Chapter 29

3 November 1639.

Seorang pria berambut hitam terbangun dan merasakan sakit di sekujur tubuhnya, dia tidak dapat melihat dengan jelas akibat gelapnya tempat atau ruangan dia berada.. Lalu sang Pria menunggu... Dan menunggu... Hingga akhirnya pintu disebrang ruangan terbuka dan beberapa orang berpakaian militer masuk, pakaian yang mereka gunakan mengingatkan sang pria pada Nazi Jerman.

"Siapa kalian?!"

Salah satu pria yang nampaknya adalah seorang perwira, melihat dokumen yang dia pegang, salah satu prajurit pengawalnya menghidupkan lampu ruangan.

"Sersan Kepala Dono, dari Skuadron Udara keempat bermarkas di... Jawa Barat? Nama yang aneh, Anjing Indonesia." Ujar sang perwira mengejek negara sang pria berambut.

Pria berambut hitam yang bernama Dono langsung sadar, dia saat ini sedang diinterogasi dan dia memutuskan untuk diam, dia mendapatkan latihan untuk menghadapi situasi seperti ini. Sang Perwira nampaknya menghela nafas sebelum akhirnya melangkah maju dan menampar Dono. Dono meringis kesakitan, tapi dia tetap diam dan menatap tajam sang Perwira.

"Kau pikir kau bisa diam selamanya? Akan aku pastikan mayat mu dimakan oleh anjing peliharaan ku... Namun sayangnya kamu belum boleh mati, sekarang, berikan kami informasi mengenai Helikopter kalian dan cara pembuatannya." Dono menatap sang Perwira dengan tatapan tidak percaya.

"Kau... Berharap aku dapat memberitahu mu tentang hal itu? Goblok lu." Salah satu prajurit lanjut memukul Dono dengan tangannya. Dono kembali meringis, dia harus menahan rasa sakit ini.

"Kau berpikir kau pintar, nyatanya kalian itu hanyalah orang-orang bar-bar yang tidak layak mendapatkan kekuatan yang kalian punya, kami, Gra Valkas akan membuktikan kalau orang-orang Indonesia itu hanya pengecut yang bersembunyi di balik superioritas teknologi. Mark, bawa itu kemari." Dono melihat dengan horor saat melihat meja yang berisi banyak sekali alat untuk menyiksa seseorang.

Sang Perwira langsung mengambil sebuah parang yang berkarat dan berjalan mendekati Dono yang tidak berdaya diikat di kursinya. Kebetulan juga kursi yang Dono duduki itu adalah kursi listrik.

"Ini, untuk harga diri Gra Valkas yang kalian injak-injak." Dengan hentakan kuat, parang yang dipakai sang Perwira langsung menebas jari telunjuk Dono, bahkan potongannya tidak bersih dan masih belum sepenuhnya terpotong.

"Aahhhh! Sakit! Hentikan brengsek!" Dono berteriak dan air mata sudah muncul di ujung matanya saat dia melihat dengan brutalnya si Perwira memotong jari telunjuk Dono.

"Sersan, ini baru awal saja... Anggap saja ini pesan untuk negara mu untuk tidak meremehkan kami."

Dalam dua jam kedepan, Dono merasakan rasa sakit yang tidak pernah ia alami dalam hidupnya. Semua jari tangannya dipotong menggunakan senjata tajam yang berkarat, kakinya dibor menggunakan bor mesin, paku ditancapkan di beberapa anggota badannya dan bahkan rokok yang masih menyala langsung di lengket kan ke badannya Dono.

Selama dua jam juga, mereka merekam proses penyiksaan Dono, namun bukan hanya Dono saja, masih ada beberapa personel Indonesia yang berhasil ditangkap saat Perang Philades kini mendapati takdir yang sama, bagi yang perempuan mereka harus lebih sial lagi karena mereka diperkosa oleh banyak anggota intelijen Gra Valkas bahkan disuntikkan obat-obatan yang sangat berbahaya untuk manusia..

Lalu, saat mereka puas menyiksa Dono tapi tidak mendapat informasi apa-apa karena Dono tetap diam dan tidak membocorkan informasi apapun hingga membuat sang Perwira sangat emosi dan memutuskan untuk langsung mengakhiri nyawa Dono, namun sebelum itu dia berkata.

"Ada kata-kata Terakhir, Anjing bar-bar?" Dono tertawa dengan sisa energinya.

