Kencan yang Aneh
Mitsuki menatap smartphone penuh keheranan. Beberapa menit yang lalu ia mendapatkan pesan dari sang kekasih. Isi pesannya membuat Mitsuki sweatdrop.
"Mitsu, ayo kencan crosdress"
Begitulah isinya. Sampai beberapa menit setelah pesan itu masuk ke smartphonenya, Mitsuki belum membalasnya. Ia tidak tau harus membalas apa. Permintaan sang kekasih sangat sulit, karena bisa membuat harga dirinya sebagai laki-laki terluka. Ia hanya bisa tepok jidat.
"Kenapa harus crosdress sih. Permintaannya sangat sulit"
Mitsuki berjalan mondar-mandir, keningnya berkerut. Dalam pikirnya, ia menimang-nimang permintaan dari Mizuru yang menurutnya absurd itu. Smartphonenya bergetar tanda telepon masuk. Ia langsung mengangkatnya.
"Aku tidak mau, Mizu"
"Padahal aku belum ngomong apa-apa"
"Aku tau apa yang akan kau ucapkan"
"Sekali saja ya? Mau ya"
"Tidak"
"Ayo dong"
"Tidak"
"Aku punya banyak baju kok"
"Bukan itu masalahnya" Mitsuki mulai kehilangan kesabarannya. "Aku tidak mau. Jangan maksa okay". Keheningan pun terjadi. Mitsuki baru sadar kalau tadi ia meninggikan suaranya. "Ahh, maaf aku tidak bermaksud" Tidak ada jawaban dari sebrang. "Mizu, kau masih disana kan?" Mitsuki melihat smartphonenya, memastikan apakan Mizuru memutuskan panggilannya atau tidak. Ternyata panggilan masih tersambung. "Mizu, kau dengar aku?"
"Ehh, iya aku masih disini kok"
"Kenapa diam saja tadi?"
"Tidak apa-apa"
"Kau ngambek?"
"Tidak"
"Okeh kau ngambek beneran"
"Chau chau, aku tidak ngambek"
"Beneran ngambek itu"
"Sok tau ih"
"Kau kira kita sudah berhubungan berapa tahun hmm? Kalau dialek osaka mu sampai keluar, berarti kamu bukan dalam keadaan biasa. Artinya kamu ngambek" Mitsuki terkekeh, akhirnya dia berhasil menjahili pacarnya itu. Keheningan terjadi lagi.
"Mitsu no aho, shiran wa" panggilan pun terputus. Mitsuki terkejut karena panggilannya langsung terputus.
"Astaga. Ada-ada saja" Mitsuki geleng geleng kepala. Ia meletakkan smartphonenya ke meja. Tapi smartphonenya kembali bergetar, kali ini pesan yang masuk.
"Mitsu wa honma ni aho (Mitsu bodoh)"
Mitsuki sweatdrop. Ia mencoba sabar. "Untung sayang" gumamnya. Ia membalas pesan itu.
"Jangan ngambek dong, nanti cepat tua loh"
Tidak ada balasan pesan. Mitsuki tepok jidat. Ia hendak menaruh kembali smartphonenya, tapi benda itu kembali bergetar.
"Honma ni aho (¬_¬)"
Mitsuki cekikikan melihat balasan dari sang kekasih. Akhirnya dia memutuskan untuk mengalah.
"Wakatta. Tapi jangan lama-lama ya"
"Honma ka? Yatta, ookini Mitsu (^_^)v . Besok datang saja ke apartemen. Aku akan mendandanimu dengan sangat cantik"
"Tapi aku punya syarat"
"Apa apa?"
"Selama kencan besok, kamu harus menggunakan dialek osaka. Kalau kau tidak mau, perjanjian batal"
Mitsuki tersenyum kemenangan saat mengetik balasannya, lalu ia kirim. Tidak sabar menunggu balasan sang kekasih. Smartphonenya kembali bergetar.
