22 Battle in The Jungle
Erix berjalan di menelusuri jalan setapak di tengah hutan. Tak lupa tanaman kaktus ia bawa sebagai jimat katanya.
"Hmm... Tanaman di sini semuanya indah, tapi yang paling indah tetap dirimu kaktusku sayang." ujar Erix mencium sekilas kaktus.
Ia tak mempedulikan duri-duri yang menempel di bibirnya. Sampailah ia di sebuah tanah berbetuk persegi panjang.
Di setiap sisi terdapat pohon eak yang tumbuh mengelilingi. Saat Erix menginjak kakinya. Sebuah suara robot menggema dari balik salah satu pohon.
"Welcome to The Area Battle, Erix Pendragon!" serunya.
"Saatnya aku beraksi nih." ucap Erix.
Ia meregangkan otot-otot dari kepala hingga kaki. Tak lupa tanaman kaktus ia letakkan di sisi area battle.
Setelah menunggu beberapa menit, muncul seorang wanita yang menggunakan payung berwarna merah. Ia mengenakan pakaian ala gothic serba hitam.
Ia melirik sejenak ke arah Erix. Ia langkahkan kaki ke dalam area battle.
"Welcome to The Area Battle, Xaviera Yuri!" seru suara robot.
"Horohoro... Baru saja aku tiba di sini sudah harus bertarung dengan si tukang kebun." ucap Yuri mengejek.
Ia tutup payung merah miliknya. Ia tersenyum tipis.
"Mari kita awali dengan sebuah pemanasan terlebih dahulu." kata Yuri. Ia melakukan gerakan kecil seperti lari di tempat dan menari.
"Kau semangat sekali, wanita hantu." ujar Erix.
Ia sudah sangat siap untuk bertarung perdananya ini. Begitu pula dengan Yuri yang terlihat santai namun memiliki semangat membara.
Suara robot kembali menggema.
"Battle one! Erix Pendragon VS Xaviera Yuri!"
"One...
Two...
Three...
Start!!!"
.
.
.
.
Yuri mulai mengeluarkan gerakan menari seperti melakukan sebuah penampilan. Ia terlihat sangat lincah dan semakin cepat.
"Ayo kita menyanyi!" seru Yuri.
Seakan ia berada di atas panggung dengan pemandangan di tengah-tengah hutan.
"Hah! Aku tak suka dengan kemeriahan!" teriak Erix.
Ia segera menutup kedua telinganya. Namun, Yuri masih terus menari sambil menyanyi. Ia sudah dekat dengan Erix.
Yuri melakukan sebuah tendangan bebas tepat di perut.
Bughh!!
Erix terdorong beberapa meter. Ia memegang perutnya.
"Ada apa?" tanya Yuri mengejek.
"Tendanganmu kuat juga, nona hantu. Tapi--" jeda Erix. "--kau lebih cocok untuk diam dan menyaksikan aksiku." lanjutnya.
Ia mengeluarkan sebuah gunting kecil serta kantong mini. Ia berlari mengikuti gerakan Yuri menari.
Erix melemparkan kantong mini. Saat terbuka yang keluar adalah butiran tanah serta batu.
Yuri menyilangkan kedua tangan untuk menghindari serangan itu. Hal ini dimanfaatkan olehnya dengan menancapkan gunting ke bahu Yuri.
"Arghh!!" jerit Yuri.
Darah merembas keluar membasahi pakaian yang dikenakan. Yuri melakukan tendangan ke samping mengenai pinggang Erix.
Keduanya sama-sama terkena serangan lawan. Yuri mencoba menghentikan perdarahan dengan menekan area luka.
"Aduh! Pinggangku encok!" rintih Erix kesakitan. Ia memegang pinggang kanan yang terkena tendangan.
"Horohoro... Kau sudah tua rupanya!" sahut Yuri.
Keduanya saling menatap tajam seakan bola mata keluar dari tempatnya. Mereka merasa kesal dengan saling melempar ejekan.
Yuri kembali maju dengan mengalunkan sebuah syair lagu. Erix sudah siap dengan gunting mininya.
Erix berusaha kembali menancapkan gunting kecil. Tapi, Yuri bisa menahan dengan tendangan tepat di tangan. Gunting kecil miliknya terjatuh keluar area.