"Merdeka! Merdeka! Merdeka!" Setelah meneriakkan merdeka sebanyak tiga kali, personil Gra Valkas langsung menaikkan tegangan listrik dan langsung memanggang Dono dengan tegangan listrik hidup-hidup...

Semua video penyiksaan yang dilakukan Badan Intelijen Gra Valkas pun akhirnya dikirim ke Pemerintah Indonesia melalui perantara mereka, Magicaraich.

Saat Wijaya, semua staf TNI dan anggota pemerintahan lainnya menonton semua video penyiksaan yang dilakukan Gra Valkas kepada personil mereka... Mereka merasa... Marah, sangat sangat sangat lah marah.

"Jenderal Pranata... Beritahu padaku, apakah tawaran SEAL Team Six masih berlaku?" Tanya Wijaya dengan datar.

"Pak Presiden... Mereka siap mengerjakan tugas ini, satu kompi QRF Kopasus juga dapat langsung melaksanakan misi bersama mereka... Satelit ARTMISS berada dalam posisi, pak." Ujar Pranata sambil menahan emosinya.

"Bagus... Sukma, kau dan Menhan persiapkan segala persiapan untuk perang total, aku, tidak, kita tidak dapat membiarkan hal ini kembali terjadi. Sebarkan rekaman ini di Internet dan versi sensornya ke media Televisi di wilayah RPTO... Waktunya mengumpulkan dukungan untuk perang. Aku ingin status kita berganti menjadi DEFCON 2 dan aku ingin semua persenjataan yang kita simpan untuk dikeluarkan sekarang juga." Perintah Wijaya dengan mutlak.

"Tunggu pak Presiden! Apakah semua senjata, termasuk Titan dan juga Nuklir?!" Seru Menhan. (Gua lupa nama dia anjir.)

"Saat saya bilang semuanya, Menhan, maka semuanya... Kalau perlu segera siapkan rencana RED SHIFT di Mirishial dan Gra Valkas... Sudah waktunya memberi mereka pelajaran." Ujar Wijaya dengan serius.

Rapat dilanjutkan sedikit lebih lama, mayoritas membahas kesiapan tempur, keamanan, ekonomi dan juga hubungan dengan negara lain. Wijaya pulang terlebih dahulu ke kediaman pribadi milik nya... Dia sudah lelah dengan semua omong kosong ini.

Sukmawati dan Dzahir nampak berjalan bersama menuju suatu ruangan, mereka berdua nampak diam sebelum akhirnya Sukmawati akan suara.

"Apakah menurutmu ini hal yang benar?" Tanya Sukmawati dengan nada bersalah.

"Ini semua untuk kebaikan kita dan sekutu kita Sukma, kamu tidak perlu khawatirkan apapun apalagi monyet Fasis yang ada di DPR saat ini, aku yang akan mengurus mereka semua nanti, tenang saja." Ujar Dzahir menenangkan Sukmawati.

"Aku hanya khawatir, Dzahir. Apalagi yang kita gunakan ini adalah warga kita sendiri... Ini tidak benar sama sekali." Dzahir tidak membalas apa-apa dan hanya memandang ke depan dengan tatapan penuh arti.

Mereka terus berjalan hingga akhirnya mereka sampai ke tujuan yang mereka tuju.

Akhirnya, secara resmi Indonesia mendeklarasikan Mobilisasi massal, yang pertama setelah Perang Nod berakhir, Invasi Malaysia dan ditransfer nya Indonesia ke Dunia Baru. Saat ini ada sekitar 1.5 Juta Prajurit aktif di semua matra, dan dengan diaktifkan nya kembali mobilisasi massal, maka diperkirakan TNI akan memiliki prajurit sebanyak 5 juta orang pada bulan Januari mendatang, waktu yang cukup untuk memberi pelatihan kepada prajurit yang dimobilisasi... Walau semua rakyat Indonesia itu semuanya veteran dari militer, semua dari mereka pernah mengabdi untuk negara setidaknya satu atau dua tur.

Perlengkapan perang lama Milik Indonesia akhirnya kembali dibangkitkan dari kuburan mereka. Mayoritas dari persenjataan itu adalah seperti berbagai varian M1 Abrams, Tank Seri T milik Soviet dan pesawat-pesawat yang berada di kuburan pesawat yang saat ini berjumlah sekitaran 2.000 unit di seluruh penjuru Indonesia.

