05 Berburu

Pria berwajah tampan ini menelusuri sebuah keramaian di pasar malam kota Tokyo. Ia juga membeli beberapa cemilan seperti permen gulali dan takoyaki.

"Hmm... Tak ada yang mencurigakan di sini." Gumam pria itu. Ia memakai pakaian ala Eropa, serta jubah cokelat. Di sekitar kedua tangan dan leher terdapat perban bekas luka saat aksinya menangkap penjahat.

Vein D'Cavalior
Super Akja Detective
Hero Fantasy

Tak sengaja ia bertabrakan dengan seorang wanita cantik. Ia memakai gaun hitam seperti malam ini.

Bruk!

"Ahh! Maafkan aku..." ujar Vein. Ia merentangkan salah satu tangannya untuk membantu sang wanita.

Tanpa di duga, uluran tangan Vein di hempaskan dengan kasar olehnya. Wanita itu menatap datar Vein.

"Jangan pernah menyentuhku, serangga!" Kata wanita itu sakartis.

Ia pun membersihkan debu di gaun hitamnya, lalu berjalan kembali.

"Wanita yang aneh." Cibir Vein. Ia juga melakukan penyelidikan di pasar malam.

Saat tengah malam...

Seorang gadis terbujur kaku di lantai. Wajahnya terlihat pucat dan ada bekas luka gigitan di bagian leher.

"Nikmat sekali..." ucap seorang wanita menjilati setetes darah di jarinya.

Ternyata wanita itu adalah wanita cantik yang bertabrakan dengan Vein. Matanya yang merah serta kedua taringnya membuat orang takut untuk di lihat.

Sonia Hyakuya
Super Akja Vampire
Code Name (Seventh)

"Fufufu..." tawa kecil Sonia.

Ia pun menoleh ke arah jam tiga. Ia merasakan seseorang mendatangi di mana tempat keberadaannya sekarang.

"Cih! Muncul seorang pengganggu!" Decak kesal Sonia.

Ia pun memutuskan untuk menghilang dan meninggalkan mayat wanita itu.

Tak lama kemudian, muncul Vein yang berekspresi marah. "Sial! Aku terlambat!" Seru Vein kesal.

"Lihat saja nanti vampire! Aku pasti akan menangkapmu!" Lanjutnya tersenyum misterius.
.
.
.
.

Di tempat lain...

Huda, Fiki, Sheila dan Vero mendatangi sebuah rumah yang dibilang sangat tak pantas untuk di huni. Mereka menelusuri jalan yang begitu tajam.

"Apakah benar ini tempatnya?" Tanya Vero. Ia terlihat sangat kesal dilihat dari raut wajahnya.

"Ya! Aku menemukan infomasi ini dengan akurat." Jawab Fiki. Sesekali ia membenarkan kacamatanya.

"A-aku takut sekali..." ucap Sheila gugup. Ia memeluk erat jaketnya.

"Hah! Kalian ini selalu saja begitu!" Seru Huda yang berada di depan mereka sebagai pemimpin jalan.

Vero ingin sekali memukul kepala Huda dengan batu hingga hancur. "Berisik! Kau yang mengajak kami ke tempat kumuh seperti ini!" Sewot Vero.

"Fufufu... aku tak memaksamu untuk ikut." Balas Huda menyeringai.

"Hah! Mulai lagi..." gumam Fiki menghela napas berat.

Sheila hanya menyimak saja. Ia tak ingin terlibat dalam pertengkaran keduanya. Pernah ia berusaha melerai, namun ia yang menjadi sasaran amuk.

Sampailah mereka di tempat tujuan...

"Kita telah sampai..." ucap Fiki.

"Apakah ia benar tinggal di tempat seperti ini?" Tanya Sheila menyakinkan.

"Ya!" Jawab Huda singkat.

"Kasian sekali..." ejek Vero.

Mereka pun masuk ke dalam rumah itu. Tanpa di ketahui bahwa ada seseorang yang mengintai mereka.
.
.
.
.

Di pagi hari yang cerah...

Seorang pria dan wanita sedang melakukan olahraga kecil di taman. Nampak banyak warga yang juga beraktivitas seperti keduanya.

"Aaa... udara di pagi hari memang sejuk." Kata sang wanita.

Ia memakai gaun berwarna violet bercampur merah muda. Orang-orang melihat wanita itu dengan pandangan aneh.

Mayumi R Alexandria
Super Akja Lawyer
Hero Fantasy

"Apa kau tak merasa orang-orang memperhatikan kita semenjak masuk ke taman ini?" Tanya sang pria berbisik.

Mayumi memutar bola matanya bosan. "Mereka melihat ke arah kita. Karena aku ini cantik, fufufufu..." jawab Mayumi percaya diri. Ia tertawa sambil menutup mulutnya.

Sang pria menghela napas kasar. "Kau ini!" Geramnya.

Ia memakai jaket biru dan headphone di kalungi di leher. Ia terlihat sangat keren bila berpenampilan seperti itu.

Gaku Zoldyck
Super Akja Bussines
Hero Fantasy

Gaku menggenakan headphone nya. Daripada mengurusi orang-orang yang melihat dirinya dengan tatapan kagum. Ia memilih untuk menikmati dunianya sendiri.

"Yeahh! Lagu ini keren sekali!" Seru Gaku.

Badannya bergerak kecil mengikuti alunan lagu di headphone. "Nanana..." gumam Gaku.

Mayumi merasa jengkel karena di abaikan. Ia pun menginjak kaki Gaku, lalu pergi meninggalkannya sendiri.

"Arghh! Sakit!" Teriak kecil Gaku. Ia memegang kakinya yang sakit akibat terinjak.

"Heii, mau kemana kau?" Tanya Gaku berteriak memanggil Mayumi.

"Terserah aku mau pergi kemana!" Jawab Mayumi juga dengan berteriak.

"Dasar wanita!" Geram Gaku.

Pluk!

Sepatu hak tinggi melayang mengenai kepalanya. Sebuah benjolan besar muncul di kepala Gaku.

"Rasakan itu!" Seru Mayumi puas. Ialah pelaku yang melempar sepatu hak tinggi.
.
.
.
.
.

Bersambung... 😂

Hahaha! Entah kenapa aku merasa semangat sekali mengetik cerita ini sampai tiga chapter!! 🤗😁

Selamat membaca! 😎

Thanks to Yona_Hyakuya aliffia_mutia yuuri_ndin02 Yume_Night 😉😏

Nb: jangan lupa tinggalkan like ya 😊

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top