[11] Sosial Media
20:56
.
.
Karena harus balik lagi ke rumah sakit jadilah mereka sampai ke asrama dengan waktu yang mepet banget. Waktu mereka melewati gerbang lintas nyawa yang tinggi itu, gerbangnya udah setengah ketutup. Beruntungnya (name) dan Midoriya berhasil masuk dengan numpang sebuah mobil box yang kebetulan menuju asrama. Dan ternyata mobil itu mengangkut barang-barang (name) untuk pindahan dari apartemen lamanya.
Dua anak 1-A itu masuk ke asrama dengan membawa dua kotak bekal milik Uraraka dan beberapa gulung kain kasa yang (name) bobol dari rumah sakit. Alasan (name) membawa sejumlah kasa adalah untuk stok gonta-ganti perban di kepalanya dan kepala Kirishima. Bisa saja sih ia ambil ke unit kesehatan. Tapi mumpung di rumah sakit kenapa enggak sekalian? Gratis lagi.
Meskipun quirk (name) terbilang untuk ukuran support sangat serba guna, efektif, fleksibel, dan keren. Kelemahan quirknya adalah ia tidak bisa menggunakan quirk pada dirinya sendiri.
Jadi kalau ia terluka ia harus mengobatinya dengan benar. Dan insiden kemarin memang ada Recovery Girl yang membantu. Tapi karena korban insiden itu sangat banyak, termasuk staff cafe, koki, dan beberapa warga sipil, quirk Recovery Girl cuma bisa menyembuhkan demam (name). Kepalanya sih masih bocor sampai hari ini. Mungkin itu alasannya makin hari keributan dan kebodohannya semakin tidak terkontrol. Karena-isi-kepalanya-bocor.
Sampai di asrama (name) dibingungkan dengan bagaimana cara mengangkut barang-barangnya. Barangnya yang teramat banyak itu cuma diantar sampai gedung tengah, di koridor pula. Supir mobil box cuma mengantar barang-barang (name) sampai sana karena ia masih ada pekerjaan lain. Midoriya kemana? Dia turun-turun langsung ke asrama. Ga bisa bantu (name) dulu soalnya dia dapat pesan di ponselnya kalau kamar asramanya gak sengaja dilaser sama Yuga.
(Name) sih bisa sendiri sebenarnya. Masalahnya (name) tidak boleh mengangkat barang yang terlalu berat, karena kondisinya tentu saja. Ia juga tidak bisa menggunakan quirknya. Yang ada barang-barangnya semakin berat. Karena quirk (name) bersifat 'meningkatkan' bukan 'menurunkan'.
Waktu (name) cek kamar asramanya. Semua penghuninya sudah tidur. Kecuali Kyoka Jiro yang lagi santai-santai dengerin musik di ruang tengah.
"Nee...Kyoka-chan!" bisik (name) di telinga Jiro. Anak style edgy itu langsung melepas kabel daun telinganya dari ponselnya.
"(Name)? Ada apa? Kau sudah pulang? Sebaiknya kau tidur," kata Jiro sambil memutar kepalanya menghadap (name).
"Barang-barangku datang aku butuh bantuan untuk mengangkatnya," jelas (name) sedikit berbisik. Ia tidak mau mengganggu tidur teman-temannya yang lain.
"Berikan alamat emailmu!" Jiro menyodorkan ponselnya pada (name). Meminta anak itu untuk menulis surelnya di sana.
"Eh untuk?" (Name) memiringkan kepalanya bingung tapi tangannya menulis email yang Jiro minta.
"Grup kelas, minta bantuan pada anak laki-laki saja. Aku tidak kuat mengangkat barang-barang berat dan aku mau tidur. Aku yakin Shoji akan membantumu." Jiro mengambil kembali ponselnya dari tangan (name). Menggulir ponselnya, beberapa kali klik dan tiba-tiba ponsel (name) bergetar.
Sebuah notifikasi muncul. Anda telah ditambahkan ke dalam grup "Hero 1-A".
Satu komentar (name), nama grupnya payah dan membosankan.
Asal tahu saja nama grup staff Verdent Cafe terakhir di update adalah "(name) vs Bule Kesurupan" dan tersangka dibaliknya adalah Veera. Grup staff Verdent Cafe bisa berganti nama satu detik tiga kali. Sangking hiperaktifnya penghuni grup seperti (name) dan Veera.
"Aku tidur duluan, (name). Saat kau sudah selesai mengangkut semua barang tolong matikan lampu ruangan ini," pesan Jiro sebelum akhirnya minggat dari ruangan itu dan masuk ke kamarnya.