"Tch! Menyebalkan!" umpat Erix.
"Kau lebih menyebalkan!" balas Yuri geram.
Mereka mundur beberapa langkah. Keduanya belum mengeluarkan senjata asli.
Erix mengambil sebuah pedang yang tergantung di sisi pinggang sebelah kiri. Ia memasang wajah serius.
Yuri mengambil payungnya kembali. Ia membuka dan memutar-mutarkan.
"Kau akan kutebas, nona hantu!" ujar Erix.
"Akulah yang akan menusuk anggota tubuhmu!" ucap Yuri.
Keduanya saling berlari ke tengah arena. Siapakah diantara Erix atau Yuri yang akan memenangkan battle pertama mereka???
.
.
.
.
Di luar area sekolah...
Nampak beberapa orang menyaksikan pertandingan para pemain dari masing-masing 4 kubu. Wajah mereka sangat tak asyik.
Seorang pria memakai masker putih. Iris mata violetnya bisa membunuh orang itu seketika jika di dalam anime.
"Hmm... Permainan ini berbeda dari zamanku dulu." ujar pria itu berpendapat.
Ia menegak sebuah botol anggur dengan tetap memakai masker. "Ahh! Nikmat sekali."
"Hei, Alardo kau sekarang hobi sekali mabuk!" seru suara pria memakai pakaian bangsawan.
Ia terlihat kesal melihat sosok di depannya jadi suka mabuk. Tapi, ia mengalihkan pandangan kembali ke layar besar.
"Bagaimananya kabar Feyn?" tanya pria bangsawan khawatir.
"Tenang saja Azriel. Ia pasti akan memenangkan permainan gila ini." jawab Alardo.
"Semoga yang kau bicarakan walau dalam keadaan mabuk sesuai fakta." sahut Azriel.
Alardo menikmati anggur merah dengan nikmat. Dan hal itu membuat hawa membunuh pada dirinya semakin kuat.
"Aku ingin membunuh seseorang." ucap Alardo.
Ia pun melangkah pergi mencari korban untuk kepuasaan sendiri yaitu membunuh dengan caranya.
"Hei!! Kau ini seenaknya saja!" teriak Azriel kesal.
Ia menghela napas kasar. "Kenapa aku memiliki teman-teman yang aneh?" ungkapnya frustasi.
.
.
.
.
Tetsu melompat dari atas pohon. Ia selesai mengamati keadaan di depan.
"Tak ada yang mencurigakan." ujarnya.
Ia pun memutuskan untuk tetap berjalan tanpa menurunkan kewaspadaan.
Crush!
Crush!
Tetsu memotong baik itu daun maupun ranting yang mengganggu pandangan serta jalannya.
"Heh! Kapan aku bisa menemukan lawan?" decaknya bosan.
Ia menatap langit yang kini sudah terik oleh cahaya matahari. Ia memikirkan bagaimana keadaan Azra dan Arjuna.
Blats!
Buagh!
Tetsu mendengar suara orang bertarung. Ia pun mencari keberadaan asal suara tersebut.
"Nampaknya ada yang sudah memulai pertarungan." gumam Tetsu.
Sampailah ia di tempat asal sumber pertarungan itu. Ia mengintip dari celah semak-semak berlukar.
"Owh... Ternyata dari kubu Hero Fantasy and Stary Hunter." ucap Tetsu.
Ia tersenyum lebar. Wajah yang sebelum penasaran, kini sudah tak begitu.
Sesekali ia memberikan komentar dan seru sendiri. Ia sangat ingin bertarung dengan keduanya, namun terdapat sebuah penghalang.
"Hmm... Arena ini dihalangi oleh sebuah sinar merah." ujarnya.
Pertarungan terus berlangsung. Bagaimanakah nasip pemain lainnya?
.
.
.
.
.
Bersambung... 😢
Oke! Chapter ini sudah mulai memasuki tahap battle/pertarungan antar pemain game. 😲🤔😁
Selamat membaca yak! 😎😉
Thanks to dipa_pirana erix_arthur ShiroVolentia MewMewAllyn M_Nawawi 😊
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top