"Apa-apaan itu... permintaanmu aneh"
"Permintaanmu juga aneh tau. Biar impas kita, bagaimana?"
Balasan dari Mizuru cukup lama. Mitsuki yakin kekasihnya itu sekarang sedang memikirkan penawaran itu. Tak lama kemudian, notifikasi muncul.
"Baiklah. Untung agenda kita besok hanya makan siang. Sampai besok"
"Yosh" Mitsuki bersorak senang. Ia tidak sabar menunggu besok. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, Mitsuki pun memutuskan untuk tidur.
(P.S : Mulai dari sini, dialog Mizuru kupakaikan bold, tandanya dia make dialek osaka. Aku cuman tau sedikit kosakata dari dialek osaka, jadi maaf kalau ada kesalahan. Nanti aku kasih arti dari kosakata itu, siapa tau kalian tertarik buat belajar)
Besoknya
Jam 12.30, memasuki jam makan siang. Hari ini MitsuMizu hanya pergi untuk makan siang, karena setelah itu mereka kembali ke urusan masing-masing. Mitsuki sudah sampai di depan pintu apartemen Mizuru, ia langsung memencet bel. Tak lama, pintu terbuka, ternyata Mizuru yang membukanya, tentu saja ia sudah berdandan ala cowo, memakai kaos berwarna biru muda dan hoodie berwarna navy blue. Ia menggunakan celana jeans berwarna hitam. Simpel memang, karena Mizuru lebih suka berpakaian yang simpel.
"Ohayou Mizu" sapa Mitsuki
"Ohayou san. Silahkan masuk, tuan putri" Mizuru mempersilahkan kekasihnya masuk. Mitsuki menatap datar sang kekasih yang masih saja menjahilinya.
Mizuru mempersilahkan Mitsuki dudk di sofa. Mitsuki celingak-celinguk mencari penghuni apartemen yang lain dan tak bukan adalah Ayato, adiknya Mizuru.
"Ayato kemana?"
"Lupa ini hari apa? Harinya dia sekolah tau. Kalau dia tidak sekolah malah aneh"
"Oh iya lupa"
Mizuru meninggalkan Mitsuki sebentar untuk mengambil make upnya, tak lama ia kembali lagi.
"Wajah Mitsu memang sudah imut sih, jadi aku tidak perlu mendandanimu sampai tebal. Cukup polesan natural saja"
Mizuru mulai mendandani Mitsuki. Wajah sang kekasih yang terlalu dekat membuat Mitsuki salah tingkah. Tidak membutuhkan waktu lama untuk Mizuru melakukan kegiatannya, Mitsuki pun selesai di dandani. Mizuru memakaikan wig warna jingga dengan panjang sebahu. Mizuru tersenyum puas dengan hasilnya.
"Wahh, honma ni beppin ya na (benar-benar cantik ya)"
Mizuru memberikan cermin ke Mitsuki agar ia bisa melihat hasilnya.
"Ini...aku?" Mitsuki tercengang, pasalnya ia tidak mengenali dirinya lagi.
"So ya, uchi sugo ya ro (Iya dong, aku hebat kan)"
"Iya, Mizu emang hebat"
"Ookini (Terima kasih)" Mizuru tersenyum senang karena Mitsuki memujinya. "Tinggal bajunya ya" Mizuru kembali masuk ke kamar untuk mencari baju yang kira-kira cocok untuk Mitsuki. Setelah dirasa cocok, Mizuru kembali dan memberikannya ke Mitsuki. "Kamu ganti baju di kamarnya Ayato. Aku tunggu disini"
Mitsuki awalnya ragu untuk menerima baju itu. Tapi perjanjian tetap perjanjian. Dengan berat hati Mitsuki menerima dan pergi ke kamar Ayato untuk berganti pakaian. Tak lama kemudian ia selesai berganti baju. Mitsuki menggunakan T-shirt berlengan pendeng warna putih dengan celana pendek warna abu abu. Lalu ia menggunakan traslucent shirt berwarna orange. Simpel juga, tapi Mitsuki sangat cocok memakainya.