(Name) mengecek grup barunya. Ada beberapa pesan masuk.
"Hero 1-A" (22)
Aoyama Yuga
Siapa itu Pebisnis Muda Sukses?
Eijiro
Lol Pebisnis Muda Sukses
Selamat datang pebisnis hahaha
(Name) yang melihat notif itu ingin membanting dirinya sendiri. Ia lupa nickname-nya belum ia ganti semenjak ia menanggung dare dari Misaki-senpai dalam permainan Truth or Dare seminggu yang lalu.
Pebisnis Muda Sukses
Maaf teman-teman, aku lupa mengganti nicknameku. Ini (name)*˙︶˙*)ノ
Eraserhead
Selera humormu boleh juga
(Name)-chan
Sensei belum tidur?(-"-;)
Eraserhead
Aku harus memastikan keadaan satu anjing peliharaanku
Barang-barangmu sudah sampai?
Ini maksudnya Aizawa-sensei beneran punya anjing peliharaan atau ngatain (name) anjing?
Rikido Sato
Sensei, kau tidak memelihara anjing
Nah kan!
Mezo Shoji
Ada barang menumpuk di koridor gedung tengah
Punya siapa?
(Name) yang membaca pesan itu berubah panik. Ada apa dengan barang-barangnya? Apakah sedang diangkut oleh pihak yang berwajib? (Name) segera keluar dari kamarnya dan melihat ke bawah dari balkonnya. Barangnya masih utuh.
(Name)-chan
Punyaku. Hehe...
Shoto
Sebaiknya kau bereskan sebelum disingkirkan oleh penjaga asrama
Terima kasih Todoroki sudah mengingatkan. Tapi bagaimana cara membereskannya? Ia tidak bisa melakukannya sendiri.
(Name)-chan
Anoo...
Aku tidak kuat mengangkatnya sendirian ke atas. Hehe...
Anak perempuan yang lain juga sudah tidur. Aku ingin minta bantuan kalian. Bisakah? Paginya aku masakin sarapan deh, janji.
Akhirnya (name) tulis juga maksud hatinya. Semoga ada yang merespon!
Aoyama Yuga
(Name), sarapan kan sudah disiapkan oleh koki asrama pagi-pagi
Bukan respon yang (name) inginkan.
(Name)-chan
Yaudah, aku masakin deh habis ngangkat-ngangkat
Tolong aku...
Aoyama Yuga
(Name), makan terlalu larut bisa menyebabkan sakit lambung, loh.
(Name) menatap ponselnya kesal. Apa-apaan si Yuga itu? Mau dihajar besok?
(Name)-chan
Kalau kau tidak mau membantu tidur aja sana!
Mezo Shoji
Aku bisa membantumu. Aku akan turun.
Memang ya Shoji itu yang terbaik. Ini sih the real hero.
Rikido Sato
Aku juga tak masalah
(Name)-chan
Aku sayang kalian
Eraserhead
Baiklah anak-anak selamat malam
(Name) yang membaca respon wali kelasnya itu cuma berdecih. Kenapa coba dia tidak menyuruh beberapa anak laki-laki untuk membantu (name)? Malah cuma menjadi sider di grup. Memang ya wali kelasnya itu sangat pemalas. Tapi kalau menurut anak U.A sih suatu keajaiban Aizawa-sensei masih melek jam 9 lewat. Meskipun beliau itu mageran tetap saja ia orang yang bertanggung jawab pada tugasnya.
Di grup sih gak ada centang-centung lagi. Artinya yang bakalan nolong (name) cuma Shoji sama Rikido. Harusnya...
Tapi pas ke bawah tiba-tiba mereka jadi tiga orang. Todoroki nyantol. Mereka bertiga menunggu (name) di koridor.
"Shoto-kun?" (Name) terkejut melihat sosok setengah-setengah itu.
"Aku melewatkan jam makan malam. Aku dengar kau mau membuat makanan jika aku membereskan ini," balas Todoroki datar.
Bangsat bener ini setengah-setengah satu.
Coba kayak Shoji kek, tulus gitu nolongnya. Eh tapi kan (name) juga yang menawarkan diri untuk memasak makanan mereka. Yaudah deh gapapa.
Jadilah ketiga lelaki itu mengangkat barang-barang ke kamar asrama para cewek 1-A. Mereka bertiga udah dapat izin kok masuk gedung asrama perempuan jadi ga bakalan ada insiden penggebukan tiga murid lelaki 1-A oleh penjaga asrama.
