Suatu ketika dahulu, tersebutlah sebuah kisah.

Kisah antara jiwa dan perasaan.

Kisah yang kini hanya tinggal sebagai kenangan.

Kenangan yang pahit dan manis.

Suatu ketika dahulu, saat indah itu adalah milik kita.

Suatu ketika dahulu, segala kebahagiaan itu musnah...

Musnah ditelan usia.

Semuanya berlalu pergi saat usia terus mengiringi diri ini ke masa depan.

Usia.....

Usia itu ternyata sesuatu yang menakutkan,

Usia itu memedihkan,

Usia itu adalah derita yang menyeksakan.

Usia itu hakikatnya mengiringi kita ke sebuah destinasi penderitaan di mana sepanjang perjalanan itu kenangan pahit dan manis diukir dan dipahat....

Renungkanlah tentang usia,

Renungkanlah tentang kenangan lalu,

Duka dan suka itu ada saat mengenang masa lalu.

Renunglah gambar seorang bayi.

Dan renungkanlah nasibnya yang kini.

Terlantar sakit,di mamah usia, menanggung derita memerangi ajal.

Renunglah gambar seseorang ketika di usia muda.

Dan renungkanlah nasibnya yang kini.

Dia kini sudahpun tidak bernyawa, bersendirian, sepi tanpa teman di kediaman pusara.

Renungkanlah kebahagiaan yang suatu ketika dahulu adalah milik kita.

Renungkanlah kebahagiaan itu.

Adakah ia masih bertautan di dalam jiwa?

Ataupun kini sudah bertukar menjadi sebuah kisah
'Suatu Ketika Dahulu...'

Suatu ketika dahulu akan kekal menjadi suatu ketika dahulu.

Usia itu kejam.

Usia itu ada bersama kita di setiap ketika.

Setiap saat yang berlalu, usia itu menelan segala peristiwa, menjadikan ia sebagai sesuatu kenangan yang lalu.

Kenangan yang kadangkala dialpakan ditelan usia.

Kenangan yang mengundang titisan air mata saat usia itu menginjak.

Kenangan yang mengukirkan senyuman di bibir saat usia itu memberikan keinsafan.

Nukilan Suatu Ketika Dahulu ini dikarang saat aku merinduimu Marira,

Aku tahu kebahagiaan bersama kau hanya wujud pada saat suatu ketika dahulu..

Namun, rindunya aku pada kau tidak pernah akan berlalu begitu sahaja.

Rindu mengenang sesuatu yang tidak akan kembali.

Rindu yang parah tanpa penawar.

Rindu yang pahit tidak mampu ditelan.

Rindu yang mengasak jiwa dan minda.
Sehinggakan aku lupa bahawa aku kini telah jauh ke hadapan diseret usia.

Aku ingin kembali pada saat suatu ketika dahulu.

Aku ingin kembali ke waktu silam, dan aku mengimpikan saat yang akan membeku.

Aku takut untuk melangkah ke masa depan bersama-sama usia.

Aku ingin merangkak kembali pada silam.

Aku ingin kembali pada kenangan yang lalu di mana aku mampu melihat kau...

Marira..... aku rindukan kau.. Aku rindu pada saat suatu ketika dahulu.

🍂

Sihir yang melibatkan antara hidup dan mati.

Sihir yang melibatkan masa akan datang, kini dan lalu.

Sihr yang melibatkan antara perasaan dan emosi.

Adalah sihir yang menentang ketentuan Takdir dan sifat semula jadi.

Ia adalah sihir larangan.

Fernand merenung portret Marira.

"Marira, aku cuma ingin jelaskan segalanya....itu sahaja...kau tak berikan aku peluang.... .."

"Dan aku bukan sengaja bunuh kau.."