×[ 14 ]×

Hari ini seharusnya [Name] masuk sekolah, tapi apa yang gadis itu lakukan? Dia malah sibuk bergelung didalam selimutnya sambil terus berteriak tertahan dalam bantalnya.

Sejak semalam matanya sama sekali tidak bisa dia pejamkan padahal sekarang sudah hampir sore, kepalanya terus terngiang ucapan Dazai beberapa hari yang lalu.

"Cari saja sendiri, kau yang membuatnya pergi dan sekarang kau ingin dia kembali, jadi kau harus mencarinya sendiri"

Bukan berarti [Name] tidak paham, tapi [Name] jadi memikirkan soal itu.

Kenapa dia harus merasa kehilangan Chuuya?

Bukankah sudah jelas-jelas dia mengatakan jika membenci Chuuya lalu apa salah Chuuya jika pemuda itu menjauh?

[Name] kembali merapatkan selimutnya dan berusaha memejamkan matanya, rasanya dia lelah tapi kantuk tak kunjung menyerangnya membuat gadis itu muak.

Akhirnya [Name] meraih ponselnya dan mencoba mencari kontak Chuuya, begitu menemukan nomornya dengan segenap keberanaiannya gadis itu menuliskan pesan singkat pada pemuda itu.

To      :Chuu
From :Me
Kau dimana? Aku ingin menemuimu

Sekali lagi gadis itu memejamkan matanya berusaha untuk tidur dan berharap saat bangun nanti Chuuya sudah membalas pesannya.

☁️☀️☁️

Seperti biasa, sepulang sekolah Dazai sudah menggantikan Kyouyo untuk berjaga di rumah sakit dan begitu Dazai sampai pemuda itu mendapati Chuuya masih terlelap.

Dazai di kursi dekat ranjang Chuuya sambil memainkan ponselnya, hingga akhirnya atensi Dazai teralihkan dengan suara ponsel Chuuya yang bergetar.

Karna iseng, Dazai pun melihat pesan apa yang baru saja masuk ke ponsel sahabatnya itu.

You've got a message from [Name]!

Dazai pun membuka pesan itu dan begitu selesai membaca pesan tersebut dia langsung menghapus pesan tersebut.

Bukan seperti ini yang Dazai harapkan dari [Name], Dazai ingin gadis itu berusaha keras mencari Chuuya dan menyadari perasaannya sendiri lalu memutuskan untuk putus dengan dirinya.

Lagipula apa gunanya [Name] menemui Chuuya dalam keadaan masih tidak menyadari perasaannya?

Itu hanya menambah luka Chuuya.

Dazai kembali meletakkan ponsel Chuuya dengan hati-hati, selang beberapa detik Chuuya mulai mengerjap-mengerjapkan matanya.

"Kaa-san?"

"Anne-san sudah pulang sejak tadi"

"Oh Dazai, gomen tapi bisakah kau membantuku ke kamar mandi?"

"Tentu saja kawan~!".

☁️☀️☁️

Hari sudah nyaris malam dan gadis itu baru saja selesai membersihkan diri setelah tertidur selama sejam lalu terbangun dari tidurnya, gadis itu memakai hoodienya baru meraih ponselnya mencoba mengecek kalau-kalau Chuuya sudah membalas pesannya.

Tapi ternyata nihil.

Gadis itu pun memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar untuk menyegarkan pikirannya.

Entah dorongan darimana [Name] justru melewati jalan dimana [Name] serta kedua pemuda itu sering bermain bersama.

Rasanya menyenangkan sekali mengingat betapa dia begitu bersyukur memiliki mereka, semenyebalkan apapun Dazai dia tetap selalu bisa menjadi seperti kakak buatnya.

Selemot apapun Chuuya, dia tidak pernah gagal dalam memahami [Name] saat gadis itu bersedih.

Hingga sampailah gadis itu di pematang rumput dimana dia biasa menghabiskan waktu berdua dengan Chuuya, gadis itu duduk mencoba merenungi apa saja yang sudah dia ketahui soal Chuuya.