Kini mereka sedang di dalam lift. (Name) dan Todoroki membopong sebuah kardus yang lumayan berat, berdua. Sedangkan Shoji dan Rikido membawa dua buah tas besar.
"Ohiya, di grup tadi...anak-anak yang lain kemana ya? Eijiro dan Katsubitch tidak kelihatan," kata (name) tiba-tiba. "Izuku juga...udah tidur ya?"
"Tidak tahu," sahut Todoroki cepat.
"Kalau gak tahu mending diem," balas (name) sambil memutar bola matanya. Ingin saja (name) lepas pegangannya dari kardus ini dan membiarkan kardusnya jatuh menimpa kaki Todoroki.
Untung ada Mas Shoji yang selalu memperlakukan (name) dengan baik. "Bakugou seingatku pulang dari rumah sakit masuk ke kamar asramanya dan tidak keluar lagi. Dia memang selalu tidur cepat. Kirishima hidupnya tidak jelas. Kadang dia belajar sampai tengah-tengah malam. Kadang baca komik cabul koleksi Mineta. Kadang merusuhi kamar asrama lain bersama Kaminari dan Sero. Sedangkan Midoriya selesai membereskan kamarnya langsung tertidur," jelas Shoji amat sangat lengkap. Di telinga (name) daripada menjelaskan situasi. Ini sih ngegibah namanya!
"Shoji kau menyebar aib sekali ya," sahut Rikido.
"Tidak, dia berbicara kenyataan." Todoroki nimbrung. "Setidaknya aku bersyukur mereka tidak menginap di kamarku malam ini," tambahnya diakhiri dengan napas pasrah.
(Name) yang melihat itu tertawa. "Ya ampun...kelihatannya Kirishima dan teman-temannya itu rusuh sekali ya!"
"Kau juga rusuh," sahut Todoroki. (Name) langsung memukul kepala Todoroki tapi anak setengah-setengah itu berhasil menghindar.
Akhirnya lift terbuka dan mereka membawa barang-barang (name) menuju kamarnya. Berkat bantuan quirk Rikido, sugarrush. Masalah angkat-mengangkat jadi sangat cepat terselesaikan. Kemampuan fisik Shoji juga hebat. Dan Todoroki...selama tiga kali bolak-balik ia selalu mengangkat barang-barang berdua dengan (name). Bukannya gak kuat. (Name) yang gak tega. Dia ga mau kalau barang-barangnya jatuh dan rusak. Soalnya itu Todoroki sebenarnya udah ngantuk, matanya aja udah 5 watt. Todoroki tetap terjaga karena lapar, belum makan.
(Name) cuma meminta mereka membawa barang-barangnya sampai ke kamarnya. Tidak perlu dibereskan. Ia akan membereskan kamarnya sendiri nanti.
Kini mereka sedang ada di dapur umum. Tempat bebas memasak. Bisa sih memasak di kamar asrama perempuan. Yah kalau kepergok penjaga asrama paling hukumannya tidur di semak-semak.
"Wah, disini lengkap sekali bahan makanannya!" (Name) langsung ngubek-ngubek dapur. Ia buka semua lemari dan banyak sekali stok bahan mentah, setengah jadi, dan jadi ada semua di sana.
"Kalian mau dimasakin apa?" tanya (name).
Tiga lelaki yang selesai membantu (name) itu duduk di kursi ruang makan. Setelah ditanya (name) begitu mereka tatap-tatapan, bertukar pendapat dan berujung memilih satu menu yang sama. "Udon saja (name). Sama tiga-tiganya."
"Oke!" (Name) mengacungkan jempolnya. Ia mengambil sebuah pisau dan teringat kalau dia tidak memakai kaca mata. (Name) berbalik. "Di antara kalian siapa yang bisa memakai pisau? Bantu aku memotong-motong. Soalnya aku lupa kaca mataku, hehe..."
Todoroki dan Rikido maju bersamaan. (Name) menatap Todoroki tajam. Ini ngapain dispenser 5 watt ikut-ikutan megang pisau. Yang ada dia bakalan ngiris tangannya sendiri. Jadi (name) cuma memberikan pisau pada Rikido dan memberikan anak bertubuh besar itu tugas memotong bawang. Sementara (name) mencampurkan daging dengan madu.
Todoroki malah jalan ke arah lemari gelas. (Name) berbisik ke Rikido. "Sato-kun itu dia disuruh balik ke kamar asramanya aja. Udah kayak mayat hidup loh. Kasian!"