Mizuru menyiapkan smartphonenya dan memfoto Mitsuki sebanyak mungkin.
"Mau sampai kapan mau memfotoku?" ucap Mitsuki sambil menatap datar. Ada rona tipis yang tercetak di pipi Mitsuki. Ia sangat malu berpakaian seperti ini.
"Sudah kok, hehe. Ayo kita jalan. Nanti Mitsu malah terlambat"
MitsuMizu memakai sepatu masing-masing, mereka pun keluar dari apartemen. Mereka memilih makan di kedai sushi dekat apartemen Mizuru, agar tidak memakan waktu yang lama dalam perjalanan. Sejak tadi banyak orang yang bisik-bisik dan memperhatikan Mitsuki, membuatnya tidak nyaman.
"Sabar, sebentar lagi sampai" batinnya.
MitsuMizu pun sampai di kedai sushi. Mitsuki semakin tidak nyaman karena sejak tadi ditatap oleh orang lain. Mizuru sadar sejak tadi Mitsuki tidak nyaman. Mizuru duduk di samping dan merangkul Mitsuki.
"Pacarku cantik sekali ya" ucap Mizuru dengan menekan kata 'pacar' dan mengeluarkan aura gelap. Akhirnya tidak ada yang melihat Mitsuki lagi.
"Akhirnya. Arigatou na, Mizu" ucap Mitsuki tersenyum. Mizuru membalas nya dengan senyum tipis.
Mereka pun mulai memesan sushi. Tak lama kemudian pesanan mereka datang dan langsung memakannya.
Mereka pun selesai makan. Mitsuki ingin membayar makanannya, tapi dihentikan Mizuru.
"Kali ini aku saja yang bayar"
"Ahh baiklah"
"Tapi sebelum itu..." Mizuru mengeluarkan smartphonenya, dan merangkul Mitsuki. Mitsuki belum siap untuk berfoto, tapi Mizuru sudah memotretnya duluan.
"Hei, aku belum siap tau" Mizuru cuma terkekeh mendengar kekesalan Mitsuki.
Mizuru pun membayar makanan, mereka keluar dari kedai dan pulang ke apartemen Mizuru.
Mitsuki duduk di sofa, melepas wig nya dan menaruhnya di meja. Mizuru membantu membersihkan make up Mitsuki, setelah itu Mitsuki ganti baju. Tak membutuhkan waktu yang lama, Mitsuki sudah memakai baju saat ia datang.
"Kamu mau tetap seperti itu, Mizu?" tanya Mitsuki.
"Mungkin, kemana emangnya Mitsu?" ucap Mizuru, ia sudah tidak lagi menggunakan dialek osaka nya.
Mitsuki melepaskan wig yang digunakan Mizuru, rambut babyblue panjangnya terlihat saat dilepas wig nya.
"Ini kencan terakhir yang aneh-aneh ya. Kencan selanjutnya seperti biasa saja" ucap Mitsuki.
"Tenang, ini yang pertama dan terakhir kok, hehe"
"Ahh sudah waktunya aku kembali"
"Aku juga harus ke rumah sakit"
Mitsuki tiba-tiba mencium kening kekasihnya, hasilnya sang wajah kekasih memerah semerah tomat.
"Kok tiba tiba..."
"Hadiah penyemangat" Mitsuki mengusap kepala Mizuru. "Aku pulang dulu, sampai nanti" Mitsuki pun keluar dari apartemen Mizuru.
Mizuru masih terdiam. Wajahnya masih memerah karena tindakan Mitsuki tadi. Ia pun tersenyum.
"Dasar Mitsu" Mizuru terkekeh pelan, ia pun bersiap untuk ke rumah sakit.
.
.
.
TO BE CONTINUE
Ekhem... kira kira gini kalo mikki jadi cewe... bayangin saja bajunya kayak pic sebelumnya...
iorinya nyempil hehe
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top