Pemuda yang sudah mencintainya dengan tulus itu.

Gadis itu ingat, bagaimana Chuuya selalu menjadi matahari buatnya yang dulu selalu muram bagai awan mendung.

Sebelum [Name] mengenal kedua pemuda itu, gadis itu tidak memiliki teman dan beberapa kali menjadi korban bullying di sekolah lamanya.

Hal itu tentu membuat [Name] jadi takut bersosialisasi, sampai akhirnya [Name] bertemu dengan 2 pemuda itu.

Sebenarnya, bisa dibilang Dazai lebih banyak bertindak sebagai kakak diantara mereka karna Dazai lebih dewasa diantara mereka.

Sedangkan Chuuya?

Chuuya lah yang selalu berusaha membuat [Name] ceria walau Chuuya memakai cara yang terdengar menyebalkan karna pemuda itu selalu tidak mau terlihat lembut pada [Name] tapi [Name] tahu jika Chuuya memperhatikannya lebih dari siapapun.

Seperti bagaimana Chuuya hafal makanan favoritnya dan membawakannya ketika [Name] sedang sakit ataupun bersedih.

Selalu tahu caranya membuat [Name] tertawa dengan sikap khasnya yang sok tidak peduli.

Tidak pernah menghakimi bagaimana pun [Name] mengutarakan keluh kesahnya.

Selalu memiliki rengkuhan terhangat setiap kali [Name] menangis.

Bagaimana bisa Chuuya tetap bersikap sehangat itu ketika [Name] sedang mencabik-cabik perasaannya?

Bagaimana bisa Chuuya masih bisa mencintainya sepenuh hati ketika [Name] hanya menjadikannya sebagai pelarian?

Chuuya yang bodoh soal dirinya sendiri tapi tak pernah bodoh soal [Name].

Chuuya yang lemot dalam memahami sesuatu tapi tak pernah terlambat dalam memahami [Name].

Chuuya yang selalu kasar pada siapapun tapi selalu bersikap lembut pada [Name].

Kenapa bisa Chuuya mencintai dirinya yang seperti awan yang berusaha menutupi matahari hingga menjadi mendung?

[Name] menyukai Nakahara Chuuya yang selalu memperhatikannya bukan mengacuhkannya.

[Name] menyukai Nakahara Chuuya yang selalu setia mendengar celotehnya tanpa menghakimi.

[Name] menyukai bagaimama Chuuya selalu mengerti dirinya.

[Name] benci berjauhan dengan pemuda itu.

Hashimoto [Name] mencintai Nakahara Chuuya!

[Name] tertegun dengan pemikirannya barusan, tapi kemudian gadis itu sadar itulah alasan kenapa hidupnya begitu kosong belakangan ini.

Gadis itu menyalakan ponselnya untuk menghubungi Dazai mengatakan untuk bertemu dengannya sekarang.

"Moshi-moshi [Name]-chan~!"

"Osamu-kun, dimana kau? Aku ingin bicara penting denganmu"

Di seberang sana Dazai tersenyum misterius.

"Sebutkan saja kau dimana, aku yang kesana"

Setelah [Name] menjelaskan tempatnya sambungan telfon mereka berakhir.

Kamisama, bagaimana bisa aku menyadarinya sekarang?.

☁️⛅ To Be Continue⛅☁️

Author Note

Nah, buat yang ga paham pematang rumput nih kukasih gambaran tempatnya.

Nah itu yang diatas rumput paling atas itu ada jalanan beton buat pejalan kaki gitu.

Trus itu pohonnya harusnya lebih gede lagi tapi aku bingung gambarnya asu😭🔫

Yaudah tuh bawahnya ada sungai, kalo berhasil nanti dapet kodok kayak Dazai di ch 1 :D

Iya kek gambar anak TK, tapi kalian paham kan?😭🔫

Yaudah gitu aja sih:3

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top