"Todoroki, kau bisa kembali ke kamarmu duluan," kata Rikido. "Jangan memaksakan dirimu."
Todoroki mengambil sebuah mug bergambar kelinci yang sangat imut. Ia mengacungkan mug itu dan berbicara seperti orang mabuk, "aku mau membuat susu." Ia membuka toples yang (name) yakini sama sekali bukan susu. Karena toples isi susu jelas ada di hadapannya saat ini.
(Name) langsung mengambil toples susu dan menukarnya dengan toples yang akan Todoroki buka. Waktu (name) cek, tertulis dengan jelas ditutupnya, deterjen.
Kalau mau mati konyol gak gini juga caranya!
(Name) tidak habis pikir jika besok ada headline koran. "Seorang siswa U.A ditemukan tewas di dapur asrama karena meminum cairan deterjen. Diduga karena depresi terhadap tuntutan orang tua."
Gila...gila...gila...
Tapi gak mungkinlah ya...
(Name) kembalikan fokusnya untuk memasak. Mencuci beras, menguleni daging, dan tahap-tahap membuat udon lainnya. Sesekali ia melirik Todoroki, memastikan anak itu baik-baik saja.
Todoroki berhasil menuangkan air panas dengan selamat tanpa membuat tangannya terluka. Baguslah...
Sekarang (name) tengah menumis daging dengan tenang sampai ia menangkap suara asing dari arah kanan, tempat Todoroki berdiri. (Name) melirik ke arah Todoroki, saat itulah ia mendapati pemandangan mengerikan.
"SATO TOLONG GANTIKAN AKU SEBENTAR!" pekik (name). Rikido langsung mengambil alih wajan yang berisi empat potong daging itu.
Sementara (name) menghampiri Todoroki. Ia menyambar sebuah kain lap dan membereskan tumpahan susu di meja dapur. (Name) menatap Todoroki horor. Ini matanya bukan 5 watt lagi. Bentar lagi juga mati.
"KAU INI NGADUK SUSU ATAU NGADUK SEMEN SIH?" (Name) mengambil mug Todoroki yang isinya hampir setengah kemudian ganti mengaduk susu tersebut. Todoroki terlalu mengantuk bahkan hanya untuk mengaduk susu.
"LIHAT MEJA DAPURNYA BERANTAKAN. NANTI BANYAK SEM--"
Kata-katanya terpotong. Bahu kiri (name) terasa berat. Sontak ia menghentikan kegiatannya mengaduk susu. Saat ia melirik bahunya ia melihat sebuah kepala dua warna bersender di sana, selanjutnya terdengar deru napas yang teratur. Todoroki terkapar di bahu (name).
(Name) memasang wajah datarnya. Ia memilah-milah gelas yang cocok untuk menampol kepala Todoroki. Tapi Shoji dengan sigap menarik Todoroki dari posisi itu sebelum kepala teman sekelasnya dicoblos pakai mug sama (name). Ia membopong Todoroki dan membawa manusia setengah-setengah itu ke kamar asramanya.
"Maaf (name). Sekedar memberitahu Todoroki memang hobi tidur sembarangan."
(Name) cuma menghela napasnya dalam-dalam dan kembali memasak. Tak lama Shoji kembali ke dapur umum setelah menidurkan Todoroki di kamarnya.
Saat Shoji kembali 4 porsi udon sudah siap dengan segelas susu milik Todoroki yang kemudian diambil alih oleh Rikido.
"Padahal aku sudah buat porsi untuknya!" sungut (name) geram. Ia meremas sumpit di tangannya.
"(Name) kau bisa mematahkan sumpitnya loh!" peringat Rikido. (Name) memanyunkan bibirnya, kemudian lanjut melahap masakan buatannya dan Rikido.
"Aku akan antar porsi udon miliknya ke kamarnya. Karena ia tidur dalam keadaan lapar Todoroki pasti akan terbangun tengah malam," kata Shoji. (Name) dan Rikido mengangguk setuju. Memang ya Shoji itu yang paling pengertian. Ia hafal semua kebiasaan teman sekelasnya.
°°°°°
22:23
.
.
(Name) tengah berbaring di kamar asramanya. Ia belum tertidur. Anak blangsak itu masih menggulir ponselnya. Ia mendapat banyak spam chat dari Misaki-senpai.
Hiruka Misaki
(Name) kenapa kau menghilang setelah insiden itu?
Kau kemana?
Padahal aku berjanji akan menemanimu makan malam.
