Chapter 7

Laut Rodenius, Diluar Peradaban.

1231.

Laksamana Pancare memicingkan matanya untuk kesekian kalinya dihari itu, dia masih tidak percaya besarnya kapal perang yang dibawa oleh Indonesia.

Saat kapal perang Indonesia, yang bernama KRI Lux Spei tiba dengan kapalnya membuat geger semua orang di pelabuhan Maihark. Mereka tidak percaya akan monster laut yang dibawa Indonesia ini.

Bahkan mereka menyebutnya Kapal Induk Super Benteng, Lux Spei adalah monster. Kapal induk ini memiliki panjang sekitar 1,4 Kilometer, dapat membawa Misil Jelajah, Misil ICBM Tempest dan Trident, mampu membawa ratusan pesawat, helikopter serta memiliki hangar yang cukup besar untuk membawa 10 Balam yang dibaringkan.

Bahkan walaupun dia terparkir diluar Pelabuhan Maihark, dia dapat dilihat oleh ratusan mata rakyat Qua-Toyne yang semakin menyukai Indonesia. Disekelilingnya ada sekitar 90 Kapal perang yang juga tidak kalah hebatnya, tapi tidak sebesar Lux Spei tentunya, dia adalah kapal yang besar.

Indonesia mendeteksi kedatangan armada yang sangat besar dari Louria, sekitar 4.400 kapal perang menuju perairan Qua-Toyne untuk menduduki Maihark dan melakukan Blokade laut, berharap dapat menahan serangan Republik Indonesia. Tapi itu tidak akan menjadi masalah besar untuk negara yang bisa saja mengebom Louria dengan senjata Termonuklir, tapi dimana keseruannya, kan?

Pancare bingung, apakah Indonesia ini keturunan dari Kekaisaran Magis Kuno? Tapi mereka tidak memiliki sayap dan juga Indonesia bukan Negara monarki, mereka Republik, bisa saja sih mereka berbohong tapi tetap saja, bahkan di legenda tidak pernah mengatakan bahwa Kekaisaran Magis Kuno menggunakan senjata ilahi dari surga.

Di Anjungan KRI Lux Spei.

Breweye melongo saat melihat banyak sekali peralatan canggih di anjungan kapal ini, lusinan orang berjalan kesana kemari, sang Kapten kapal juga duduk di sana dan mendengarkan laporan bahwasanya Armada Parpaldia berada dibelakang mereka serta Armada Louria semakin mendekat.

Breweye melihat dari jendela Anjungan dan melihat banyak sekali pesawat yang disiapkan oleh para Airmen. Bom dipasang, peluru dimasukkan ke senjata, ada juga yang melakukan pengecekan sayap dan juga beberapa kegiatan lain. Mayoritas pesawat di kapal ini adalah FB-22 Ion Raptor yang menggeber Kota Maihark beberapa bulan lalu, benar-benar sinting.

Sisanya ada beberapa pesawat raksasa seperti AC-130B "Whale" Yang disiapkan untuk memggosongkan kapal-kapal Louria, beberapa pesawat pengebom TU-16 RI, dan satu unit B-21 Raider yang membawa.... Nuklir, untuk jaga-jaga jika pemerintah ingin menyelesaikan perang dengan cepat.

TU-16 RI seharusnya sudah diganti dengan Lancer milik USAF, tapi dikarenakan mayoritas Armada Lancer tertembak jatuh saat Kampanye Kamchatka dan Sino, tidak banyak B-1 Lancer yang tersisa dan Amerika sudah terkuras akan sumber daya. Jadi mereka kembali mengaktifkan pesawat se-kuno TU-16 hanya untuk misi kali ini, mereka ada rencana untuk melakukan CTRL + C ke B-1 Milik USAF dan sedang dalam proses CTRL + P.

Kapten Jayadi, kapten dari Lux Spei berdiri disamping Breweye yang masih plonga-plongo.

"Mengagumkan bukan?" Ujar Jayadi dengan bangga.

"Benar Kapten... Dia adalah kapal yang sangat cantik." Ujar Breweye.

"Kamu akan semakin memuji Nona tua ini jika melihat dia bertempur, Armada Louria akan dalam pandangan mata dalam 5 menit." Ujar Jayadi sambil melihat Holopad yang ia bawa.

Breweye mengintip Holopad Jayadi dengan rasa penasaran tapi mendapati dirinya tidak paham apapun yang ada di dalam Holopad tersebut. Ada berbagai nomor dan angka-angka yang tidak ia kenali.