Kapal-kapal yang niatannya akan dipensiunkan lalu dibongkar langsung kembali dimasukkan ke list angkatan laut, semua kapal yang dapat berlayar dan membawa senjata secara otomatis dimasukkan ke dalam Armada. Bahkan Indonesia mulai membangkitkan beberapa kapal Destroyer kelas Gearing dari tahun 70an hanya untuk menambah armada perang Indonesia, dan nampaknya Wijaya merencanakan Indonesia mempunyai sekitar 1000 lebih kapal perang aktif di Angkatan Laut, sesuatu yang hampir terdengar mustahil, tapi tidak bagi Indonesia, mereka pernah melakukan ini saat jatuhnya Jepang pada tahun 90an akhir.

Semua kapal Aerospace Indonesia mulai bergerak dan mengisi persenjataan mereka, walau Indonesia saat ini tidak memiliki banyak kapal Luar Angkasa sungguhan, namun armada yang berisi 80 HSST itu sangatlah mengerikan, ditambah lagi proses pembuatan HI-MAREF kelas Indra juga dipercepat dan diberi lebih banyak sumber daya dan tenaga kerja daripada sebelumnya... Mereka diperkirakan dapat mendukung Pasukan Indonesia pada Januari sampai Februari ke depan.

Reaksi dari negara-negara sekutu Indonesia cukup bervariasi, ada yang secara blak-blakan mendukung Indonesia, ada yang menganggap perang akan terjadi dan ingin menyalahkan Indonesia namun tidak bisa, ada yang sudah mempersiapkan diri mereka untuk perang total, dan juga ada yang hanya pasrah saja dan ikut bersiap-siap untuk perang.

Seal Team Six direncanakan akan dikirim untuk menculik Diplomat Gra Valkas dan Mirishial saat Pertemuan Besar antara negara superpower. Operasi mereka akan sepenuhnya didukung oleh TNI, baik itu dari persenjataan, kendaraan tempur bahkan personel.

Dan beberapa negara yang belum mendapat kiriman senjata modern langsung diprioritaskan oleh Komando Logistik Indonesia. Walaupun mayoritas senjata yang dikirim adalah senjata yang 'tidak resmi'. Maksudnya adalah senjata ini dikirim menggunakan perantara antara Pedagang Senjata.

Di Indonesia sendiri ada sekitar 600.000 senjata yang bisa dibilang tidak resmi atau belum disahkan pemerintah, namun tetap dapat dibeli secara bebas dan itu tidak ilegal. Itu baru perkiraan saja, bisa jadi ada lebih banyak senapan api yang ada di Indonesia saat ini dan jumlahnya pasti akan semakin bertambah saat Indonesia bersiap-siap untuk perang total.

Armada Philades Republik Indonesia yang awalnya bernama Armada Atlantik Republik Indonesia, kini mulai mempersiapkan blokade laut di lautan Philades dengan bantuan armada kapal perang sekutu, seperti Fenn yang mengerahkan 6 kapal Ship-Of-The-Line yang dimodi untuk pertempuran anti kapal selam, Altaras yang mengirim 3 Ironclad terbaru mereka hasil riset bersama dengan Parpaldia, Mu tentu saja mengirim Armada Ekspedisi Pertama yang mana Kapal Bendera mereka adalah La Kasami, Parpaldia yang mengirim 7 Kapal Induk Wyvern, 1 Kapal Induk kelas Ludius, dan 20 kapal lainnya yang bertugas untuk jadi pengawal para kapal induk dan tentu kita tidak boleh melupakan Magicaraich yang membuat garis blokade laut bersama Homefleet milik Mu yang membentuk garis yang cukup panjang, dengan beberapa kapal induk Mu yang sungguh mirip dengan Kapal Induk pengawal kelas Bogue.

Qua-Toyne yang sekarang menjadi pemasok pangan terbesar di RPTO menghadapi salah satu tantangan terbesar yang akan mereka hadapi, Perang sudah mendekati Aliansi dan Qua-Toyne harus sanggup memenuhi kuota yang mereka sendiri buat, Qua-Toyne juga membuat permintaan untuk pembelian beberapa alat berat milik Indonesia untuk kebutuhan pertanian, seperti Traktor dan Truk Scania yang mampu membawa banyak beban diwaktu yang bersamaan, Perdana Menteri Kanata juga bekerja sama dengan beberapa negara lain untuk kebutuhan pembuatan Jalur kereta api yang semakin marak digunakan di Wilayah Aliansi RPTO.