Oh aku sudah dengar dari kepala koki. Karena aksimu yang menyelamatkan anak U.A kau diundang untuk bersekolah di sana.
Kau keren sekali (name). Memang ya kalau sudah berjiwa pahlawan walaupun quirkless pasti bisa.
(Name) tertohok. Ia sama sekali tidak niat jadi pahlawan. Sumpah! Tujuannya di U.A ini ya cuma hedon aja. Menikmati hidup dan melakukan pelarian dari orang-orang aneh yang mengincarnya semenjak ia dilahirkan.
Hiruka Misaki
Tapi sifat brengsekmu itu harus kau kurangi supaya kau menjadi pahlawan yang terkenal.
Ingin (name) banting ponselnya. Kenapa sih yang orang-orang ingat dari (name) cuma sifat jeleknya saja? Padahal kan bisa mengingat (name) itu sebagai gadis yang cantik, ramah, peduli lingkungan, jago masak dan suka menolong.
Hiruka Misaki
Ohiya untuk saat ini cafe ditutup sampai selesai direnovasi karena beberapa kerusakan setelah insiden itu.
Aku senang kau baik-baik saja.
(Name) nikmatilah masa SMA-mu. Itu adalah masa-masa terindah di dalam hidup.
Para staff akan merindukanmu.
(Name) menatap ponselnya datar. SMA masa-masa terbaik dalam hidup. Mari kita berkaca selama 1 hari (name) ada di U.A dan beragam kejadian bodoh yang ia lalui bersama teman sekelasnya.
(Name) menyunggingkan senyum tipis dan mengetik sesuatu pada Misaki-senpai.
(Name)-chan
Masa SMA itu biasa saja. Justru aku yang akan membuatnya luar biasa.
Senpai kalau kau sudah gajian kau harus mentraktirku makan.
U.A itu tidak buruk xixixi.
°°°°°
02:44
.
.
Remaja dengan rambut dwiwarna itu terbangun dari tidurnya. Rasa kosong yang mengganjal langsung menyerang perutnya. Menyugestikan otaknya untuk memerintah seluruh tubuhnya mencari makanan. Seorang Todoroki kelaparan tengah malam.
Ia berniat untuk mengambil makanan instan yang ia simpan di kulkasnya tapi kegiatannya dihentikan oleh semangkuk udon, sepasang sumpit dan segelas susu di nakasnya. Serta sebuah catatan kecil yang bersender di mangkuk udon.
Todoroki mengambil kertas itu dan membacanya. Ada tiga tulisan yang berbeda-beda namun memakai tinta yang sama. Tulisan yang paling buruk ini pasti Rikido. Agak susah membacanya tapi Todoroki lumayan mengerti.
"Kalau kau mengantuk kau harus hati-hati. Kepalamu hampir diblender sama (name) tadi."
Tulisan yang paling asing. Sepertinya punya (name). Tulisan ini sangat rapi dan tidak ada sedikitpun kesalahan dalam penulisannya. (Name) ini jenius sastra jepang atau bagaimana?
Todoroki berhenti kagum sampai membaca maksud tulisan yang sangat rapi itu.
"Brengsek kalau kau tidur di pundakku lagi akan kubunuh kau."
"Kenapa ia terlihat seperti Bakugou?" pikir Todoroki. "Memangnya aku tidur di mana? Jelas-jelas di kamarku. Bukan di bahunya."
Rupanya masih ada pesan yang lain. "Kalau kelelahan jangan maksa. Aku buat segelas susu lagi. Dihabiskan ya Shoto!"
"Sekarang sifatnya berubah. Dia berkepribadian ganda atau bagaimana?" batin Todoroki.
Ia membaca pesan terakhir yang ditulis oleh Shoji; singkat, padat, dan jelas.
"Dihabiskan!"
Todoroki melipat kertas itu, menyimpannya dalam laci nakas. Ia kemudian memakan udon yang sudah di masak oleh (name) dan Rikido dengan lahap. Ia benar-benar lapar.
Sambil makan Todoroki mengecek ponselnya. Ada banyak pesan yang belum ia baca. Dari Uraraka, Midoriya, dan beberapa grup tidak jelas. Termasuk sebuah pesan yang langsung menghanguskan nafsu makan Todoroki.
Endeavor
Aku tahu kau sekelas dengan anak itu.
(Surename)(name)
Shoto
Bukan urusanmu
Aku tidak kenal dia
•••••
Tbc.
|
|
Kamu diincar om Endeavor tuh. Mau dijadiin istri kedua.
/digebuk Todoroki/
Lov ya,
Charriot–.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top