Todoroki sontak membuat kontroversi.
"Oi setengah-setengah sialan! Bilang saja kau werewolf-nya dan berlagak seperti guardian!" sungut Bakugou. Bagi anak peledak itu, Todoroki tentu saja juga patut dicurigai.
"Aku adalah guardiannya dan semalam aku melindungi Tsuyu." Tokoyami malah nambahin minyak. Diskusi malah makin panas. Pandai bener ini bohongnya burung edgy.
Tsuyu berkedip lucu. "Kenapa aku?"
"Firasat saja."
"Aku memang guardian. Mengapa aku berbohong?" balas Todoroki.
"Memangnya boleh membocorkan role ya?" tanya Uraraka. Kaminari menggeleng sebagai balasan.
Ah, permainannya jadi kacau. Diskusi pun terpaksa ditutup, tapi vote tetap dijalankan. Untungnya (Name) selamat lagi dalam vote kali ini walau suaranya tipis.
"Aku diam aja loh daritadi! Kenapa aku yang digantung!" Sungut Mineta gak terima.
"Kau bilang kau tak bisa dipisahkan dengan Yaoyorozu. Kalau begitu kenapa tidak sekalian saja?" balas Aoyama santai.
"Kenapa kalian jahat sekali padaku!" Mineta menatap Aoyama, Kirishima, Mina, dan Kyoka bergantian. Sebenarnya apa sih isi otak mereka sampai Mineta yang divote.
"Role Mineta adalah good sides."
"Kan aku sudah bilang! Dasar kalian jahat!" sungut Mineta sambil berjalan ke sofa mengikuti Yaomomo. Gak papa sih keluar juga, asal bisa berduaan dengan Momo.
Di lain sisi, Todoroki terkejut karena dia mendapat tiga suara untuk digantung. Midoriya, (Name), dan Iida menunjuk dirinya. Sementara Todoroki sendiri menunjuk Tokoyami sebagai werewolf.
"Kita lanjut ke ronde ketiga. Semuanya kembali ke posisi awal," perintah Dark Shadow.
•••••
Malam babak ketiga
"Bakugou, apa kau memutuskan untuk menembak?" tanya Dark Shadow. Hunter, adalah orang paling akhir yang narator tanyai.
Sebelumnya ia sudah mengumpulkan data tentang siapa yang akan mati malam ini, orang-orang yang dilindungi, dan equipment yang berpindah. Berbicara soal melindungi, Todoroki tidak benar-benar melindungi dirinya sendiri. Kalau Sero ya masih. Kali ini Todoroki ganti melindungi Kyoka Jiro.
Seer yang tersisa, Kaminari memutuskan untuk menerawang Todoroki, dan hasilnya sesuai dengan kejujuran anak itu. Setidaknya dia jadi merasa aman.
Dua penyihir di permainan, Ojiro dan Kyoka sama-sama memutuskan untuk tidak membangunkan salah satu yang sudah mati. Mereka lebih memilih untuk menganalisis terlebih dahulu. Namun, jika mereka terlalu lama menganalisis, mungkin werewolf bisa bergerak terlalu cepat.
Pasalnya werewolf durjana di permainan ini dipimpin oleh Shoji yang penuh taktik. Apalagi dia merencanakan sebuah trik pembunuhan dibantu oleh (Name) dan Sato, sementara Tokoyami bergerak sebagai Shaman.
"Aku tidak mau menembak siapa pun malam ini," balas Bakugou. Diliriknya (Name), Todoroki, Midoriya, dan Shoji dengan tajam. Asumsi terbesarnya masih dengan empat orang itu. (Name) dengan sikap tidak naturalnya, Todoroki yang ngelawak di tengah permainan, Midoriya suka diam-diam menghanyutkan, sementara Shoji itu pandai dalam urusan mata-mata.
"Baiklah." Setelahnya Dark Shadow membangunkan seluruh pemain.
"Iida Tenya dinyatakan tewas dibunuh oleh werewolf. Namun, werewolf tidak bisa memangsa untuk malam berikutnya," ucap Dark Shadow.
Seluruh pemain sontak terkejut, termasuk Iida sendiri.
"Kau seorang diseased?" Hagakure tak percaya.