Quila sendiri mendapati diri mereka cukup dimanja Indonesia karena Minyak yang mereka punya, mereka mempunyai setidaknya 250.000 prajurit yang memakai persenjataan seperti yang digunakan Amerika pada tahun 1960an, bahkan mereka mulai akan melompati beberapa pohon teknologi dan langsung ingin membuat kapal perang baja mereka sendiri, tentu dengan persenjataan khas Indonesia seperti meriam otomatis dan senapan kaliber .50 yang biasanya digunakan untuk mengusir perompak.

Warga Indonesia sendiri langsung melakukan demo di mana-mana saat mereka melihat video yang dirilis pemerintah Indonesia, bahkan beberapa organisasi mafia serta kartel ikut turun di jalanan dan meminta pemerintah memberi sanksi atau bahkan ancaman keras kepada Pribumi di Terra.

Semua warga Indonesia tahu kalau Gra Valkas itu hampir kurang lebih mirip dengan Nazi Jerman dan itu menambah alasan Indonesia untuk mengobarkan api peperangan, bahkan, USMC dan IJMC yang ikut di transfer bersama Indonesia mendeklarasikan kalau mereka akan ikut perang melawan fasisme dan musuh Indonesia.

Pasukan Ekspedisi Grameus menemukan kota yang bertahan dari serangan Iblis dan secara Jus Soli, kota yang berisi keturunan pasukan Jihad ini adalah milik Kerajaan Topa, tapi karena Kerajaan Topa yang sudah merasa senang karena kemenangan melawan Iblis, mereka memberikan hak untuk menganeksasi mereka dan meng-asimilasi mereka ke kebudayaan Indonesia. Saat pertama kali melakukan kontak, Orang-orang Kota Basra berbicara dengan bahasa Arab yang sangat fasih, hingga membutuhkan seorang prajurit TNI berkebangsaan Persia untuk mengartikan mereka.

Sejauh ini, proses asimilasi berjalan cukup lancar dengan penduduk Basra dengan senang hati bergabung dengan Republik Indonesia, walaupun sempat timbul perdebatan antara pimpinan Kota, akhirnya Basra menjadi wilayah baru Indonesia yang dinamakan Provinsi Khusus Basra.

6 November 1639, sepuluh C-17 Globemaster tanpa bendera Indonesia diterbangkan menuju negara-negara sekutu yang sangat membutuhkan senjata untuk melengkapi pasukan mereka yang masih menggunakan pedang dan tombak. Ini adalah organisasi Pedagang Senjata sekaligus PMC milik Indonesia yang bernama Indah Global Logistic, suatu organisasi yang didirikan seorang veteran perempuan pemberantasan PKI pada tahun 2015 silam, atau lebih dikenal dengan Insiden 12/12.

Indah Global Logistic awalnya hanyalah organisasi pengirim paket pesanan online, namun sang Pendiri, Indah Putri Savitri tidak terlalu puas akan hasilnya dan mulai merekrut anggota tim lamanya yang pensiunan pasukan khusus dan beberapa orang-orang dari komunitas pasukan khusus dari negara lain, bersama mereka mulai membangun organisasi yang kelak bernama Indah Global Logistic yang beroperasi hampir di seluruh dunia di Bumi Lama, walau begitu mereka masih cukup kalah pamornya daripada PMC Sayap Garuda... Walau dari segi tujuan dibangun saja mereka sudah berbeda, namun IGL tetap secara konsisten memperbarui persenjataan kontraktor mereka.

Nah, IGL ini dikontrak oleh Pemerintah Indonesia untuk mengirim banyak sekali senjata bekas dan rakitan ke negara-negara sekutu, senjata yang dikirim berupa M1 Garand, Thompson, Arisaka dan bahkan M2 Browning untuk ditempel ke mobil. Mereka dikawal oleh masing-masing 4 unit F-14 Tomcat milik IGL, Amerika berpikir itu adalah hal yang lucu saat mereka menjual 300 unit pesawat F-14 di pasar gelap dan mereka cukup terkejut juga saat ada dua Organisasi Indonesia yang berebut untuk membeli pesawat tersebut.

Organisasi IGL saat ini memiliki sekitar 65.000 orang yang bekerja untuk mereka, walau mereka merahasiakan jumlah aslinya, dikabarkan kontraktor tempur mereka menembus angka 75.000, mereka saat ini dipimpin putri dari Indah, Joanna Savitri, seorang veteran dari Perang Bulan dulu di Bumi.

Tidak hanya melalui udara, dari laut juga ada sekitar 10 kapal Kargo yang dikawal enam kapal penghancur kelas Siliwangi dan dikawal di udara dengan pesawat F-15N Sea Eagle milik PMC Sayap Garuda yang diterbangkan dari Kapal Induk milik Sayap Garuda yang dibeli bekas milik Amerika, KA Indramayu.