12 Unit FB-22 pun lepas landas diikuti 20 F-14 Super Tomcat dan 1 unit E-3 Sentry. Gelombang pertama serangan udara pun dimulai.

Di Sisi Armada Louria.

Wakil Laksamana Sharkun merengut saat dia belum melihat satupun Kapal Qua-Toyne, mereka sudah cukup dekat dengan Maihark, jadi dimana mereka? Pikirnya terheran.

Beberapa petugas kapalnya berjalan ke sana kemari memberi perintah ke awak lainnya. Dia merasakan perasaan yang tidak enak, seolah-olah mereka baru saja membangunkan Dewa yang sedang tertidur.

Sharkun melihat ke udara dan melebarkan matanya saat melihat sekitar 32 unit pesawat yang terbang dengan sangat cepat dan menjatuhkan bom Klaster yang langsung menenggelamkan sekitar 80 kapal dalam sekali serang!

Sharkun melihat kearah lain dengan horor, kapalnya terlalu berdekatan, mereka menjadi sasaran empuk dari naga besi misterius yang sangat perkasa. 7 dari pesawat itu berbalik dan menembakkan 2 panah cahaya dari masing-masing sayap mereka dan menenggelamkan 14 kapal, dan sekitar 9 lainnya juga ikutan tenggelam akibat tembakan senapan mesin otomatis.

5 pesawat F-14 yang membawa masing-masing 3 bom Napalm yang mereka jatuhkan di posisi kapal yang sangat Berdempetan satu sama lain dan menyebabkan kebakaran hebat yang terus menyebar ke kapal yang saling berdekatan.

Dalam 2 menit, Pasukan Udara Indonesia berhasil mengeliminasi sekitar 132 kapal musuh, dan gelombang kedua pun tiba yang dipenuhi A-10 Warthog II dan beberapa A-6X Intruder RI.

A-10 Warthog dengan meriam otomatis kaliber 30mm nya dapat dengan mudah membabat habis lusinan musuh yang sudah dibagikan oleh AWACS melalui Data Link. Misil-misil mereka juga menenggelamkan kapal-kapal Louria tanpa mereka berbuat apa-apa selain menembaki anak panah.

Misil-misil Tomahawk dan Harpoon dari kapal pengawal Lux Spei baru saja tiba dan menghantam berbagai target yang langsung tentunya menghancurkan mereka sampai berkeping-keping, sampai ada beberapa anggota tubuh yang terpental.

Beberapa kapal secara misterius tenggelam setelah lambung mereka meledak dari bawah laut, itu adalah ulah kapal selam milik Indonesia yang berada dibawah laut dan dengan leluasa nya menenggelamkan beberapa kapal yang terlihat penting.

10 menit pertempuran berlangsung dan sudah ada 700 lebih kapal tenggelam ke dasar laut atau lebih tepatnya disebut hancur berkeping-keping. Pesawat gelombang pertama sudah mundur kembali ke Lux Spei untuk isi ulang persenjataan, mereka digantikan gelombang ketiga yang diisi oleh AC-130B Whale yang dikawal oleh 8 F-18 Hornet dan 3 FB/22 Ion Raptor.

Di ketinggian 2.000 meter, Whale mulai menyemprot Armada Louria dengan meriam kaliber 120mm otomatis dan howitzer 155mm yang menyebabkan kerusakan parah di formasi kapal Louria, hujan kematian dari Indonesia cukup membuat Sharkun ketar-ketir apalagi saat salah satu peluru Howitzer 155mm berhasil mengenai kapal disebelah nya yang membuat kapal tersebut meledak hebat.

"K-Kibarkan bendera putih!"

"T-Tapi pak!"

"Sudah! Lakukan saja perintahku ini! Mereka adalah Iblis! Kita tidak akan bisa menang."

Semua kapal pun secara kompak menaikkan bendera putih, tanda menyerah. Tapi Whale masih saja menghantam mereka dengan seluruh persenjataannya, ditambah lagi hujan panah cahaya dari cakrawala kembali lagi dan menghantam banyak kapal termasuk kapalnya, hingga membuat dia terjatuh ke air.

Dia melihat banyak sekali awak kapal lain yang berenang ke permukaan, bangkai kapal yang bahkan tidak mirip lagi sama kapal perlahan tenggelam dan Sharkun masih dapat mendengar suara dentuman artileri secara perlahan.

Sebelum akhirnya dia ditarik oleh anak buahnya ke permukaan.