"Apa aku boleh menjawab pertanyaan itu? Apakah akan melanggar peraturan?" tanya Iida sambil menggerakkan tangannya dengan kaku ala-ala robot.
"Tidak. Kau tidak boleh menjawabnya. Apa kau punya kalimat terakhir sebelum keluar?" balas Dark Shadow.
Iida berpikir sejenak dan mengatakan rangkuman dari risetnya selama tiga babak permainan. "Sebaiknya kalian jangan terlalu terang-terangan menunjukkan peran kalian atau werewolf akan ikut menyamar," kata Iida sebelum akhirnya berdiri dan menjauh. Eh, baru tiga langkah balik lagi. "Aku sarankan kalian jangan berisik, nanti kita terciduk oleh robot keamanan yang sedang patroli."
Semua pemain langsung melirik Bakugou dan (Name) bergantian.
"APA?!" sambar Bakugou dan (Name) bersamaan. Emangnya mereka doang yang berisik?
"Sht! Jangan berisik!" balas Hagakure sambil meletakkan jari telunjuknya di depan bibir. Tapi ga keliatan, sad.
Lepas setelahnya, rapat 3 menit pun dimulai.
"Ini agak sulit," ucap Midoriya tiba-tiba. Anak itu akan mengeluarkan pendapatnya.
"Kita memang selamat selama satu malam nanti. Tetapi, kehilangan Iida juga sulit. Dari penjelasannya, jelas Iida pasti the diseased. Dari analisisku, werewolf tidak menyingkirkan pemain secara acak atau berdasarkan rolenya. Aku pikir, sejak role Kacchan ketahuan, sebagai naluri werewolf, mungkin aku akan langsung membunuhnya. Hunter itu sangat mengancam. Tetapi mereka, tidak melakukannya," jelas Midoriya panjang lebar.
"Dari permainan, yang mereka bunuh adalah Yaoyorozu, dan Iida. Di babak pertama mereka tidak berhasil membunuh siapa pun," timpal Tokoyami, dia masuk ke dalam diskusi. Mendengar itu Kyoka Jiro mendapat sedikit asumsi.
Kyoka Jiro ikut menyambung, "Masih dua orang, motifnya belum jelas. Namun, mereka bisa dibilang adalah orang dengan analisis cukup tinggi di antara kita."
Todoroki pun langsung paham dengan diskusi ini. "Dalam artian, mereka tidak peduli dengan role apa yang terbunuh, asalkan orang selanjutnya yang mati adalah orang dengan analisis tinggi di antara kita. Apabila yang digantung salah satu dari target mereka, itu akan menguntungkan."
"Jelas sekali! Jika Iida bukan the diseased, mungkin setelah ini yang dibunuh adalah kau Midoriya." (Name) langsung menunjuk Midoriya dengan telunjuknya, berhasil membuat penerus One for All itu merinding.
"Rencana tersusun seperti ini ... tentu saja juga dirumuskan oleh orang yang sama pintarnya. Artinya, dalang dari pembunuhan kali ini bisa jadi Deku, cewek earphone, setengah brengsek, dan manusia tentakel," kata Bakugou santai. Enak bener mulutnya emang ngatain orang. Anak itu menunjuk Midoriya, Kyoka, Todoroki, dan Shoji. Secara tidak langsung mengakui orang itu cukup taktikal.
(Name) sendiri diam-diam sebal karena tidak masuk nominasi. Berarti (Name) itu bego dong?
"Tapi ini juga tidak menutup siapa pun sebagai pelakunya, 'kan? Bagaimana jika ternyata Kaminari atau Kirishima? Bukankah aneh, dua orang paling berisik di kelas menjadi sangat diam?" timpal Tsuyu diikuti oleh anggukan Mina.
"Emang aneh sih dua makhluk bobrok itu diam."
"Heh aku? Aku sedang berpikir tahu!" sahut Kaminari.
"Otakmu bisa digunakan juga rupanya," balas Kirishima, ga nyadar dia padahal kena sindir.
"Aku harus bergerak dengan hati-hati. Kalau role-ku ketahuan bisa berbahaya." Si Kirishima ngomong gitu kan jadinya ambigu. Jangan-jangan Kirishima juga bad sides?