Pada tanggal 8 November, Indonesia kembali melakukan percobaan serangan kawanan Drone kamikaze ke beberapa target kunci pemberontakan di Papua, hasilnya sukses besar dan Indonesia mulai memproduksi massal drone yang menyerang layaknya kawanan lebah ini, walau tidak terlalu diprioritaskan layaknya drone lain milik Indonesia.

Ada empat unit satelit SHADOW dan sepuluh satelit LID digerakkan Indonesia ke atas posisi negara Kekaisaran Gra Valkas dan mereka cukup terkejut akan besarnya negara tersebut, bisa dibilang separuh dari wilayah Uni Soviet. Satelit LID sendiri mulai melakukan identifikasi ulang target agar akurasi tembakan ARTMISS lebih akurat, beberapa HSST terus saja mondar-mandir membawa hulu ledak nuklir dan memasangnya di satelit SHADOW.

Beberapa negara bekas jajahan Parpaldia memutuskan untuk kembali bergabung dengan Kekaisaran, karena menurut mereka jika perang terjadi, negara mereka akan jatuh dalam kekacauan massal dan anarkis. Tentu hal ini membantu Parpaldia dalam bidang ekonomi dan organisasi RPTO tersisa sekitar 45 negara yang menjadi anggota tetap dari 75 negara.

Kerajaan Kuspium yang berada di Barat Altaras yang menjadi Markas Komando gabungan RPTO, mulai dipasangi meriam magis Tipe-46 milik Parpaldia dan beberapa baterai artileri roket presisi milik Indonesia, bahkan Mu juga mulai menaruh beberapa kompi Artileri, dan jumlah prajurit di Kuspium akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Gra Valkas sendiri saat setelah melakukan hal brutal terhadap tahanan Indonesia, mendapati beberapa fasilitas riset persenjataan mereka terbakar hebat, galangan kapal yang dapat mengakomodasi kapal besar rusak parah akibat malfungsi di gudang Amunisi, beberapa kapal mereka yang selalu rusak saat berlayar bahkan Grade Atlastar mendapati masalah di mesinnya.

Terjadi juga beberapa kebocoran gas berbahaya di daerah kekuasaan Gra Valkas di Leifor, kebocoran gas yang berwarna kuning ini diduga akibat penambangan batu kristal di daerah Leifor... Atau itu yang mereka coba pikirkan, gas kuning ini membunuh setidaknya 600 lebih prajurit Gra Valkas dan 1.000 lebih rakyat Leifor, mengakibatkan reputasi Gra Valkas yang buruk dan organisasi kebebasan Leifor semakin bergejolak.

Mirishial sendiri harus mendapati diri mereka kehilangan dua kapal perang akibat serangan 'monster laut', kapal perang magis tercanggih harus tenggelam akibat serangan monster laut yang bahkan kebenarannya sangat sulit dibuktikan oleh pemerintah Mirishial hingga mereka mencoba menutup kejadian tersebut, namun jumlah korban terlalu banyak hingga Badan Intelijen Mirishial tidak dapat menutupi insiden tersebut. Muncul suatu gerakan reformasi di Mirishial yang menyebabkan angkatan darat Mirishial menetralisir mereka.

Tanggal : 10 November, 1639.
Lokasi : ?????

Wijaya berjalan dengan cepat diikuti beberapa personil keamanan yang membawa senjata cukup berat, mereka saat ini berada di tempat semacam lorong besi bawah tanah, lalu mereka sampai di pintu gerbang dengan logo 01.

Saat pintu gerbang dibuka, Wijaya tanpa banyak bicara langsung masuk dan berkata dengan lantang, entah pada siapa.

"Aku ingin jawaban dari kalian, lebih baik beritahu jawabannya atau kami akan membunuh kalian." Ujar Wijaya dengan nada penuh kebencian...

Yang hanya dapat didengar hanyalah kicauan berbagai macam burung yang seolah-olah tertawa, Wijaya hanya balas menatap dengan tatapan tajam.

Di laut Philades, suatu hal ajaib namun menakjubkan terjadi, kapal patroli Mu dan Indonesia menemukan sebuah kapal selam Kelas Typhoon yang mengibarkan bendera yang sangat familiar, bendera merah dengan palu dan arit berwarna kuning.

TBC.

Njir update.

Kalau ada foto yang belum diupload bilang saja.

Update terakhir sampai waktu yang tidak dapat author tentukan.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top