"Wakil Laksamana!"

"Haah... Haah.... Aku masih hidup?" Tanya Sharkun terheran-heran.

"Kita selamat pak! Tapi banyak awak kita yang tewas akibat serangan dari Iblis mengerikan itu." Ujar sang Anak buah yang mengapung menggunakan papan kayu.

Sharkun kembali melihat ke udara dan banyak sekali naga besi tersebut yang terbang bebas tanpa takut ditembak jatuh sama sekali, dia bahkan tidak dapat memanggil bantuan Wyvern akibat serangan brutal dari... Indonesia ini.

Sharkun melihat ke Cakrawala dan melebarkan matanya saat melihat KRI Lux Spei yang muncul dengan megahnya, dikawal dengan 90 kapal Indonesia lainnya serta 30 kapal Parpaldia serta 50 kapal Qua-Toyne.

Ada sekitar 2 kapal tempur kelas Yamato Gen 2 yang berlayar disamping Lux Spei, mereka berdua terlihat sangat mungil jika dibandingkan dengan Lux Spei. Ada sekitar 40 Kapal penghancur kelas Siliwangi subkelas dari Arleigh Burke Flight IV. 35 kapal penjelajah berat kelas Pattimura subkelas dari kapal penjelajah berat Mogami, 23 kapal penjelajah ringan kelas Bogor subkelas dari kapal penjelajah ringan Worcester.

Sharkun hanya bisa pasrah saat melihat semua meriam dari kapal perang Indonesia membuka tembakan dan menenggelamkan kapal-kapal Louria yang sudah menyerah, hingga akhirnya 3 kali gelombang tembakan, barulah mereka berhenti dan naga besi mereka kembali ke kapal mereka yang.... Ya Tuhan, kapal itu sangatlah besar! Cukup besar untuk membangun kota kecil diatasnya!

Dia merasa.... Ide yang sangat bagus jika saja dia langsung menyerah di awal pertempuran.

Secara total, pertempuran memakan waktu sekitar 50 menit, 4.400 kapal semuanya berhasil ditenggelamkan, 30.000 orang Prajurit dan awak kapal tewas dalam pertempuran, 19.000 lainnya luka-luka, dan 1.000 lain dinyatakan "Hilang" Oleh Indonesia. Wakil Laksamana Sharkun berhasil ditangkap dan kini sedang ditahan di Indonesia.

Breweye secara langsung melihat keganasan Indonesia sebenarnya, mereka tidak ada ampun, sangatlah brutal dan bertarung selayaknya ini adalah masalah personal. Breweye melihat di dek kapal induk benteng ini, para kru dengan pakaian yang mereka sebut APD sedang memasang semacam bom yang bercahaya warna biru terang.

"Kapten Jayadi, apa itu?" Tanya Breweye terheran-heran sembari menahan rasa takut.

"Oh itu, anggap saja hadiah kecil dari kami. Kami sudah lelah akan perang, tapi nampaknya ada anak nakal yang butuh pukulan, eh." Ujar Jayadi sambil meminum kopinya.

B-21 Raider RI tersebut pun langsung terbang ke udara dengan kecepatan tinggi dan segera menghilang ke dalam lautan awan.

Di wilayah langit Kerajaan Louria.

"Apakah kamu sudah melihat targetnya?"

"Aye, arah jam 3, itu dia Jin-Hark."

"Mari kita beri salam hangat dari bumi."

"Aye"

B-21 Raider tersebut pun lewat di atas Jin-Hark dan menjatuhkan G-Bomb yang langsung meledak saat diketinggian 70 meter. Ledakan tersebut secara instan membunuh semua orang yang berada di radius 8 kilometer, dan efeknya yang lain seperti Shockwave terus melebar hingga Benteng Ejey pun merasakan hembusannya.

Jin-Hark porak-poranda akibat G-Bomb yang dijatuhkan oleh B-21 Raider milik Indonesia, dan seluruh staf Militer Louria beserta sang raja, Hark Louria XXXIV, tewas.

Tidak ada kehormatan dalam peperangan, karena umat manusia sudah ditempa dalam Baja dan Darah.

TBC.

Yamato Gen 2 :


Kapal penjelajah berat Mogami :

Kapal penjelajah Ringan kelas Worcester (Dimodernisasi) :


AC-130B "Whale" Adalah AC-130 normal yang diperbesar dan memiliki senjata 105mm, 120mm Otomatis, Howitzer 155mm yang super OP.

A-10 Warthog :

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top