"Tapi kalau aku, mungkin akan memilih Shoji malam ini," balas (Name) dengan nada yang tenang. "Alasannya, kamuflasenya sangat terlihat, dia juga diam-diam memperhatikan gerak-gerik kita sekaligus membongkar identitas setiap orang. Aku sendiri selalu menunggu waktu yang tepat untuk menggunakan skill sekali pakai milikku. Shoji, kau menuduhku di babak pertama untuk memastikan kemampuan yang aku gunakan, 'kan?"
(Name) langsung menghujam Shoji dengan tatapan tajamnya. Kebohongan (Name) berhasil membius seisi kelas dan menyeret atensi kepada Shoji.
"Tuduhanmu sangat tidak berdasar, tapi kau punya intuisi yang hebat ya (Name). Mungkin di babak selanjutnya kau harus dicurigai," balas Shoji pula.
(Name) tersenyum miring. "Aku cuma menebak-nebak, kok."
Mereka saling tatap-tatapan. Bisa dipastikan, malam ini yang dimangsa adalah anak 1-A yang disinyalir pintar. Tiga menit berlalu dengan cepat. Dark Shadow langsung membuka vote.
Mina, Kaminari, Sato, dan Aoyama menunjuk Midoriya.
Uraraka, Todoroki, dan Tokoyami menunjuk Kyoka Jiro.
(Name), Bakugou, Midoriya, Tsuyu, Hagakure, dan Ojiro serentak menunjuk Shoji.
Shoji, Kyoka, dan Kirishima menunjuk (Name) sebagai pelaku pembunuhan.
Suara-suara lain terkumpul secara acak. Hari ini yang digantung adalah Shoji.
Namun, belum pengumuman dinyatakan oleh Dark Shadow, Shoji lebih dulu menunjukkan kartu keramatnya. Equipment Amulet of Protection.
"Aku tidak bisa digantung."
(Name) sontak berdecih bersamaan dengan Bakugou dan Ojiro. Seluruh pemain ikut terkejut.
°°°°°
Ceritanya ini kamus wewe.
The diseased (Iida) : warga yang berpenyakit :( kalau kena makan nanti wewe-nya puasa satu malam, sad.
Shaman (Tokoyami|Bad sides) : Bisa menerawang role warga. Apabila warga yang diterawang memiliki kekuatan, Shaman akan kehilangan kekuatannya alias tidak bisa menerawang lagi.
Hunter (Bakugou) : Bisa menembak sebanyak satu kali di malam hari dan akan diumumkan saat pagi. Bisa memakai mode perlindungan, saat ada yang mendekatinya akan terbunuh. Dipakai satu kali dalam permainan (apabila Bakugou memakai skill keduanya, jika dia diterawang oleh seer atau diterkam oleh ww yang tewas adalah ww atau seer yang menerawang).
Witch (Ojiro, Jiro) : Bisa menghidupkan pemain yang telah mati ke dalam permainan sebanyak satu kali. Karena mereka dua orang, bisa membangunkan dua kali, tapi jatahnya tetap masing-masing satu. Mereka juga tidak berdiskusi.
OP si Bakugou tapi dia ga suka sama skillnya :( soalnya dia suka salah nembak dan skill hunter itu pisau bermata dua. Eiya apedah.
Wadaw serius beut aku nulis bab ini. Emang sih bad sidesnya sudah aku bocorkan. Tapi apakah kalian tidak ada spekulasi bagaimana permainannya ke depan?🌝🌝🌝
Kayaknya main ww ini bakal kepanjangan. Tapi aku menikmati menulisnya. Tadinya aku mau bikin mereka terciduk oleh Yang Maha Kuasa. Tapi kan nanggung banget :( habisnya kayaknya seru gitu gasik taktik, tuduh2an kek gini//ya menurutmu doang Charri somplak.
Cuma kan ges, serius2 gini humornya lembek wei aku gabisa mikir. Tau ah garing cem bawang goreng.
Btw, (ini aku mau ngomong hal ga penting skip aja) habis nulis bab ini akutuh tetiba pengen bikin fanart anak bnha main werwolp. Tapi batrai leptopku ngelawak, tjih tjih tjih.
Baiklah man teman. See you soon in next chapter.
Jangan lupa jaga kesahatan yaw. Terima kasih telah berkunjung.
Ai lop yu😉❤
Ih alay beut aku :(
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top